NovelToon NovelToon
The Phoenix Jade

The Phoenix Jade

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:41.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Setelah dikhianati dan mati di tangan suaminya sendiri, Ruan Shu Yue dibangkitkan kembali sebagai putri keempat Keluarga Shu yang diasingkan di pedesaan karena dianggap pembawa sial.

Mengetahui bahwa dirinya terlahir kembali, Ruan Shu Yue bertekad menulis ulang takdir dan membalas pengkhianatan yang dia terima dari Ling Baichen. Selangkah demi selangkah, Ruan Shu Yue mengambil kembali semua miliknya yang telah dirampas menggunakan identitas barunya.

Anehnya, Pangeran Xuan - Pangeran Pemangku yang menjadi wali Kaisar justru muncul seperti variabel baru dalam hidupnya.

Dalam perjalanan itu, dia menyadari bahwa ada seseorang yang selalu merindukannya dan diam-diam membalaskan dendam untuknya.
***
"A Yue, aku sudah menunggumu bertahun-tahun. Kali ini, aku tidak akan mengalah dan melewatkanmu lagi."

Ruan Shu Yue menatap pemuda sehalus giok yang berdiri penuh ketulusan padanya.

"Aku bukan Shu Yue."

Pemuda itu tersenyum.

"Ya. Kau bukan Shu Yue. Kau adalah Ruan Shu Yue."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30: Kebetulan Manis

“Paman, aku mau makan. Cepat bawa aku ke restoran Jiluo! Aku dengar di sana menyajikan menu yang enak sampai koki istana pun kalah.”

Pei Yuanjing menghela napas panjang atas permintaan yang begitu banyak dari keponakannya. Hari ini setelah Pei Yuanjing membujuknya membeli satu gulali, Pei Ziyan menyuruhnya membeli manisan haw dan mie di pinggir jalan. Makanan Pei Ziyan harus diawasi, harusnya dia tidak menuruti keinginannya keluar istana.

Restoran Jiluo pada jam ini benar-benar terlalu ramai. Jangankan untuk makan, untuk duduk pun sulit karena semua tempat duduk sudah penuh.

Pei Yuanjing ingin memesan ruang pribadi, namun ternyata ruang pribadi juga sudah penuh. Entah siapa yang memulai menyebarkan desas-desus bahwa restoran ini punya menu baru hingga membuatnya penuh sesak.

“Lihat, semuanya penuh. Apakah mungkin kau duduk di lantai yang dingin?”

Pei Ziyan mengedarkan pandangan. Tak ada satu pun tempat tersisa di sini.

Semua orang acuh tak acuh, tak mau mengalah pada seorang anak kecil sepertinya. Mereka asyik menyantap hidangan mereka, mengabaikan orang yang mungkin saja kelaparan di sekitar mereka.

“Mau kembali saja?” tanya Pei Yuanjing.

“Tidak mau.”

Pei Ziyan enggan. Susah payah keluar istana, mana mungkin kembali ke sana secepat ini. Oh, andaikan saja ada seseorang yang ia kenal di sini.

Dia benar-benar ingin mencicipi masakan restoran Jiluo yang legendaris ini. Para anak bangsawan itu sering berkata bahwa masakan di restoran Jiluo jauh lebih enak daripada masakan di istana kerajaan.

“Xiao Yan?”

Pei Ziyan menoleh. Shu Yue menghampiri mereka setelah ia keluar dari ruangan pribadi yang sudah ia pesan sebelumnya.

Dia malah melihat Kaisar Muda dan Pei Yuanjing celingak-celinguk seperti kebingungan. Tampaknya kedua leluhur mulia itu kehabisan tempat dan tidak tahu harus duduk di mana.

“Kakak Cantik!”

Xiao Yan tersenyum gembira. Kaki kecilnya berlari memeluk Shu Yue yang terperanjat karena tindakannya yang tiba-tiba.

Shu Yue melirik serba salah pada Pei Yuanjing, yang hanya dibalas dengan senyuman lembut oleh pria itu. Mau tidak mau Shu Yue membalas pelukan Pei Ziyan karena tidak ingin menyinggung perasaannya.

Bocah kecil itu, bisa-bisanya dia memeluk seorang gadis!

“Kakak Cantik, sudah lama sekali kita tidak bertemu. Aku pikir kau akan melupakanku.”

“Mana mungkin. Xiao Yan sibuk belajar, aku tidak mungkin mengganggumu.”

Shu Yue sengaja memanggilnya dengan sebutan itu. Ia pikir keduanya pasti tidak mau identitas mereka terbongkar.

Apalagi sekarang Pei Yuanjing kembali mengenakan topengnya, membuat wajah tampannya tertutup. Entah kenapa Shu Yue merasa tidak rela.

“Apakah kalian mencari tempat duduk?”

“Ya. Tapi semua ruang di sini sudah penuh,” ucap Pei Yuanjing. “Aku ingin membawanya pulang, tapi dia bersikeras ingin tinggal di sini.”

“Oh, jadi begitu rupanya. Restoran memang sudah penuh sejak jam makan siang tiba. Kalau kalian tidak keberatan, bagaimana jika kalian menempati ruanganku saja?”

“Sepertinya itu tidak baik,” ucap Pei Yuanjing.

Shu Yue tersenyum diam-diam. Dengan kekuatan mereka, mereka bisa saja membuat semua orang mengosongkan tempat untuk mereka. Tapi, mereka memilih untuk tidak melakukan apapun, berbaur dengan rakyat yang juga sedang menikmati makan siang mereka.

Jarang sekali ada penguasa yang seperti ini. Daripada membuat tidak nyaman orang lain, lebih baik diri mereka sendiri yang tidak kebagian tempat. Hanya dengan ini saja Shu Yue dengan senang hati mengosongkan ruangannya untuk diberikan kepada Pei Yuanjing dan Pei Ziyan.

“Tidak apa-apa. Tuan dan Xiao Yan boleh menempati ruanganku. Mari masuk.”

Akhirnya, mereka masuk juga. Ruang pribadi yang ditempati Shu Yue adalah ruang pribadi terbaik. Jendelanya mengarah langsung ke Jingdu, menampilkan landskap Jingdu yang hangat di musim semi.

Hanya dengan itu saja, harganya pasti mahal. Tidak sembarang orang dapat menempati ruangan terbaik dari restoran ini.

Pei Yuanjing menyimpulkan kalau hubungan antara Shu Yue dengan Lin Muyang pastinya bukan sekadar teman biasa. Orang itu bahkan rela memberinya ruangan terbaik dari restorannya.

Entah kenapa hati Pei Yuanjing merasa asam tanpa alasan. Oh, apa hubungannya itu dengan dia?

“Mau pesan apa?” tanya Shu Yue pada keduanya.

“Angsio daging sapi satu porsi. Untuk Xiao Yan, beri dia semangkuk sup kacang merah saja.”

Wajah Pei Ziyan tidak bagus. Bibirnya mengerucut.

“Paman….” rengeknya.

“Kau sudah menghabiskan semangkuk mie Yangchun dan dua tusuk manisan haw. Gulalimu baru saja dicerna. Jangan makan berat lagi.”

“Apa? Maksudnya, Xiao Yan sudah makan gulali dan manisan haw?”

“Ya.”

Shu Yue mengernyit. Ya ampun, menurutnya itu sudah lebih dari cukup. Pei Ziyan masih kecil. Gigi susunya masih tumbuh.

“Lain kali jangan beri lagi. Satu gulali sudah cukup untuk membuat gigimu rontok. Pamanmu melarangmu makan manis berlebih agar kau tidak sakit.”

“Dengar itu? Jangan merengek lagi.”

Pei Ziyan memandangi Shu Yue dan Pei Yuanjing bergantian dengan wajah polosnya. Anak kecil seperti dia tidak berdosa. Tapi mengapa paman dan kakak cantiknya begitu kompak menindasnya?

“Xiao Yan, patuhlah. Nanti aku akan membuatkanmu sup ronde jika menurut. Bagaimana?”

“Sungguh?”

Shu Yue mengangguk sambil tersenyum. Pei Ziyan lalu berjingkrak kegirangan. Mungkin hanya saat dia di luar istana, dia bisa merasa bebas seperti anak kecil lain yang seusia dengannya.

Di sini dia tidak perlu menjaga batasan dan etiket. Dia bisa makan apapun yang dia inginkan, bisa menampilkan emosinya tanpa harus ditahan, tanpa harus berusaha menjaga perasaan orang.

Betapa bahagianya memiliki kebebasan semacam itu. Andai saja dia lahir di kalangan rakyat biasa. Tapi, dia sadar kalau posisinya ini sangat penting.

Semua kemuliaan dan kekayaan yang ia terima, juga rasa hormat itu, semuanya datang dari rakyatnya yang setiap hari berharap bisa makan dan minum, bisa punya selimut dan pakaian tebal saat musim dingin.

“Kakak Cantik memang baik. Tidak seperti Paman yang suka hitung-hitungan.”

Pei Yuanjing tak menanggapi. Bicarakan saja semua aibnya, pikirnya.

Dia malas meladeni ocehan keponakannya yang terkadang di luar nalar dan membuat orang kesal setengah mati. Biar saja Shu Yue yang mengasuhnya sekarang, dengan begitu dia punya waktu untuk beristirahat sejenak.

“Tidak boleh berkata begitu pada pamanmu.”

Pei Ziyan mendecih dengan bibir kecilnya. “Paman pasti senang ada yang membelanya sekarang. Jarang-jarang ada orang yang berbicara untuknya seperti ini.”

Harusnya Pei Yuanjing berterima kasih pada Pei Ziyan. Pei Ziyan-lah yang telah menciptakan kebetulan manis ini.

Berkat dia yang bersikeras tinggal di restoran Jiluo, keduanya jadi bertemu dan berkesempatan untuk berbicara lagi. Ini tidak melanggar norma, juga direstui olehnya sendiri.

“Nona, hidangannya sudah siap,” ucap pelayan restoran. Seporsi angsio daging sapi dan semangkuk sup kacang merah disajikan hangat di atas meja.

“Pelan-pelan. Jangan sampai tersedak!”

Pei Ziyan makan dengan lahap. Pei Yuanjing menyuruhnya untuk tidak terburu-buru. Anak ini seperti tidak diberi makan berhari-hari saja.

Di depan mereka masih ada Shu Yue, gadis dari Keluarga Shu. Kalau melihat cara makan seperti itu, bukan tidak mungkin dia akan melaporkannya kepada Shu Yantang.

Shu Yue mengambil saputangan, kemudian mengelap sudut bibir Pei Ziyan yang terkena bubur kacang merah. Setelah itu, Shu Yue mendongak.

Ada noda kecap di sudut bibir Pei Yuanjing. Tanpa sadar, dia mengarahkan tangan yang memegang saputangan itu dan mengelap sudut bibir itu.

Semuanya terdiam. Pei Yuanjing mematung sambil menatap Shu Yue. Pei Ziyan menggulirkan bola matanya ke kanan dan ke kiri, menatap paman dan kakak cantiknya bergantian.

Mata Shu Yue agak membelalak. Agaknya, dia juga tidak sadar dengan apa yang sedang dia lakukan sekarang.

Pintu tiba-tiba terbuka. Seorang wanita berdiri membelalak.

“Kalian sedang apa?”

1
Dwi Agustina
Bagus Ayue👍💪💪💪
Machsunatul Istianah
semakin penasaran sama kejutannya😄🤔
Kustri
mulane rasah srekelan🤣
dadi bumerang to, ora kapok"
Ai
tambah menarik lg kalau putri zhoning dan kaisar muda juga ikut /Facepalm//Facepalm//Facepalm/pasti tambah rame
zylla: Mulut Putri Zhaoning sama Kaisar Muda bener" kayak rem blong. Pangeran Pemangku aja langsung mode 'pasrah'. 🤣
total 1 replies
Imas Fatimah
ditunggu sesi berikutnya thor..👍
Biyan Narendra
Mencari kesempatan untuk menyudutkan Mengli dan Sin Jia
Biyan Narendra
Akankah Shu Yue beraksi...
Imas Fatimah
lanjut thor,kayaknya pertemuannya pasti seruuu
Kustri
☕qu sajikan untukmu thor, nemenin UP☺
Andi Ilma Apriani
crazy up thoorr
Kustri
baju ganti'a terbuat dr karung goni, kuat tdk mdh sobek wkwkwkkk🤣
Sun Flower: tahan api dan air
total 1 replies
Machsunatul Istianah
saking semangatnya nyari mantu🤣
Sun Flower: mau gendong cucu janda selir tuh
total 1 replies
Kustri
ora nyimak silsilah klga... ora mudeng🤭
Sun Flower: banyak soalnya 🤣
total 3 replies
Biyan Narendra
Sabar ya Yuanjing...
Kalo Ziyan lagi eror
😅😅😅😅
Sun Flower: kalau eror bisa bikin dunia kacau
total 1 replies
Fransiska Husun
/Grin//Joyful//Joyful/
sahabat pena
sama sama blm menyadari perasaan mereka sdh mulai tumbuh ya benih nya? 🤣🤣🤣🤣ditunggu keuwuan mereka. wkwkwk
sahabat pena
modus pangeran 🤣🤣🤣🤣ada udang di balik bakwan nih 🤣🤣🤣enak,, gurih,,, 🥰🥰🥰
Imas Fatimah
saya jg dukung dg kakak cantik yang mulia😍
Kustri
baca nama yuanjing jgn di pisah yaa🤭🤭🤭
Iin Wahyuni
lanjut thor💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!