NovelToon NovelToon
Sang Penerus (Pendekar Naga Petir) 2

Sang Penerus (Pendekar Naga Petir) 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: kelana syair( BE)

perjuangan seorang pemuda untuk menjadi lebih kuat demi meneruskan wasiat seorang pendekar terdahulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kelana syair( BE), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Singgah di rumah Sari Ningrum

"Selamat datang tuan, Prawoto" ucap penjaga itu.

"Apakah Sari Ningrum ada di dalam, aku datang membawakan tabib hebat untuk mengobati tuan Darsiman. " ucap Prawoto memberi tahu alasan kedatangannya.

"Benar,nona berada di dalam baru saja kembali dan saat ini dia sedang bersama tamunya" ucap penjaga itu menjelaskan.

"Kalau begitu cepat katakan padanya kalau aku datang bersama tabib." ucap Prawoto.

"Baik tuan. " ucap Pengawal itu lalu pergi.

Prawoto adalah seorang anak Kepala Desa di kampung itu.Dia adalah pemuda yang tergila-gila pada kecantikan Sari Ningrum, sehingga rela melakukan apa saja asal Sari Ningrum mau kepadanya. Namun Sari Ningrum tidak pernah suka padanya, karena sifat Prawoto yang mata keranjang dan menyukai banyak gadis.

"Prawoto, kau akan beruntung jika bisa mendapatkan hati gadis pujaan mu itu, rumah segini besar dan anak tunggal pula. Sungguh Langka mendapatkan kesempatan seperti itu, " ucap Demung.

"Ah .Tuan Demung ini bisa saja. Kalau usaha ku kali ini berhasil, akan aku berikan imbalan yang cukup besar untuk kalian berdua.Tapi dengan syarat kalian harus bisa menyembuhkan ayahnya. Dengan begitu dia akan merasa berhutang budi pada ku dan mau menerima cinta ku"ucap Prawoto.

Pembicaraan mereka langsung berhenti ketika penjaga tadi datang kembali.

"Tuan Prawoto, nona mempersilahkan masuk, " ucap penjaga itu.

"Baik, ayo tuan Demung dan tuan Surapala kita masuk." Ajak Prawoto.

Dengan di antar penjaga, Prawoto dan dua orang tabib yang di bawahnya kemudian melangkah masuk.

Sari Ningrum yang saat itu sedang bersama Barata dan Andini segera berdiri melihat kedatangan Prawoto.

"Aku datang dengan membawa tabib, Ningrum berharap dapat segera menyembuhkan tuan Darsiman" ucap Prawoto begitu tiba di dalam.

"Aku tidak pernah menyuruh mu untuk mencari tabib Prawoto,kenapa kau begitu lancang. " ucap Sari Ningrum, merasa tidak suka dengan Prawoto yang sok perhatian.

"Dengar dulu Ningrum, kali ini aku membawa tabib yang sudah terbukti kehebatannya, tidak seperti tabib lain yang pernah kamu datangkan kemari. Dalam sekejap aku jamin mereka dapat menyembuhkan ayah mu" ucap Prawoto sambil melirik ke arah Barata yang ada di depan Sari Ningrum.

Sari Ningrum kemudian menatap ke arah Barata. "Jika perkataan tuan ini benar ,saya kira tidak masalah Ningrum. " ucap Barata.

Sari Ningrum berfikir sejenak lalu berkata. "Baiklah aku beri kesempatan pada tabib yang kau bawa ,tapi jika mereka tidak bisa menyembuhkan penyakit ayah ku, lain kali kau jangan coba-coba ikut campur urusan keluarga ku, " ucap Ningrum.

"Baik Ningrum aku mengerti. " jawab Prawoto, dalam hatinya ia merasa tidak suka dengan sikap Ningrum yang kurang menghargai dirinya.

"Kalau begitu mari aku antar tabib untuk menemui ayah ku. " ucap Sari Ningrum, kemudian membawa Prawoto dan dua orang tabibnya masuk kedalam kamar ayahnya.

Sementara Barata dan Andini masih berada di ruang tamu, mereka tidak ikut masuk kedalam karena tidak mempunyai kepentingan.

"Apakah mereka benar tabib hebat tuan? " tanya Andini.

"Kenapa kau berkata seperti itu, Andini? " tanya Barata sambil menikmati makanan kecil di atas meja.

"Menurut ku mereka biasa-biasa saja, bahkan aku rasa lebih hebatan tuan dari mereka. " jawab Andini.

"Kau ini, selalu menilai orang dari luarnya, kita tidak boleh berfikir seperti itu Andini. kemampuan seseorang itu tidak bisa di lihat dari penampilan. " ucap Barata dengan bijak.

"Aaaaaakh...!! " terdengar suara teriakan dari dalam, secara tiba-tiba.

Barata dan Andini segera bangkit dari duduknya dan saling menatap.

"Tuan sepertinya kita harus melihat apa yang terjadi di dalam. " ucap Andini.

"Ayo cepat, " Barata segera melangkah masuk menuju kamarnya ayah Sari Ningrum.

Ketika tiba di dalam kamar , mereka mendapati dua orang tabib tadi sudah tergeletak tak bernyawa. Sedangkan Sari Ningrum dan Prawoto masih diam terpaku melihat kejadian itu.

1
Batsa Pamungkas Surya
lanjutkan jangan lama lama
Ariel Yono
lanjutkan thord
Batsa Pamungkas Surya
setelah maraton 3 hari membaca season 1.. lanjut ke sini
mksh atas sajian ceritanya Thor
rio
lanjut
rio
lanjutkan
Ariel Yono
lanjutkan thord
Mukti Rasa
lanjutkan broo
Ariel Yono
lanjutkan
Ardiawan
Tessa Bharata
Ariel Yono
lanjutkan Barata
Ariel Yono
lanjutkan Barata
Salim Lim
bagus alurnya dan menarik ceritanya
Ariel Yono
maju terus thord
Batsa Pamungkas Surya
lanjutkan karyamu
prahara
mantap dan oke lah
Ronaldo vs Messi
up thord
Ronaldo vs Messi
lanjutkan
Ariel Yono
mantap
Ariel Yono
lanjutkan thord
Ariel Yono
lanjutkan up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!