Tania yang tewas karena kecelakaan beruntun ketika sepulang nya dari supermarket tempat nya bekerja terbangun di sebuah ruangan yang tampak seperti kamar namun sangat asing bagi nya.
Disaat dirinya masih bingung, tiba-tiba ada banyak ingatan yang bukan miliknya satu persatu masuk kedalam otak nya.
Dia akhirnya sadar kalau saat ini sedang berada di sebuah novel bertema akhir dunia yang sebelum nya dia baca.
Bagaimana Tania menjalani kehidupan keduannya itu dengan terus berusaha dapat terus hidup di dunia apokaliptik tersebut..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑁𝑜𝑣𝑖𝑒25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 33
" Hallo kakak cantik... " sapa seorang gadis kecil kepada Tania.
" Hai juga sayang, " balas Tania.
" Apa kakak cantik adalah peri yang datang kesini ? " tanya gadis kecil itu lagi.
" Bukan sayang, kakak hanya orang biasa sama seperti mu. " jawab Tania yang telah berjongkok menyesuaikan tinggi nya dengan gadis kecil itu agar lebih mudah untuk berbicara.
" Tapi kakak sangat cantik seperti peri, " puji gadis itu.
" Terima kasih pujian nya sayang, kamu di sini sama siapa? " tanya Tania yang tidak melihat siapapun bersama gadis kecil itu.
" Aku bersama kakak ku, dia ada di sana sedang mengantri untuk mengambil makanan. " ujar gadis kecil itu menunjuk ke arah antrian yang ada di depan sana.
Tania dan Zion baru tahu kalau orang-orang tanpa kemampuan harus mengantri seperti itu untuk mengambil makanan, berbeda dengan mereka yang merupakan penguna kemampuan yaang di antarkan langsung ke tempat tinggal mereka.
" Kakak punya permen apakah kamu mau? " tanya Tania sambil merogoh saku nya berpura-pura mengambil permen di sana padahal dia mengambil nya dari ruang milik nya.
" Asikkk ada permen, terima kasih kakak peri. " ucap gadis kecil itu dengan wajah bahagia.
Tak lama kemudian terlihat seorang pria muda mendekati kearah mereka sambil membawa beberapa bungkus makanan.
" Kiara... " panggil pemuda itu.
" Kakak Leon... " teriak Kiara berlari mendekat kakak nya.
" Jangan berlarian nanti kamu jatuh, " ujar pemuda itu mengusap lembut kepala adiknya.
" Maaf kak Leon. " Kiara mengerucut kan mulut mungil nya membuat gadis kecil itu terlihat menggemaskan.
Tania yang mendengar nama Leon dan juga Kiara teringat salah satu plot di novel yang dia baca merupakan dua kakak adik yang memiliki kemampuan hebat. Kedua nya berhasil membangun sebuah basis yang kuat dan juga aman hanya dengan kemampuan mereka berdua, sang adik di kenal dengan sebutan mawar iblis karena kemampuan nya yang bisa memanipulasi manusia maupun zombie, sedangkan kakak nya di kenal dengan sebutan raja Yama. Karena memiliki kemampuan api hitam yang bisa membakar sekejab langsung menjadi abu.
Kemampuan kedua nya berada sedikit di bawah Zion, dan nantinya kedua adik kakak ini akan bersama dengan Zion dan beberapa pengguna kemampuan kuat lainnya mengakhiri penyebaran virus zombie namun ketiak itu akan ada sebuah kejadian yang membuat si raja yama hampir tewas saat menyerang pohon wisteria yang bermutasi dan sangat sulit di hadapi.
" Mereka berdua ini adalah orang-orang yang kuat, tapi mengapa mereka ada di sini? Apa mungkin kemampuan mereka belum bangkit? " gumam Tania di dalam hati nya.
" Ada apa sayang? " tegur Zion ketika melihat kekasih nya termenung.
" Ah... tidak ada apa-apa, aku hanya melihat mereka saja. " jawab Tania.
" Apa kamu mengenal pemuda itu? " tanya Zion lagi.
" Tidak, " jawab Tania langsung to do point.
" Aku kira kamu mengenalnya sayang. "
Pembicaraan mereka terputus ketika kedua adik kakak itu mendekati mereka.
" Kakak kenalkan ini kakak cantik yang tadi aku katakan. " Kiara memperkenalkan kakak nya kepada Tania dan juga Zion.
" Salam kenal nona dan tuan, nama saya Leon dan ini adik saya Kiara. " ujar pemuda itu dengan sopan.
" Aku Tania dan ini kekasih ku Zion, apakah kalian hanya berdua saja? Lalu dimana orang tua kalian? " tanya Tania.
" Ayah ibu kami telah tiada sejak banjir melanda kampung kami dan seluruh orang kampung hilang terseret banjir bandang, beruntung kami berdua masih selamat karena ketika hal itu terjadi kami berdua sedang menggembala kambing di bukit. " jawab pemuda itu dan terlihat ada awan sendu di wajah nya.
" Kamu pria kuat, harus bisa menjaga adik mu yang imut ini. Suatu saat kalau membutuhkan bantuan kamu cari kami di area rumah pengguna kemampuan, rumah nomor tiga adalah rumah kami. " ujar Zion yang langsung menyukai kedua anak itu.
" Terima kasih tuan atas tawarannya. " ujar pemuda itu.
" Panggil saja kak Tania dan juga kak Zion. " ucap Zion.
" Baiklah kak, apakah kakak berdua ingin mampir ketempat kami? " tawar Leon.
" Lain kali kami akan kesini lagi, " jawab Tania menolak halus tawaran Leon.
" Baiklah kak, kalau begitu kami permisi dulu. "
" Dadah kakak peri... " Kiara melambaikan tangan nya kepada Tania dengan wajah polos nya yang terlihat bahagia.
Setelah kepergian kedua adik kakak tadi, Tania dan Zion memilih untuk kembali ke rumah mereka. Berhubung hari juga telah beranjak siang dan perut mereka mulai terasa lapar.
" Dari mana saja kalian? " tanya Dean yang baru melihat kedatangan Tania dan juga Zion.
" Berkeliling melihat keseluruhan pangkalan ini dan aku bertemu seseorang yang kita kenal. " jawab Zion.
" Siapa? " tanya Dean penasaran.
" Nanti juga kau akan tahu, dia akan kesini nanti. " Zion tak. ingin memberitahu siapa orang itu sehingga membuat Dean semakin penasaran.
" Katakan siapa komandan. " bujuk Dean.
" Nanti juga akan tahu. " jawab Zion tersenyum sinis mengejek Dean.
" Ahhh sudahlah, terserahlah siapa orang itu aku tidak perduli. " ucap Dean, padahal apa yang dia ucapkan tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam hati nya.
Siang itu mereka hanya memakan mie instan, karena Tania sedang malas untuk memasak. Mau tak mau mereka semua menikmati mie instan yang tadi di bagikan untuk mereka dari penjaga pangkalan itu.
Meskipun Jack mengenal Zion dan juga Dean, para bawahan nya yang selamat dan kini bersama nya di pangkalan itu tidak ada yang mengenal sang komandan hebat itu. Makanya ketika memastikan pangkalan itu Zion di perlakukan sama dengan para penyintas lainnya yang datang kesana.
Di saat Tania dan yang lainnya sedang menikmati mie mereka, di salah satu rumah pengguna kemampuan sedang terjadi pertarungan antara suami dan istri yang telah menjadi zombie. Mereka adalah pasangan yang masuk dengan cara menyogok penjaga di depan. Pertarungan itu terjadi ketika sang suami ingin melihat keadaan istri nya yang dia kurung di dalam kamar, lalu tanpa pria itu sadari kalau istri nya telah berubah menjadi makhluk haus darah dan juga predator menjijikan.
Ketika pintu kamar terbuka, istri yang menjadi zombie langsung menyerang sang suami. Meskipun merupakan pengguna kemampuan, namun pria itu hanya pengguna kemampuan dengan level yang sangat rendah. Sehingga pria itu merasa kewalahan menghadapi istri nya yang telah berubah itu.
Pria itu pun mendapatkan cakaran di lengan nya dan lama kelamaan akhirnya dia lelah lalu berakhir menjadi makanan sang istri. Wanita zombie itu dengan rakus nya mengoyak daging daging suami nya sehingga membuat rumah tersebut tampak seperti rumah penjagalan dengan cipratan darah dimana-mana.
Graaaawww...
Suara geraman zombie itu seakan-akan merasa puas telah mendapatkan mangsa nya.
Tidak ada satu orang pun yang menyadari kalau pangkalan itu telah di susupi oleh zombie hanya karena sogokan di penjagaan depan. Tidak ada yang menyadari bahaya yang akan segera datang di pangkalan itu. Semua orang masih melakukan aktivitas mereka dengan santai tanpa memikirkan ketakutan yang sebentar lagi akan memecah keheningan dan juga ketenangan pangkalan tersebut.
to be continued🔥🔥🔥
