Seorang wanita yang berusaha balas dendam atas apa yang terjadi pada kedua orangtuanya dimasa lalu dan mempertanyakan apakah keadilan dapat dicapai melalui balas dendam atau tidak?, Dengan kemunculan kemampuan yang tidak dimiliki orang lain, Dia mulai mengorek informasi, Namun balas dendam itu menyeret sebuah konflik percintaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amiee 19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berita duka dan bukti, dan penglihatan
Agatya yang mencemaskan bu Aenji akhirnya pergi menuju rumah sakit, untuk memastikan apa yang terjadi pada bu Aenji. Dan sampai nya dirumah sakit Agatya langsung syok, karena anak bu Aenji meninggal, padahal dirinya belum sempat menengok.
Agatya menghampiri bu Aenji yang tengah duduk terlemas. Dan memanggil nya..
" ibuuu...". Agatya
Bu Aenji yang mendengar suara Agatya langsung menengok, dan memeluknya dengan erat. Agatya bertanya...
" apa yang terjadi bu, Ibu baik-baik saja kan??." Agatya
" ibu baik-baik saja, tapi anak ibu..". Jawab bu Aenji dengan air mata mengalir
" anak ibu kenapa, anak ibu sudah sembuh, di mana aku ingin melihat nya..". Agatya
" latya, anak ibu sudah meninggal 😭😭😭😭
Agatya terdiam...
" ibu saat ini tidak pas untuk bercanda..". Jawab Agatya yang masih belum percaya
" dia sudah meninggal..." bu Aenji 😭😭😭😭
Agatya langsung melihat dari kaca pintu, suster didalam sedang melepas alat yang menempel di badan emil anak bu Aenji. Seketika air mata Agatya mengalir, dia langsung memeluk erat bu Aenji dan berkata...
" ibu yang sabar yah... ". Agatya
Ibu Aenji sangat terpukul dengan kepergian anaknya. Agatya menghubungi fara untuk segera menyusul dirinya dirumah sakit.
Mengirim pesan°°°°°
[ fara kamu sudah selesai?, kamu ke rumah sakit anak bu Aenji meninggal , aku butuh kamu sekarang ] Agatya
( keadaan fara)
Fara baru saja selesai kuliah nya, dia baru saja ingin pergi menyusul Agatya kerumah almarhum orangtua nya. Tapi diberhentikan karena ada notif dari hpnya.
Think.. Think...
Fara mengecek hp..
" agaa, baru aja aku mau menyusul, pasti dia kangen sama aku." Ucap faraa
Fara melihat pesan.. dia langsung terdiam dan...
" meninggal, aku harus cepat kesana." Fara bergegas menuju rumah sakit
Agatya dan bu Aenji masih menunggu jenazah emil. Keluarga bu Aenji pun turut hadir dan berduka. Disela Agatya yang sedang menenangkan bu Aenji, seseorang orang datang dan berkata..
" ka aku turut berduka... aku minta maaf karena aku baru datang...". Pak randy
Agatya pun melihat siapa orang itu, orang itu ternyata pak Randy, dosen Agatya. Agatya langsung berdiri dan menyuruh pak randy untuk duduk disamping bu Aenji, namun tangan Agatya dipegang erat oleh bu Aenji, dia tidak ingin Agatya pergi jauh darinya, diapun duduk kembali disamping bu Aenji dan pak randy pun mencoba untuk mengerti.
setelah jenazah anak bu Aenji selesai dibersihkan.. mereka langsung bersiap menuju tempat peristirahatan terakhir. Bu Aenji sudah mempersiapkan semuanya, dia tidak ingin jenazah anak nya dibawa kerumah dulu. Dia meminta untuk langsung di makamkan saja dari rumah sakit menuju pemakaman.
Fara datang tepat waktu disaat jenazah anak bu Aenji akan dimakamkan, fara langsung mencari Agatya dan menemuinya. Akhirnya fara bertemu dengan mereka, fara merangkul sebelah kiri bu Aenji, dan mengatakan..
" ibu yang sabar, aku turut berduka cita untuk kepergian anak ibu..". Fara
Bu Aenji hanya membalas dengan pegangan erat tangannya. Jarak pemakaman dan rumah sakit lumayan jauh, bu Aenji memakamkan anaknya di pemakaman umum.
1 jam perjalanan akhir nya mereka sampai, pemakaman pun dimulai. Bu Aenji sudah cukup tenang air mata nya juga sudah mereda. Tapi terlihat dari raut wajahnya bu Aenji masih sangat terpukul. Agatya dan fara senantiasa berada di dekat bu Aenji.
Pemakaman selesai, Agatya dan fara mengajak bu Aenji untuk pulang, begitu juga pak randy, yang ternyata adalah adik dari bu Aenji. Agatya meminta izin sebentar untuk pergi ke pemakaman orangtuanya, karena kebetulan pemakaman nya sama dengan kedua orang tua dia. Hanya saja orang tua Agatya dimakamkan deket jalan menuju belakang kota. Agatya meminta fara untuk menjaga bu Aenji dan menunggu di mobil.
Agatya pun pergi, tapi ternyata pak randy mengikuti Agatya dari belakang. Apa yang dilakukan pak randy?? Dia merasa khawatir kah atau ada alasan lain??
Sampai nya disana Agatya menceritakan banyak hal setelah dirinya hidup di kota. Pak randy mendengarkan apa yang Agatya ucapkan di depan makam orangtua nya. Raut wajah pak randy berubah, dia merasakan kasihan kepada Agatya.. Siapa pak randy sebenernya???
Fokus mendengarkan Agatya bercerita didepan makam kedua orangtua nya pak randy tidak sadar menginjak ranting yang membuat ketahuan oleh Agatya.
" aduhhh..." ucap pak randy pelan
Agatya yang mendengar suara itu pun menengok kanan kiri Dan...
" bapa ngapain disitu??... bapa ngikutin saya??. Tanya Agatya mendekat
" eeee, inii saya lagi cari sesuatu... " pak randy mencari alasan
" sesuatu apa, bapak jangan bohong yaa!.. Jawab Agatya
" jujur aja deh pak,". Agatya mendekati pak randy dia tidak sengaja memegang tangannya dan mendapatkan penglihatan..
Agatya melihat seseorang dengan berbaju serba hitam yang datang ke makam kedua orangtua nya. Seperti yang dulu dia liat, penglihatan itu menuju pak randy. Apa mungkin seseorang itu pak randy??
Agatya tersadar dan merasakan pusing, Agatya berusaha untuk tetap sadar dan akan menanyakan sesuatu ke pak randy, tapi dia justru pingsan. Agatya jatuh kepelukan pak randy dan berkata...
" pak sa, saya, maaa uuu na na...." Agatya pingsan
" ehh kamu...". Pak randy khwatir, dia langsung menggendong nya dan membawanya ke mobil.
Fara dan bu Aenji yang melihatnya pun langsung mempertanyakan ..
'' apa yang terjadi pada latya ??.'' tanya bu aenji
'' tidak tau kak, tiba-tiba saja dia pingsan setelah memegang tanganku .'' jawab pak randy
'' bawa masuk saja dulu pak.'' ucap fara
Mereka akhirnya pulang, fara dan latya ikut pulang kerumah bu Aenji dengan keadaan Agatya yang tengah pingsan. perjalanan pulang sekitar 1 jam lebih, dan mereka pun sampai dirumah bu aenji.
Agatya masih belum sadarkan diri, bu Aenji meminta pak randy untuk membawa nya kedalam. Fara diminta untuk menginap saja dirumah bu aenji, dikarenakan sudah larut malam,dan Agatya juga belum sadarkan diri.
'' fara, kamu menginap saja disini , latya juga belum sadarkan diri, kamu temani dia yaa.'' ucap bu Aenji
'' iya bu baik, aku minta karena sudah merepotkan ibu, padahal ibu sedang berduka.'' ucap Agatya merasa tidak enak
'' ngga papa, dengan adanya kalian disini ibu tidak lagi merasa kesepian.'' jawab bu aenji
'' randy kamu tolong buatkan teh anget untuk mereka yaa.'' perintah buat Aenji terhadap pak randy
'' biar saya aja bu.'' jawab fara
'' sudah kamu jagain latya saja, randy kenapa masih disini ??.. bu aenji
'' iya ka..''. jawab pak randy 🤣
Pak randy pun pergi kebelakang untuk membuatkan teh. Fara bertanya kepada bu Aenji siapa pak randy mengapa memanggil dirinya ka.
'' bu siapa beliu??.'' fara
'' oo dia adik ibu...yang baru saja pindah dari singapura,sekarang dia pindah tugas. '' jawab bu aenji
'' pindah tugas dimana bu,dan sebagai apa ??. tanya fara
'' ibu belum tahu, baru hari ini ibu bertemu semenjak dia kembali.'' jawab bu aenji
'' ooo gitu yaaa bu..''. fara
Ternyata bu Aenji belum mengetahui bahwa adiknya ( pak randy ) bertugas sebagai dosen di universitas ternama. Dan pak randy juga tidak memberi tahu bu Aenji bahwa dirinya bertugas disana.
Setelah beberapa menit pak randy datang, begitu pun Agatya yang sadarkan diri dari pingsan nya.
" randy bawa sini minumnya." bu Aenji
" iya kak..". Jawab pak randy
" a auu..." agatya
" eh aga kamu sudah sadar.." Fara
" latya kamu kenapa lagi." tanya bu Aenji khawatir
" aku ngga papa kok bu, maaf yh padahal ibu sedang berduka tapi aku, justru merepotkan ibu.." Ucap Agatya
" latya semua ini sudah takdir, ibu tau ini sangat berat bagi ibu, tapi disini ibu tidak sendirian masih ada kalian bukan..". Ucap bu Aenji dengan air mata berlinang
Agatya langsung memeluk nya dan mengatakan...
" makasih, meskipun kita baru bertemu beberapa minggu ibu sudah sangat peduli dengan kami. " Ucap Agatya dengan air mata mengalir
Fara yang melihatnya pun langsung ikut memeluknya. Pak randy mencoba untuk mengalihkan kesedihan mereka, dengan ikut memeluk🤣, tapi hempaskan tangan bu Aenji melayang tepat pada wajah nya😂.
" aduh kak,kenapa aku ngga boleh ikutan." Ucap randy, 😅
" jamu mencari kesempatan dalam kesempitan." jawab bu aenji
Agatya dan fara melepaskan pelukannya dan tertawa kecil.
" latya minum dulu... kamu beneran ngga papa??." tanya bu Aenji memastikan
" iya bu terimakasih, aku ngga papa buu." jawab Agatya
Agatya tersadar dan bertanya kepada pak randy kenapa dirinya ada di rumah bu Aenji.
" bapa kok ada disini??. " tanya Agatya menatap pak randy
" sa.. ya..." pak randy
" loh kalian udah kenal??." tanya bu Aenji terkejut memutus jawaban pak randy
" dia dosen aku bu... ". Jawab Agatya
Bu Aenji menatap pak randy dan berkata..
" oooo kamu pindah disana tapi tidak bilang-bilang sama kakak. " Ucap bu aenji
" se.....". Pak randy
" pak randy adik ibu??. " omongan pak randy diputus lagi dengan pertanyaan Agatya
" iya dia adik ibu, yang baru saja pindah dari Singapura, dan baru hari ini juga ibu bertemu dengan nya. " jawab bu Aenji
Fara hanya terdiam mendengarkan pembicaraan mereka dan sesekali bermain hp.
" jadi sekarang aku boleh bicara atau tidak." tanya pak randy kesal
Agatya dan bu Aenji terdiam...
" kaa Aenji, aku memang baru bertemu dengan kakak hari ini, aku minta maaf, karena aku mengurus perpindahan ini sangat lama, dan tugas dikampus baru banyak sekali yang harus diselesaikan. " Ucap pak randy
Dan untuk pertanyaan kamu latya...
" kamu sekarang udah tau saya siapa bukan.. jadi tidak perlu lagi saya jawab. " Ucap pak randy
" iyaa pak, saya juga ngga akan nanya lagi. " Ucap Agatya, meskipun dalam pikirnya, dia ingin menanyakan sesuatu
" karena ini sudah larut malam, lebih baik kita istirahat sekarang okeee... " Ucap bu Aenji
" bu aku boleh tidur sama ibu ngga??. Tanya fara
" boleh dong, kita tidur bertiga yaa.. ". Jawab bu aenji
" ouh iya bu, nanti aku nyusul...kalian duluan.. ". Ucap Agatya
" oke, kamar ibu diatas yah..". Bu aenji
" randy nanti minta tolong kunci pintunya." perintah bu Aenji
" iya kak selamat malam. " jawab pak randy
Fara dan bu Aenji pergi ke kamar untuk beristirahat. Agatya belum ingin tidur dia masih duduk begitu juga dengan pak randy yang sedang mengunci pintu.
" kenapa kamu ngga tidur??. " tanya pak randy yang melihat Agatya masih duduk dikursi dan ingin menuju kamar
Tiba-tiba Agatya...
" saya minta maaf soal tadi..". Agatya
Langkah kaki pak randy terhenti..
" waktu dipemakaman.." Ucap Agatya sekali lagi
Pak randy berbalik badan dia tidak jadi masuk kamar.
" iya ngga papa..". jawab pak randy, dan duduk di kursi sebelah
" pak ada yang ingin saya tanya kan kepada bapak." Agatya
" tunggu dulu, saya memang dosen kamu, tapi saya merasa sangat tidak nyaman dengan panggilan bapak." Ucap pak randy
Agatya terdiam dan bingung lalu...
" tapi kan memang pak randy dosen saya, wajar kan saya panggil bapak. " Agatya
" saya ngga beda jauh umur nya sama kamu.. ". Ucap pak randy
" kenapa pak randy jadi seperti itu??, Apa maksud bapak, dan sekarang bapak mau saya panggil apa." jawab Agatya kesal😅
Pak randy terdiam, dia juga berfikir kenapa dirinya menjadi seperti itu. Apa mungkin Karena pak randy mulai suka dengan Agatya??.
" maaf-maaf.. ". Ucap pak randy
" pak saya cuman mau tanya, apa pak randy pernah datang ke pemakaman orangtua saya." tanya Agatya
Pak randy langsung terdiam mendengar pertanyaan Agatya.
" pak tolong jawab...". Agatya
" iya saya pernah datang ke pemakaman orangtua kamu tapi itu udah berbulan-bulan yang lalu. " jawab pak randy
mendengar jawaban pak Randy, Agatya semakin banyak yang ingin di tanyakan.
" apa tujuan pak randy kesana. " Agatya
" saya hanya ingin mengingat mereka. " jawab pak randy
" mengingat apa, pak randy kenal dengan orang tua aku." tanya Agatya dengan mendekat ke pak randy
" iya saya mengenal orang tua kamu, seperti ka Aenji." jawab pak randy
" pak randy pernah menjatuhkan barang ketika dipemakaman??." Agatya
Pak randy menjelaskan bahwa memang dirinya kenal dengan orangtua Agatya, dan sewaktu datang ke pemakaman dia tidak sengaja menjatuhkan sebuah kalung, ketika dia tau ada seseorang yang datang dia langsung berlari pergi.
" saya tidak tahu bahwa kamu adalah anak dari mereka, makanya saya pergi, dan tidak sengaja menjatuhkan sebuah kalung." Ucap pak randy
Agatya ternyata memakai kalung itu, dia melepaskan dan memberikannya kepada pak randy.
" apa ini kalung pak randy, saya menemukan nya dan saya memakainya. " Agatya
Pak randy senang akhirnya kalung yang di carinya selama ini ketemu.
" iya benar ini kalung nya." jawab pak randy
" tapi berhubung saya telah bertemu dengan anak bu Arma dan pak agra saya kembalikan ini kepada kamu. " pak randy memberikan kembali kalung itu kepada Agatya
" tapi kenapa...". Agatya
" Dulu saya sangat dekat dengan mereka, sampai bu Arma hamil, mereka menitipkan sebuah kalung ini untuk suatu saat nanti dikasihkan kepada putrinya. Entah apa yang terjadi mereka meninggal dunia, tapi sebelum mereka pergi, saya diminta untuk membuat 3 kuburan palsu, seakan-akan mereka semua meninggal dunia. Tapi memang benar bu Arma dan pak agra meninggal dunia, setelah meminta saya untuk membuat kuburan palsu itu, tapi tidak dengan anaknya. Saya langsung mencari lokasi mereka, setelah saya menemukannya saya segera menyusul. Saya menyadari bahwa ada seseorang yang sedang mengincar mereka. Karena itulah, saya diminta memalsukan jenazah mereka. Sa. Sampai nya disana mobil itu rusak berkeping-keping, saya langsung menghubungi ambulance, Dan membawa bu Arma serta pak agra kebelakang kota untuk dimakamkan ke perbatasan kota, mereka dimakamkan disana. saya mencoba untuk mencari kamu, tapi saya tidak menemukan nya. Tapi mungkin seseorang yang menemukan mu melihat saya membawa mereka makanya kamu tahu itu adalah makam asli orang tua kamu. Sewaktu saya melihat kamu, kamu sangat mirip dengan ibu kamu, dan marga yang ada di nama kamu persis dengan marga bu Arma. Dari situlah saya merasa bahwa kamu adalah anak mereka dan ternyata memang benar. "
Agatya terkejut bertanya lagi...
" jadi pak randy tau siapa pelaku pembunuhan orangtua aku ". Agatya
" saya tidak tahu pasti, tapi saya curiga dengan pak Gendra, yang sekarang hampir menguasai seluruh harta orang tua kamu, sewaktu saya memberikan kabar duka, dia terlihat biasa saja, tidak ada perasaan sedih sama sekali. " pak randy
" kecurigaan pak randy dengan saya sama. " Ucap Agatya
" apa, jadi selama ini kamu juga mencari informasi tentang orangtua kamu??. " tanya pak randy terkejut
" iya aku ingin balas semua perbuatan mereka.. ". Ucap agatya
Pak randy menatapnya...
" jadii...