Artefak User

Pernahkah kau melihat ada aquarium besar di dalam di dasar lautan? Anehnya di dalam aquarium itu  tidak ada air dan tidak ada ikan. Justru sebaliknya, yang di luar aquarium itu adalah lautan. Terdapat ikan-ikan besar dan panjang terlihat sangat buas. Bentuknya seperti ikan gergaji dan ikan palu. Binatang air ini hanya mengelilingi aquarium dan menyaksikan apa yang ada dalam aquarium.

Ironisnya di dalam aquarium itu terlihat kehidupan tanpa air. Dimana yang sering kita lihat adalah melihat ikan di aquarium, tetapi ini justru ikan yang melihat kehidupan di dalam aquarium.

Aquarium ini seluas stadion sepak bola. Aquarium ini Berada di dalam lautan di dasar laut. Di dalam aquarium hanya terdapat tanah Merah terbentang luas. Didalam nya juga terlihat seorang pria dan seorang wanita. Mereka berdua berada di dalam aquarium. Walau demikian kedua orang itu dapat bernafas leluasa tanpa kekurangan oksigen sama sekali meskipun terlihat dalam ruangan tertutup. Anehnya, ada juga beberapa binatang darat  dan udara seperti kelinci, cacing, ular kecil , burung-burung dan beberapa jenis binatang lainnya. Semua mahluk tersebut hidup dalam rantai makanan secara alami seolah mereka berada di kehidupan alam sesungguhnya. Bahkan burung pun dapat mencaplok ikan yang berada di luar dinding pembatas dan kembali lagi ke dalam aquarium. Seolah semua mahkluk hidup yang berada dalam aquarium raksasa ini dapat melewati dinding pembatas sementara dari luar aquarium tidak dapat masuk ke dalam aquarium. Mereka semua didalam aquarium dapat bernafas karena ada oxygen yang tidak akan pernah habis sekalipun berada di ruangan tertutup.

Terlihat seorang pria sedang melakukan push up menggunakan tangan kanan dan satu jari telunjuk. Push up dilakukan hingga seratus kali. Sampai hitungan ke seratus, ia merubah  push up dengan satu jari tengah hingga sampai seratus lagi.  Setelah itu menggunakan tangan yang berbeda, tangan kirinya dalam hitungan sampai seratus. Begitu seterusnya merubah tangannya secara bergantian . Jarinya memang sangat kuat.

Pria yang bertelanjang dada ini kemudian berdiri sambil mengatur nafas setalah melakuan push up. Kini dia melakukan pull up pada sebuah palang besi hanya  menggunakan dua jari di kedua tanganya. Jelas kalau pria ini sedang menguatkan jari tengah dan telunjuknya.

“Sudah cukup. Sekarang coba kemampuanmu. “ Ucap seorang gadis. “Kau sudah sebulan latihan disini. Kurasa sudah cukup. “

“Baik.” Di kedua tangan pria itu masing-masing muncul dua kartu entah dari mana. Dua kartu di tangan kiri dan dua kartu di tangan kanan. Kartu itu terdiri dari empat angka 10 dari berbagai jenis gambar, Club, Heart, Spade dan Diamond. Keempat  kartu itu langsung hangus terbakar meski tanpa adanya api yang membakar. Bahkan tidak ada asap. Kartu itu berubah menjadi debu.

Dorr! Dorr!

Dua tembakan dari pistol di tangan gadis itu. Dua peluru melesat cepat. Peluru-peluru itu mengarah di kepala pemuda itu yang berjarak tiga meter dari gadis itu.

Peluru-peluru itu tidak mengenai tubuh pria itu sama sekali. Kedua peluru itu berhasil di tangkap hanya dengan jari telunjuk dan jari tengah dari kedua tangan pria itu.

“Kurasa sudah saatnya. “ ucap gadis itu. “ingat waktumu 10 menit untuk membunuh ikan sebanyak mungkin. “

Pria itu mengambil ancang-ancang lalu berlari kencang ke arah dinding aquarium. Tubuh nya menabrak dinding aquarium namun tidak ada kaca yang pecah. Tubuh itu seperti menembus dinding. Detik berikutnya pria itu berada di dasar laut.

“Ingat. Kau bukan manusia biasa. Kau adalah seorang mutan. “ teriak gadis itu.

Sekalipun pria itu seorang mutan namun dia tidak dapat bernapas dalam air. Dia hanya menahan napas selama sepuluh menit. Tidak normal memang untuk manusia biasa.

Ikan gergaji dan ikan palu datang menghampiri. Hasrat membunuh yang kuat. Ikan sepanjang tiga tubuh manusia itu menyerang dengan ganas. Ikan yang besar satu persatu datang tapi satu persatu juga mulai tumbang berjatuhan. Kartu kartu seperti logam tajam melesat menembus satu per satu ikan yang datang. Pria itu membunuh dengan menggunakan kartu remi yang tajam bagai  logam itu.

Dalam waktu sepuluh menit puluhan ikan mati. Mayat ikan besar itu bertumpuk bagai gunung. Setelah sepuluh menit, pria itu masuk ke dalam aquarium seperti semula menembus tembok. Tubuhnya basah dan nafas nya memburu.

“Bagus. 103 ikan dalam waktu sepuluh menit. Akhirnya berhasil lewat dari 100.” Gadis itu bertepuk tangan.

“apakah ini akhirnya? “ Kata pria itu sambil mengejar nafasnya.

“Iya inilah akhirnya. Pakai pakaianmu kembali sebelum kita berpisah. “

“Kurasa aku masih belum kuat. “

“Berikutnya kau dapat berlatih sendiri. “

“Bagaimana kalau beberapa hari lagi.” Bujuk pria itu sambil mengenakan pakaiannya.

“Tidak bisa. Aku sudah menemanimu selama sebulan disini. Saatnya aku kembali. “

“Apakah benar, aku akan melupakan semua peristiwa bersama mu di dasar laut ini. “ Pria itu merapikan pakaiannya.

“Benar.”

“Seandainya kita bertemu di jalan? “

“Kau tetap tidak ingat akan kita disini. “

“Mengapa aku harus melupakan semua kebaikanmu. ?“

“Bukankah kita sudah sepakat. Aku membantumu namun kita tidak akan saling mengenal. “

“Tapi. Aku tidak ingin melupakanmu. “

“cukup.” Gadis itu membentangkan tangan kanannya. Dari jari-jarinya nya keluar asap tebal. Asap membungkus kepala dari pria itu.

 Pria itu mencoba berlari untuk keluar dari asap putih itu. Seberapapun usahanya mengusir asap itu tidak akan ada hasilnya. Asap itu bagai memiliki mata yang hanya menyerang kepada pria itu kemanapun perginya. Pria itu mulai merasakan kepalanya berputar. Sampai akhirnya terjatuh dan pingsan.  

Pria itu berusaha untuk tidak melupakan gadis yang telah membantunya selama berada di dalam aquarium ini. Paras cantiknya, elok garis tubuhnya, gerakan-gerakan tegas dan penuh percaya diri. Begitu juga guratan di jidadnya seolah sedang memikul beban yang sangat berat.