NovelToon NovelToon
KIN, DENDAM HARUS TERBALASKAN

KIN, DENDAM HARUS TERBALASKAN

Status: tamat
Genre:Horor / Fantasi / Misteri / Horror Thriller-Horror / Hantu / Tamat
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tsaniova

Melati dan Kemuning tak pernah melakukan kesalahan, tapi kenapa mereka yang harus menanggung karma perbuatan dari orang tuanya?

Sampai kapan dan bagaimana cara mereka lepas dari kutukan yang pernah Kin ucapkan?


Assalamualaikum, cerita ini murni karangan author, nama, tempat dan kejadian semua hanya kebetulan semata. Selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tsaniova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fitnah Keji Dari Sudradjat

"Ini bukan cuma soal tanggung jawab, tapi ini soal kelakuan bejatmu, Drajat!" Amarah Mirah meletup membuat Sudradjat tersenyum meremehkan.

"Halah, semua orang juga tahu, Mbok. Tahu kalau kamu itu simpanannya orang bule, kan? Jadi nggak usah sok kaget. Untung saja anakmu nggak jadi gundik seperti ibunya!"

Sakit hati sudah dikatai bejat dan niat baiknya itu tak disambut membuat Sudradjat memilih keluar dari rumah kecil itu.

Sesampainya di rumah, Sudradjat sudah ditunggu oleh keluarga besarnya. Ternyata, pria itu sudah dijodohkan oleh orang tuanya dengan anak juragan desa sebelah.

Sudradjat yang masih menyimpan kebencian pada Kinan juga Mirah itu menerima perjodohan ini, dia ingin menyakiti mereka, lebih, lebih jauh, lebih sakit lagi.

Beberapa bulan kemudian..

Kabar pernikahan ini sampai ke telinga Kinan. Dengan perut yang membuncit, Kinan berdiri di depan rumah anak juragan desa sebelah.

Di sana sedang diadakan pesta besar-besaran. Semua mata tertuju pada Kinan yang dulu menjadi incaran para pemuda desa, sekarang terlihat tak terurus. Wajahnya pucat, rambutnya seperti tak pernah disisir, benar-benar tak terurus.

"Drajat! Biadab, kamu!" teriak Kinan saat itu. Dia tak memperdulikan rasa malu. Hatinya terlalu sakit, lelaki itu bilang mau tanggung jawab, tapi malah menikahi gadis dari desa lain.

"Siapa kamu? Jangan bikin keributan di sini!" bentak keluarga besar Sudradjat.

"Tanya sama keponakanmu! Dia yang buat aku jadi begini!" Kinan masih bicara dengan nada tinggi.

"Asal bicara! Bukannya kamu menolakku karena mencintai pria lain? Ya, itu pasti anakmu dan dia!" ucap Sudradjat yang saat itu baru saja mengucapkan ijab qobul, dia berdiri gagah untuk menindas gadis yang telah dia nodai dan hancurkan hati juga masa depannya.

"Dengar semua, perempuan ini berusaha memfitnah saya, dia nggak mau saya dan istri saya bahagia, memang saat ini saya yang difitnah. Tapi, saya yakin kalau suatu saat nanti dia bakal berusaha mengganggu keluarga kecil kalian!" teriak Sudrajat pada semua para tamu undangan.

Sudrajat terus mengeluarkan kalimat-kalimat provokasinya sehingga berhasil menghasut warga. "Ya, benar. Siapa yang sudah berbuat? Jangan asal bicara, nggak baik menuduh anak juragan, jangan-jangan kamu yang nggak tau diri, makanya bisa sampai hamil tanpa suami!" ucap paman dari sudrajat dan di sambut teriakan oleh semua orang.

Kemudian disusul oleh orang-orang Sudrajat yang mulai melempari Kinan dengan makanan, seperti jeruk atau benda apa saja yang di depan mereka.

"Fitnah, kamu keji Drajat! Kamu akan mendapatkan balasan!" teriak Kinan yang saat itu mencoba menutupi wajahnya, menghindari lemparan demi lemparan dari semua.

Tangisnya tak berarti di mata mereka semua, hingga tak ada satupun yang memperdulikan jeritnya, lalu datang Mirah yang mendengar kabar Kinan sedang mengganggu pernikahan Sudrajat.

Wanita tua itu langsung memeluk Kinan dan berusaha melindunginya, tapi semua semakin menjadi untuk menindas keluarga miskin tersebut.

Mirah pun membawa Kinan pergi, Kinan akhirnya terpaksa pergi, dia menatap sudrajat dengan tatapan tajam, hatinya lara diselimuti kebencian yang mendalam.

Hari-hari telah mereka lalui dengan susah payah, berusaha tak mendengar gunjingan orang-orang yang terus membicarakan Kinan yang hamil tanpa suami, bahkan tak jelas siapa ayah dari bayinya.

Hingga di suatu pagi, Kinan yang merasa lapar dan sudah mulai sulit untuk bergerak itu mencari ibunya ke dapur. "Maak," panggilnya dengan suara lirih, manja dan mendayu.

Namun, sesampainya di dapur, Kinan dibuat terkejut karena melihat tubuh ibunya sudah tergantung, ya, Mirah memilih mengakhiri hidupnya sendiri, dia tega meninggalkan Kinan bersama bayinya di dunia ini tanpa pelukan hangatnya lagi, tanpa perlindungan dari wanita yang selama ini melindunginya.

"Maaaaak!" teriak Kinan yang kemudian berlari kecil untuk memeluk ibunya.

"Maaaak, kenapa lakuin ini, Mak! Kinan hidup sama siapa?" tangis Kinan dan saat itu juga dirinya merasa mulas, sepertinya kontraksi.

Kinan mulai mengatur nafas, dia berteriak meminta tolong. Tapi, tetangga sepertinya sangat enggan untuk masuk ke gubug Mirah, mereka semua melihat dari pintu belakang, saling berebut melongok ke dalam.

"Iisshhh, ngeri, ya. Desa kita bakal kena apes kalau ada yang bunuh diri!" kata salah satu warga.

"Aaaaaaaaa, sakit!" teriak Kinan seraya mengusap perutnya, dia berusaha duduk dengan menyenderkan punggungnya ke rak piring kayu yang tak jauh darinya berdiri.

"Tolong!" teriak Kinan dengan tatapan memohon ke arah luar pintunya. Tangannya menjulur mencoba mencari uluran tangan yang sudi membantunya.

"Siapapun, tolong saya!" Kinan memohon. Tapi saat itu Sudradjat datang, dia menahan warga yang sepertinya sudah mulai kasihan dengan Kinan.

"Jangan melangkah, ibunya saja nggak kuat, lihat... ibunya saja sampai gantung diri, dia pasti sangat malu punya anak perempuan yang nggak bisa jaga marwahnya!" ucapnya, meyakinkan semua orang di sana.

"Tapi, dia kesakitan, mungkin mau melahirkan, Kang," sahut salah satu wanita tua yang hendak melangkah, tak memperdulikan Sudradjat dan segala fitnahnya.

"Oh, terserah kalau kamu ingin kena sial, kalian tau, orang bunuh diri itu haram hukumnya, kita nggak diperlukan buat menolong jenazah itu, silahkan kalau mau masuk, tapi siap-siap buat ketiban apesnya," ucapnya.

Wanita tua itu menatap nanar pada Kinan yang terlihat kesakitan, dia takut kalau yang diucapkan Sudradjat adalah benar, dia tak ingin keluarganya menanggung sial karena sudah menolong Kinan.

"Drajat!" panggil Kinan, dingin tapi sangat tajam.

Sudradjat menoleh, dia merapikan pakaiannya yang mahal pada zamannya itu. Menatap jijik pada Kinan yang terlihat berantakan, kesakitan, sungguh sangat mengenaskan.

Tapi, rasa benci dan dendamnya mengalahkan rasa ibanya. "Siapa suruh kau jual mahal dan menghinaku!" kata Sudradjat dalam hati.

Pria tersebut masih berdiri angkuh, menunggu apa yang akan Kinan katakan selanjutnya.

"Aku mengutukmu, kau hanya akan memiliki anak perempuan, mereka semua akan bernasib malang, lebih malang dariku!" sumpah Kinan di sisa nafasnya.

"Ini sumpahku, Drajat!" ucap Kinan dengan mata yang melotot, kesakitannya hanya menjadi bahan tontonan semua orang, tak ada yang memiliki hati.

Hingga akhirnya, Kinan menghembuskan nafas terakhirnya, dia meninggal tepat sebelum bayinya dilahirkan, dia pergi membawa dendamnya.

Bahkan, saat terakhir pun warga masih lebih mendengarkan Sudradjat yang menyuruh menguburkan keduanya di satu liang lahat, tanpa dimandikan, tanpa dikafani, sungguh mereka orang-orang yang sangat biadab.

Dan sekarang waktunya teror dari arwah Mirah dan Kinan, desa sekarang menjadi mencekam membuat mereka yang sempat ikut-ikutan menghakimi keluarga Mirah merasa was-was.

Hingga di suatu malam, angin berhembus kencang, bau anyir yang menyeruak menusuk indera penciuman Karsih, istri Sudradjat yang tengah hamil muda. "Mas, kamu cium bau aneh, nggak? Ini baunya amis banget, kaya bau darah," ucapnya seraya merubah posisinya jadi duduk.

Sudradjat yang sudah terlelap itu membuka mata, dia mengucek matanya yang masih terasa lengket dan saat itu, Sudradjat melihat Kin berada di sisinya, berlumuran darah sedang menggendong bayi, dia duduk di tepi ranjang, memberikan bayi itu padanya.

"Ini, anak kita!" ucapnya, suaranya pelan, lirih tapi menggema, mata sosok yang berambut keribo itu mendelik.

"Ki-kin," gumam Sudradjat tergagap, pria itu menelan ludah dan menyingkirkan anak yang ada di depan matanya itu sampai bayi itu terjungkal dari tangan sosok tersebut.

Sosok Kinan yang meneror Sudradjat itu mengambil bayinya, dia memberikannya lagi pada Sudradjat. "Anak kamu!" ucapnya dengan manja, diselingi tawa cekikikan membuat pria berkumis itu lari terbirit-birit dari kamarnya, tapi sosok itu mengikuti Sudradjat kemanapun dia pergi.

Dapatkah Sudradjat lepas dari dendam Kin?

"Kikikikiiikiiii!"

Bersambung..

1
Rhina sri
lha saroh kn istri kiyai kok gt ngomong nya zm melati kek yg gk beradab😔
Queen Alma: cuma status aja sebagai istri kyai 🤭🤭 kelakuan mah bgtu
total 1 replies
Rhina sri
blm juga apa apa gk dpt restu dari org tua arman😔
Rhina sri
melati km gk bersyukur banget siapa yg ngurus km sm muning si mbok tau ntar di tinggal mbok sum tau rasa
Queen Alma: kasian Mbok Sum 🥺🥺🥺
total 1 replies
Rhina sri
semoga dgn kehadiran arman kutukan itu cpt berakhir
Rhina sri
walau pun udah bangkrut apa kutukan trs berlanjut
Queen Alma: masih lanjut ka☹️☹️
total 1 replies
Rhina sri
kasian melati di jauhi temen temen nya.. tp jangan salahin bi sum dia yg ngurus km sm muning
Syahrudin Denilo
akhirnya selesai juga perjalanan
happy ending deh
Syahrudin Denilo
slalu ada aja yg tidak suka
Syahrudin Denilo
akhirnya dapat suami baru lagi nih melati
Syahrudin Denilo
pasti suruh ngawinin Arman ke melati
Rhina sri
kasiam mbok sum dia mempertaruhkan nyawanya buat melati😭
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
duh satria knp diganggu kan mereka lagi mau menikmati keindahan 🤭
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ: dua²nya keindahan melihat tubuh melati+kenikmatan yg akan dirasakan Arman nanti 🤭
total 2 replies
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
Alhamdulillah akhirnya kalian menikah juga selamat yaa semoga samawa
Queen Alma: Aamiin, plus punya buntut yg bnyak 🤭
total 1 replies
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Semoga kebahagiaan segera menghampiri melati dan kemuning. kasian anak2 yang ngga bersalah jadi kena getah nya
Queen Alma: Aamiin ya Allah,
total 1 replies
Jeje kwok 12🌹
udh biarin aja ayah seno marah mungkin masih belum ikhlas atas kematian putranya toh melati juga selama ini tidak bahagia cuma setelah arwah kin tenang baru melati juga hidupnya tenang..lanjooottt seperti biasa..
Jeje kwok 12🌹: ada yg baru kah
total 2 replies
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
yukk gaskeun Mel& Arman menikah jngn ditunda² nanti ketikung org lain lhooo.wkwkwk
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
haduhhh masih aja ortunya Seno gak Nerima kalau melati mau kawin lagi 🤭
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
terima aja lamaran dia melati insyaallah hidupmu akan bahagia bersama arman
Jeje kwok 12🌹
jodohkan saja toh semua juga udah selesai secara baik baik
Queen Alma: nggeh, kak
1 bab lg mereka nikah 🤭
total 1 replies
Teriablackwhite
Bapakmu kelakuannya emang bener-bener kejam, Melati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!