NovelToon NovelToon
Mekar

Mekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:29.8k
Nilai: 5
Nama Author: De Shandivara

Aku tidak tahu jika nasib dijodohkan itu akan seperti ini. Insecure dengan suami sendiri yang seakan tidak selevel denganku.

Dia pria mapan, tampan, terpelajar, punya jabatan, dan body goals, sedangkan aku wanita biasa yang tidak punya kelebihan apapun kecuali berat badan. Aku si pendek, gemuk, dekil, kusam, pesek, dan juga tidak cantik.

Setelah resmi menikah, kami seperti asing dan saling diam bahkan dia enggan menyentuhku. Entah bagaimana hubungan ini akan bekerja atau akankah berakhir begitu saja? Tidak ada yang tahu, aku pun tidak berharap apapun karena sesuatu terburuk kemungkinan bisa terjadi pada pernikahan kami yang rentan tanpa cinta ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Shandivara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebohongan Kecil

Aku selalu datang tepat waktu untuk memulai hariku setiap pagi sebagai guru di sekolah komunitas anak-anak berkebutuhan khusus di kota ini. Sekolah yang lama tutup ini telah dibuka kembali untuk umum dan mulai beroperasi, tentu dengan pengajar yang lebih proper dan kompeten.

Untuk urusan ini, aku belum membicarakan keikutsertaanku menjadi bagian dari sekolah komunitas tuli di bawah naungan kak Alan, bukan tidak ingin tetapi waktu pertemuanku dengan Mas Elham begitu singkat. Sebulan berlalu, aku masih menjalani rutinitasku seperti biasa. Sebelum waktu petang, aku sudah harus sampai di rumah sebelum mas Elham pulang bekerja.

"Mas, nanti malam pulang jam berapa?" tanyaku lewat pesan yang kukirimkan sore ini. Hanya ingin memastikan dia akan pulang atau tidak malam ini, setidaknya aku sudah bersiap ketika dia akan pulang.

Kak Alan turut turun tangan menggerakkan sekolah komunitas ini, dia mengatakan ingin banyak belajar bersama anak-anak dan juga kami-para guru.

Dibantu oleh Devy yang juga mengajar di sekolah ini, kak Alan menyampaikan sesuatu kepada anak-anak melalui gerakan tangan yang mewakilkan komunikasi semua.

"Halo, my name is Alan. You can call me, Alan. A ... L ... A ... N."

"Wah, aku bisa!" teriak kak Alan riang setelah beberapa kali Devy dan aku mengajarkan penggunaan bahasa non verbal yang satu ini.

Semua anak-anak bertepuk tangan dan merayakan dengan cara mereka. Seolah suasana kelas ini hidup dengan meriah meski bukan dengan bersuara keras dan hanya di dalam sepetak ruang yang tidak terlalu besar karena gedung yang lainnya masih dalam proses renovasi.

"Yey, time to back to home! Say goodbye to Mis Moy, please," ujar Kak Alan memandu anak-anak.

"Bye, Miss Moy!" ujar anak-anak baik yang lisan maupun lambaian tangannya.

"Kak, panggil aku Mis Dita saja. Jangan Gemoy," ujarku pada kak Alan dengan cara berbisik. Namun, sedari awal dia mengenalkanku 'Miss Gemoy' kepada anak-anak.

"Semua orang di rumah memanggilmu Moy, Gemoy, kok. Cocok juga dipanggil begitu," jelas kak Alan.

Ting! Tidak lama, pesan yang tadi kukirim, berbalas. "Sudah mau sampai rumah."

Aku membelalak. Tidak mungkin!

Ini masih pukul 3 sore, tapi mas Elham mengatakan sudah hampir sampai di rumah. Aku berkemas meninggalkan lokasi sekolah.

"Kak, maaf, aku harus pergi."

"Kenapa buru-buru? Dita, Dita, tunggu .... Mau kemana?" kak Alan berhasil mengejarku.

Aku yang terpaksa berhenti karena kebingungan akan pulang menggunakan apa, sekeliling terlalu ramai dan padat oleh kendaraan pribadi dan tidak ada halte terdekat atau satu pun taksi yang melintas.

"Ada apa, Dita?"

"Kak, aku harus pulang. Mas Elham sudah di rumah, aku takut dia akan marah jika tahu aku tidak ada di rumah saat ini."

"Kenapa marah?"

"Dia tidak tahu kalau aku mengajar di sini."

"Bukannya sudah tahu?"

Aku menggeleng, aku benar-benar tidak memberitahu aktivitasku selama sebulan ini berjibaku dengan sekolah komunitas ini.

"Oke, aku antar," cetus kak Alan.

Jaraknya tidak terlalu jauh, tetapi tidak ada jalan yang tidak macet di kota ini sekalipun jalan tikus pun seakan selalu rapat oleh pengendara yang sama sibuknya berebut jalan ingin sampai ke tujuan. Perjalanannya terasa lama karena kemacetan. Satu jam kira-kira waktu yang terbuang hanya untuk menempuh 1 kilometer jarak dari sekolah ke rumah.

Saat aku membuka seatbelt, kak Alan turut melakukannya.

"Kak mau kemana?" tanyaku.

"Antar kamu pulang."

"Ke atas? Tidak usah, sampai sini saja," cegahku, ini bisa menjadi perkara besar kalau mas Elham tahu aku pulang dengan siapa.

"Katamu nanti bisa kena marah," ujar kak Alan.

"Tidak-tidak, aku bisa menanganinya. Aku tidak mau tambah ribut sebab kalian bertemu karena kan," ujarku terjeda.

"Aku bisa sendiri, kak Alan bisa menunggu di sini jika khawatir sesuatu terjadi atau jika tidak percaya aku akan baik saja." Dia sepakat.

Aku berlari, tubuhku yang besar tidak mendukung untuk bisa berlari cepat sesuai perintah otak. Alhasil, hanya lelah dan ngos-ngosan setibanya di depan pintu apartemen.

Ting. Ceklek.

Di dalam ruangan masih sepi, semua lampu masih padam. Tidak ada yang berubah sejak aku tinggal pergi pagi tadi.

Aku memeriksa ponselku, pesan dari mas Elham lima menit yang lalu. "Tadi putar balik ada rapat mendadak. Ini di jalan, sebentar lagi sampai."

Aku mendengus napas lega. Aku mengirimkan pesan pada kak Alan kalau semua baik-baik saja, mas Elham belum sampai rumah. Aku melambaikan tangan padanya dari balkon kamarku, lalu kak Alan pergi dengan mobilnya.

Ting. Pintu terbuka, mas Elham telah sampai.

"Dari mana? Kok keringetan?" tanya mas Elham saat aku mencium tangannya.

"Tadi habis workout," jawabku.

"Workout?"

"I ... Iya, di sini kecil-kecilan."

Ia mencebik, lalu mengangguk seakan percaya-percaya saja dengan ucapanku.

"Mas mau makan apa? Aku belum masak," ujarku.

"Nanti sore ada dinner, kamu ikut," ucap dia.

Selama hidup dengannya, baru kali ini dia membawaku makan malam di luar. Pukul 7, sesuai permintaannya, aku sudah bersiap semaksimal mungkin supaya terlihat sepantaran dengannya.

Namun, melihatnya yang sudah tampil sempurna dan menarik meski dengan kemeja dan celana hitan ala kadarnya. Aku terbanting dengan penampilanku yang super duper prepare, tetapi masih tak cocok bersanding dengannya.

"Mas pakai kemeja biru?" tanyaku, sedangkan gaunku berwarna merah maron.

"Tunggu sebentar, aku ganti baju," ujarku padanya. Aku menggeledah seluruh isi lemari mencari gaun berwarna senada dengannya. Namun, tidak ada. Aku tidak punya gaun berwarna biru muda yang cerah karena pikirku, aku merasa kulitku terlihat semakin kusam jika menggunakan warna terang.

Setengah jam mungkin ada untukku bergelut dengan kegalauanku memilih baju. Aku tersungkur di depan lemari pakaian, sekian banyak pakaian, tidak ada yang sesuai ekspetasiku. Namun, kemudian tanpa suara ketukan pintu, mas Elham membuka pintu kamar ini secara lebar dan bertanya apa aku sudah siap atau belum.

"Kok masih sama?" tanya dia. Nada bicaranya sudah berbeda, dia sudah kesal menunggu.

"Aku tidak jadi ikut, Mas. Tiba-tiba tidak enak badan."

Yang kudengar hanya helaan napas berat darinya. Seperti ketidakrelaan sekian lama menunggu, tetapi ujungnya aku tidak ikut dan beralasan. Padahal hanya karena masalah gaun yang tidak sesuai.

Ia tak lagi bicara, pintu dibiarkan terbuka. Tanpa berpamit dia menarik kunci mobil dari meja dan keluar dari rumah dengan wajah yang kesal.

1
Ayu
Masih ada jalan menanjak lagi kah yg harus dilalui Dita dan Elham ?
Niar Zahniar
aku ngerasa elham kyk nyimpan rahasia,,
kalea rizuky
hadehhh dita egois jg ya harusnya urus anak aja lah wanita kok ngejar karir anak terlantar bodohnya
kalea rizuky
bner minta cerai aja dit laki bloon tukang selingkuh banyak alesan
Indah Lestari
berarti kalian B2 yg egois ...yuk lah Quince opo karepmu ...emoh punya ayah dan ibu yg g sejalan ya...
Mrs. Ketawang
Sak karepmu lah Elham.....
Wis mbuuuhhh😤
darsih
pilihan yg berat elham biar tau rasa dia d tinggalin anak nya biar ikut Dita
Akasia Rembulan
elham.. jangan diam saja.. kalau tidak cinta sampaikan.. jgn menyakiti hati 😭
hello shandi: Spt bisa merasakan btapa sakit hatinya Dita, dipatahin hatinya 💔
total 1 replies
Indah Lestari
hayo Lo mas El...mo ngomong ap...dulu pas kecelakaan trus sakit sp yg ngurus kamu...
hello shandi: Halo, kak. Apa kabarnya?
Thanks to kak Indah yang setia ikutin aku dari awal sampai skrg. 💕✨
total 1 replies
Ayu
enaknya dibikin pisah tapi ntar Elham gak bisa move on dari Dita biarin Elham tersiksa dan Dita dapet pengganti jodoh yg lebih perhatian dari Elham
hello shandi: Iyaa, mirip-mirip, tp percaya gak kl alurnya agak thriller nanti? ☺
Coba, ya, ditunggu selanjutnya. Belum selesai ditulis...
total 1 replies
Rena Cantik
betul Dita cerai saja sama elham...up nya bisa lebih banyak thor/Pray/
hello shandi: Belum bisa, maaf yaa. Nanti mungkin kalau lebih senggang waktunya. Terima kasih sudah bersabar nunggu update-an. 🙏💕
total 1 replies
Vtree Bona
berasa banget sakit nya Dita sampe saya yg baca merasa sakit hati banget,,,,good Dita tinggalin aja laki2 kaya gtu mah soalnya KLO udah GT mah laki2 ga akan berubah
hello shandi: Muhun...

Kalau berkenan, bisa baca novelku yang satunya "Menjadi ibu susu..." reviewnya, katanya bikin nangis, Teh. Terima kasih💖
total 1 replies
Mrs. Ketawang
Sakitnya sampe di sini💔😭😭😭
Dita sdh meluapkan smua isi hati kemarahan dan kesakitannya slma ini tp kesannya Elham cuek,.bahkan mnanggapi smua prkataan Dita sperlunya saja😡
Semangat berkarya thoor💪🏻
Kalo berkenan,bolehlah lbih dari 1 bab per hari. biar aq tmbah semngat mnjalani hari hari😁🙏🏻
Mrs. Ketawang: Mohon maaf dan harap maklum thor sdh 8th ini jadi IRT pengangguran hobi rebahan sambil baca novel,jadi kalo ada novel yg ceritanya sampe nembus ke hati...kerjaannya tiap habis masak,nyuci,bersih" dan ngereyok sama bocil psti ngintipin udah up bab baru apa belum nih judul😁🙏🏻
Novelmu jadi pghibur kejenuhanku dlm mnjalani hari😁
Semangat bekerja dan berkarya💪🏻💪🏻👍🏻👍🏻
hello shandi: Sakitnya nyampe situ yaa? 😭🙏
Komentarmu kak, bikin hariku yang penuh kerjaan jd berwarna.🤞💕
Ini jg balesin komennya waktu di kantor.

Maaf ya, sayangnya belum bs up lbh dari 1 per hari, misal eps hari ini, itu nulisnya dari 3-4 hari yg lalu baru bisa di-publish. Karena bukan penulis profesional, kadang nunggu mood baik, dibaca berulang kali biar tulisannya enak dibaca sm yg lain dan syukur2 emosinya dapet, dan biar dilirik editor, hehe... Thank u sudah sabar dan setia kak.
total 2 replies
Niar Zahniar
semangat berkarya
hello shandi: Terima kasih... 💖
total 1 replies
darsih
JD penasaran photo apa ya
sampai Dita marah bngt
Agnes Gulo
kak, tlg rajin up doong, semangat kk
hello shandi: Gemes ya sehari cuma 1 bab? 😥🙏

Gimana review-nya kak ttg novel ini? Boleh kasih ulasan di rate bintang 5?
total 1 replies
kalea rizuky
fto apa ya fto anuu kah
hello shandi: Bukan anu-anu yg anu, next chap kak
total 1 replies
kalea rizuky
pergi aja dita sebel laki tukang selingkuh
Mrs. Ketawang
Tegang tp ujungnya masih bertele tele tuh Elham....
Pergilah Dita kamu berhak bahagia,apalagi yg kamu prthankan dlm rmhtga hambar hanya cinta sepihak😠😠
Indah Lestari
hadeuh mau alasan apalagi mas El ...yg ganteng....masa lalu yg blm usai ya susah ya...JD lupa batas dan norma...
hello shandi: ganteng nya kyk siapa kak? Penasaran sm pembaca ngebayangi Elham seganteng apa? Biar aku kasih nilai, apakah perspektif kita sama soal orang ganteng? Hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!