NovelToon NovelToon
KEBANGKITAN PUTRA NAGA.Sang Belati Dewa Surgawi.

KEBANGKITAN PUTRA NAGA.Sang Belati Dewa Surgawi.

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / spiritual / Reinkarnasi / kelahiran kembali menjadi kuat / Kaya Raya / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: MAHLEILI YUYI

Sebuah alam yang penuh kekacauan menunggu seorang pemimpin yang di
ramal kan. Dia yang akan terlahir, mencabut segala segel, dan kutukan. Serta segala alam akan terhubung segala dimensi akan tersambung, dia juga termasuk kekasih Sang Pengantar Tulisan, juga sang pewaris empat naga kuno. apa? dia bisa menaklukkan dua alam, yaitu Alam Eheiwha dan Alam Armanaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MAHLEILI YUYI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20.Cincin Bayi Suci

yang mengikat kan Ke gunung Wubao, mereka saling mengokohkan satu sama lain, tiga benda ini ialah puncak tertinggi di benua Shin Suanshin.

Jika di ukur ke tinggian nya dari dasar tanah hingga puncak, sekitar lima belas detik atau enam belas detik kecepatan kilat.

Sekarang Admiko dan Yuyi telah mencapai ruang nomor lima, mereka telah di tunggu oleh tetua Renjiro.

"Masih muda telah mencapai tingkat matahari berlian dan bintang kristal" Ucap tetua ruang lima itu.

"Selamat kalian telah mencapai ke ruang ku" Ucap Renjiro.

Para pengunjung dan serta para ribuan murid di ruang lima heran, karena tetua mereka langsung menunggu ke hadiran mereka.

"Terimakasih tetua" Ucap Yuyi Membukukan setengah badan.

Lalu Yuyi mengerat kan genggaman tangan nya, lalu Admiko terkejut sambil menatap Yuyi.

"Oh,terimakasih, terimakasih tetua" Ucap Admiko.

Sambil membungkukkan setengah badan juga, Tetua Renjiro hanya tersenyum menatap sepasang orang ini.

Ada empat puluh pasangan muda mudi di sana dinikahkan oleh tetua Renjiro, mereka hendak kembali turun, karena vormasi Tiga Belas Bidadari Surga tidak menerima mereka, mereka kecewa dengan diri mereka sendiri, mereka gagal mendapatkan anugrah tertinggi paling tertinggi ini.

"Perjuangan kalian telah berakhir hingga tingkat ini kalian telah dinikahkan, kalian telah dianugerahi doa tingkat lima,bsemoga kalian di berkati dan dirahmati hingga ke alam roh nanti tampa terpisah sedikit pun, batin dan jiwa kalian saling terikat" Ucap tetua Renjiro.

Sambil menuang kan sejenis air seperti madu, tapi cahaya nya meresap ke ubun-ubun mereka.

Setelah itu dari tiang tengah Altar, keluar seperti catatan warna putih bisa di katakan gulungan dari kulit, satu-persatu nama mereka tertulis dalam catatan itu dengan tinta warna kuning, kemudian catatan itu kembali menyatu ke tiang, ternyata daftar nama orang yang pernah dinikahkan dan telah mencapai ruang lima.

"Anak muda giliran kalian melangkah ke ruang selanjut nya, jika Vormasi Tiga Belas Bidadari Surga menolak kalian, di ruang ini akhir perjalanan kalian kalian juga akan dinikahkan di ruang ini" Ucap Tetua Renjiro pada Admiko dan Yuyi. Sambil memberikan satu cincin pada Admiko.

"Pasang kan pada tunangan mu, agar cincin ini terhubung dengan Vormasi, di terima dan tidak nya kalian itu Urusan Bait Dewi Timur" Ucap Renjiro pada mereka, lalu Admiko memasangkan cincin berukiran bayi tidur itu, ke jari lentik yang indah yuyi.

Lalu mereka melangkah ke arah tangga, kejadian nya sama di tingkat-tingkat yang pernah mereka lalui, bedanya cuma warna tirai samarnya yang berbeda, mereka hilang di tutupi vormasi lagi.

Setelah mereka melalui beberapa puluh tangga, Admiko hanya diam, pokok nya jika tidak di ajak oleh Yuyi bicara dia hanya diam, Yuyi hanya menatap orang yang diam di samping nya itu.

"Aku tidak akan bertanya pada mu, menyesal atau tidak nya kamu dengan ku, tapi aku akan mempertahan kan mu sebagai suami ku" Ucap Yuyi dalam hati.

Yuyi tersenyum bahagia, intinya Yuyi tidak akan melepas kan Admiko, ternyata Yuyi menyayangi nya dengan tulus dan sepenuh hati.

Admiko telah meroboh kan baja terkuat di alam Eihewha, penyebab awal nya cuma dengan kesalahan Admiko.

"Boleh aku bertanya?" Tanya Yuyi, lalu Admiko hanya mengangguk.

"Apa aku tidak cantik di mata mu?" Tanya Yuyi tersenyum pada Admiko.

Admiko sangat sulit menjawab nya, sebab dia tidak begitu mahir menghadapi perempuan,btidak seperti gurunya yang cabul itu.

Karena Admiko tidak mau berbohong, selain Yuyi Ada satu lagi yang tercantik bagi Admiko yaitu Jia Li, jika Yuyi menghilang kan tahi lalat nya itu wajah Jia Li, jika Jia Li memasang tahi lalat itu wajah Yuyi.

Jika mereka berdekatan tapi tampa tahi lalat sulit membedakan mana Jia Li yang asli, begitu juga sebalik nya.

"Oh, itu tidak penting kan, yang terpenting bagai mana kita bisa jadi suami Istri tidak terpisah hingga ke alam Abadi" Jawab Admiko.

Dia terus menatap tangga tampa melihat ke arah Yuyi.

"Tapi kebersamaan itu perlu membutuh kan cinta dan kasih Sayang?" Tanya Yuyi lagi.

"Aku tidak paham yang kamu ucap kan, tapi kakak dari guru ku pernah bilang, sifat yang perlu di tanam kan harus takut kehilangan pasangan, jika pasangan kita juga takut kehilangan kita, jika tidak buang dia jauh-jauh, cuma itu pesan kakak guru ku" Jawab Admiko terhenti dari langkah nya.

"Aku dari kecil memegang aturan ketat dari guru, langkah dan kebebasan ku di batasi, waktu ku hanya di isi belajar dan berlatih, aku tidak di ajar kan untuk berkata manis, manis itu hanya berguna untuk menjebak semut, tidak berguna untuk membunuh dan menjebak harimau dan singa" Ucap Admiko lagi.

Lalu Yuyi terdiam mendengar ucapan Admiko.

Tidak lama mereka mencapai lantai enam telah menaiki anak tangga sebanyak seratus enam, ruang ini tidak ada tamu selain mereka berdua, selebihnya para murid-murid yang sedang berkultivasi.

Lalu mereka menghentikan kultivasi, karena kedatangan Yuyi dan Admiko.

"Matahari Berlian dan Bintang Mutiara" Ucap Juro dalam hati, dia adalah tetua ruang enam.

"Selamat datang di ruang ku, kalian pasangan ketiga yang pernah mencapai tempat ini" Sapa tetua ruang ke enam.

"Terima kasih Tetua" Ucap Yuyi.

Sambil membungkukkan setengah badan dan juga Admiko, lalu mereka mengikuti senior Juro sambil menuju sebuah ruangan yang penuh ukiran.

Dalam ruangan itu juga tertata rapi seperti ramuan-ramuan kuno kelas langit, serta di sana juga ada cawan dan labu giok yang selalu berputar.

Yuyi dan Admiko di Suruh bersimpuh, lalu tetua ruang ke enam menyirami kepala mereka dengan air labu dari giok itu, serta air dalam cawan.

Tubuh mereka terasa panas dingin dengan perasaan yang damai tiada terhingga, dan dari mangkok itu perlahan keluar tulisan bewarna jingga, tertulis nama Admiko dan Yuyi dalam tulisan dan aksara Fabao dan Wuserhu.

"Kalian telah di Izin kan menuju lantai ke Tujuh" Ucap Juro pada mereka.

Tapi Yuyi terus menatap mangkok yang besar itu dengan bingung.

"Nak, kalian telah di izin kan menuju lantai tujuh, jika Vormasi ke lantai tujuh tidak mengizinkan, kalian akan dinikahkan di ruang ini" Ucap Juro.

Tapi Yuyi seperti tidak mendengar ucapan Tetua Juro.

"Hei, ayo cepat" Ucap Admiko menyadarkan Yuyi.

"Tetua boleh aku bertanya?" Tanya Yuyi.

"Apa kamu penasaran dengan nama orang yang tertulis di dalam mangkok itu?" Tanya Juro kembali,l alu Yuyi mengangguk.

"Mereka dari Wuserhu juga sama dengan kamu, apa kamu mengenali nya?" Tanya Juro kembali.

Dia tersenyum tapi Yuyi menatap Juro bingung tapi dia ingin mendapat kan jawaban dari Juro.

"Beberapa tahun yang lalu sepasang suami istri pernah mencapai ruang ke enam, mereka pernah berdoa di sini, karena setelah beberapa tahun mereka berumah tangga, mereka tidak di karunia seorang anak, mereka berdoa di

Bersambung*******

1
Sak. Lim
org tua idioooooot naaif egois
Mahleily Andau
🤣🤣🤣 cuma pemula
Cipher
lucu nama2 koinnya /Facepalm//Facepalm/
Mahleily Andau
maaf apa ya?
Calon jenazah
apa ini cukk??
HappyKilling
Bagus sekali thor, membuatku terus ingin membaca!
Mahleily Andau: terimakasih.
total 1 replies
Arisu75
Saya tidak bisa ungkapkan betapa sayangnya saya pada cerita ini! Satu kata, amazing!😍
Mahleily Andau: terimakasih.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!