NovelToon NovelToon
Just Married

Just Married

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Tamat
Popularitas:86.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Cantik

Para tamu undangan telah memenuhi ruangan, dan Hari H berada di depan mata. Hanya tinggal menanti sepasang calon mempelai mengucap janji suci, pernikahan pun sah di mata publik dan agama.

Namun, apa jadinya jika kedua calon mempelai tak kunjung memasuki acara? Pesan singkat yang dikirim hampir bersamaan dari kedua mempelai dengan maksud; berpisah tepat di hari pernikahan mereka, membuat dua keluarga dilanda panik dan berujung histeris.

Demi menutupi kekacauan, dua keluarga itu memojokkan masing-masing anak bungsu mereka yang kebetulan usianya hampir seumuran.

Sharon dan Alaska. Dua orang yang tak pernah terduga itu mau tidak mau harus menuruti perintah keluarga.

Fine! Hanya menikah!

Tahukah jika Alaska sudah punya pacar? Setelah hari ini menikah bersama Sharon, besok Alaska akan langsung membubarkan pernikahan gila ini!

Namun, keinginan itu seolah pupus saat mereka berdua malah menghabiskan malam pertama mereka, selayaknya pasutri sungguhan.

Sial.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Tertangkap Basah

"GUE SUKA SAMA LO!"

Pekikan keras dari Lea, tak membuat Evan berbalik maupun sekadar menoleh. Laki-laki itu hanya menghentikan langkahnya sepersekian detik. Setelahnya, kedua kaki jenjangnya kembali melangkah pergi. Menjauhi Lea yang perlahan mulai menangis sampai bercucuran air mata.

Sedari menjadi penonton diam-diam, Keila merasa iba pada Lea. Sedikit pun Evan tak bereaksi apa-apa, padahal mengungkapkan perasaan pada seseorang yang disukai memerlukan keberanian penuh.

Emosi Keila langsung mencuat ketika kembali memikirkan betapa teganya Evan pada Lea. Sepasang kaki Keila sudah hendak melangkah menghampiri Lea untuk menenangkannya.

Sayang. Sentuhan halus di salah satu bahunya, membuat Keila lebih dulu terperanjat. Badannya dengan refleks berbalik ke belakang. Sepasang bola matanya pun ikut terbelalak.

"Lagi ngapain?"

"Eh, Kak Nathan!? Gu-gue ..." Keila lantas mengerjap beberapa kali. Batinnya seketika merasa lega saat mengetahui siapa yang baru saja mengejutkannya.

Perhatian Keila lalu kembali pada Lea. Dan ternyata, Lea sudah pergi entah ke mana.

"Lo lagi ngintip siapa?" Tanya Nathan, kepalanya ikut celingukan seperti yang dilakukan Keila.

"Hehe! Enggak, Kak! Bukan apa-apa, kok. Btw, kalau gitu gue dulu-"

"Eh, lo temennya si Sharon 'kan?" Nathan memotong cepat ucapan Keila. Perempuan itu sempat dibuat cengo beberapa saat, hingga akhirnya pun mengangguk dengan ekspresi serius.

"Kenapa, Kak?"

Nathan menjentikkan jari dengan ekspresi puas. "Lo mau ikut gue, nggak? Gue sama si Vero mau jengukin si Alaska sekarang. Em, lo 'kan juga temennya si Sharon, tuh! Yah, biar ada ceweknya aja gitu! Biar nanti di sana si Sharon nggak sendiri. Agak canggung kalau cowok bertiga sedangkan ceweknya satu orang. Gimana?"

"Sekarang banget, Kak?" Keila tampak menimbang-nimbang sejenak.

"Iya! Si Vero lagi ganti baju di kostannya. Jadi kita ke sananya barengan. Em, lo bawa kendaraan?"

Keila mendesis. Salah satu tangannya terangkat menggaruk belakang lehernya. "Kebetulan motor gue lagi diservis, Kak! Paling naik ojol?"

"Ya udah, lo berangkat bareng gue aja! Si Vero biar dia bawa motor sendiri, gampang! Gimana?"

"Hm. Boleh, deh! Tapi, nggak pa-pa nih nebeng? Nggak akan ada yang marah 'kan?"

Nathan tertawa spontan, sembari memperlihatkan deretan giginya yang rapi. Tanpa sadar tawanya itu membuat Keila terpana beberapa saat.

"Tenang aja, gue jomlo, nggak ada yang bakal marah! Kecuali kalau lo mau daftar jadi pacar gue?"

"Hah?!"

"Bercanda. Yuk, motor gue ada di parkiran!"

...****...

"Mau ke mana?" Alaska menyahut spontan saat melihat Sharon membawa sebuah keresek hitam besar di genggaman tangannya.

"Mau buang sampah!"

Saat itu juga, Alaska yang tengah duduk manis di atas sofa langsung bangkit dan menghampiri Sharon. Kedua tangannya tanpa disuruh langsung mengambil alih kantung keresek tersebut.

"Biar aku aja,"

"Nggak usah, kamu di sini aja istirahat! Enteng, kok."

"Aku udah nggak pa-pa. Sini, biar aku aja! Mendingan kamu duduk manis, urusan sampah biar aku yang buang. Oke?" Alaska mengedipkan sebelah matanya, membuat Sharon terkekeh gemas.

"Oke!? Makasih, Suamiku!"

"Sama-sama, Istriku!" Setelah saling melempar panggilan khusus, Alaska pun keluar dari apartemen bersama sekantung keresek sampah untuk dibuang ke tempatnya.

Senyum di wajah Sharon tiba-tiba mengembang. Rona merah muda turut menghiasi cantik kedua pipinya. Dengan langkah ringan, Sharon berjalan menuju sofa. Punggungnya dia sandarkan dengan santai sambil sesekali menarik napas dalam-dalam.

"Ah, jadi laper! Pesen makan apa, ya?" Sharon mulai merogoh handphone-nya yang ditaruh di dalam saku piyama. Membuka aplikasi pesan makan antar dan mulai scroll satu persatu menu makanan.

Bunyi pintu terbuka, membuat Sharon mengalihkan atensi. Kedua sudut bibirnya terangkat saat Alaska telah kembali dari membuang sampah.

"Sayang, kamu laper, nggak?" Sharon menepuk tempat kosong di sampingnya, mengode Alaska untuk ikut bergabung di sofa.

"Laper!" Dengan manja, Alaska memeluk erat tubuh Sharon dari samping. Sesekali, netranya mencuri-curi pandang ke arah sesuatu yang membuatnya menelan ludah.

"Mau makan apa?" Tanya Sharon. Fokus utamanya tertuju pada layar handphone. Sharon sampai tidak menyadari akan tatapan lapar dari Alaska yang tertuju pada dadanya yang sedikit terlihat.

"Yang!" Panggil Alaska.

"Hm?"

"Mau ini!" Sharon seketika memelotot tajam. Tunjukkan Alaska lewat bibirnya yang dimajukan, sudah cukup membuat Sharon paham.

Sungguh, ada apa dengan Alaska? Jam segini?

"Ya?" Pintanya lagi.

"Kamu makin lama, makin ngelunjak, ya? Ini masih sore, Alaskaaa! Bener-bener, ya, kamu!? Astaga!" Sharon mendengus malas.

"Ya 'kan mintanya sama istri sendiri. Masa nggak boleh?" Alaska memberengut, sok merasa kecewa.

Sedangkan Sharon sudah hampir dibuat mati rasa akibat permintaan Alaska yang semakin hari semakin di luar nalar.

"Ta-tapi 'kan masih sore!" Wajah Sharon semakin merona. Jantungnya ikut berdisko saat tangan nakal Alaska mulai mengelus intens pinggang rampingnya.

"Ya? Kalau nggak boleh, minta cium, deh. Gimana?" Tanya Alaska, berusaha bernegosiasi.

Tetapi, paling-paling setelah minta cium, Alaska akan berakhir mendapatkan semuanya. Biasanya, sih, gitu. Modus emang!

"Emh, terserah kamu!" Sharon memalingkan mukanya yang semakin merona.

Tanpa berpikir panjang, Alaska mulai merealisasikan keinginannya. Dengan lembut penuh kasih sayang, Alaska menautkan bibirnya di bibir Sharon lalu menyesap ringan sambil sesekali menarik pinggang rampingnya agar posisi keduanya semakin berdekatan lagi.

Tak tinggal diam, kedua lengan Sharon mulai dikalungkan di leher Alaska. Hawa panas serasa menggebu di sekitar mereka.

Alaska lalu melepaskan ciumannya. Deru napasnya begitu berat dengan tatapan yang mulai menggelap.

"Boleh, ya?" Seolah paham maksud dari ucapan Alaska, Sharon pun menggeleng. "Ja-jangan sekarang! Nanti aja, ya?" Sharon memasang raut memelas, berharap Alaska mau mendengarkannya.

Terdengar helaan napas pasrah dari Alaska. "Oke." Setelah mengatakan itu, Alaska lanjut mencium Sharon seperti sebelumnya.

Ciuman panas nan menuntut itu mulai turun ke area leher. Dengan pasrah, Sharon memejamkan mata merasakan sensasi aneh yang dibuat oleh Alaska lewat hisapan di lehernya. Sharon sampai dibuat melenguh dengan kepala yang sedikit mendongak.

Namun, ketika Sharon mencoba membuka mata, refleks kedua tangannya langsung mendorong Alaska sampai menjauh.

"Shar? Ada ap-"

"Wow! Ki-kita ... salah timing kayaknya."

Saat itu juga, Alaska langsung berbalik. Sahutan dengan nada suara yang cukup familier itu sudah cukup membuat Alaska terlonjak panik.

"Sial! Ngapain kalian di apartemen gue?" Bukannya merasa malu akibat dirinya dan juga Sharon yang tertangkap basah, Alaska justru menatap garang pada teman-temannya yang bisa kalian tebak, siapa saja orangnya.

"Ha-harusnya kalian tutup pintu dulu." Ucapan itu terlontar dari seorang gadis yang bersembunyi di balik pintu setelah menyaksikan adegan yang cukup mengundang nafsu.

"Keila? Lo ke-kenapa ke sini?" Sharon kian memberengut malu, mengetahui kenyataan bahwa Keila juga turut menyaksikan kegilaannya bersama Alaska.

Mampus! Berarti dari tadi mereka nontonin gue sama Alaska ...?

"Kita baru dateng, kok, serius!" Timpal Nathan.

"Kacau!"

...****...

Saat ini, tepatnya di ruang tengah, Alaska menatap tajam satu persatu teman-temannya. Dimulai dari Vero, Nathan, lalu berakhir pada Keila yang entah mengapa bisa turut serta bersama kedua temannya.

Sungguh, suasana saat ini terasa begitu mengerikan. Tatapan Alaska terasa seperti sedang menguliti, padahal yang tertangkap basah adalah Alaska dan Sharon.

"Tahu dari mana alamat apartemen gue?" Alaska menyipitkan mata seraya melipat kedua lengan di depan dada. Sedikit pun laki-laki itu tidak merasa malu setelah ketahuan tengah melakukan hal-hal panas dengan Sharon.

Pikir Alaska, kenapa juga harus malu? Toh, ngelakuinnya sama istri sendiri! Bukan sama selingkuhan.

"Ekhem. Da-dari ..." Vero menyahut, namun seketika menggantungkan ucapannya saat tatapan mengerikan Alaska beralih padanya.

"Dari bini lo!" Timpal Nathan.

Sungguh, Nathan merasa jika hari ini, dia, Vero dan juga Keila tidak akan berakhir dengan mudah. Mengingat seberapa mengerikannya tatapan Alaska saat ini. Mengingat hari-hari dulu pun di mana Alaska pernah sangat mengamuk karena mengganggu ketenangannya.

Apalagi ini? Mereka lagi mau ... itu 'kan?

"Shar?" Tatapan Alaska lalu beralih pada Sharon yang posisinya bersebelahan dengannya. Tatapan mata Alaska sendiri tak lagi mengerikan saat menatap Sharon. Ekspresinya berubah dongkol, namun yang Sharon lakukan malah menyengir lebar sembari menautkan kedua tangannya.

"Ka-katanya mereka pengen jenguk kamu! Ma-makanya aku kasih tahu alamat kita. Aku nggak tahu kalau mereka datengnya bakalan sesore ini." Ujar Sharon.

Terdengar helaan napas pasrah dari Alaska. "Oke. Jadi, sekarang mau apa?"

"Em, kita makan malem bareng-bareng aja!" Usulan Sharon, seketika mendapat delikan tajam dari Alaska. Tidak dengan Vero dan Nathan yang langsung menyahut setuju.

"Mantap! Gitu dong. Ah, the best pokoknya Kakak Ipar!" Vero berucap penuh semangat. Dia tidak memedulikan tatapan nyalang Alaska yang lagi-lagi tertuju padanya.

"Pizza-lah, pizza!" Usul Nathan. Tanpa sadar membuat Alaska tertawa sarkas.

"What?"

"Ya udah, aku pesenin, ya!"

...****...

"Shar!" Keila menyahut pelan disela menyusul Sharon yang hendak membawa air minum dan juga camilan di dapur.

"I-iya?" Sharon menoleh kaku. Sungguh, Sharon masih malu dengan apa yang sudah terjadi tadi.

"Maaf, ya, soal yang tadi! Gue beneran nggak lihat apa-apa, kok!" Keila mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke hadapan Sharon.

Sontak hal itu membuat Sharon terkekeh geli. "Oke? Bantuin guelah, nih! Udah, lupain yang tadi. Salah Alaska lupa tutup pintu. Kalian 'kan cuma mau bertamu."

Keila menghela napas lega, lalu memeluk lengan Sharon seraya berpura-pura menangis menyedihkan. "Huhu, makasih! Jujur aja tadi Suami Lo ngeriii! Beringas banget tatapannya kek mau menelan gue hidup-hudup!"

Apalagi gue yang kalau tiap digempur kadang sampe pagi? Beringasnya minta ampun sampe cape ladenin! "Dia emang gitu kalau lagi kesel. Maaf, ya!" Ujar Sharon, sedikit tak enak hati.

"Em, btw, mana aja yang mau dibawa?" Tatapan Keila mulai menjelajah ke beberapa barang yang sedari tadi dikeluarkan Sharon dari dalam rak.

"Lo bawa toples-toples ini aja. Soal minum, biar bagian gue aja!"

"Oke! Ini, ya?" Keila merogoh tiga buah toples berukuran sedang berisi camilan ringan. Dengan hati-hati, Keila membawa tiga toples camilan tersebut ke ruang tengah, tepat di mana sang tuan rumah dan juga kedua temannya tengah beradu argumen.

"Adaaa ada yang terjadi! Lain kali harus ingetin Alaska buat kunci pintu sekalian!"

^^^To be continued...^^^

1
it's me again
gila...... gaskeun
zuell_ell
sangat bagus banget ,,, nggak belibet langsung sat set dan happy ending
Mey Noona: terima kasihhhh🥰⚘
Yuk, ditunggu di lapak anaknya Sharon & Alaska dengan judul STILL BY YOUR SIDE~ masih ongoing dan dijamin seru jugaaaa... yang lain udah pada ke sana lho, yuk rameinnnn🤭🤗🤗🤗 klik aja profil Mey biar cepettttt😆✌
total 1 replies
zuell_ell
author pinter banget sih ,,, milih visualnya itu kan Sehun EXO ,,, lanjutkan thor
zuell_ell: iya kak
Mey Noona: t-tapi ... itu younghoon The Boyz🤧😅 klo di sequelnya itu baru sehun exo. yuk, cekout! judulnya Still By Your Side (anaknya Alaska sama Sharon dan bisa dibaca terpisah) mau baca yg mana-mana dulu juga bolehhh~
total 2 replies
Jana
Bagus, menikah usia muda yg selalu byk cerita sedih, suka kdg lbh dominan ego masing2, godaan2 jg. Tetapi seiring berjalannya waktu sikap dewasa mampu mengkokohkan kekuatan dlm rumah tangga.

happy ending 👍
Mey Noona: aaakkk! terima kasih atas ulasannya ... Mey lgi ada rencana bkin sequelnya nih, semoga dalam waktu dekat selesai, ya. Kalau udah ada info lebih lanjut jangan lupa mampir lagi~👋😭❤
total 1 replies
Jana
kenapa ga coba curhat aja sih sm mama
Jana
pernah diposisi Lea 😊😊
Mey Noona: iyakah? aku malah pernah di posisi Sharon diselingkuhin🤣😭
total 1 replies
Jana
whaattt😅
Istrinya Kim Mingyu
semoga ada s2🤭
Mey Noona
EPS 51 UDH AKU UP DARI PUKUL 2 PAGI, YAA! TAPI SAMPAI SEKARANG MSH REVIEW JUGA, MUNGKIN EDITORNYA BANYAK KERJAAN WKWK. DITUNGGU!~/Slight//Yawn/
Mey Noona: ralat, jam 1 pagi mksdnya/Sleep/
total 1 replies
Anya
takut nakal kyk driny psti/Sleep/
bulu jetek juki
nggk sekalian 12 biar bisa bkin tim sepqk bola?
Mey Noona
Hi!~ EPS 48 BARU UPLOAD, TINGGAL NUNGGU SELESAI REVIEW DARI EDITOR, YA! DITUNGGU .../Pray//Kiss/
Istrinya Kim Mingyu
dasar ratu drama!!! sengja psti!!! udhlh mati y mati ngapain pke acra tlp alaska sgl
Mey Noona
eps 47 baru upload, ya~ tunggu selesai review, semoga nggk terlalu lama/Ok/
Ayu Ning Ora Caantiikk
biasa mood orang hmil brubh ubah
Helda Watie
mungkin ini permulaan nya akn terjadi sesuatu pada keretakan hubungan suami isteri antara alaska dan shahrom..aku rasa alaska akn lebih perhatian kpd alina..bekas mantannya..tetapi bagaimana dng sharon.yg bgelar isteri dan ibu..seandainya ini terjadi.aku tak sanggup hadapi novel ini lagi..selalu sahaja jln cerita nya san isteri mengalah dan sang suami akn meminta maaf..seandai nya begini lh nanti..aduh2 parah2..harap jln cerita nya nanti tidak seperti itu..wahai sang penulis...
Ghania-chan
jgn sampe alaska jdi peduli sma s alina pokonyaaaa/Panic/
Anya
duhduh,,, papa muda 1 ini mkin meresahkan aja/Kiss/
Ghania-chan
kalo kata thv: jangan bapeureu😭🙏🤣✌
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Mey Noona: mksihhh ... eps 44 msh review ya~
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!