NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Pergi

Biarkan Aku Pergi

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai
Popularitas:289.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Velza

Menjalani kehidupan rumah tangga yang bahagia adalah idaman semua pasangan suami istri. Hal itu juga yang sangat diimpikan oleh Syarifa Hanna.

Menikah dengan pria yang juga mencintainya, Wildan Gustian. Awalnya, pernikahan keduanya berjalan sangat harmonis.

Namun, suatu hari tiba-tiba saja dia mendapat kabar bahwa sang suami yang telah mendampinginya selama dua tahun, kini menikah dengan wanita lain.

Semua harapan dan mimpi indah yang ingin dia rajut, hancur saat itu juga. Mampukah, Hanna menjalani kehidupan barunya dengan berbagi suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Senjata Makan Tuan

Sepulang dari dinner, Hanna masih terbayang dengan ucapan Adnan yang memintanya untuk meyakinkan Mama Ginan agar membatalkan perjodohan itu.

Flashback On

"Aku mohon, Mbak. Bantu aku buat bujuk mama untuk membatalkan rencana perjodohan itu. Aku yakin mama pasti lebih mendengarkan ucapan Mbak Hanna karena selama ini cuma Mbak Hanna yang dekat dengan mama," pinta Adnan dengan wajah memelas.

"Gimana, ya? Bukannya aku nggak mau bantu kamu, tapi apa iya nanti mama bakal dengerin ucapanku? Lagi pula aku harus kasih alasan apa ke mama?" kata Hanna.

Adnan menghela napas lesu, bingung harus berbuat apa supaya mamanya membatalkan perjodohan itu. "Setidaknya coba aja dulu bicara ke mama, Mbak. Kalau nanti mama masih kekeh dengan rencananya, terpaksa aku bakalan pergi ke luar negeri."

"Ya udah, weekend nanti aku coba ke rumah buat bicara ke mama."

"Makasih banyak, Mbak." Adnan langsung berubah ceria setelah mendengar ucapan Hanna, hingga tanpa sadar menggenggam tangan mantan kakak iparnya itu.

"Eh, maaf, Mbak."

Flashback Off

"Ya Allah, kenapa ada aja masalah yang harus aku hadapi? Setelah lepas dari Mas Wildan dan Novita, sekarang harus masuk di masalah Adnan." Hanna terduduk lesu di sofa ruang tamu, kepalanya serasa mau pecah karena harus terlibat di lingkup keluarga Riswan.

"Bangkit, Hanna! Kamu pasti bisa hadapi semua," ucap Hanna menyemangati diri.

Usai mengistirahatkan sejenak tubuhnya, Hanna lantas menuju kamar dan menghubungi mantan mertuanya untuk membicarakan masalah perjodohan Adnan. Setelah menentukan waktu untuk bertemu, dia pun memutuskan segera tidur karena hari esok harus bekerja.

**

Hari berganti begitu cepatnya, tak terasa weekend sudah menyapa. Pagi ini Hanna sedang membuat kue yang akan dibawa ke rumah mantan mertuanya. Dia sudah membuat janji dengan Mama Ginan jam 10 nanti untuk bertemu di rumah.

Dengan cekatan Hanna memasukkan satu persatu bahan untuk membuat kue. Setelah selesai membuat adonan, dia langsung menuang adonan ke dalam loyang dan memanggangnya di oven selama kurang lebih 45 menit.

Sembari menunggu kue matang, dia membersihkan seluruh peralatan yang dipakai lalu menyimpannya kembali. Setelah itu dia bergegas mandi dan bersiap untuk pergi ke rumah Mama Ginan. Tak lupa dia meminta Adnan untuk datang juga ke rumah Mama Ginan.

Pukul 10.15, Adnan dan Hanna sampai di rumah Mama Ginan secara bersamaan.

"Sepertinya kita memang berjodoh, Mbak," celetuk Adnan setelah keluar dari mobil.

"Ini cuma kebetulan, bukan karena berjodoh," balas Hanna dengan sengit.

"Yuk, ah, langsung ketemu mama biar bisa dinikahkan." Adnan menarik tangan Hanna agar mengikuti langkah kakinya.

Setibanya di depan pintu, Adnan mengetuk pintu terlebih dulu layaknya tamu. Tak berselang lama, ada sahutan dari dalam dan pintu pun terbuka.

"Ngapain kamu pulang? Hidup aja di luar sana, nggak usah balik ke rumah," omel Mama Ginan dengan ketus setelah membuka pintu.

"Mama, tuh, anak pulang bukannya disambut malah kena omel," protes Adnan.

Sementara Hanna masih diam di balik punggung Adnan tanpa disadari Mama Ginan. Namun, tak berlangsung lama tatapan Mama Ginan terfokus ke tangan Adnan yang seperti menggandeng tangan wanita.

"Kamu sama siapa?" tanya Mama Ginan sambil melirik tangan Adnan.

"Oh, ini calon mantu Mama," jawab Adnan lalu menarik Hanna agar berdiri di sampingnya.

"Astaga, Hanna. Kamu apa kabar? Mama kangen banget sama kamu," cecar Mama Ginan yang langsung memeluk tubuh Hanna.

"Hanna baik-baik aja, Ma," ucap Hanna sambil membalas pelukan Mama Ginan.

"Masuk, yuk. Kita ngobrol di dalam," ajak Mama Ginan menggandeng tangan Hanna masuk rumah, tanpa menghiraukan keberadaan putra bungsunya.

"Ini yang anak kandung sebenarnya siapa, sih? Berasa jadi anak tiri aku," gumam Adnan lalu mengikuti mama dan Hanna yang sudah masuk lebih dulu.

Mama Ginan mengajak Hanna duduk di ruang tamu dan mereka pun berbincang karena sudah lama tak bertemu. Sementara Adnan hanya jadi penonton keduanya, tanpa tahu harus ikut menimpali apa obrolan tersebut.

"Ekhem." Adnan berdehem memberi kode pada Hanna agar memulai pembicaraan inti.

"Oh, ya, Ma. Kata Adnan, Mama merencanakan perjodohan untuk dia dengan anak teman Mama, ya?" tanya Hanna memulai pembicaraan.

"Iya, tapi anaknya yang susah diatur," jawab Mama Ginan sambil melirik tajam putra bungsunya.

"Adnan 'kan udah bilang kalau mau fokus karir dulu, Ma. Nggak mau buru-buru nikah," sanggah Adnan.

"Terus mau nunggu sampe kamu tua, baru nikah, iya?"

"Ya, enggak gitu juga, Ma," ucap Adnan dengan gusar.

Hanna menyaksikan perdebatan ibu dan anak itu sambil meringis kecil. "Ma, ada benarnya yang dikatakan Adnan. Biar dia fokus karir dulu karena kehidupan pernikahan itu Adnan yang ngejalanin, nggak baik juga kalau nikah karena terburu-buru."

"Iya, tapi mau sampai kapan, Han? Umurnya udah cukup matang buat menikah."

Hanna menggenggam lembut tangan Mama Ginan seraya tersenyum. "Ma, laki-laki dan perempuan itu berbeda. Laki-laki mau nikah di umur berapa pun nggak akan ada masalah, beda lagi kalau perempuan, pasti bakal jadi bahan gunjingan orang. Terlebih saat nikah di umur yang hampir kepala tiga, terus lama belum dikaruniai keturunan, yang disalahkan tetap perempuan bukan laki-lakinya."

Mama Ginan terdiam mencerna setiap kalimat yang diucapkan Hanna. Ya, semua yang diucapkan Hanna tak sepenuhnya salah. Mama Ginan pun menatap Hanna dan Adnan bergantian.

"Kalau gitu kalian menikah saja, dengan begitu mama akan membatalkan rencana perjodohan itu."

"Apa?" Hanna dan Adnan berteriak bersamaan karena ucapan Mama Ginan.

"Duh, kompak banget. Fix, berjodoh kalian ini," celetuk Mama Ginan.

"Enggak," sanggah Adnan dan Hanna bersamaan.

Mama Ginan semakin terpingkal melihat kekompakan putra bungsunya dengan mantan menantunya itu.

"Udahlah, pokoknya kalian nikah aja. Semua keperluan dan kebutuhannya biar mama yang atur, kalian tinggal terima beres. Ya?"

Usai mengucapkan itu Mama Ginan meninggalkan Hanna dan Adnan yang masih shock dengan apa yang diputuskannya secara sepihak.

"Tuhan .... cobaan apa lagi ini?" batin Hanna berteriak.

Sementara Adnan langsung terlihat gusar sambil sesekali mengacak-acak rambutnya dengan kasar.

"Argh, kenapa malah jadi senjata makan tuan, sih?" batin Adnan yang terduduk lemas karena keputusan sang mama.

1
Nur Halima
Luar biasa
YuWie
Happu End..selamat Hanna dan Fran serta si kembar baby
Soraya
keren mksh karyanya thor👍
Soraya
selamat ya Hana akhirnya hamil juga
Endang Supriati
ngapain juga si hanna urusan keluarga wildan.
Endang Supriati
kanker itu seperti rambut menjalar kemana2 kamu mau sembuh nov! ganti otaknya.
Endang Supriati
si adnan hrsnya juga mati ketabrsk truck,kurang ajarrrrr ngapain sih ngabar ngabin ke Hanna.!! pki suruh besuk segala! dasar adik kakak otaknya konslet.
Endang Supriati
ucapan adalqh doa nov. itu adalah bakasan dr Allah krn sdh menghancurkan pernikahan Hanna.
ada hadisnya,pezinah dan penghancur rumah tangga org. tdk diakui sbg umat dan golongan Rasullah.
Endang Supriati
biasanya pezinah perusak rumah tangga org. kena penyakitnya kanker disekitar rahimm.
jd tdk bisa ngesex lagi bau kaya bangke jarak 10 meter aja sdh tercium baunya. krn didlm rshimnya penuh luka darah dan nanah.
Endang Supriati
yg bilang sdh maapin itu mudah! coba klu dia yg mengalami. sakit hati tahu!!
Iges Satria
/Heart//Heart//Heart//Heart//Good/
YuWie
bagus
Anna Wamey
kenapa harus dg perjanjian frans,,,?,,hanna minta tolong pdmu sekali,,,tp kamu meminta lebih,,,??,🤔
Iges Satria
tinggal beli rusaknya dan beli es krim, nanti dituangkan kesatuan wadah.. gampang kan Frans /Heart/
Anna Wamey
Lumayan
Nur Azizah
bagus n menarik
Sobar Ruddin
sangat bagus dan mengispirasihkan kita jgn terlalu terpuruk
Sobar Ruddin
seru lanjut
Endang Supriati
ucapan adalah doa.
Endang Supriati
memang hamil bisa dibuat dan diarur sendiri!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!