NovelToon NovelToon
Mengandung Anak CEO

Mengandung Anak CEO

Status: tamat
Genre:CEO / Tamat
Popularitas:30.6k
Nilai: 5
Nama Author: Febriliani

Uang bukanlah segalanya, tapi sekarang segalanya butuh uang, jangan bahagia setelah mimpi tercapai, tapi bahagia dulu niscaya mimpi akan tercapai.

Pagi itu, Alya mendapat telepon dari pria yang memakai jasanya tadi malam. Ia ditawarkan untuk jadi ibu pengganti dengan bayaran yang fantastis, yaitu 2 Milyar.

Mendengar uang sebanyak Itu tentu membuat kupingnya panas dan gatal dibuatnya. Dengan perasaan membuncah ia pun menerima tawaran itu.

Aaron Ryan, seorang CEO di bidang kontruksi. Iya sangat menginginkan seorang anak. Tapi, sayang. Sang istri tidak mau melahirkan anak untuknya, karena takut bentuk badannya berubah.

Clarissa Putri, seorang aktris dan model papan atas. Ia adalah istrinya Aaron.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febriliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Parutan

"Al, Alya....!" Samar-samar Alya Mendengar namanya dipanggil. Ia terbangun, tapi. Matanya terasa berat untuk dibuka

"Alya... Bangunnn!" suara itu ia kenal, tapi ia belum bisa membuka matanya yang sangat berat itu. Rasanya kedua matanya seperti ditimpa batu besar.

"Alya.... Dek... Bangun!"

Kali ini Alya merasakan sesuatu yang dingin dicipratkan ke wajahnya. Hal itu membuatnya sadar sepenuhnya. Dengan Cepat kedua matanya membelalakkan.

"Aauuwwh..! tuan..!" Alya yang terkejut, menatap heran Aaron, yang masih merangkul punggung nya. "Tuan!" ia pun bangkit dan menjauh dari Aaron. Dengan bingungnya Ia tatap sekitar, kemudian ia mendekati jendela. Pocong yang Ia lihat tadi, tidak ada lagi di tempatnya.

Dengan paniknya, ia putar tubuhnya lagi. Dan Di hadapnnya, Aaron masih berdiri dengan ekspresi wajah penuh kekhawatiran.

"Kamu kenapa tadi pingsan?" tanya Aaron lembut, ia tatap lekat Alya yang masih nampak bingung. Sorot mata Istrinya itu mempretelinya.

"Eemmm.. Ada Pocong tuan." Ujarnya lirih dengan ekspresi wajah yang masih terlihat ketakutan.

Aaron mendekati Alya, sehingga jarak keduanya sangat dekat. "Tidak ada pocong di rumah ini!"

Alisnya Alya tertaut memperhatikan Aaron. Pria di depannya saat ini mengenakan jubah putih, dan kepalanya juga ditutupi sorban putih. Melihat penampilan Aaron, seketika otaknya Alya sinkron. Alisnya yang tadi tertaut, kini meregang, dan ekspresi wajahnya berubah rileks.

"I, iya tuan. Maaf!" Ia merasa malu, ia menundukkan kepalanya, malu kepada Aaron, karena mengira Aaron adalah Pocong. Ia tidak berani mengungkapkan apa yang ia rasakan, takut Aaron tersinggung.

"Apa kamu mengira aku itu pocong?" tanya Aaron penuh selidik.

Alya melirik Aaron yang masih menatapnya penuh selidik itu. "Ti, tidak tuan!" Sahutnya tergugup.

"Gak apa-apa, ngaku aja. Jika kamu mengaggap ku pocong, atau hantu, ya gak apa-apa." Ujar Aaron santai, ia masih menatap lekat Alya yang terlihat takut dan canggung di hadapan Aaron. Maklumlah, selama ini sikapnya Aaron dingin ke padanya, jadi. Ia tidak bisa akrab dengan suaminya itu.

"E Eemmm... Sudah, jangan bahas pocong, atau hantu lagi. Karena, isa saja. Aku ini sudah sepeti hantu di hatimu. Iyakan?"

Alya mengangkat wajahnya. "Tidak tuan, tuan baik. Mana mungkin aku anggap hantu." Selah Alya cepat. Ia masih terlihat kikuk di hadapan Aaron.

"Siapa tahu, ketampanan ku Ini menghantuimu!"

"Haahh...!" Alya membulatkan bola matanya, terkejut mendengar ucapan Aaron.

Koq narsis sih? Alya membathin, dengan bingungnya sikap Aaron di tengah malam begini, tumben suaminya itu mengajaknya bicara banyak.

"Iya, seperti lagu itu. Kamu kok seperti hantu

Terus menghantui aku. Kamu bikin pusing kepala ku. Lama-lama kau terus sakiti aku. Kamu ga bergelimangan harta. Kamu bukan putri raja Dan juga bukan cinderella. Tapi mengapa kau buat aku gula." Aaron malah nyanyi di hadapannya.

Jujur, Alya ingin tertawa. Ekspresi Aaron sangat lucu dan menghibur. Tapi, Alya tahan rasa lucu yang menyergap hatinya itu, ia takut Aaron tersinggung.

"Koq senyum senyum?"

"Hahahaha... Tuan, anda lucu sekali Kalau sedang nyanyi!" Akhirnya Alya tidak bisa menahan diri lagi. Tawa lepasnya keluar. Tangan kanannya sibuk menutup mulutnya yang cekikikan, sedangkan tangan kirinya menahan perutnya, yang terasa kram saat tertawa lepas.

Aaron terkesima dengan Alya yang tertawa lepaa itu. Ternyata, Alya sangat cantik, jika tertawa lepas. Auranya bersinar.

"Kamu itu tertawa sudah seperti mbak kunti!"

"Haahh.. kunti, mana..!"

Grap..

Alya yang ketakutan refleks mendekati Aaron dan memegang tangannya Aaron. Kemudian Alya celingak-celinguk mencari sosok kuntilanak. Dan ia pun tersadar, disaat Aaron menatapnya lekat.

"Eehh... Maaf Tuan.. Maaf.. Aku ini kotor! maaf sekali!" Alya yang tahu diri, mengusap usap tangan serta pakaian Aaron yang sempat ia jamah. "Tuan, nanti bajunya aku samak, dan tuan mandi yang bersih ya?" ia sibuk ngoceh, sambil me lap tangannya Aaron. Tidak sampai di situ, ia ambil lap tangan di atas meja. kemudian ia pakai itu Kembali me lap tangan Aaron yang sempat ia pegang. Karena, jika ia tepis bekas jamahan tangannya ke tangan Aaron dengan tangannya, apa bedanya.

"Minggir, kamu jangan lebai. Emang pernah aku kata In kamu najis?" tanya Aaron kesal pada Alya.

Alya tersingkap, ia nampak bingung menatap Aaron. "Bukannya Tuan menganggap ku kotor, karena kehidupan kelamku?" tanyanya penuh kehati-hatian. Ketakutan tercetak Jelas di wajah Alya.

Huufftt.

Aaron menarik napas, ia berjalan ke arah meja, tempat bumbu nasi goreng berada.

"Kamu lapar?" tanyanya menatap Alya yang juga sudah ada di dekat meja itu.

"I, iya tuan!" Jawabnya sopan, dan masih terlihat ketakutan

"Oouuww.. Aku juga mau makan. Masak dua porsi ya?"

Alya mengangguk pelan, masih terlihat kikuk dan tidak nyaman.

"Ya sudah, cepat masak!"

"Iya tuan." Alya Kembali menyiapkan bumbu.

"Apa kelapa ini sudah cukup?" Saat ini di hadapan Aaron, ada kelapa dan parutan.

"Be, belum tuan."

"Oouuww...!" Aaron meraih kelapa dan ditangannya sudah ada parutan.

"Tuan, biar aku saja! aauuww....?"

Nyupp..

Kini kemarin Alya yang kena besi parutan sudah tenggelam di mulutnya Aaron.

Seeer..

Darahnya Alya berdesir hebat, karena sikap Aaron yang terlihat care padanya, disaat jemarinya luka, akibat merebut parutan dari Aaron.

***

**

1
Tina Martina
lanjut
Mami Mamiholiq
jika dia jodohmu,Allah akan mempersatukan kalian dgn caranya
Siti Anisah
sangat menyentuh
Dwi miemie
lanjut thor
Elisabeth Simarmata
so sad
Irul Manurung
lumayan bagus cuman kurang banyak aja bab nya
Irul Manurung
kok dikit kali thor bab ny
febriliani: suka gk kk ceritanya
total 1 replies
afiano
Clarissa itu mungkin bukan wanita baik2.. dia menikah dgn Aaron krn kekayaan
. atau dia punya pil lain makanya dia g mw punya nikah..
Bulan Rindu
ya Allah, sedih sekali nasib Alya😓. lanjut thor
Bulan Rindu
semangat thor 💪. untuk mu🌹🌹🌹
Reni Marlina
lanjut thorr
febriliani: ok kk
total 1 replies
Bulan Rindu
Aku mampir thor. salam kenal dari Mengandung Anak Jin Tampan 🥰. semangat terus Thor
febriliani: ok kk. wwaahh.. judul novel kak kren.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!