ISTERI SIMPANAN BOS KEJAM

SATU BULAN KEMUDIAN

Dari hari ke hari akhirnya Sahara kembali ke perusahaan. dia tidak ingin Javier mengatakan kalau dia numpang hidup dan bersantai-santai di rumah, hal itu akan membuatkan dia semakin terluka. selalu saja pria itu menghina Sahara habis-habisan.

Memikirkan kembali mengenai apa yang terjadi di hidupnya semuanya sama seperti dongeng yang tidak akan pernah mendapatkan cerita bahagia. ingin mendapatkan cinta namun yang didapatkan oleh Sahara hanyalah rasa sakit yang tidak ada habisnya.

Secara terpaksa Sahara harus kembali bertemu dengan seorang pria yang dulu menikahinya dalam hitungan jam saja. seorang pria dari Indonesia yang telah menorehkan luka hingga membuat luka itu tidak bisa dilupakan oleh Sahara.

Langkah kaki yang benar-benar begitu berat bagi Sahara, hari ini mau tidak mau wanita itu harus bertemu dengan seorang pria yang sangat dia benci. seorang pria dari masa lalunya seorang pria yang sudah menghancurkan harapan dan semua keinginannya.

Menderita di luar negeri sendirian tanpa ada orang yang mau menolongnya, mencari perlindungan namun tidak pernah didapatkan oleh Sahara. berharap dimengerti namun yang terjadi malah selalu disakiti, Sahara hanya bisa menghela nafasnya secara kasar dia tidak mungkin mengatakan semua keinginan hatinya. dia hanyalah pembantu di mata Javier tidak akan berubah sampai kapanpun.

"Nona Sahara." Panggil sekretaris Sahara.

"Iya ada apa." jawab Sahara yang terlihat menatap sekretarisnya tersebut.

Sekretaris Sahara adalah sekretaris dari Javier, selama menggantikan pria itu Sahara melakukan tanggung jawab pria itu.

"Tuan Guntur sudah menunggu Anda dari tadi, beliau menunggu Anda di dalam." ucap sekretaris Sahara.

"Ok, terima kasih. aku akan segera ke sana." jawab Sahara yang kemudian menghembuskan nafasnya berulang kali sebelum masuk ke dalam kantor milik Javier.

"Hufff..," hembusan nafas panjang Sahara.

KANTOR CEO JAVIER

CEKLEK..

Sahara memasuki kantor tempat Javier, tatapan matanya menatap Guntur yang sudah berada di sana, pria dingin arogan dan pria yang sudah menyakitinya.

Guntur menatap wanita yang dulu dia nikahi itu, tatapan matanya seolah tidak ingin beralih dari tempat itu. seorang wanita yang dulu dia nikahi, bahkan fotonya masih tetap terpajang di rumah orangtuanya walaupun akhirnya Ibu dari Guntur meninggal dunia karena tidak tahan dengan semua sikap Guntur.

"Di mana atasanmu?" tanya Guntur kepada Sahara.

"Dia belum datang." jawab Sahara acuh.

Guntur menatap Sahara tanpa berkedip sama sekali, pria itu menatap Sahara yang benar-benar sangat berbeda dari yang dahulu, seorang wanita kampung yang telah dia nikahi kemudian dia ceraikan dalam hitungan jam saja.

"Sudah berapa tahun kau bekerja dengan Tuan Javier?" tanya Guntur.

Sahara tidak ingin menjawab pertanyaan itu. wanita itu nampak terdiam tanpa menjawab pertanyaan Guntur, karena itu bukan pertanyaan atau kata-kata yang harus diucapkan ketika mereka berada di lingkungan perusahaan.

"Apakah kau bahagia bekerja dengan pria itu?" tanya Guntur dengan begitu lancang. tetap saja Sahara tidak ingin mengeluarkan sepatah kata pun.

"Aku tidak pernah mengira kalau kau akan berada di negara ini. Bahkan aku tidak pernah mengira kalau sekarang kau begitu pandai dan begitu cantik." ucap Guntur yang terus berbicara. pria itu benar-benar mengatakan sesuatu yang begitu dibenci oleh Sahara, sekarang Dia berbicara seperti mereka sudah mengenal lama. namun bagaimana dulu pria itu tidak pernah memperlakukannya seperti manusia.

Sahara tetap tidak ingin mengeluarkan sepatah kata pun, dia tidak ingin berhubungan dengan pria brengsek yang ada di depannya.

Sudah satu bulan Javier berusaha untuk melakukan terapi bohongan di salah satu rumah sakit yang begitu terkenal. alhasil pria itu sekarang sudah tidak menggunakan kursi roda dengan begitu cepat tentu saja cepat karena pria itu sebenarnya tidak mengalami kelumpuhan, namun dia berpura-pura hanya untuk mendapatkan orang-orang yang berusaha untuk menyingkirkannya.

CEKLEK..

pintu kantor Javier terbuka. terlihat di sana pria itu memasuki kantornya. tatapan mata Javier menatap pengasuh putranya itu sedang berbicara dengan salah satu teman bisnisnya.

"Kau sudah lama, Tuan Guntur?" tanya Javier. pria itu menoleh menatap seorang pria yang sekarang memakai tongkat untuk menyangga dirinya.

"Tidak Tuan, barusan aku sampai. yang terlihat kau tidak ada disini, jadi aku bertanya kepada nona Sahara, katanya kau masih dalam perjalanan." jawab Guntur.

Seketika Sahara menghela nafasnya, sesaat kemudian wanita itu itu berdiri sembari mempersilahkan Javier untuk duduk.

"Kau mau kemana?" tanya Javier saat melihat Sahara hendak pergi dari ruangan itu.

"Aku ada janji dengan salah satu client yang akan bekerja sama dengan kita." jawab Sahara yang kemudian langsung pergi dari tempat itu.

"Kau akan bertemu dengannya di mana?" tanya Javier yang tiba-tiba ingin tahu ke mana kepergian Sahara.

"Aku ada janji dengan pria itu di kantin perusahaan ini." jawab Sahara.

"Tidak usah, kau suruh saja dia kemari. katakan padanya kalau aku akan bertemu dengannya. minta padanya untuk menunggu sekitar 15 menit jangan sampai kamu menemuinya sendiri." pinta Javier yang membuat Sahara menatap pria itu.

Entah mengapa satu bulan ini Javier benar-benar mengekang Sahara, seolah Wanita itu telah melakukan kesalahan yang tak termaafkan.

"Oya, tuan Guntur. sebaiknya Anda membicarakan permasalahan itu dengan cepat, karena aku dan nona Sahara akan membicarakan perjanjian kami dengan salah satu pihak klien." ucap Javier yang membuat Guntur menganggukkan kepalanya.

Sekitar 15 menit kemudian akhirnya nya Guntur berpamitan kepada Javier, tatapan mata pria itu menetap Sahara yang berdiri di samping pria itu.

Entah apa yang terjadi jika Guntur tahu kalau mantan istrinya itu tidak menikah dengan Javier, melainkan hanya pernikahan bayaran hanya untuk mempertahankan bisnis dan mengasuh anak dari Javier.

"Sekarang apa yang harus aku lakukan?" tanya Sahara kepada Javier.

"Kalau begitu suruh pria itu kesini, karena aku ingin mendengar secara langsung mengenai seluruh perjanjian itu!" pinta Javier yang meminta Sahara untuk mengabari pada salah satu client yang ingin ditemui oleh Sahara.

Sahara menganggukkan kepalanya, sesaat kemudian yang terlihat pria itu sudah berada di depan kantor Javier. seorang pria tampan yang berusia sekitar tiga puluh tahun.

"Baiklah kalau begitu, aku akan memanggilnya." Sahara yang kemudian pergi meninggalkan tempat Javier.

Tatapan mata Javierea menatap Sahara yang sudah pergi meninggalkanmu, terlihat pria itu merasakan sesuatu yang sangat dalam. sebuah perasaan yang perlahan-lahan mulai tumbuh namun sayangnya Sahara semakin menjauh dari pria itu. ketika cinta itu tumbuh Sahara tidak ingin berada di dekat Javier dengan semua kesombongan kebencian bahkan kata-katanya yang selalu tajam dan menyakiti wanita itu. tak berselang lama terlihat Sahara sudah kembali bersama salah satu klien dari perusahaan tersebut.

** bersambung **

Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatan mu

- I love you uncle Bastian

-Terlempar ke dimensi kerajaan

-Isteri simpanan bos kejam

-Gairah cinta isteri muda

-One night stand with mister William