NovelToon NovelToon
Gadis Muda Untuk Pak Duda

Gadis Muda Untuk Pak Duda

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Hamil di luar nikah / Tamat
Popularitas:183.5k
Nilai: 5
Nama Author: Cacans Aya

Nata tak pernah menyangka hubungan yang mulanya tak lebih dari atasan dan bawahan justru berubah. Perasaan cinta itu hadir karena perhatian kecil yang terkadang Darren berikan. Mencintai seorang duda mayan dan kaya raya dengan Anak berusia tak jauh darinya, tentu membuat seorang Nata harus mundur perlahan. Lantas, bagaimana perasaan Darren untuknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cacans Aya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu (?)

Saat ini Nata tengah berada di sebuah taman yang berada tak jauh dari tempatnya tinggal. Meski waktu telah larut, perempuan itu tak juga ada niatan untuk pulang. Dirinya masih asik dengan kegiatannya yang tengah memandang bintang.

Dirinya menghela nafasnya kasar saat mengingat kejadian yang baru saja terjadi di kantornya. Perempuan itu merasakan hatinya berdenyut nyeri saat perempuan lain memeluk erat lengan milik atasannya. Dia mendongakkan kepalanya, berulang kali perempuan itu menghela nafasnya kasar. Dia merasa aneh dengan perasaannya sendiri.

"Itu cewek siapa sih? Apa pacar Pak Darren? Istri? Tapi kata Yesha dia duda, masa bohong sih?" cercanya pada diri sendiri.

Nata beranjak dari duduknya, dia merapikan pakaiannya. Saat ini dirinya hanya menggunakan kaos oversize dan hotpans. Nata memang akan lebih nyaman berpakaian seperti demikian saat malam hari. Dirinya tak bisa menggunakan baju tidur atau celana jeans panjang, dia justru tak bisa tidur karena itu.

Dirinya berjalan menuju minimarket terdekat. Perempuan itu berniat membeli minuman dan camilan untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya. Nata berjalan sembari melihat sekitarnya yang sudah sedikit sepi, mengingat saat ini sudah pukul 21.23 wib.

Langkah kakinya masuk ke dalam minimarket, perempuan itu segera mengambil keranjang belanjaan. Dirinya berjalan menyusuri rak yang berisik aneka cemilan. Pandangannya menyusuri setiap camilan yang dia lihat, dirinya tengah bingung ingin membeli yang mana.

"Enak mana ya? Um ... Hello panda deh." Tangannya mengambil camilan yang baru saja terlontar dari mulutnya. Perempuan itu juga membeli beberapa snack lainnya. Langkah kakinya kini tertuju pada kumpulan mi yang berjajar di rak, dirinya memang sangat menyukai mi instan.

Nata berjalan menuju kasir, tetapi dirinya tak sadar jika di hadapannya kini tengah berdiri seseorang yang menatapnya tajam. Perempuan itu nampak asik memperhatikan barang-barang yang dirinya beli. Tinggal tiga langkah lagi, Nata akan menabrak orang itu.

Bruk!

"Shhh ...."

Perempuan itu meringgis saat merasakan dahinya bertabrakan dengan dada bidang seseorang. Nata mengusap keningnya dengan lembut lantas mendongak. Mata perempuan itu membulat sempurna saat melihat siapa yang dirinya tabrak. Dia berdehem guna menormalkan lagi mimik wajahnya.

"Pp—pak Darren? Ngapain Bapak di di sini?" ucap Nata dengan beruntun.

Iya, sosok itu adalah Darren Aryan Gautama. Pria itu baru saja pulang dari kantornya, dia berniat untuk membeli air putih saat melintasi minimarket. Namun, siapa sangka dia akan bertemu sekretarisnya. Pria itu bahkan sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Nata dan pakaian yang digunakan sekretarisnya.

"Kamu pikir ini tempat Nenek moyang kamu?" sinis Darren.

Nata mencibir. "Terserah Bapak ajalah!" ucapnya ketus.

Perempuan itu masih mengingat jelas kejadian saat seorang perempuan memeluk erat lengan Darren. Pria itu menaikkan satu alisnya saat mendapati respon Nata. Dengan sengaja dia menarik pinggang Nata agar menempel dengan tubuhnya.

Sedangkan, perempuan itu matian-matian menahan tubuhnya yang melemas akibat perbuatan atasannya. Nata memegang erat keranjang yang dirinya bawa agar tak terjatuh. Perempuan itu memejamkan matanya erat saat jemari Darren membawa anak rambutnya ke belakang telinga. Dia berharap Darren tak akan mendengar degup jantungnya.

"Kamu kenapa, heem?"

***

Seorang wanita memandang pria di hadapannya dengan nanar. Dirinya tak percaya dengan apa yang dilakukan mantan suaminya itu. Mantan suaminya dengan tega tak mau mengakui Anak yang tengah dirinya kandung.

Perasaan sakit menguasai hatinya, rasa kecewa yang teramat besar untuk mantan suaminya. Dirinya pikir, setelah mantan suaminya tahu perihal kehamilannya itu dia akan berubah. Namun, nyatanya salah hal itu tak akan pernah terjadi.

"Tapi ini Anak kamu, Mas!" pekiknya dengan berurai air mata.

Pria itu menaikkan satu alisnya. "Anak aku? Aku enggak pernah merasa masukin kamu tuh, apalagi sampai nanam benih di rahim kamu itu," sahutnya tak peduli

Hati perempuan itu rasanya diremas oleh perkataan mantan suaminya itu. Sudah sangat jelas pria yang menyandang status sebagai mantan suaminya itu pernah meniduri dirinya. Lantas dengan tak berdosanya, pria itu mengaku tak pernah menanam benih di rahimnya. Dirinya bahkan masih ingat jelas kejadian yang menimpanya malam itu.

"Ka—kamu boleh gak cinta sama aku, tapi jangan sampai Anak kamu jadi korban," lirihnya.

Pria itu masih tak peduli bahkan dengan santainya dia meminum segelas wine yang sedari ada di tangannya. Tatapan matanya memandang remeh wanita yang saat ini tengah terduduk lemas di lantai sembari menangis. Dirinya mengangkat satu kakinya dengan gaya angkuh sembari bersandar pada sofa.

"Apa kamu lihat aku peduli?" cetusnya.

"Mas Vero! Aku mohon, ini Anak kamu!" sentaknya.

Dia terkekeh. "Jangan membohongiku Laras Andriana."

Perempuan itu mematung mendengar kekehan yang keluar dari mulut mantan suaminya itu. Tanpa bicara perempuan itu meninggalkan mantan suaminya. Kelakuannya itu pada akhirnya membuat mantan suami merasa senang dan menang.

"Kamu akan tahu akibatnya, Mas!"

***

Alika saat ini tengah berada di ruang tamu bersama keluarganya dan satu orang tamu. Perempuan itu merasa kesal karena kedatangan tamu di waktu yang tidak tepat itu. Karena tamu spesial ayahnya mengunjungi kediamannya, perempuan itu harus rela menunda jam tidurnya. Sedari tadi dirinya bahkan sudah menahan kantuknya, mengingat dia tak terbiasa begadang.

Alika merebahkan kepalanya pada bahu sang Ibu, perempuan itu memejamkan matanya erat. Tidak, dia tidak tertidur. Dia hanya memejamkan matanya berharap rasa kantuknya akan hilang. Namun, dirinya justru tak dapat menahan lagi rasa kantuknya.

"Bun!" rengeknya pelan.

Yanti menoleh. "Kenapa, heem?" ucapnya sembari mengusap surai putrinya.

"Aku ngantuk, tamu Ayah kapan pulangnya?" bisik Alika.

"Bunda gak tahu, Sayang. Kalau kamu mau tidur, tidur aja."

Alika mendengus memilih menjauhkan dirinya dari Yanti. Jika, dia mau dia akan pergi ke kamarnya sejak tadi. Namun, perempuan itu menghargai tamu yang datang ke rumahnya. Sedangkan, Yanti menggeleng pelan melihat kelakuan sang Anak.

"Gimana sama perusahaan kamu, Nak Refan?" tanya Wira.

"Baik, Om. Semakin berkembang," sahutnya.

Tamu dari Wira adalah Refano Alaskar. Pria itu memang mengenal sosok Wira, karena Wira adalah rekan bisnisnya. Kehadirannya ke kediaman Wira pun atas keinginan Wira sendiri. Pria paruh baya itu sangat senang dengan kepribadian Refan yang pekerja keras.

Sedangkan, Alika mencibir di dalam hati mendengar pertanyaan ayahnya. Perempuan itu sedari tadi sudah tak kuasa menahan kantuknya, tetapi ayahnya tak juga peka. Ayahnya justru menanyakan kabar dari usaha rekan bisnisnya.

Bisnis orang ditanyain, anaknya nahan ngantuk didiemin. Pen gua lelang Bapak sendiri, batin Alika.

Yanti menyentuh lengan suaminya. "Yah, Alika sudah ngantuk. Bisa dia pergi tidur?"

Wira terkejut mendengar penuturan istrinya, dia menoleh menatap sang Anak. "Loh kamu ngantuk? Tidur aja, Sayang."

"Enggak! Aku laper," cetusnya lalu berjalan menuju kamarnya tanpa sepatah kata pun.

"Maafin Alika, ya? Dia lagi kecapekan."

"Enggak papa, Tante."

1
Wy Ky
.
Denti Victawidanti
pusing ceritanya ga nyambung dri setiap bab ceritanya keputus gitu aja ga ada kejelasan
Rini
itu bukan mau nya celline lo yah. harus nya devan yg merasa bersalah
Eli Astuti
terlalu banyak pemainnya
aqshal
ohhh..
gitu ya😇
aqshal
blm siap ending...msh penasaran
apa iya...darren semudah itu berselingkuh
trus dialog terakhir....itu riana kah dgn pacarnya?
aqshal
tuh ren...istri sm anak, apalagi ibu...jgn dilawan😠
Viara Pink
Semangat lanjutiinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnmnnmnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
aqshal
semangat ya nata
aqshal
happy utk devan dan cellyn
tp...msh bingung sm darren dan nata
ehhhh...kok sdh habis🤔hedehhh
Cacans Aya
Ngakak😭😭😭😭
aqshal: kalo aku ngikik mbak...🤪
total 1 replies
aqshal
tempo hr aku nanya devan cellyn...author blg...ini part darren
skrg aku nanya knp darren gitu...
autbor ksh teka teki trs😔
aqshal
😔tp knp hrs pd nata?
apa dareen gak mikir punya anak perempuan
punya istri hamil
punya calon anak yg mungkin jg perempuan
aqshal
sungguh...membaca karyamu yg ini spt menyusun mozaik...
yg plg aku gak ngerti...ttg darren
ada apa dgn darren...knp dia melupakan nata
aqshal
aku yakin devan lama2 akan bucin pd cellyn tapi.....

gak ngerti knp darren begitu
tidak cukupkah kehamilan nata?

kasih penjelasan dong thor
aqshal
msh penasaran saya🤔
aqshal
tokoh baru thor?
gmn kabar nata dan darren dulu dong...penasaran🤫
aqshal
kok darren begitu thor...knp dia bermain api pd riana, sedang nata tengah hamil
darren knp?
aqshal
tuh kan...nata aja curiga
ada apa sm darren kmrn thor🤔
aqshal
darren yg kmrn mana thor?
smg cellyn bs bersabar ya sayang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!