mengkisahkan tentang dua wanita cantik dengan ikatan ibu dan anak tiri. kasih sayang yang tulus membuat mereka saling menyayangi layaknya seperti ibu dan anak kandung.
Shinta berusia 26 tahun yang berprofesi sebagai dokter gigi di salah satu klinik Indonesia . Mempunyai sifat keibuan yang sangat lembut dan menyayangi anak kecil. Namun galak terhadap semua pria yang berusaha mendekatinya.
Syifa gadis mungil yang berusia 5 tahun , tinggal bersama ayah dan kakek neneknya . Ayahnya begitu menyayanginya tetapi juga begitu sangat angkuh ketika berhadapan dengan orang lain, Ibunya meninggal kan dia dan ayahnya diusia Syifa belum genap 1 bulan demi lelaki yang lebih kaya dari ayahnya . Hal itu membuat ayahnya menjadi seorang yang sangat dingin terhadap orang asing.
Pertemuan Syifa terhadap Shinta membuatnya merasakan sosok kasih sayang seorang ibu. Ternyata ayah dari Syifa merupakan musuh terbesar dari Shinta di SMA yg merupakan kakak kelas Shinta . bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sangrainily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 19
Shinta tertidur di kasur kamarnya, dia menatap langit langit kamar, air mata meleleh di kedua sudut matanya. Walaupun sudah sangat dewasa dia selalu sedih jika Ibu dan Ayahnya membentak dia. Pikirannya bercamuk kemana-mana. Rasa sakit karena dimarahi oleh ayahnya, rasa khawatir akan kondisi Syifa dirumah sakit.
"Aku harus menemui Syifa bagaimana pun caranya" Menghapus air matanya dan segera bangkit dari tidurnya. Shinta melihat ke arah jendela.
"Saat Ayah dan Ibu sudah tidur, aku akan keluar dari jendela untuk kerumah sakit" Gumamnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Shinta yakini bahwa Ayah dan Ibunya sudah tertidur. Ia mengambil jaket mendekat ke arah jendela.
"Ayah, Ibu maafin Shinta bukan Shinta tak mau mendengarkan ucapan kalian tapi Shinta harus menemui Syifa" Loncat dari jendela.
Shinta berjalan kearah pasar, ia lupa membawa ponselnya. Tak bisa memesan taxi online, ia berjalan di jalanan yang tidak terlalu sepi namun tak ada taxi yang lewat, ia berjalan kerumah sakit selama 45 menit berjalan kaki. Setiba dirumah sakit, ia menuju keruang ICU. Didepan pintu ICU ada sosok lelaki yang ia kenalin orang itu adalah Revan. Revan bangkit dari duduknya dan mendekat kearah Shinta.
"Sedang apa kau malam-malam kesini?" mengerutkan dahinya dengan bingung
"Aku khawatir akan keadaan Syifa, aku mohon izinkan aku disini menungguinya"
"Tidak! Sebaiknya kau pulang, bukankah besok kau harus praktek kan?" Jawab nya dengan dingin.
"Aku mohon, izinkan aku disini menjaganya" Terduduk di lantai, memegang tangan Revan dengan memohon. Revan melihat wajah senduh Shinta, matanya berkaca-kaca.
"Sudah bangunlah, kau boleh menemaninya" Shinta bangkit dari duduknya.
"Terimakasih" Spontan Shinta memeluk tubuh Revan. Dan segera melepaskan pelukannya.
"Maa...maaf aku terlalu senang jadi lancang memelukmu" Revan tidak menjawab perkataan Shinta dia menjauhin wanita itu dan kembali duduk di bangku depan ICU. Shinta mengikuti Revan dari belakang dan menuju kaca luar ICU. Ia melihat tubuh Syifa yang masih berbaring di atas tempat tidur.
********
Keesokkan paginya, Syafa ibunya Shinta mengetuk pintu kamar anaknya untuk bangun dan serapan
tok tok tok
"Sayang bangun, ini sudah jam 6" Ucap ibunya lembut mengetuk pintu, pintu kamar Shinta tidak dikunci. Ibunya langsung masuk kedalam kamarnya, melihat Puteri kesayangannya tidak ada. Ia melihat ke kamar mandi juga tak ada. Syafa sangat panik dan berlari keluar kamar menemui suaminya
"Mas, Shinta tidak ada di kamarnya" cemas.
"Mungkin ada urusan mendadak, jadi dia pergi pagi pagi sekali" Berusaha untuk menenangkan isterinya.
"Tapi kretanya ada di dirumah mas"
"Coba hubungin dia" Syafa mengambil Hp di kamar, dan memencet nomer anaknya. Suara hp Shinta terdengar dari dalam kamar.
"Dia meninggalkan ponselnya" Semakin panik
"Sudah tenanglah dulu sayang, anak kita sudah besar" Memeluk dan berusaha menenangkan isterinya. Syafa terus saja gelisah memikirkan anaknya. Ia terdiam sejenak.
"Tadi malam kamu kelewatan membentaknya mas, apa mungkin ia kabur dari jendela dan pergi menemui gadis itu?" Tanya Syafa yang sudah melemas, khawatir akan anak semata wayangnya.
"Sudah tenang lah sayang, mencium pucuk kepala isterinya, menghapus air mata dan mengecup kedua mata isterinya" Syafa sedikit tenang, apalagi suaminya mampu memberikan kenyamanan. Syafa memeluk suaminya dengan erat.
********
Hai kakak-kakak terimakasih sejauh ini sudah mendukung "IBU SAMBUNG" tanpa suport dari kalian novel ini gak mungkin berkembang seperti ini. Sanggrainily masih akan terus banyak belajar dan belajar dalam memperbaiki disetiap katanya. Mohon maaf yakak jika ceritanya ga sesuai dengan yang kalian harapkan.
Banyak banget yang coment kenapa sih setiap up itu sedikit banget. Karena kalau author up panjang2 kalian bakalan bosen bacanya dan nge-skip. Belajar dari pengalaman hehe🤣 dan author takut banget kalau buru-buru nulis bakalan gak nyambung ceritanya. Sangrainily harus bener bener fokus dulu agar cerita yang ditulis itu sesuai alur walau ga sesuai yang kalian harapkan. maaf kan segala kekurangan sangrainily ya kak, saya hanya manusia biasa yang tak luput dari dosa hehe.
Saat ini maaf jika jarang banget up karena lagi ada kesibukkan, Tapi sangrainily janji Minggu depan bakalan up crazy sampai 10 episode sekaligus. Mohon terus dukungan nya kak dengan like, coment, dan berikan vote untuk menambah author untuk terus berkarya🖤 Peluk sayang dari sangrainily untuk kakak kakak semua💕
Sudah Favorit 💙
Terima kasih kak author atas novel yg bagus ini
Sampai jumpa di kisah selanjutnya
Kau sengaja menyembunyikan diary nenekmu & terus mempengaruhi Cia untuk berbuat jahat...
Tega nian kau Elsa....
Lalu,untuk apa lagi kau ingin bertemu Revan & Shinta?
Apa yg akan kau lakukan?
Dan berkat penjelasan dari Syifa,Kgphanza & Arvan,Cia tahu Shinta tak bersalah ....Shinta sangat baik..
Apakah ini yg kau inginkan?