ANAK KEMBAR RATU MAFIA KEJAM

2 hari sudah Gibran di rawat, tapi selama 2 hari juga Alea tidak membesuk ke rumah sakit. Padahal setelah sadar, hal pertama yang dia inginkan adalah adanya Thea di sisinya. Tapi semua tak seperti yang dia harapkan, lagi-lagi dia harus kehilangan sosok istrinya.

“Sebaiknya kita pulang saja ke apatemen Gas” Ucap Gibran

“Apak amu sudah lebih baik ?” Tanya Bagas yang diangguki oleh Gibran

“Apa kamu kecewa karena Thea tidak datang dna tidka mau bertemu dengan kamu lagi ?” Tanya Bagas yang membuat Gibran terdiam

“Setelah kamu sembuh, kita akan mencarinya lagi. kamu jangan khawatir” Jawab Bagas mencoba menghibur Gibran

“Lebih baik kamu bereskan barang-barang” Titah Gibran

Mau tak mau Bagas mengemasi pakaian dan barang Gibran

“Kamu sebaiknya urus kepulanganku” Ucap Gibran, Bagas hanya bisa menghela napas dan segera pergi ke bagian administrasi.

Saat Bagas akan melangkah, dia melihat Alea berlari kearahnya.

“Nona kecil apa yang kamu lakukan disini ? Apa nona sama ibunya ?” Tanya Bagas

“No uncle, aku sendilian kesini. Mommy ada ulusan, aku Kabul dali sekolah kalena ingin bertemu dengan uncle tampan” Jawab Alea

“Baiklah, ayo ikut uncle nona kecil” Ucap Bagas

“Uncle panggil Alea saja” Ujar Alea yang diangguki oleh Alea

“Apa mommy kamu tidak tahu kalau kamu ke sini ?” Tanya Bagas

“Mommy tidak tahu, soalnya aku datang ke sini di waktu istirahat. Jadi aku tidak bisa lama” Jawab Alea

“Baiklah silahkan masuk” Ucap Bagas

Alea memasuki kamar inap Gibran

“Hallo uncle tampan” Ucap Alea mengagetkan Gibran

“Hallo cantik, kamu ke sini sama siapa ?” Tanya Gibran

“Aku ke sini sendili, kalena sekolah aku sedang istilahat telus aku Kabul dali sekolah” Jawab Alea

“Ibumu tidak tahu dong kalau kamu ke sini ?” Tanya Gibran yang mendapat gelengan dari Alea

“Mommy sednag sibuk bekelja uncle” Jawab Alea

“Uncle sudah sehat ? Apa uncle sudah boleh pulang ke lumah ?” Tanya Alea yang melihat semuanya sudah rapi

“Iya, uncle sudah sembuh. Terima kasih karena kamu dan ibumu sudah menyelamankan uncle” Jawab Gibran

“Uncle juga sudha menyelamatkan aku, dali olang jahat. Belalti kita sama” Ucap Alea lalu memeluk Gibran

“Astaga kenapa dengan perasaanku ? Kenapa aku merasa nyaman dengan pelukannya ?” Ucap Gibran dalam hati

“Begini lasanya peluk daddy yang sebenalnya, sangat nyaman” Gumam Alea dalam hati

“Uncle, apa aku boleh tanya sesuatu ?” Tanya Aleah menikah ?

“Mau tanya apa ?” Tanya Gibran sambil mengelus rambut panjang Alea

“Apa uncle sudah menikah ?” Tanya Alea

“Sudah” Jawab Gibran

“Apa sekarang istlinya uncle sedang di lumah uncle yang ada di Indonesia ?” Tanya Alea memancing kejujuran Gibran

“Istri uncle sedang marah sama uncle, makanya istrinya uncle pergi dari uncle” Jawab Gibran

“Kenapa istli uncle Kabul ? Apa uncle jahatin istlinya ?” Tanya Alea membuat Gibran terdiam

Alea yang melihat raut wajah Gibran, langsung memegang tangan Gibran.

“Solly uncle, kalau kata-kataku bikin uncle sedih” Ucap Alea

“Tidak sayang, kamu tidak salah. Uncle memang sudah jahat sama istri uncle sehingga pergi dari rumah. Sekarang uncle menyesal dna ingin menebus kesalahn uncle, tapi sepertinya istri uncle tidak akan memaafkan uncle” Jawab Gibran lalu menghapus air matanya yang menetes

“Apa uncle tidak suka sama istrinya ?” Tanya Alea

“Awalnya tidak, tapi setelah dia pergi dari rumah uncle baru mnyedari suka sama dia. Tapi sekarang semua sudah terlambat, dia sudah menikah lagi dan punya anak” Jawab Gibran

“Oh, uncle yang sabal ya. Semoga istlinya bisa memaafkan uncle. Uncle tinggal dimana ?” Tanya Alea

“Uncle tinggal di apartemen jalan D nomor 151” Jawab Gibran

“Oke uncle, aku harus kembali ke sekolah. Sudha waktunya belajal lagi” Ucap Alea yang melihat jamnya

“Baiklah, hati-hati di jalannya” Jawab Gibran yang diangguki oleh Alea sambil melambaikan tangannya

“Bagaimana apa aku sudah di perbolehkan untuk pulang Gas ?” Tanya Gibran

“Astaga Gas, aku lupa menanyakan namanya tadi. Aku benar-benar ceroboh” Lanjut Gibran

“Namanya Alea, dia tadi di antar oleh supirnya” Jawab Bagas yang sudah tahu apa yang akan di tanyaka oleh Gibran

“Alea, namanya yang cantik seperti orangnya” Ucap Gibran

“Secantik ibunya, tapi suaminya malah buta” Sindir Bagas menyndir sahabatnya

“Sudah tidak usah menyindir, ayo kita pulang” Ucap Gibran lalu dinaiki kursi roda

*****

Di persahaan Mommy and Kids, Thea meberima laporan dari pengawalnya yang bertugas mengawal mereka dari jauh kalau hari ini Alea pergi ke rumah sakit untuk menemui mantan suaminya.

“Kenapa sih Lea datang kesana ? Apa jangan-jangan dia sudah tahu kalau Gibran itu adalah ayah kandungnya. Aku harus tanyakan nanti” Ucap Thea

“Permisi nona” Ucap Asistennya

“Apa ada ?” Tanya Thea

“Maaf nona, saya harus mengingatkan kalau besok lusa kita akan mengadakan metting tanhunan dengan perusahaan Five Childrens dan dengan perusahaan lainnya” Jawab Asistennya

“Baiklah saya akn datang” Ucap Thea

“Mungkin sudah saatnya orang-orang tahu siapa sebenarnya pemilik Mommy & Kids dan juga QA” Ujar Thea

Tak lama tertera dalam handphone Thea, nama Aarash menelponnya.

Thea [Halllo sayang, ada apa ?]

Aarash [Mommy ada di perusahaan ?]

Thea [Iya sayang, memangnya kenapa ?]

Aarash [Mommy aku dan papi akan pergi ke Singapura selama dua hari, jadi perusahaan akan aku serahkan kepada Arend selama aku pergi]

Thea [Baiklah hati-hati di perjalanan, semoga sukses]

Aarash [Terima kasih mommy, I love you]

Thea [A love you more]

Lalu mereka menutup sambungannnya …

“Aku tidak menyangka di usiaku yang saat ini, sudah punya anak lima sekaligus. Ini beran-benar anugarah tuhan yang terindah, setelah semua kesakitan salam hidupku selama ini” Ucap Thea

“Bagasimana dengan keadaan laki-laki itu, ah sebaiknya aku tidak peduli dan tidak perlu tahu padanya. Tapi apa yang sebenarnya dia lakukan di sini ? Apa ada pekerjaan atau mencariku ?”

“Tidka mungkin dia mencari kamu Thea, kamu jangan kege’eran jadi orang. Lagian kamu dan dia sudah bercerai”

“Astaga aku lupa menanyakan kabar kak Ayana, aku lupa tidak menanyakannya kepada Mala (Basmallah)”

Lalu Thea langsung menghubungi Basmallah

Basmallah [Asslamu’alaikum, apa kabar Thea ?]

Thea [Wa’alaikumsalam, kabar aku baik. Bagaimana keadaan kak Ayana ?]

Basmallah [Kakak sudah memmbaik, semoga sebentar lagi dia bisa berjalan lagi. perawatnya sudah kakak ipar pecat dan memasukkannya ke penjara, apa kamu tahu dia melakukan itu ? Dia melakukan itu karena dia adalah mantan kekasih kakak ipar, dan selama ini dia menyamar untuk mengelabui kami semua dengn mengubah penampilannya]

Thea [Astaga, benar-benar nekat dia. Terus sekarang apa kamu masih disana, belum pulang ke tempat suami kamu ?]

Basmallah [Aku sudah bercerai Thea] lalu Basmallah menceritakan semuanya

Thea [Sudah kamu jangan terlalu di pikirkan laki-laki yang tidak bertanggung jawab itu, setelah bayi,u sudha bisa di tinggal kamu datanglah kepadaku dan bekerja samaku di perusahaan. Kamu juga boleh tinggal di rumah aku]

Mendengar itu Basmallah terharu, dengan kata-kata Thea padahal mereka baru kenal tapi Thea terlalu baik padanya dan kakaknya.

Basmallah [Terima kasih The, aku akan pikirkan tawaran kamu]

Thea [Baiklah salan buat kak Ayana, mungkin tiga hari lagi aku dan Alea akan kesana untuk memeriksa keadaannya] lalu menutup telponnya

*****

Hari ini Five Childres sedang ada pertemuan dengan para mengusaha, untuk membahas kerja sama yang mereka lakukan.banyak pengusaha yang hadir dalam rapat tersebut, baik dari perusahaan dalam mau pun perusahaan luar termasuk perusahaan Gibran.

Hingga terdengar suara wanita yang sangat berirama, membuat mereka tertuju pada arah pintu masuk dan mereka bisa melihat wanita dengan pakaian blazer pink yang senada dengan sepatunya. Semua orang terpesona dengan kecantikannya termasuk Gibran.

“Selamat datang nona Althea” Ucap Roy membuat Thea mengangguk

“Silahkan duduk nona” Ucap Asisten Aarash

“Karena sudah hadir semua, maka akan saya buka rapat hari ini, tapi sebelumnya saya akan memeperkenalkan wanita yang baru saja datang di hadapan kita ini. Kalian pasti bertanya-tanya wanita sukses yang berada dianatara mereka, dia adalah pengusahaan muda pemilik Mommy & Kids dan juga QA” Ucap Roy membuat semua orang kaget termasuk Gibran

Gibran tidka menyangka, wanita yang dia abaikan merupakan sosok wanita yang tangguh dan sukses di belakang layar. Gibran mengakui kehebatan sang istri, dalam 6 tahun sudah bisa menjadi orang sukses.

“Nona Thea baru kali ini memperlihatkan dirinya ke hadapan pengusaha seperti kalian, selama ini dia bekerja di belakang layar” Ucap Roy

“Maaf nona, apa boleh kami mengetahui nama anda ?” Tanya Salah Pengusaha muda

“Perkenalkan nama saya Alteha Queen Wilson” Jawab Thea

“Apa anda istri atau masih keluarga Wilson ?”

“Saya adalah …” Jawab Thea terpotong

“Papi” Ucap Aarash

Membuat semua orang bertanya siapa anak kecil tersebut kenapa memanggil Roy dengan sebutan daddy, hingga bisik-bisik mulai terdengar.

“Apakah itu anak tuan muda Wilson ? Sejak kapan dia menikah ?”

“Apakah nona Thea adalah istrinya tuan Roy ?”

Ucapan mereka terdengar sampai ketelinga Gibran, mmebuat hatinya sakit dan panas.

“Tidak mungkin, Thea istrinya tuan Roy tapi seandainya itu benar jadi Aarash dan Alea adalah anak mereka. Kenapa hati ini sakit mendengarnya ?” Ucap Gibran dalam hati

“Ada apa boy kamu kisini ? Daddy sedang rapat tahunan dengan para mengusaha sukses dunia” Tanya Roy

“Sorry daddy, daddy melupakan sesuatu” Jawab Aarash lalu memberikan sebuah dokumen

“Astaga hampir saja, apa kamu mau pulang lagi ?” Ujar Roy

“Maaf tuan-tuan, apa kalian keberatan kalau saya ikut duduk di acara ini. Saya berjanji tidak akan ribut” Ucap Aarash

“Tidak apa-apa tuan muda, asal anda tidak merasa bosan mendengarnya” Jawab Salah satu pengusaha

“Tidak tuan, anggap saja saya sedang belajar” Ucap Aarash

“Baiklah silahkan” Jawab Salah Satu Pengusaha

Aarash menarik kursi dan dia sengaja duduk di dekat dengan kursi Thea.

“Baiklah kita mulai rapatnya” Ucap Roy

Rapat pun di mulai dan memakan waktu selama dua jam, setiap pengusaha menunjukkan kemampuan dan ide cemerlang mereka dalam Kerjasama in termasuk Gibran dan juga Thea. Semua kagum dengan ide-ide cemerlang yang di sampaikan oleh Thea, termasuk Gibran dan Bagas.

Setelah 2 jam rapat pun selesai dan berjalan dengan lancar, satu persatu pengusaha muda berkenalan dengan Thea dan ingin bekerja sama dengan perusahaannya di bidang yang lain. Thea hanya tersenyum menanggapi mereka, kini di ruag rapat tersebut hanya tersisa Roy, Aarash, Thea, Gibran dan Bagas.

“Nona Thea, apa saya bisa bicara dengan anda ?” Tanya Gibran

“Tuan Roy, saya minta izin untuk mengajak nona Thea sebentar” Ucap Gibran membuat Thea dan Roy saling pandang

“Silahkan” Jawab Roy

“Baiklah, tapi saya tidak banyak waktu tuan” Ucap Thea tegas

Mereka pun meninggalkan Thea dan Gibran dalam ruangan tersebut

“Apa yang ingin anda bicarakan tuan ?” Tanya Thea

“Thea aku ingin meminta maaf atas semua yang telah aku lakukan padamu di masa lalu, aku sadar aku salah menilaimu. Setelah kamu pergi, selama 6 tahun ini mencari keberadaan kamu tapi tidak bisa menemukan kamu, hingga pada akhirnya kita di pertemukan di hotel itu” Jawab Gibran sambil menjatuhjan tubuhnya di hadapan Thea

“bangun tuan, saya tuhan Tuhan yang patut di sembah. Sudahlah kita laupakan masa lalu, kita jalani hidup kita masing-masing. Saya sudah bahagia dengan hidupku yang sekarang” Ucap Thea

“Apak amu dan tuan Roy sudah menikah ?” Tanya Gibran

“Apa pun itu hubugan saya dengan Roy atau laki-laki lain itu bukan urusan anda tuan Gibran Alverik” Jawab Thea

“Urusanmu masih menjadi urusanku Thea Martin, karena sampai saat ini kamu masih menjadi istriku” Ucap Gubran membuat Thea langsung tertawa

“Tuan Gibran yang terhormat, antara kita sudah tidak ada ikatan apa pun. Pernikahan kilat itu membuat saya harus masuk rumah sakit karena depresi, dan 6tahun lalu saya sudah melayangkan surat perceraian kita yang sudah saya tanda tandangi” Jawab Thea

“Thea, saya tidak pernah dari dulu sampai sekarang mennadatangani surat perceraian itu. Jadi secara hukum kita masih suami istri yang sah” Ucap Gibran membuat Thea murka

“Kalau masalah itu bukan urusan saya tuan Gibran, salah anda sendiri kenapa tidak menandatangani surat perceraian itu. Bagiku kita sudah tidak ada hubungan dan memang kenyataannya dari awal kita memang tidka punya hubungan” Jawab Thea mulai terisak

Melihat itu Gibran langsung memeluk sang istri.

“Maafkan aku Thea, berikan aku kesempatan kedua untuk bisa menebusnya. Aku minta maaf” Ucap Gibran ikut menangis

Tanpa mereka sadari, ada lima pasag mata yang menyaksikan adegan tersebut.

“Aduh kakak, mataku ternodai oleh meleka” Ucap Alea

“Makanya tadi aku sudah bilang, tutp matanya” Ucap Arend

“Sudah jangan berisik, nanti ketahuan” Ucap Aarash membuat keempatnya langsung diam

“Sepertinya daddy menyesali perbuatannya” Ucap Arend

“Kira-kira mommy akan memaafkan daddy tidka ya ?” Tanya Asher

“Sepertinya daddy harus lebih berjuang lagi untuk bisa mendapatkn mommy, mommy terlalu kecewa dan terluka karena daddy” Aarash

“Aku juga tidak akan mudah memaafkannya setelah dia menyakiti mommy” Ucap Asher

“Tapi kasihan daddy kak, dia sudah cali mommy dan kita selama 5 tahun loh” Jawab Alea

“kamu memang lemah, jangan mudah percaya sama ucapan olang kalau tidak may teltipu” Ucap Arend

“Lebih baik kalian pergi sebelum ketahuan, daddy tanya aku anaknya papi Roy dan Alea anaknya mommy” Ucap Aarash yang dianngguki ketiganya dan berembunnyi kembali