NovelToon NovelToon
Love And Revenge

Love And Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Evelyn, melihat kekasihnya, Jack, tengah bercumbu dengan wanita lain, saat ia ingin menunjukkan gaun pengantin yang ia pakai. Namun, Evelyn mengabaikannya, karena ia begitu mencintai kekasihnya. Tapi, bukan berarti tidak muncul keraguan di hatinya.

Sampai, hari itu tiba, saat mereka berdiri di altar pernikahan dan siap mengucapkan janji suci, tiba-tiba tempat mereka di serang oleh orang yang dulu pernah menjadi target mereka. Dia adalah Jacob.

Dia datang untuk balas dendam atas apa yang sudah Jack lakukan padanya. Namun, Jacob justru mencari sosok berinisial L.V, sosok yang sudah mengalahkan nya beberapa tahun yang lalu.

Dan, di sinilah Evelyn menyadari, jika Jack tidak pernah mencintainya dan muncul dendam di hatinya.


Bijaklah dalam berkomentar.
Happy Reading 💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Cahaya matahari yang menembus tirai membuat Jacob meringis karena silau. Dia membuka matanya perlahan, merasa kepalanya berdenyut hebat, dan tubuhnya terasa berat.

Ia mengerang pelan sambil memijat pelipisnya, mencoba mengingat apa yang terjadi. Namun, begitu matanya terbuka sepenuhnya, napasnya tertahan.

Ia tersentak saat menyadari dirinya tidak memakai apa pun di balik selimut.

"A-apa yang terjadi? Kenapa aku ... " Jacob terdiam, mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.

Potongan ingatan datang perlahan, wine yang ia minum bersama Joana, rasa pusing yang tiba-tiba menyerang, langkahnya yang limbung, dan ...

"Evelyn!" lirihnya.

Kedua mata Jacob melebar sempurna. Gambaran kejadian semalam, membuat dadanya sesak. Ia mengingat bagaimana ia kehilangan kendali, dan memaksa Evelyn untuk melakukan sesuatu yang seharusnya tidak terjadi.

Walaupun, Evelyn sudah berulang kali mencoba menyadarkannya, namun hawa panas di tubuhnya sudah menguasai dirinya. Satu hal yang ingin ia lakukan saat itu hanyalah menuntaskan hasrat yang menjalar panas di tubuhnya.

Jacob menggertakkan rahang, jari-jarinya menggenggam selimut dengan erat.

"Sial! Apa yang sudah aku lakukan?" geramnya dengan suara bergetar, antara marah dan muak pada dirinya sendiri.

Ia menyibak selimut, dan pandangannya jatuh pada noda merah samar di sprei. Untuk sesaat, dunia seolah berhenti berputar. Ada sesuatu di dadanya yang mencengkeram kuat, penyesalan yang menghantam begitu keras hingga membuatnya sulit bernapas.

Jacob menarik napas panjang, menunduk dalam-dalam. Ia meraih celana yang tergeletak di lantai, lalu memakainya dengan gerakan terburu-buru.

"Aku harus menjelaskannya pada Evelyn." Ia keluar dari kamar dengan langkah berat dan tergesa. Dan, begitu sampai di dapur, ia melihat Evelyn berdiri di sana dengan rambut yang terurai lembut, dan wajah yang tampak pucat.

Wanita itu sedang menyiapkan makanan, dengan gerak-gerik yang tenang, dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Tapi, ia tahu, ada sesuatu di balik tatapan matanya yang tidak lagi sama.

Jacob melirik jam di dinding. Jarum panjang sudah menunjuk angka sebelas. Ia mendesah panjang, mencoba menguasai diri sebelum melangkah mendekat.

"Evelyn!" panggilnya pelan.

Wanita itu menoleh singkat, lalu kembali menunduk, melanjutkan aktivitasnya tanpa berkata apa-apa.

Jacob berdiri di belakangnya cukup lama. Ada banyak hal yang ingin ia katakan, permintaan maaf, penjelasan, dan apapun itu. Tapi, lidahnya kelu. Yang tersisa hanya rasa bersalah yang menggerogoti hatinya.

"Mandilah dulu, sebentar lagi makan siang akan siap," ucap Evelyn tanpa menoleh.

Jacob mengepalkan tangannya erat. Mendengar suara Evelyn, semakin membuatnya merasa bersalah. Namun, ia tidak menolak maupun mengiyakan. Ia masih di sana, berdiri dalam diam, menatap punggung Evelyn.

Sampai, wanita itu melangkah, hendak mengambil sesuatu dengan wajah yang seolah menahan rasa sakit. Jacob menyadari jika Evelyn tidak baik-baik saja. Lalu, ia mengangkat Evelyn ala bridal.

"Apa yang kau lakukan?" pekik Evelyn terkejut.

"Jika sakit, lebih baik istirahat saja." Jacob membawa Evelyn ke kamar, tanpa memperdulikan protes wanita itu.

"Jac, turunkan aku! Aku bisa ... "

"Bisa apa?" potong Jacob cepat. "Itu mu sakit, kan?"

Ucapan Jacob membuat Evelyn terdiam dan memalingkan wajahnya. Bukan karena malu, tapi ia begitu marah pada dirinya sendiri karena membiarkan hal itu terjadi padanya.

Jacob masih menatap Evelyn. Ia tahu, walaupun wajah Evelyn tidak menunjukkan reaksi apapun, tapi tidak dengan tubuhnya.

Ia bisa merasakan tubuh Evelyn yang menegang, detak jantung yang semakin kencang, dan tangan yang mengepal erat di balik punggungnya.

Namun, Jacob tidak bertanya lebih lanjut. Dia menurunkan Evelyn di sofa, lalu ia berjalan ke arah tempat tidur. Tatapannya terpaku pada noda merah di seprei, kemudian, ia menggulung sprei tersebut, membawanya ke keranjang baju kotor, lalu mengganti nya dengan sprei yang baru.

Setelahnya, ia kembali mengangkat Evelyn dan menurunkannya di tepi tempat tidur.

"A-aku baik-baik saja, Jac. Aku harus menyiapkan makan ... "

"Evelyn!" Jacob berlutut di depan Evelyn dan menggenggam kedua tangannya. Matanya fokus menatap wajah Evelyn yang pucat, lalu turun ke leher Evelyn. Ia menyibak rambut nya kesamping, dan terlihat beberapa tanda merah di sana.

Jacob tertegun, ia menatap Evelyn yang memalingkan wajahnya. "Evelyn, Aku minta maaf atas apa yang terjadi semalam. Aku tidak bermaksud memaksamu. Saat itu, aku ... "

"Aku tahu," potong Evelyn cepat. " Semua sudah terjadi. Percuma menyesalinya."

Jacob semakin merasa bersalah. Dia menyentuh kedua pipi Evelyn, menatap dengan tatapan penuh penyesalan. "Aku akan bertanggung jawab," ucapnya lirih.

Evelyn terdiam beberapa saat. Tapi, kemudian ia tertawa pelan. "Tanggungjawab? Bukannya kita sudah menikah?"

Jacob tertegun. Dia seolah lupa dengan permainan rumah-rumahan yang ia perankan . "I-itu ... Maksud ku ... "

"Jac! Kau tidak perlu merasa bersalah." Evelyn membawa kedua tangan Jacob ke pangkuannya. Lalu, tanpa sengaja ia melihat bekas luka di telapak tangan Jacob, yang membuat ia tertegun beberapa saat. Bekas luka itu masih terlihat begitu jelas, dengan goresan inisial LV. Tapi, Evelyn segera mempertahankan ekspresi tenangnya. "Aku baik-baik saja."

Jacob membuka mulutnya, hendak mengatakan sesuatu. Namun, suara dering ponsel, membuat Jacob mengurungkan niatnya.

Dia menoleh, lalu mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas. "Aku jawab telepon dulu," ucapnya yang di jawab anggukan oleh Evelyn.

"Hm! Baiklah, aku segera kesana." Setelah panggilan berakhir, ia kembali berlutut di depan Evelyn. "Aku harus ke kantor. Kau ... "

"Pergilah! Aku tidak apa-apa," sela Evelyn.

Jacob mengangguk dan segera bersiap. Sementara, Evelyn hanya diam di tempat tidur, memperhatikan Jacob yang begitu tergesa-gesa. Dan, setelah siap, ia menatap Evelyn beberapa saat, sebelum keluar dari kamar.

Evelyn masih terdiam, namun kedua tangannya mulai mengepal erat. Dan, begitu terdengar suara deru mesin mobil yang semakin menjauh, Evelyn bangkit dari tempat tidur, berjalan dengan tertatih dan mengambil ponselnya.

Ia menekan kontak seseorang dan menempelkan ponsel di telinganya.

"Dalam waktu dekat, aku akan mengakhiri semuanya!"

Sementara di mobil, Jacob masih di selimuti rasa bersalah. Ia menyesal karena memenuhi undangan Joana. Dia menyesal karena tetap meminum Wine yang jelas sudah di campur sesuatu. Dia menyesal karena memaksa Evelyn untuk melakukan hal itu. Dan, yang lebih membuat ia menyesal dan merasa sangat bersalah adalah, Evelyn yang ternyata masih tersegel sempurna.

"Brengsek! Kau bajingan, Jac. Kau biadab." Jacob menepikan mobilnya, memukul keras setir mobil. " Kau benar-benar brengsek, Jac. Kau brengsek!" Tangan Jacob mengepal erat, lalu terbuka memperlihatkan bekas luka di sana. Ia terdiam beberapa saat, menatap inisial LV di telapak tangannya. Lalu, ia kembali menggenggam erat, menyalakan mesin mobil dan segera meninggalkan tempat itu.

1
cholifah 22
ceritanya seru
indriyanii
wah apa yang menyerang Evelyn waktu itu rose ya
@pry😛
mog brhsl main kuda
@pry😛
kren
@pry😛
lv ni cp
mery harwati
Manager butik yang selingkuh dengan Jack gak ada kabar beritanya lagi? Status kelanjutan perselingkuhan Jack masih terus atw berhenti gegara batal nikah dengan Evelyn🤔
mery harwati
Oh Jacob klo kau mafia teliti & jeli pasti telingamu gak salah dengar sewaktu Evelyn memanggilmu Jac Jacob, padahal selama ini dia selalu memanggilmu Jack 😄
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣keren akting ny
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 evelyn... kau ketebak dgn prmainan mu sndr bukn
mery harwati
Jacob juga bukan mafia bodoh, pasti kecurigaan pada Evelyn pasti ada
Akankah Evelyn memberi minuman pada Jacob seperti pada Deby 🤔
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Hohoho, mungkin, lebih baik sebaliknya 🤭
total 1 replies
mery harwati
Evelyn kau cerita di dalam taxi disebelah Deby 🤔 tidak takutkah kau Evelyn klo Deby sudah sadar dari obat tidur & mungkin pura² pingsan agar tau tujuanmu hidup dengan Jacob 🫣
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Aman terkendali 🤭
total 1 replies
@pry😛
iktin kt ht mu z
@pry😛
cp lg
@pry😛
aduuhh cp kh dy.... bs slmt gk ya
@pry😛
next yg byk
@pry😛
pa mkst mu... kau di phak mn ny... bkn aq kesel
@pry😛
utk pa lg sm mu
septiana
enak bener kamu Jack,udah ninggalin Evelyn dalam keadaan terluka masih mau ngrebut Evelyn dari Jacob.
@pry😛
cp dy
@pry😛
pura" kau ya
@pry😛: ok next lh kk🤣
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!