Meri menjadi berubah seratus persen setelah kematian Mama nya satu bulan yang lalu, anak bungsu ini menjadi sangat menakutkan bagi para saudara nya. tidak bisa lagi mereka mau tidur dengan tenang, di tambah kematian Mama mereka yang masih jadi misteri.
Ada apa kah dengan Meri?
Apa penyebab kematian Mama Meri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Kaki menggantung
Semua keributan yang terjadi di kamar nya Meri masih tidak di ketahui oleh Mela, sebab dia kan memang beda kamar dengan adik nya, jadi dia masih belum sadarkan diri setelah di beri obat penenang. namun di dalam tidur nya dia tidak baik baik saja, sungguh iblis ini tidak akan pernah memberikan waktu untuk istirahat.
Sedangkan Arya masih di jalan dan memang rencana baru besok mau melihat keluarga ini dan menyelidiki apa yang sudah terjadi, Ernan juga tidak mengatakan pada Sadewa kalau mereka ada di rumah sakit setelah Meri berulah ingin mencabut kepala Kakak nya sampai lepas dari raga nya tadi.
Ini kan sudah jam satu malam juga sehingga tinggal besok yang menolong akan datang di keluarga mereka, jadi benar benar tidak menghubungi karena Ernan juga merasa sungkan kalau malam malam begini mendesak orang agar mau membantu adik mereka yang sedang di rasuki oleh sesuatu yang amat sangat jahat sekali tentu nya.
Wuussssh.
Wuuussssh.
Angin dingin menerpa tubuh nya Mela dan pintu kamar juga terbuka lebar, tidak nampak ada sesuatu yang masuk kedalam kamar ini. namun tembok rumah sakit yang semula warna nya putih bersih, kini perlahan di aliri oleh darah segar sehingga siapa pun yang melihat nya pasti akan ketakutan.
"Apa ini, bukan kah aku tidur?" Mela membuka mata nya lebar.
Mendadak saja dia terbangun dan ini menjadi pemandangan seram luar biasa untuk diri nya, rasa tidak sanggup mau melihat namun dia tidak mungkin bisa terpejam lagi karena sudah ketakutan dengan keadaan kamar nya yang luar biasa seram ini, tegang seluruh tubuh Mela.
"Amis nya sama dengan yang di rumah, apa ini semua? kenapa keluarga ku jadi penuh misteri seperti ini, Ya Allah!" Mela ingin menangis sekarang karena ketakutan.
Tes, Tes.
Wajah Mela juga sudah mulai di tetesi darah yang keluar entah dari mana, sungguh memberikan sekali dan bau darah ini sungguh luar biasa amis nya. tidak seperti darah biasa, sudah lah amis tapi masih ada bau busuk seperti bangkai juga sehingga yang mencium pasti tidak akan sanggup, malah sekarang itu menetes tepat di kening nya Mela.
"Kenapa aku tidak bisa bergerak? bantu lah aku, Ya Allah!" Mela panik sekali karena tubuh ini kaku.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar!" Mela terus menyebut nama tuhan nya agar dapat bantuan.
Sreeeeet.
Sreeeeet
"Lepaskan aku, jangan ganggu aku!" Mela tambah panik karena sesuatu yang dingin membelit tubuh nya.
"Hahahaaaa....
"Siapa kau sebenar nya, kenapa mengganggu kami seperti ini?!" Mela menjerit keras di tengah rasa sakit nya.
"Tidak perlu kau tau siapa aku, tapi aku akan memberi tau bahwa aku akan membunuh kalian semua!" jawab suara tanpa wujud.
"Apa salah kami padamu?!" Mela menatap kanan kiri untuk mencari sosok ini.
"Begitu banyak salah yang sudah kalian lakukan, kau tau kan kalau terlalu banyak salah maka hukuman nya adalah kematian!" suara itu menggeram marah.
Wuuussssh.
Braaaaaakk.
Tubuh Mela melanting menghantam dinding rumah sakit yang sangat keras itu, sosok tanpa wujud tertawa puas karena Mela tidak sanggup mau berdiri karena sangking sakit nya serangan maut ini. dia hanya bisa terkapar lemas menatap di balik ranjang nya, ada sesuatu yang menggantung.
"Kaki, dia juga punya kaki ternyata walau tidak menapak lantai." batin Mela melihat kaki tersebut.
"Sebenar nya dia siapa, kenapa dia begitu jahat pada kami semua?" Mela sungguh tidak tau siapa sosok ini.
"Apa mungkin Mama memang ambil pesugihan, tapi kenapa selama ini tidak pernah ada yang membahas nya!" Mela sungguh bingung atas semua kejadian ini.
Awal nya semua baik baik saja tanpa ada gangguan dari apa pun, namun sekarang malah semua nya berantakan satu persatu sehingga mereka semakin di landa dengan rasa bingung luar biasa, mau mengungkap nya pun tidak bisa karena ini bukan ahli mereka.
"Bukan kau lebih baik mati saja wahai perempuan yang punya rahim busuk?" tanya suara itu tepat di telinga Mela.
Tetes air mata Mela jatuh begitu saja karena iblis ini pun sampai tau bahwa dia tidak punya anak, sebenar nya dia siapa sehingga bisa setau ini semua. apa kah memang dia salah satu keluarga, namun Mela yakin kalau mereka hanya empat saudara dan tidak ada yang lain.
"Katakan lah kau siapa, bila nanti aku sudah tau maka akan ku carikan keadilan untuk mu." janji Mela.
Wuuutttt.
Braaaaaak.
"Aaaaahkk!" Mela berteriak keras karena kali ini gatal rasa sakit yang ia alami setelah di lempar kan.
Tulang bahu nya bergeser sehingga jelas rasa sakit luar biasa menyerang wanita berusia tiga puluh lima tahun ini, sungguh dia tidak pernah merasakan sakit yang seperti ini sebelum nya. mendadak saja dalam rumah sakit malah di hajar tanpa basa basi, maka nya sekarang hanya bisa pasrah dan menjerit kesakitan.
"JANGAAAAAAAN!" Mela berteriak keras karena tangan nya di pegang oleh sosok ini.
"Akan ku ceritakan sesuatu, adik mu di sebelah sedang mencabuti kuku nya. apa kau mau juga merasakan nya?" tawar sosok tersebut.
"Tolong hentikan lah semua ini, kau sudah membunuh adik ku jadi ku mohon hentikan." Mela memelas agar sosok ini iba.
"Hahahaaaa...aku dulu juga memohon begitu!" tawa nya begitu kencang.
Slaaaap.
"Aaaaaaahhh, Ya Allah!" Mela mengerang histeris karena kuku nya di cabut satu.
"Aku bantu berhitung, nanti kalau sudah semua akan terasa enak." sosok itu seperti sedang meraba kuku yang lain untuk di cabut dari tangan Mela.
Mela berusaha untuk menarik tangan nya agar jangan sampai kuku ini di tarik lagi, namun dia kalah tenaga sehingga tidak bisa kau menarik nya, satu kuku pun sudah terasa sangat menyakitkan sekali. ini malah mau tambah dua kuki, jadi jelas Mela akan merasakan sakit yang luar biasa di tubuh nya.
"MELA!"
Ernan masuk dalam kamar istri nya yang nampak sangat kelam itu, tadi dia sudah mengurus sang adik yang sudah tenang, malah mendengar suara istri nya sedang berteriak sehingga Ernan pun lari kocar kacir karena takut ada apa apa.
"Aku tidak sanggup, Bang! dia akan membunuh kita semua." Mela menangis kencang.
"Astagfirullah!" Ernan kaget melihat jari istri nya dan juga pundak sang istri.
"Sakit sekali, dia akan membunuh kita." isak Mela belum bisa tenang.
Ernan tanpa banyak kata lagi langsung menggendong istri nya untuk mencari dokter, di kira cuma Meri saja yang di hajar habis habisan oleh iblis itu, malah sekarang Mela yang ada di kamar sebelah pun tidak luput dari serangan nya.
Selamat pagi besty, jangan lupa like dan komen nya ya.
apakah dia di manfaatkan oleh zahra ya...
atau di peralat oleh adi ya...
lawan agensi mba Purnama kali ini berat sekali ...
mana terbagi 2 kubu
mba Purnama sedang menangani pa min
Arya menanggani iblis jabrik...
piye iki
semoga ga ada korba dari kubu agensinya mba Purnama...
dan semua masalah bisa di atasi...
aamiin
klau sama arya,iblis nya kucing²an,,,artinya dia hnya licik tapi tak sekuat arya. 🥱😁😁