Pria Arogan Idamanku

Khumaira tersenyum setelah semua hiasan selesai dan tanpa sadar keduanya semakin dekat bahkan jarak keduanya saling menyentuh saat menempel kan hiasan sama-sama di kertas Manila berwarna.

Bram tertegun dengan senyuman indah Khumaira gadis yang sudah mengisi hati nya saat pertama melihat , dia tahu perasaan nya tak pantas namun hubungan keduanya bukan hubungan kandung yang membuat mereka tak bisa bersatu.

"Aku semakin jatuh cinta padamu Khumaira Rosaline maaf rasa ini tidak bisa dihilangkan, jadilah jodohku kelak Khumaira calon ku calon ibu dari Anak-anakku, Amin." Bram menatap Khumaira tanpa berkedip terhipnotis wajah manis Khumaira

Dari kejauhan Bara terdiam menatap kearah Kakak nya dia tahu arti tatapan itu , tatapan bukan seorang kakak tapi tatapan seorang pria yang mengagumi lawan jenis.

"Huft...semoga Kaka hentikan itu, untuk sekarang aku tak bisa berbuat apapun semoga saja perasaan kakak terhadap Khumaira akan menyusut perlahan nanti oleh waktu." Bara kembali melangkah turun karena ia harus pergi menemui Cherry yang sudah menunggu di Cafe dekat Taman Raflesia.

.

.

***

Dicafe

"Sayang , ingin pesan apa hm? Kamu sudah lebih baik?" Bara mengelus rambut kekasih nya lembut dan menatap sayang

"Eum cake coklat dan lemon tea saja Bee." Jawab Cherry dengan senyum tipis

"Ok sayang ..., mbak!?" Bara memanggil salah satu waiters

"Iya Tuan, mau pesan apa? Disini ada best seller daging sapi premium Tuan dan olahan coklat dengan kombinasi keju bertabur buah." waiters menjelaskan sesuai dibuku menu

"Eum satu cake coklat, kentang goreng dan 2 lemon tea saja serta 1 cup es krim jumbo."

"Baik Tuan ditunggu sebentar."

"Hm , terimakasih."

"Sama-sama Tuan permisi."

(Cake coklat)

(Kentang goreng)

(Es krim pelengkap)

"Terimakasih bee.., aku suka."

"iya sayang? Mau ke suatu tempat setelah ini hm, ke pantai atau ke Mall?"

"Ke pantai saja aku ingin kesana."

"Ok sayang." Bara menggenggam lembut tangan Cherry

.

.

***

Kediaman Alveric

Seseorang berdiri di taman samping dengan sebuah layangan kupu-kupu yang indah terdiam disana hanya hembusan angin menerpa tubuhnya dalam diam serta hening.

Para pekerja hanya menatap dari jauh tak berani mendekat ya sosok itu adalah Nona mudanya yang sudah 2 Minggu mengurung diri kini untuk pertama kalinya keluar kamar dan ada sedikit senyuman , senyuman kecil namun ada kesedihan disana.

Lidya Natalia Merie terdiam disana dengan layangan kecil, tubuhnya sedikit kurus karena pola makan nya tak tentu terkadang dia hanya makan roti saja tanpa makanan berat terkadang hanya jus saja saat dirinya enggan menyentuh makanan apapun.

Dan selama 2 Minggu Thomas meminta pekerja dirumah nya memantau putrinya dan melapor apapun yang dilakukan putrinya selama 2 Minggu ini karena kesibukan nya terkadang Thomas lembur hingga tengah malam baru kembali ke mansion.

"Nona baik-baik saja Tuan dan sudah mau keluar kamar, saat ini nona ada di taman samping bermain layangan kecil dibelikan Ujang karena nona yang minta Tuan."

Ujang mengirim pesan dan foto juga pada Thomas, diujung sana Thomas tersenyum menatap foto Putri nya yang perlahan berdamai dengan keadaan.

"Dad senang kamu sudah kembali ceria sayang, maafkan dad yang tidak bisa membantu mu untuk bersama Antonio." Thomas bergumam di ruangannya

"Tok... tok."

"Masuk!?"

CEKLEK

"Maaf Tuan ada Tuan Agam ingin bertemu beliau ada Ruang tunggu bersama sekretaris nya."

"Hm 5 menit lagi saya akan kesana sajikan jamuan untuk tamu saya."

"Baik Tuan."

.

.

Ting

Lift terbuka dan Thomas melangkah keluar menuju ruang tunggu sudah ada Agam disana dengan Dion sekretaris yang akan membahas perihal kerjasama proyek baru di cabang Alveric bagian Barat.

Setelah 1 jam keputusan sudah final proyek akan dikerjakan 2 Minggu setelah pertemuan ini dan pihak Agam yang akan turun langsung kelokasi konstruksi untuk mengelola nya dan pihak Agam juga yang berkoordinasi langsung dengan pihak mandor dan supervisor di sana.

.

.

***

Di tempat Khumaira saat ini Bram sudah kembali ke kamarnya, Khumaira masih ada di ruang tengah menata semuanya dan dimasukkan kedalam kantong khusus agar hasilnya tidak terlipat.

Khumaira menyusun dengan rapi agar semua hasil nya tetap bagus saat dikeluarkan esok Setelah sampai karena akan dipasang bersama wali murid sekaligus ada program kerja bakti di Sekolah ia mengajar kemungkinan Khumaira akan pulang terlambat esok hari.

Di kamar Bram

Bram kembali tersenyum teringat kebersamaan nya dengan Khumaira dibawah menggunting bersama kegiatan simple namun ada kesan baginya sedekat itu bahkan ia bisa Mencium aroma parfum Lily milik Khumaira yang lembut seolah menghipnotis otak nya yang seketika blank hanya terpaku pada satu titik wanita disampingnya.

Jantung nya kembali berdetak kencang teringat itu. "Aku bisa terkena penyakit jantung jika terus berada didekat mu Khumaira, Aah rasanya ingin memiliki mu bisakah itu terwujud Khumaira Rosaline??" Bram kembali bersandar di sofa menatap lurus "Bagaimana aku sampaikan ke Daddy tentang hatiku, aish pasti Daddy menentang nya." Bram mulai ragu namun hatinya ingin Khumaira

Bram berjalan membuka pintu balkon ingin menatap luar dan menghirup udara segar sejenak namun lagi-lagi netra hazel nya menangkap sosok Khumaira yang sedang tersenyum ke maid dan terlihat percakapan ringan disana.

"Apa ini Khumaira?? Aah hatiku semakin tak tenang., come on Bram kendalikan dirimu untuk sekarang saja.!?" Bram kembali tanpa sadar tersenyum namun naas senyumnya terlihat oleh Daddynya Daniel Ricardo yang tak sengaja menatap ke atas dasar melihat senyuman putranya yang sudah lama tak ia lihat.

Daniel mengikuti arah pandang putranya dan ternyata tertuju kearah putri barunya Khumaira Rosaline yang saat ini tersenyum manis di ujung sana di sebuah paviliun bersama beberapa maid yang sedang istirahat.

"Bram?? tatapan apa itu? bukan tatapan seorang kakak tapi....tidak Bram dia adikmu walaupun tidak ada ikatan darah namun .., dad tidak yakin Yasmine setuju dengan hatimu Bram." batin Daniel dan mengusap kasar wajahnya menatap lurus putranya yang saat ini di balkon atas.

.

.

***

🍊 Bersambung