NovelToon NovelToon
Jawara Dua Wajah

Jawara Dua Wajah

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Pemain Terhebat / Gangster / Idola sekolah
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aanirji R.

Bima Pratama bukan sekadar anak SMK biasa.
Di sekolah, namanya jadi legenda. Satu lawan banyak? Gaspol. Tawuran antar sekolah? Dia yang mimpin. Udah banyak sekolah di wilayahnya yang “jatuh” di tangannya. Semua orang kenal dia sebagai Jawara.

Tapi di rumah… dia bukan siapa-siapa. Buat orang tuanya, Bima cuma anak cowok yang masih suka disuruh ke warung, dan buat adiknya, Nayla, dia cuma kakak yang kadang ngeselin. Gak ada yang tahu sisi gelapnya di jalan.

Hidup Bima berjalan di dua dunia: keras dan penuh darah di luar, hangat dan penuh tawa di dalam rumah.
Sampai akhirnya, dua dunia itu mulai saling mendekat… dan rahasia yang selama ini ia simpan terancam terbongkar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aanirji R., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makin Riuh Makin Panas

Langit makin berat sore itu, mendung pekat menggantung seperti nahan hujan. Lapangan terbengkalai yang jadi arena, sekarang udah kayak kuali mendidih. Sorak-sorai pecah dari segala arah, terutama setelah duel ketiga selesai.

SMK Garuda baru aja dibikin kaget—eksekutif andalan mereka rontok berturut-turut. Andre bikin Bayu KO singkat, Raka bikin Arman megap-megap, dan Dodi berhasil nutup duel ketiga dengan ngalahin Doni walau tipis. Skor telak: 3–0.

Penonton dari SMK lain makin panas. Dari sisi tribun reyot, suara anak-anak SMK Rajawali meledak:

"Woi, gila! Bima Sakti nyapu bersih, anjir!”

“Garuda katanya gede nama doang tuh, wkwk!”

Sementara dari barisan SMK Jaya Nusa, ada yang sengaja teriak buat provokasi:

“Eh jangan seneng dulu, masih ada Bagas! Itu orang bukan manusia, bro, monster!”

“Yaa, eksekutifnya kalah sih, tapi Bagas? kaga bakal sama ceritanya.”

Sorakan campur aduk, antara kagum, panik, sama ngeledek. Suasananya udah kayak final bola antar sekolah, tapi taruhannya jauh lebih gila.

Di sisi SMK Garuda, beberapa anak kelihatan gemeter. Bagas masih berdiri tegak di depan barisan, ekspresinya nyoba datar. Tapi dari gerakan tangannya yang ngepal terlalu kenceng, jelas dia lagi berusaha nenangin diri.

“...nggak masalah,” gumamnya pelan, hampir kayak ngomong ke dirinya sendiri. “Mereka kalah karena mereka lemah. Mereka bukan gua. gua beda. Bima bukan apa-apa dibanding gua.”

Napasnya berat, mata Bagas nyapu kerumunan. Dia bisa ngerasain tatapan semua orang ke arahnya. Beban sekaligus dorongan.

SMK lain pada nunggu. Ada yang udah yakin Garuda bakal jatuh, ada juga yang pasang taruhan kalau Bagas bakal jadi pembalik keadaan.

Dan di tengah riuh itu, suasana jadi kayak ditahan-tahan. Semua orang tahu—pertarungan sesungguhnya bentar lagi dimulai.

Riuh sorakan belum juga reda, malah makin naik ke titik paling panas. Di sisi tribun reyot, tiga anak dari SMK Bhakti Persada lagi heboh ngomong sendiri sambil nonton.

Salah satu dari mereka nyeletuk, matanya nggak lepas dari Bagas yang berdiri tegak:

“Eh, menurut lu berdua, antara Bagas sama Bima, siapa yang lebih kuat?”

Temennya yang pake jaket hitam langsung jawab cepat, nada penuh yakin:

“Bagas lah, bro. Itu orang bukan manusia. Badannya kekar, gede, tapi jangan salah, dia lincah kayak kucing. Tenaganya? Gila-gilaan. Gue pernah denger dia masuk lapas anak pas SMP.”

Dua temannya langsung nengok kaget.

“Serius lu?!”

“Iya, gara-gara dia ngabisin semua kakak kelasnya sendirian. Dikeroyok, tetep nggak tumbang. Lu bayangin aja, bukan cuma otot yang main, otaknya juga jalan. Dia bisa analisis lawan sambil gebukin, bro. Gue bilang sih… Bagas kuat bet, udah kayak karakter cheat di game.”

Anak satunya lagi, yang duduk di pinggir, geleng kepala sambil senyum tipis.

“Hmm, lu salah. Menurut gue tetep Bima. Nih ya, gue pernah denger cerita, pas Bima baru masuk SMK, masih kelas satu, dia udah lawan gengster A.K.A—tau kan? Itu gengster paling brutal di daerah pegunungan sana.”

“Gila, A.K.A?!” temannya nyeletuk, mata langsung melebar.

“Iya, coy. Gengster itu rata-rata satu orang aja bisa lawan tiga orang biasa. Tapi Bima? Bareng penduduk sekitar, dia lawan mereka yang jumlahnya 5 banding 10. Dan yang lebih gila, Bima yang paling dominasi, bukannya warga situ. Jadi ya, gue rasa… Bagas emang monster, tapi Bima itu raja jalanan. Levelnya beda.”

Ketiganya jadi ribut kecil sendiri.

“Anjir, kalo dua-duanya segitu gedenya, gimana jadinya kalo beneran ketemu?”

“Ya lu liat aja bentar lagi, bro. Ini bakal kayak nonton final tinju dunia gratis.”

Sementara itu, di tengah lapangan, sorakan masih pecah, tapi semua mata udah jelas tertuju ke satu hal: Bagas vs Bima yang sebentar lagi bakal jadi nyata.

***

Sorakan dari tribun makin nggak karuan, ada yang teriak dukung Bima Sakti, ada yang teriak histeris manggil nama Bagas. Semua udah kayak pasar malam, panas, penuh adrenalin.

Di tengah hiruk pikuk itu, langkah Bima maju ke lapangan bikin suasana seakan direm mendadak. Setiap hentakan sepatunya mantul keras di lantai, bikin orang-orang otomatis mingkem beberapa detik. Aura dingin tapi ngedominasi keluar dari tubuhnya, tatapan matanya lurus, nggak peduli sama siapa pun. Kayak singa yang udah siap nerkam mangsa.

Anak-anak dari SMK lain sampai desis pelan,

“Gila… auranya beda banget. Itu orang nggak main-main.”

Di sisi lain lapangan, Bagas berdiri tegap. Nafasnya berat, tapi matanya nggak goyah sedikit pun. Dari tatapan itu jelas, dia lagi ngomong ke dirinya sendiri:

"Gua enggak bakal mundur. Bima bukan apa-apa buat gua. Eksekutif lain tumbang karena lemah. Gua beda."

Sorakan penonton makin memanas, kayak oli kena api. Ada yang teriak-teriak dorong Bima buat “habisin”, ada juga yang histeris yakin Bagas bisa “ngajarin” Bima.

Momen itu bikin lapangan berasa kayak medan perang sebelum ledakan besar. Dua monster remaja, dua legenda hidup sekolah, tatap-tatapan.

Udah kayak duel yang bukan sekadar geng lawan geng, tapi harga diri lawan harga diri.

1
Cadel_1
Lanjut thor🔥🔥
Cadel_1
Apa ni apa ni apa ni
Amel
lnjuttt
Amel
Suka banget sama cerita aksi sekolah sekolah gini
Aanirji R.: siap kak😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!