NovelToon NovelToon
The Price Of Affair

The Price Of Affair

Status: tamat
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor / Suami Tak Berguna / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Sinopsis

Arumi Nadine, seorang wanita cerdas dan lembut, menjalani rumah tangga yang dia yakini bahagia bersama Hans, pria yang selama ini ia percayai sepenuh hati. Namun segalanya runtuh ketika Arumi memergoki suaminya berselingkuh.

Namun setelah perceraiannya dengan Hans, takdir justru mempertemukannya dengan seorang pria asing dalam situasi yang tidak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab: 19

“Apa? Menikah?” suara Lisa terdengar kaget saat ia melangkah masuk ke ruang tamu.

Arumi dan Hilda serempak menoleh, mata mereka langsung tertuju pada sosok wanita paruh baya itu.

“Kamu dan Hansel menikah?” tanya Lisa sambil melangkah cepat ke arah Nayla, wajahnya penuh penasaran.

Nayla tersenyum manis, mengangguk pelan. “Iya, Tante. Aku dan Hansel sudah menikah.”

Lisa terdiam sejenak. Namun alih-alih marah, wajahnya justru berubah menjadi sumringah. Matanya berbinar, senyum lebar menghiasi bibirnya.

“Benarkah? Astaga, akhirnya Hansel memilih perempuan yang tepat!” ujarnya penuh semangat, lalu memeluk Nayla seolah sudah menjadi menantunya sejak lama.

Dada Arumi terasa sesak. Keremukan yang selama ini ia simpan makin menghancurkan batinnya. Ia tahu, Lisa memang tak pernah benar-benar menerimanya selama tiga tahun ia menjadi istri Hansel. Tapi, bukankah, sesama perempuan, harusnya mertuanya itu memiliki rasa simpatik padanya walaupun hanya sedikit saja.

Arumi menarik napas dalam, berusaha tetap tegar. Tapi tangannya mengepal. Ia tahu tak ada gunanya lagi berharap dihargai, apalagi dipertahankan. Hari ini adalah bukti paling nyata, ia benar-benar digantikan. Bukan hanya oleh Hansel, tapi juga oleh keluarga yang selama ini enggan menerimanya.

“Dari dulu aku sudah bilang,” suara Lisa terdengar lagi, kini penuh semangat. “Hansel itu butuh wanita yang bisa mengimbangi dia. Pintar, elegan, tahu cara membawa diri.”

Nayla hanya tersenyum, matanya melirik sekilas ke arah Arumi. Senyum yang bagi Arumi terasa seperti tusukan kecil, halus tapi menusuk dalam.

Hilda yang sedari tadi hanya mematung, akhirnya angkat suara. Suaranya pelan tapi tegas, menyimpan ketidaksetujuan yang disamarkan.

“Maaf, Tante. Tapi Arumi juga wanita yang luar biasa. Tiga tahun dia dampingi Hansel tanpa banyak menuntut. Dia bukan tidak pintar atau tidak tahu cara membawa diri, dia hanya terlalu sabar.”

Lisa menoleh sekilas, ekspresinya berubah datar. “Sabar saja tidak cukup. Kadang perempuan juga harus tahu kapan harus mundur kalau memang tak cocok.”

“Lagian,” ujar Lisa sambil melipat tangan di dada, tatapannya menusuk, “mana ada laki-laki yang betah bertahan dengan perempuan mandul.”

Perkataan itu, seperti palu godam yang menghantam dada Arumi.

Perempuan mandul...

Dua kata yang selama ini hanya bergema dalam kepalanya sendiri.tak pernah ia dengar langsung dari mulut siapa pun, bahkan dari Hansel.

Wajah Arumi memucat. Kepalanya menunduk sedikit, tapi bukan karena lemah. Ia berusaha keras menahan air mata yang menggenang, menahan agar dirinya tidak pecah di hadapan orang-orang yang dengan mudahnya merendahkannya.

Lisa melangkah pelan ke arah Nayla, berdiri di sampingnya, lalu merangkul lengan perempuan itu dengan bangga.

“Lihat Nayla. Perempuan sepertinya, bukan cuma cantik dan cerdas, tapi juga subur. Keluarga kami butuh penerus, bukan sekadar tempelan istri yang cuma numpang nama.”

Nayla tersenyum, matanya menatap Arumi seolah berkata, “Kamu kalah.”

Tak ada kata yang keluar dari mulutnya, tapi sorot matanya jelas menunjukkan kepuasan. Seolah dirinya sudah menang sejak awal, dan hari ini hanya pengesahan atas kemenangannya.

“Maaf, Tante,” Hilda angkat suara lagi, kali ini nada suaranya naik satu oktaf. Ia sudah tidak tahan. “Tapi bukan hak Tante bicara seperti itu. Kehamilan itu bukan perlombaan. Dan menikah bukan soal siapa yang paling cepat punya anak!”

Lisa mendengus, menatap Hilda dengan jijik. “Kamu terlalu banyak bicara, Hilda. Ini urusan keluarga kami. Jangan ikut campur.”

“Tapi Arumi juga masih bagian dari keluarga ini, kan?” Hilda balik menatap tajam. “Atau sejak awal memang tidak pernah dianggap?”

Lisa tak menjawab. Tapi senyumnya yang meremehkan sudah cukup untuk menjawab semuanya.

Tubuh Arumi gemetar, tapi ia menegakkan punggungnya. Ia menatap Lisa, lalu Nayla.

Tatapannya tidak marah, tidak membalas dengan umpatan, tapi sarat luka yang mendalam, luka yang tak lagi butuh pengakuan.

“Terima kasih,” ucap Arumi dengan suara pelan tapi jelas. “Terima kasih sudah menunjukkan siapa saya sebenarnya di mata keluarga ini.”

Ia mengalihkan pandangan ke Nayla, menatapnya lurus. “Dan selamat, Nayla. Kamu menang. Ambil saja Hansel dan ibunya.”

Nayla hanya tersenyum kecil, angkuh, tak berkata apa-apa.

“Karena aku memang tidak pernah bisa jadi menantu yang Mama inginkan,” ucap Arumi lirih, tapi penuh ketegasan. Tatapannya lurus, wajahnya tanpa ekspresi. “Aku akan bercerai dengan Hansel. Biar Mama puas. Biar kalian semua bahagia.”

Tak ada lagi air mata. Hanya kelelahan yang mengendap di setiap kata-katanya, kelelahan yang lahir dari bertahun-tahun mencoba bertahan, dan hari ini, ia memutuskan berhenti.

Lisa menyeringai kecil, lalu menanggapi dengan nada dingin yang terdengar lega, seolah sudah menunggu keputusan itu sejak lama.

“Baguslah kalau begitu. Akhirnya kamu sadar juga.” Ia melipat tangan di dada, lalu melanjutkan dengan suara sinis, “Tapi ingat, apartemen ini milik Hansel. Dia yang beli, pakai uangnya sendiri. Jadi kalau kamu memang mau bercerai, silakan keluar dari sini.”

Tatapannya merendahkan, seperti sedang mengusir orang asing yang tak lagi layak berada di wilayah kekuasaan mereka.

Arumi menatap Lisa tajam, lalu mengangguk pelan. Suaranya tenang, tapi penuh wibawa.

“Baik. Aku akan pergi dari apartemen ini, seperti yang Mama inginkan,” katanya, lalu menatap sekilas ke arah Nayla. “Tapi jangan lupa, sampai detik ini aku masih istri sah Hansel. Jadi silakan Mama dan perempuan itu yang angkat kaki dulu dari sini.”

Nada suaranya dingin, tegas, tanpa gemetar sedikit pun. Bukan lagi suara seorang perempuan yang tersakiti, tapi suara seseorang yang sudah terlalu lama diam, dan akhirnya memilih untuk berdiri tegak.

Lisa mendengus sinis, lalu meraih tangan Nayla.

“Ayo, Nay. Kita pergi. Mama juga malas berlama-lama di tempat ini... berdiri di depan perempuan mandul nggak ada gunanya,” ucapnya tajam, seperti tak puas sebelum melukai harga diri Arumi sekali lagi.

Nayla hanya menunduk sedikit, menyembunyikan senyum puas di sudut bibirnya. Ia menurut, membiarkan Lisa menggandengnya pergi dengan kepala tegak, seolah mereka baru saja memenangkan sebuah pertarungan.

Hilda mengepalkan tangannya, matanya menatap tajam ke arah punggung dua perempuan itu.

“Huh! Dasar mertua gendeng! pelakor sialan!” teriak Hilda penuh amarah.

Arumi menghela napas panjang, lalu menatap Hilda dengan sorot mata yang mulai jernih meski masih menyisakan luka.

“Udah, Hil…” katanya pelan namun tegas. “Nggak usah buang tenaga dan suara buat orang seperti mereka. Nggak layak.”

Ia mencoba tersenyum tipis, meski pahit masih terasa di sudut bibirnya.

“Kamu bantu aku, ya. Kita kemas barang-barangku. Malam ini aku nginap di apartemen kamu, Besok pagi, aku mau ke pengadilan.”

Hilda memandang Arumi sejenak, terkejut, sekaligus kagum. Ini bukan lagi Arumi yang diam dan menunggu dipahami. Ini Arumi yang akhirnya memilih berdiri di atas harga dirinya sendiri.

Tanpa berkata apa-apa, Hilda mengangguk mantap. "Aku temani kamu sampai akhir."

******

Support author dengan like, komen dan subscribe cerita ini ya, biar author semangat up-nya. Terima kasih.....

1
kimiatie
buat apa Arumi ikut...pelik juga ini arumi
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻 semangat thor 💪👍
kimiatie
Arumi tidak mabuk hamil lagi??
Woro Wardani
😍
Rosita Tumbelaka
Aq paling benci perselingkuhan... Arumi benar cerai aja itu yg terbaik
Lala lala
aku malah focus sama hilda dan arumi.. bangun tidur langsung nemuin tamu buka pintu apa gak bau busuk nafasnya 🤣
soalnya tdk diceritakan mereka cuci muka dan minum segelas air 🤭
Lala lala
Koq aneh sih author..
tafi soal no hotel yg tdk sesuai..lantai 5 malah no 1209..hrsnya 509 sesuai lantai berapa..
ini skrg hamil telat 1 minggu malah dibilang hamil 2 minggu..biasanya umur kehamilan dihitung bulan terakhir dia dpt haid tgl brp..maka usia kandungan sdh 5 minggu..
coba googling dl jika blm paham..jd tdk rancu membingungkan pembaca..kritik demi kebaikan...
dan soal teat kehamilan kan pake test peck urine ada garis dua, koq sdh bs tau umur kandungan...apakah sdh USG, apa sy terlewat membaca soal Usg ya..
biasa klo saya ke dokter kandungan ditanya2 jika ada tanda telat haid dan mual langsung disuruh periksa Usg utk jmn now..
test urine mah di rumah aja
Lala lala
apaalha mabuk2an tidur sm pria asing..alkkhol itu jelek mbuat yg waras jd gila..yg santun jd bejad.
sembarang lelaki bs nidurin saat mabuk..klo kena penyakit kelamin atau hiv br nyesel..kyk novel ala barat aja nih..
ntar hamil anak ceo pl
Lala lala
sekedar info ya thor..hotel atau lainnya menggunakan nomor sesuai tingkat bangunan..misal 1209 berati kamarnya dilantai 12 no 09 bukan malah lantai 5.
misal lantai 5 hrsnya kamarnya no 509 yaitu lantai 5 ruang no 09
Moh Sultan abdurrahman
bagus ceritanya
Marina Bunga
fix othor blm pengalaman 🤣. kalo udah telat seminggu berarti udah hamil 5 Minggu itu. dihitung dr haid hari pertama terakhir
Marina Bunga
Hilda
Akbar Razaq
sayang sekali Hansel.kesalahan yg pernah kau lakukan bukannya intropeksi diri tp.setan sdh menguasai nafsu serakah dan.ketidaknsabaranmu.Andai kau bs sabar dan sadar
Moh Sultan abdurrahman
Tess
Moh Sultan abdurrahman
tes
🎀fez🎀
semangat thor
Akbar Razaq
Lalu apa.kabar dg mama Lisa yg sombong macam Nayla harusnya dia melihat kehancuran putra kebangganya.
Akbar Razaq
begitulah laki laki dia jg penyulut api tp bila terbakar maka patner yg ia salahkan.
Mora
Strategi yang biasa banget gampang dibaca pihak lawan di dunia bisnis !!
Mora
Banyak novel bagus pemeran utamanya sengsara tapi enak di baca karena penulisannya apik alurnya bagus ga gampang ditebak bab pet bab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!