NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: sky00libra

Iriana merasakan kekecewaan kepada tunangannya yang ketahuan berselingkuh bersama sahabatnya.
membuat ayahnya jadi khawatir, sehingga membuat ayah nya berpikir untuk ia tinggal di tempat ibunya (nenek Iriana) di Perdesaan.
**
"Apa kau sudah melupakan nya?"
Seseorang yang menunggu nya untuk melupakan kan mantan tunangannya.
Mampukah ia kembali jatuh cinta saat pernah di khianati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sky00libra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab19

Iriana, benar-benar merasa bosan di kamar nya. Ia memutuskan untuk ke depan saja di bawah pohon jambu, ada kursi kayu panjang entah sejak kapan Nenek menaruh nya. Ia ingin duduk di sana malam-malam berbintang seperti ini, melihat Nenek Lestari terlihat sedang menonton sinetron.

"Nek! Iriana duduk di depan dulu."

"Banyak nyamuk, bawa obat nyamuk, Neng!" Mengangguk seraya mengambil obat nyamuk, melihat rumah tetangga. Seperti ia yang bisa menembus rumah pria tanpa kabar. Melengos dengan cepat seraya mencibir. Dibawah pohon jambu dengan pencahayaan remang-remang, memainkan ponsel ia melihat sosial media nya. Sang mantan brengsek nya sedang mengunggah postingan, ternyata poto pernikahannya. Dengan perut perempuan itu yang jelas terlihat besarnya.

"Hah ... Sepertinya saya lupa memblok akunnya." Gumamnya, ia sudah tidak merasa kan apa-apa lagi. Rasa sakit yang dulu ia rasakan tidak pernah ada lagi.

Memblokir akun sosial media nya bukan berati ia tidak melupakannya!

Iriana, hanya tidak ingin melihatnya saja. Biar lah sang mantan dengan kebahagiaan nya. Iriana tetap dengan kebahagiaan nya sendiri.

Yang hanya sering ia lakukan sekarang adalah melihat di rumah sebelah. Yang hilang tanpa kabar, dan itu yang membuat ia tidak mood. Pria itu, Sudah hampir masuk ke semua kehidupannya.

Terdengar suara mobil yang berhenti di pelataran rumah Bibi Ayu, membuat Iriana berpaling dari ponselnya. Mengernyit penasaran, sepasang kaki turun, menutup pintu mobil nya berjalan perlahan memasuki rumah yang tertutup. tapi seperti nya Iriana melihat pria itu di bawah lampu teras sedang menatap rumah Nenek Lestari.

Menggunakan hoodie yang menutup kepala nya, tapi Iriana sudah tahu siapa dari balik punggung lebar itu. Membuat dia berdecak seraya memutar kan kedua bola matanya.

"Siapa yang kamu lihat? Nenek." Gumamnya, dengan kesal melihat punggung pria itu yang tidak melihat ia sama sekali di bawah pohon jambu. Dirinya sudah bertekad akan men-cuek pria itu. Merenung sejenak dengan detak jantung nya yang sudah berdebar sampai-sampai membuat perutnya mules. Nyata nya ia gugup hanya dengan kedatangan pria itu dan melihat punggung lebarnya.

"Sial ... Ada apa dengan mu jantung. Jangan berlebihan dengan pria itu."

Menghembuskan nafasnya dengan cepat. Dengan sekali melirik pintu rumah itu yang sudah tertutup, ia fokus kan lagi dengan ponselnya, biar lah pria itu. Ia tidak perduli.

"Ekhm!" Membuatnya tersentak dengan cepat memandang seseorang yang ada di depannya.

Terkejut itu yang ia rasakan, pria ini sejak kapan ada di depannya. Bukan kah tadi sudah masuk kedalam rumah. Apa ia terlalu fokus dengan ponselnya sehingga tidak mendengar suara langkah kaki. Dan wangi parfum yang ia cium samar-samar tadi ternyata memang pria ini. Ia kira hanya perasaan nya saja, karena ia sering merindukan pria yang sekarang ada di depannya.

Lihat senyum nya 'Sial itu memesona'.

"Fokus Iriana, ingat kata mu tadi."

Iriana, pun melengos membuang muka, tidak peduli membuat Rai mengernyit kan alisnya.

"Kenapa hmm? Kenapa cuekin, Mas gitu."

"Hah ....!"

"Sayang! Tidak kangen sama, Mas." Sejak kapan kata-kata itu menjadi begitu gampang di keluar kan pria ini. Dan ia merasa begitu murahan kenapa pipi nya malah seperti panas, menunduk ia takut pipi nya terlihat merah.

"Dasar pria ini, pura-pura gak tau." Bathin nya seraya mencibir.

Rai, mengulum senyum dengan menggigit bibir bawahnya. Rai, tahu kenapa membuat wanitanya ini seperti ini. Merajuk!

Seharian ia tidak ada kabar, jelas membuat wanita nya kesal. Ia memang sengaja ingin tahu apa kah wanita ini bisa mengirim pesan lebih dulu, ternyata sampai malam wanita ini tidak menanyai nya lebih dulu.

Dan, Rai yang menunggu sampai ia merasa tangan nya menjadi gatal karena ingin mengirim pesan. Tapi, akhirnya ia tidak tahan dan mempercepat kepulangan nya. Sebenarnya ia ingin pulang besok sore. Jadi lah pekerja nya ia selesai hari itu juga, setelah pulang dari rumah kedua orang tua wanita di depannya ini.

"Kamu siapa? Saya gak kenal." Bergegas berdiri dari duduk nya, Iriana ingin cepat-cepat masuk kedalam rumah. Rai, menggenggam tangan Iriana, pelan menarik dan memeluknya.

"Maaf! Mas, merindukan mu bisakah kita bicara sebentar disini." Bisiknya dengan sapuan nafas hangat nya. Membuat Iriana lemah, lemah lutut nya hampir oleng untungnya, Rai memegang pinggang rampingnya.

"Ayo ... Duduk sini dulu, Mas mau cerita-cerita tentang seharian, Mas di Kota sama kamu." Perlahan menduduki Iriana, di bangku kayu tadi.

Ia berlutut di depan Iriana dengan memegang kedua tangannya.

"Izinkan, Mas bicara sebentar hmm." Iriana, mengangguk kan kepala nya pelan.

"Mas, tadi pagi kerja sampai siang. Dan Mas tidak mengirim pesan karena menunggu, Adek yang ngirim pesan buat Mas. Ternyata seharian ini kamu kuat sekali tidak kirimin Mas pesan. Ternyata, Mas yang salah mau menguji kamu justru jadi, Mas yang kelimpungan."

"Maaf ya ... Membuat kamu pasti memikirkan yang tidak-tidak tentang Mas! Mas, kangen banget sama kamu, jangan cuekin, Mas ya." Mencium telapak tangan Iriana yang ia pegang.

Iriana salah tingkah, kenapa pria ini cepat sekali membuat ia tidak bisa marah.

"Sayang!" Panggilnya dengan lembut sekali, membuat Iriana meleleh.

"Huh ... Duduk disini jangan berlutut di situ, kotor." Menarik tangan Rai, membawanya duduk di sebelah nya.

"Jadi ini, Mas di maafkan."

"Maaf? Kenapa kan, Mas gak salah." Memaling kan wajahnya, ia seperti Plin-Plan. Tadi pura-pura tidak kenal dan merajuk karena tidak ada kabar. Tapi, setelah kena bujuk rayu pria ini ia jadi meleleh.

Benar wajah tampan dan suara lembut saat dia bicara bisa membuat orang tidak bisa berkutik!

Apa karena ia sedang jatuh cinta makanya jadi gampangan, jadi tidak bisa kesal, dan cuek apa lagi marah-marah seperti yang sudah ia rencana kan.

"Kenapa, Mas pulangnya malam ini? bukan nya besok." Celetuknya, tiba-tiba dengan melihat kearah mata gelap itu yang teduh.

"Rencana nya memang besok tapi, Mas kepikiran kamu takutnya kamu marah sama Mas. Jadi Mas, percepat kan kerja Mas di kota dan pulang lebih awal."

"Aku kira, Mas. Enggak akan balik ke Desa lagi!"

"Enggak lah. Kan kamu nya ada disini ngapain, Mas di sana." Terkekeh seraya mencubit pipi merah Iriana, yang terlihat samar-samar.

"Enggak mau peluk, Mas hmm." Alis nya dia naik turun kan untuk menggoda wanita itu.

"Mas! Ih ...." Dengan cepat ia masuk kedalam dekapan hangat dada lebar itu, seraya dengan pelan mencubit pinggang Rai. Ia gemas dengan pria ini. Yang ia kira hanya mempermainkan nya saja.

"Aaahh ... Sakit, Sayang." Meringis, seraya memeluknya dengan lebih erat. Sesekali mencium kepala Iriana. Hening dalam pelukan sama-sama menikmati dan melepaskan kerinduan.

"Sudah larut malam. Ayo, Mas antarkan masuk kedalam lagi." Setelah pelukannya ia lepaskan, membawa Iriana ke teras rumah Nenek Lestari.

"Mas! sampai sini saja, Nenek pasti sudah tidur." Ucap nya seraya melihat pintu yang masih tertutup.

"Mas, mau lihat kamu sampai masuk kedalam dulu."

Mengangguk, "Dah ... Mas!" Melambai kan tangan seraya membuka handle pintu.

1
Abel Peony
Jangan lupa mandi junub!/Blush/
Asrar Atma
disini, juga baru hujan. /Scowl/
Abel Peony
Wow ... Rai tidak pernah mengencewakan
Abel Peony
Info dari Tarjo, lagi!
Asrar Atma
kok sama sih/Sleep/
Abel Peony
Apa, yah?

Di sore pertama, dia dapat merasakan kehangatan itu. membuatnya merasa utuh. memberinya satu lagi, keinginanan kuat untuk bersamanya./Rose//Heart/
Kesini: wow panjang
total 1 replies
Asrar Atma
oke yang pertama memang berkahir, tapi akan ada yang berikut nya/Scowl/
Abel Peony
Hampir lupa meninggalkan jejak kehidupan🧘‍♂️🧘‍♂️🧘‍♂️
Asrar Atma
oke selamat berbuka/Sob/
Abel Peony
Hahaha/Joyful/
Diantara kepusingan seorang author, Sky.
Ada aku yang tertawa dengan durjana /Doge/
Abel Peony
Yeah, masih beruntung karena Rai tampan. Sebab, ada yang kurang tampan, tapi sama buruknya.
Asrar Atma
sama saya juga pusing /Sob/
Kesini
ya kali di bawah ranjang. elah
Abel Peony
Ngga sampai penyatuan. Ngga papa/Sleep/
Asrar Atma
oh...begitu /Whimper/
Abel Peony
Ini masalah serius, Rey/Sob/
Abel Peony
sempat²nya lihat ke bawah
Abel Peony
Wow
Asrar Atma
lah gimana nih dong/Hunger/
Abel Peony
Tiba² saja kau teringat dengan Plankton/Hey/
Abel Peony: Aku maksudnya. Typo terus, sih/Slight/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!