Leana harus menelan kenyataan pahit saat kedua orang tuanya bercerai. leana terpaksa pindah ke amerika dan tinggal bersama oma juga opa nya. leana juga harus meninggalkan pria yang ia cintai secara diam-diam.dengan membawa kesalah fahaman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penyesalan
"ya tuhan... Apa yang sudah aku lakukan pada anakku..papi kira mami kamu masih mengirim uang bulanan kamu karena kamu sudah ngga pernah nelpon papi." teriak papi mengingat semua kejadian yang di ceritakan oleh bi ana
"nona leana bahkan sempat di rawat di rumah sakit selama 1 minggu karena memaksakan diri belajar supaya lulus lebih cepat. Bahkan dalam keadaan tangan di infus pun nona leana masih menyempatkan belajar" lanjut bi ana menceritakan nona mudanya
"ya tuhan...." lirih papi lagi mendengar kenyataan yang baru saja di dengarnya
"apa maminya pernah menemui leana bi..?" tanya papi penasaran karena dia juga dirga tak pernah menemui leana di amerika
"tidak pernah tuan, bahkan saya sempat dengar kalau nona leana di ancam oleh suami baru nyonya untuk tidak menelpon dan meminta uang dari maminya lagi, padahal saat itu nona leana sedang membutuhkan uang untuk uang sekolahnya"
Kenyataan pahit yang baru saja di dengar oleh dirga juga papi sangat membuat mereka berdua terpukul. Rasa bersalah mereka sangat besar terlebih papi yang dulu saat bercerai tidak mengajak leana ikut dengannya. Papi bahkan merelakan anak perempuannya ke amerika dan yakin kalau leana akan terjamin hidupnya di sana.
"bukannya ibu dan bapak punya beberapa toko di sana bi, bagaimana bisa mereka kekurangan uang.. ?" tanya papi penasaran
"sebenarnya kejadiannya sudah lama, tuan besar pernah di tipu sahabatnya yang membuat tuan besar juga nyonya kehilangan beberapa toko nya. Tapi saya sempat mendengar mereka memaksa untuk merawat nona leana karena orang tuanya tidak mau membawanya, Sampai mereka juga harus menjual 2 toko untuk tambahan biaya hidup juga sekolah nona leana, dan tersisa 1 toko. Karena itu nona leana sempat kerja untuk uang sekolahnya."
"jadi mereka disana hidup pas-pasan..?"
"bisa dibilang seperti itu tuan, bahkan mereka menjual rumah besar mereka dan membeli rumah yang lebih kecil. Dan hanya tinggal saya yang bekerja dengan mereka sampai akhirnya berhenti karena nona leana pindah ke indonesia"
"kenapa mereka tidak cerita sama saya bi..." tanya papi
"seingat saya nyonya juga tuan besar dulu sebenarnya pernah ke indonesia, itu saat kejadian tuan besar di tipu. Tapi tak lama karena nyonya cerita sama saya kalau sesampainya mereka disana, mereka melihat tuan juga nyonya sedang bertengkar hebat dan membahas perceraian. Karena itu tuan besar mengurungkan niatnya untuk meminta bantuan. Tak lama setelah itu mereka dapat kabar perceraian kalian. Nyonya besar sempat menelpon nona leana menanyakan situasi di sana, hingga akhirnya nyonya besar tau kalau tuan membawa tuan dirga, dan nyonya membawa tuan tama. Mendengar tangisan nona leana, nyonya juga tuan besar memutuskan untuk membawa nona leana walau saat itu keadaan keuangan masih belum stabil"
"Lalu, kenapa leana pulang ngga ngabarin kami..?"
"sewaktu nyonya baru saja meninggal, tuan besar langsung menyerahkan semua milik mereka pada nona leana, dan berpesan pada nona jika tuan besar tiada nona boleh tinggal di sini dengan semua peninggalan mereka, namun kalau tidak nona boleh menjual semua nya dan kembali ke indonesia. Tuan mengingatkan nona untuk tidak mengabari orang tuanya sampai mereka di pertemukan oleh takdir. Nona leana punya trauma terhadap keluarganya setelah penolakan orang tuanya saat perceraian, bahkan ketika nona leana sudah mulai berdamai dengan keadaan, traumanya kembali muncul saat mendapat penolakan demi penolakan saat nona leana menelpon orang tuanya. Karena itu tuan meminta agar tidak memaksakan diri dan menjalani hidup seperti biasa"
"tr... Trauma... Leana trauma...?" tanya dirga yang kembali mengingat pertemuannya dengan leana yang hanya terdiam saat melihatnya
"iya tuan muda, nona leana saat itu rutin mengunjungi psikiater, sampai nona tidak lagi datang saat tau mereka sedang kekurangan uang"
Dirga mengakhiri panggilan itu saat melihat papinya sangat terpukul mendengar kenyataan yang selama ini tak ia ketahui tentang anak juga orang tuanya.
"hik.. Hik... Dirga... Papi melakukan semuanya tanpa sengaja, papi menelantarkan anak papi, kita hidup serba ada di sini, sedangkan leana harus bekerja untuk biaya sekolahnya"
"dirga juga salah pi, dulu saat ada dinas ke amerika dirga tidak menyempatkan mampir melihat mereka, padahal hampir setiap tahun dirga ke sana" ucap dirga juga penuh penyesalan
.
"selamat pagi...." ucap hito saat melihat leana keluar dari kamarnya
"pagi juga kak" jawab leana dengan senyum manisnya. Dan langsung duduk di salah satu kursi
"berhubung kakak nginep disini jadi kakak ngga bawa sarapan dari rumah"ujar hito sambil membawa roti yang baru saja ia panggang dan meletakkannya di depan leana
"lain kali lea aja yang bikin sarapan kak, ngga kalah sama mommy koq..."
"hehe.. Percaya, kamu kan murid kesayangan nya mommy"
"em... Hari ini kakak kerja..?" tanya leana sambil mengambil roti panggang buatan hito dan mengolesnya dengan selai kacang
"iya, nanti kakak anter kamu dulu baru ke kantor"
"ngga usah kak, lea ngga mau ngerepotin kakak lagi"
"ngga ada yang ngerasa di repotin, kakak yang mau nganter kamu koq"
Saat leana ingin membalas omongan hito ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk. Leana yang sedang mengoles selai pun akhirnya mengeser tombol jawab dan menekan speaker
"halo ar kenapa..?" tanya leana langsung saat tau temannya arda yang menelponnya. Sedang di sana hito sudah pasang telinga lebar mendengarkan leana. Beruntung leana menekan tombol speaker, jadi ia bisa tau apa yang leana bicarakan
"gw cuma mau nanya soal kemarin, gimana jadinya..? Loe jadi sewa di tempat mas dirga ngga..?" tanya arda langsung membuat leana menghentikan gerak tangannya
"eh.. Sorry, kayanya ngga jadi, harganya kemahalan, dan kebetulan banget ada yang nawarin tempat yang bagus dengan harga miring. Jadi gw pilih yang sekarang aja. Sorry ya ar udah ngerepotin" leana beralasan sambil melirik hito
"santai aja kali kaya sama siapa aja.. Eh loe kenal sama mas dirga..? Koq kemaren dia nanya-nanya soal loe gitu, sampe tau loe kuliah di amerika"
"gimana ngga tau, lah dia kakak gw" batin leana "ngga kenal atau ngga inget ya soalnya loe tau sendiri selain loe sama rachel gw ngga pernah kenal orang lain di amerika"
"iya juga sih. Mungkin aja dia penggemar loe... Hehe" kekeh arda meramaikan suasana
"hahah.. Bisa aja loe.. Btw sorry ar, gw udah mau jalan kerja nih..." ucap leana yang tak ingin di tanya lebih banyak
"eh.. Iya.. Iya gw juga cuma nanyain soal kemarin aja, soalnya mas dirga nanyain, bahkan mau minta nomer loe buat nanya langsung"
"jangan di kasih ya ar, apapun alasannya. Gw takut ngga enak nolaknya kalo dia udah nelpon gw. Bilang aja gw udah dapet tempat bareng sama temen"
"ok... Ok.. Mangkanya gw telpon loe dulu buat nanya. Ya udah titi dj ya..." ucap arda pada sahabatnya
"yoi.. Thanks ya..." jawab leana