Pemuda yang kurang beruntung dalam hidup, mendapatkan kesempatan untuk memulai kehidupan yang lebik baik dan penuh warna, tapi apa maksud nya menjadi gadis cantikk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GugunGalaxy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendadak Menjadi Dewi
Sisi mengikuti Ryan mencari Ruangan kelas 1A
"Kemana kamu membawaku, apakah kamu tau dimana letak nya" Sisi menyikut perut ian
"Jalan-jalan aja, Nanti juga ketemu"
"Prinsip macam apa itu" Sisi melotot dan memutar mata nya lalu melihat banyak siswa dan pergi bertanya
"Permisi, Apakah kamu tau dimana letak kelas 1A?" Sisi bertanya kepada siswa laki-laki senior yang berpapasan dengannya
"Kelas 1A? Oh itu ada di arah barat" Siswa itu menjawab tanpa berkedip menatap wajah Sisi
"Terima kasih" Sisi tersenyum dan berbalik
Ryan menatap siswa senior dengan pikiran tertentu dan mendengus
"Ian Ayo berbalik, ini ke arah timur, Kelas 1A ada di arah barat" Sisi menarik baju ian sambil berbalik
Setelah berjalan tidak lama, Ryan dan Sisi
Sampai di ruangan kelas 1A
"Ini dia Ketemu" Sisi berseru
"Ayo, Kenapa kamu berwajah pait seperti itu" Sisi bertanya
"Maaf, Aku sedikit mual ketika melihat ruangan kelas" Ryan berkata sambil mengusap perut nya
"Lebay, Apakah kamu hamil? Ini tempat belajar tau, Seperti kata pepatah, belajar adalah dasar pertama untuk menjalani kehidupan manusia"
Ryan memandang gadis cantik yang sekarang sedang memberi ceramah omong kosong kepadanya. Ryan tersenyum "Kamu sok bijak"
"Bilang apa?" Sisi melotot sambil sambil mengambil kuda-kuda pada kakinya
"Gak ada, Hari ini kamu makin cantik" Ryan tersenyum dan ketakutan dengan kaki gadis brutal ini
"Hum~" Sisi berbalik, dan telinga nya sedikit memerah
"Ayo, jangan banyak omong, Tinggal kita berdua yang belum masuk"
Ryan berjalan dan masuk duluan. Sisi mengikuti dari belakang.
Saat Sisi dan Ryan masuk ke dalam kelas, Banyak pasang mata yang menatap mereka
"Hei, kelas kita kedatangan pria tampan"
"Kyah~Senang nya"
Para gadis berbisik kegirangan ketika melihat Ryan masuk.
Para siswa laki-laki juga menoleh melihat keributan para gadis dan akhir nya mata mereka tertuju pada Sisi di belakang
"Gilllaaaa, Lihat bakpau dan kaki panjang nya"
"Mereka bergetar, setiap mengambil langkah"
"Hei, perhatikan air liurmu menetes ke bajuku"
Para cowok berbisik dan mata mereka melotot melihat gadis yang begitu Menawan, Mulai dari wajah, Dada, Pinggang, dan kaki, Semuanya cantik dalam segala hal.
"Kursi yang tersisa cuma 2, Itu juga ada di sudut kelas" Ryan bergumam dan mengajak sisi menuju sudut kelas
"Minggir-minggir Aku mau yang dekat jendela" Sisi menyalip ian di depanya dan langsung melesat duduk di kursi dekat jendela
"Gak perlu heboh juga, Aku mah bebas" Ryan berkata tak berdaya sambil duduk.
"Tapi mengapa duduk nya dicampur begini, Apakah kelas ini menggunakan sistem duduk ala rujak buah, dicampur-campur gitu?" Sisi bertanya pada ian.
Ryan menoleh dan berkata "Aku juga tidak tau. Tapi ini juga ada bagusnya, kita bisa duduk bersama. Iya gak?"
"Yah, Terserah kamu mau bilang apa, Aku hanya bisa mendoakanmu untuk segera bertemu dengan kambing betina" Sisi mengejek
"Hahaha, Kamu gadis yang lucu"
Sisi terdiam dan wajah nya sedikit memerah
"Kamu selalu menggodaku, Apakah kamu berani berkelahi denganku Hah?" Sisi marah dan menjambak telinga ian.
"Siswa disana, Apakah kamu tau ini bukan tempat untuk pacaran?"
Ryan dan Sisi tidak menyadari bahwa guru kelas sudah masuk saat mereka duduk dan terganggu oleh percakapan mereka
"Maaf guru, Gadis ini sedikit manja dan aku sedang menenangkannya" Ryan bangkit dan berkata seperti seorang jendral yang sedang memberi pidato
"Ugh, Ya ya, jangan lakukan lagi lain kali" Guru terkejut dengan jawaban Ryan yang serius dan hanya mengiyakan saja
"Baiklah, Semua siswa mohon perhatiannya"
"Namaku Lukman, Dan mulai sekarang dan setahun kedepan. Saya akan menjadi wali kelas dari Kelas 1A" Guru Lukman memperkenalkan diri sambil menulis nama dan informasi kontak di bor papan tulis.
"Jika kalian ingin menanyakan dan meminta izin, Kalian bisa menghubungi nomor di papan tulis"
"Guru, apakah itu nomor polisi" Sisi dengan lantang bertanya.
"Pft~Hahaha" Semua siswa sekelas tertawa ketika mendengar pertanyaan ini
Lukman menoleh pada seseorang yang bertanya dan melihat gadis tadi yang sedang berdebat dengan siswa yang memiliki sindrom jendral
"Ini nomor guru. Kan guru sedang memperkenalkan diri dan informasi guru sendiri" Lukman berkata dengan sedikit kesal, kalau sisi seorang laki-laki, Lukman sudah menyuruhnya berdiri diluar kelas
Sisi begitu malu ketika dilihat oleh semua orang di kelas
"Baiklah kelas 1A memiliki 20 Siswa dan kelas hari ini Hanya presentasi dan beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan teman baru kalian. Jadi mulai perkenalan diri dulu" Lukman berkata sambil membetulkan kacamatanya
"Ayo, kita mulai dari gadis yang tadi. Silakan kedepan" Lukman melirik Sisi di pojok
'Sialan guru ini mempunyai karakter pendendam' dengan tatapan banyak pasang mata. Sisi bangkit dan berjalan ke depan
"Hallo! Namaku Sisi Aini, Untuk saat ini aku belum memiliki hobi apapun" Sisi berdiri dan tersenyum
"Ternyata, namanya Sisi, Nama yang cantik seperti orangnya"
"Apakah dia sudah punya pacar?"
Para cowok mulai berdiskusi dengan antusias
"Apakah hanya itu" Lukman bertanya
"Hanya itu saja. Tidak ada lagi guru" Sisi menjawab
"Baiklah, Kembali ke tempat dudukmu" Lukman berkata dengan wajah asam.
Setelah itu Siswa lain mulai maju untuk perkenalan diri satu persatu, dan Ryan menjadi yang terakhir.
Kemudian setelah sesi perkenalan diri, Guru Luk berbicara banyak omong kosong yang membuat sisi mengantuk dan guru luk akhirnya pergi setelah memberi pidato selama 15 menit. Mulai dari kegiatan sekolah, berapa banyak jumlah siswa baru, dan lain-lain.
Kelas menjadi gaduh seperti biasa, para siswa mulai berteman dan membuat kelompok kecilnya sendiri.
Sisi hanya duduk melihat suasana hidup kelas, Sisi kemudian melihat seorang gadis yang duduk di depanya berbalik padanya.
"Hallo! Teman sekelas. Namaku Miyu. Bolehkah kita berteman" Gadis yang dimaksud Miyu itu mengulurkan tangan tanpa malu kepada Sisi
Sisi melihat gadis dengan senyum hangat. Miyu memiliki wajah agak dewasa dan rambut pendek sebahu
Sisi tersenyum dan menjabat tangan Miyu "Hallo! Namaku Sisi Salam kenal Miyu"
"Kamu sangat cantik, dan tinggi. Berapa tinggimu?" Miyu bertanya dengan antusias
"Aku, 171cm"
"Wah tinggi banget, Aku hanya 160cm" Miyu berseru
"Hei hei, Apakah dia pacarmu?" Miyu menyampingkan tangan dimulutnya dan berbisik pada Sisi
Sisi melihat bola mata Miyu menunjuk pada Ryan yang sedang main ponsel di sampingnya.
"Apanya yang pacar, Hanya Teman kok" Sisi melambaikan tangannya
"Hohoho" Miyu melihat wajah sisi yang sedikit merah dan terkekeh penuh arti
Ryan mendengar 2 gadis yang berbisik-bisik disampingnya. Dan berpikir dalam hati 'Sekarang memang belum, tapi kita tidak tau jika dimasa depan'
Sisi mengobrol lama dengan Miyu, Sisi begitu senang karna Mempunyai teman cewek pertama dikehidupan ini, Dan mulai bertukar pengalaman dengan tawa dan canda. Miyu meminta nomor dan sisi juga memberinya dengan tulus.
Setelah mengobrol dengan Miyu. Sisi menatap luar jendela kelas dengan tangan menopang dagu nya. Setelah bosan menatap Sisi berbalik untuk melihat ian
"Sedang liat apa" Sisi mendekatkan tubuh nya dan mengintip hp ian
Ryan mencium aroma yang familiar lagi, dan melihat Sisi yang menempel di lengannya
"Hanya game" Ryan menjawab santai diluar dan jantung meledak di dalam.
"Sangat bosan~"
Ryan melihat Sisi berbaring di atas meja sedang menatapnya
"Main sana bareng para cewek, Mengapa kamu hanya duduk disini"
"Bisa aja nyuruh², Lalu kenapa kamu malah main game hah?"
Ryan terdiam lalu memyimpan ponsel kedalam sakunya. Dan hanya duduk menatap Sisi yang tidur dengan kecepatan kilat
"Dia tidur diwaktu seperti ini" Ryan memandang Sisi dengan mata hangat, dan membelai rambut yang terurai di wajahnya
..........
Kring~Kring~Kring~
Bel berbunyi yang menandai waktu istirahat telah tiba.
"Sisi bangun, Waktunya istirahat" Ryan membangunkan sisi dengan Memainkan Pipinya
Sisi yang susah dibangunkan hanya setengah sadar dan mengabaikan Ryan
Kemudian Ryan mendekatkan bibir nya ke telinga Sisi dan berbisik "Jika kamu tidak bangun, Aku akan menciummu"
"Bajingan~ menjijikan" Sisi bangun sambil menutup mulut dengan tangan kanan dan tangan kiri mendorong wajah Ryan
"Akhirnya bangun. Lihat semua orang sudah pergi untuk makan siang. Ayo kita ke kafetaria"
"Sebentar, aku baru bangun mau ngumpulin nyawa dulu"
Setelah menunggu sisi mengatasi linglung nya. Ryan menuntun Sisi menuju kafetaria sekolah
"Kamu tunggu dan duduk disini, Biar aku yang pesan"
"Oke, Aku mau baso, dan Jus Mangga"
Sisi duduk meja kafetaria dan melihat Ryan yang mengantri untuk memesan makanan
"Inilah enak nya jadi gadis, cukup duduk dan gak repot² bergerak, Hahaha" Sisi terkekeh sambil main dengan ponsel nya
"Adek cantik, Salam kenal Namaku Supri.kenapa hanya duduk? Mau Aa beli'in makanan gak?"
Seorang siswa cowok datang entah darimana dan mulai ngobrol dengan sisi
Sisi menoleh dan melihat cowok berkulit sawo matang dan berwajah rata-rata sedang menatap nya dan tersenyum yang menurut nya sangat tampan.
'Aa? Ueee Alay banget ih' Sisi melirik dengan rasa mual yang menjijikan
"Oh, Temanku sedang memesan makanan, jadi gak perlu repot, terima kasih" Sisi berusaha mempertahan kan sikap normalnya
"Kalau begitu, boleh dong minta Nomer nya" wand matang memegang ponsel nya
Saat sisi hendak menjawab tidak. Kebetulan Ryan datang membawa nampan makanan
"Minggir ini tempat duduku" Ryan berkata dingin pada supri yang mengambil alih tempat duduknya
Supri sangat tidak senang ketika dia berusah mendapatkan nomer dewi sekolah yang baru ini
Supri bangkit berdiri dan berbalik
"Berani mengangguku. Siapa ka..."
Supri yang hendak meledak. Melihat Ryan yang lebih tinggi darinya dengan aura dingin yang sangat menusuk.
"Oh teman sekolah, maaf² Silakan" Supri gemetar dan menyerahkan tempat duduk lalu pergi tanpa menoleh kebelakang
"Apakah dia melakukan sesuatu" Ryan duduk dan bertanya pada Sisi
"Dia hanya minta nomor, mungkin jika kamu tidak datang, dia akan terus menempel" Sisi menjawab santai sambil mengambil bakso nya.
"Ngomong² kamu barusan sangat keren. Seperti ultraman yang sedang melawan monster"
"Ayo makan. Berhenti bicara omong kosong"
Ryan menyerahkan sendok makan.
"Ck, gak seru banget!"