Jodoh itu rahasia Tuhan. Siapa sangka dua manusia yang terkesan saling cuek dan tidak punya ketertarikan satu sama lain itu disatukan dalam ikatan pernikahan. Akan seperti apa rumah tangga keduanya, saling menerima atau malah kalah sebelum mencoba? Ikuti kisah mereka karena mungkin kita akan menjadi saksi cinta mereka bertumbuh atau sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipit fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memulai mencari
Setelah seharian ini Alma dan Alvin mengitai Irsan akhirnya keduanya memutuskan untuk pulang ke kos-kosan yang sebelumnya sudah di booking . Alma dan Alvin menginap ditempat yang sama, keduanya sudah melakukan konfirmasi mengenai status keduanya yang memang saudara kandung.
Alvin sudah memberi pengertian pada Alma kalau dirinya tidak bisa menemani adiknya lebih lama lagi, dia hanya mengambil jatah cutinya di kantor selama dua hari, dan saat ini Alma dan Alvin pergi dihari weekend. Alvin tidak tega kalau harus meninggalkan adiknya sendirian, maka dari itu dia ingin Alma mendapatkan bukti yang cukup sebelum kepulangan mereka ke jakarta.
Setelah menyelesaikan makan malam, Alma berinisiatif menelpon suaminya lebih dulu, hal ini sama sekali jarang dia lakukan mengingat suaminya selalu sibuk, jadi dia lebih suka menunggu telepon dari suaminya.
Saat panggilan pertama sepertinya Irsan sedang menelpon seseorang,entah itu siapa, kalau keluarga rasanya tidak mungkin apalagi Irsan tidak konfirmasi langsung mengenai keberadaan dirinya.
'Sedang menelpon siapa dia ?'
Berkali-kali menelpon tetap telepon suaminya itu sedang sibuk melakukan panggilan lain, Alm mulai menduga kalau suaminya pasti sedang menelpon wanita yang tadi siang dia temui.
Setelah setengah jam berlalu, akhirnya Irsan menelpon balik istrinya.
"Maaf, Al. tadi abang sedang menelpon rekan bisnis abang." ucapnya memberikan penjelasan dengan nada menyesal.
"Tidak apa-apa bang, kalau abang lagi telepon dengan orang spesial juga nggak apa-apa. " sahut Alma diiringi tawa kecil sebagai tanda kalau dirinya sedang bergurau.
"Kamu ini ngaco, mana ada. Oiya kamu sudah makan?" Irsan terdengar jelas mengalihkan Pembicaraan, seperti ketakutan kalau rahasianya terbongkar.
"Kalau ada juga nggak apa-apa, apalagi sepadan nggak kaya aku masih bocah!."
"Kamu ngomong apa si?suka ngaco, abang di sini benar-benar sedang kerja bukan yang lain." Irsan nampaknya masih berusaha menyembunyikan sesuatu.
"Abang kapan pulang ke jakarta? di Surabaya belum ada penanggung jawabnya ya?."
Alma langsung ke intinya tampa mau berputar-putar, ia ingin kejelasan yang sejelas-jelasnya.
"Belum tau Al, mungkin masih lama. Nanti saat abang pulang kamu orang pertama yang abang kabari."
"Baiklah, cepat pulang jika urusan sudah selesai, atau akan ada hal lain yang selesai tanpa diselesaikan. " ucap alma ambigu. Irsan berusaha mencerna apa yang dikatakan istrinya.
"Iya, abang akan berusaha menyelesaikannya secepat mungkin. "
Obrolan yang bisa dibilang membosankan namun keduanya berusaha saling berkomunikasi meskipun isi kepala berisik ingin menyerang Irsan dengan berbagai macam pertanyaan, namun Alma harus menahannya, setidaknya sampai Alma memiliki bukti yang cukup untuk mempertanyakan semuanya.
Keesokan harinya Alma dan Alvin benar-benar menjadi detektif yang akan mencari informasið mengenai perselingkuhan. Pagi itu Alma memutuskan untuk datang kembali
Meskipun banyak rintangan yang dihadang namun sang kakak sudah bertekad akan membantu adik mencari bukti yang nantinya akan diperlihatkan kepada keluarga besar, sudah terbayang respon seperti yang akan didapat saat melihat manusia yang baik dan berkpribadian sempurna tampa celah ternyata tak jauh berbeda.
Kali ini keduanya masuk dengan wajah yang tidak ditutupi apapun jadi orang-orang yang tau siapa Alma akan langsung mengenalinya. Namun di sini status alma sebagai istri pemilik tidak diketahui, jadi menjadi keuntungan bagi Alma untuk melakukan penyamaran.
Dia duduk ditempat yang strategis, memudahkannya dalam melihat siapa saja yang datang dan pergi dari restoran itu. Pagi ini dia belum melihat batang hidung suaminya padahal Alma dan Alvi sudah hampir menghabiskan sarapannya.
***
Aku ngantuk....
udh lh al mnding kmu bahagia ja sma pak RT,,, biasa nu dlu msih skrng jdi calon suami,, 😁