Putri Pewaris Yang Ditukar

Malam pun tiba.....

Grace mendatangkan MUA khusus ke rumahnya untuk merias dirinya dan juga Alesha. "Ya, ampun kamu cantik banget Le," puji Grace.

"Ah kamu bisa saja, kamu juga cantik banget," sahut Alesha.

"Pasti Edgar bakalan terpesona melihat kamu," ucap Grace.

Seketika wajah Alesha memerah menahan malu. "Cie,, wajah kamu merah," ledek Grace.

"Ih, sudah dong jangan godain aku terus," sahut Alesha malu.

"Sudah waktunya, ayo kita berangkat," ajak Grace.

Kedua gadis itu pun segera pergi menuju rumah Jovanka. Sedangkan Kamila sedang menunggu Dandi tidur, setelah Dandi tidur dia akan diam-diam ke rumah Jovanka dan menitipkan hadiah untuk Jovanka. Sudah lama dia ingin memberikan hadiah kepada putrinya itu tapi selalu gagal karena masih ada keragu-raguan dalam diri Kamila.

Kamila tidak tahu jika Alesha sebenarnya datang ke pesta ulang tahun Jovanka. Bagaimana reaksi Kamila jika melihat Alesha ada di sana, akankah Kamila marah dan kembali memukul Alesha. Tidak membutuhkan waktu lama, Grace dan Alesha pun sampai di rumah Jovanka.

"Wow, rumah Jovanka besar banget," seru Alesha sembari memperhatikan rumah Jovanka.

"Kaya istana ya, Le? rumah aku aja jauh banget besarnya," sahut Grace.

"Pantas saja hidup Jovanka bahagia dan tanpa beban, sepertinya kedua orang tuanya pun memanjakan dia," ucap Alesha.

Tiba-tiba sebuah mobil mewah datang dan ternyata itu mobil Edgar. Alesha dan Grace sampai melongo melihat penampilan Edgar yang sangat tampan dan beda dari biasanya. Edgar tersenyum dan langsung menghampiri Alesha.

"Kamu cantik sekali malam ini," puji Edgar.

"Ah, kamu bisa saja. Oh iya, terima kasih ya sudah membelikan aku gaun ini," ucap Alesha.

"It's ok," sahut Edgar.

"Ayo kita masuk!" ajak Grace.

Ketiganya pun melangkahkan kaki menuju rumah Jovanka. "Woi, tungguin!" teriak Wili yang baru saja datang.

"Apaan sih teriak-teriak, malu-maluin," kesal Edgar.

Mereka berempat mulai masuk, suasana rumah Jovanka sangat bagus membuat Alesha tidak henti-hentinya berdecak kagum. "Sempurna sekali hidup Jovanka," batin Alesha.

Alesha tidak tahu jika rumah itu sebenarnya rumah dia juga. "Alesha!"

Alesha menoleh saat ada seseorang yang memanggilnya. "Tante," sahut Alesha.

"Jadi kamu temannya Jovanka?" seru Mommy Raina tidak percaya.

"Iya, Tante. Tante Mamanya Jovanka?" tanya Alesha.

"Iya. Masya Allah kamu cantik sekali, Nak," ucap Mommy Raina sembari menyentuh pipi Alesha.

"Terima kasih, Tante," sahut Alesha dengan senyumannya.

Jovanka yang melihat sikap Mommynya merasa kesal dan langsung menghampiri Mommynya itu. "Mommy apa-apaan sih? kok baik banget sama anak ini?" sentak Jovanka.

"Ya, memangnya kenapa? Alesha ini 'kan teman kamu, apa salahnya Mommy bersikap baik sama dia?" sahut Mommy Raina.

"Pokoknya Mommy jangan baik-baik sama siapa pun. Ayo, sebentar lagi Jovanka mau tiup lilin," ucap Jovanka sembari menarik tangan Raina sehingga Raina tidak sempat berpamitan kepada Alesha.

"Menyebalkan banget sih dia, masa gitu aja gak terima," kesal Grace.

"Gak apa-apa, yuk kita ke sana," ajak Alesha.

Semua teman-teman Jovanka pun berkumpul di depan Jovanka yang saat ini berdiri dengan bahagianya di depan cake berukuran besar itu. Ada perasaan sedih di hati Alesha karena hari ini dia juga berulang tahun tapi satu pun tidak ada yang mengucapkan ulang tahun kepadanya. "Kamu beruntung sekali Jovanka, aku ingin sekali berada di posisi kamu," batin Alesha dengan tatapan sedihnya.

Juan dan Raina sudah berdiri di samping Jovanka dan menemani Jovanka untuk tiup lilin dan juga potong kue. Semua orang mulai bernyanyi untuk Jovanka, begitu juga dengan Kamila yang saat ini sudah sampai di depan rumah Jovanka. Kamila pun keluar dan memperhatikan rumah mewah milik Juan itu.

"Pasti mereka sedang tiup lilin," batin Kamila.

Dia pun dengan percaya dirinya masuk ke dalam rumah.

Pada saat dia menerobos gerbang, dia pun diberhentikan oleh seseorang dan dengan santainya dia menjawab jika dia merupakan tamu undangan. Tentu saja orang itu tidak bisa menghalangi jika tamu undangan dan mempersilakan Kamila untuk masuk. Kamila diam-diam masuk ke dalam rumah Juan sebagai tamu.

Kamila mengintip dari balik dinding karena dia takut ketahuan oleh Juan. Kamila menyunggingkan senyumannya kala melihat kebahagiaan Jovanka, tidak lupa pandangan Kamila juga tertuju kepada Juan yang menurutnya semakin tampan. "Seharusnya dulu kamu menikahi aku Mas, karena aku juga sudah mengandung anakmu. Tapi kamu malah mencampakanku, dan aku sangat benci kepadamu. Sekarang anak itu sudah bahagia dan bisa merasakan kasih sayang dari Ayah kandungnya," batin Mama Kamila dengan mata yang berkaca-kaca.

Kamila melihat tumpukan kado, lalu dia pun menyimpan kadonya diantara kado-kado lainnya. "Selamat ulang tahun Jovanka, putriku. Semoga kamu selalu bahagia, Mama rela kamu tidak bersama Mama asalkan kamu bahagia," batin Mama Kamila.

Setelah melihat Jovanka, dia pun memutuskan untuk pulang sebelum Juan menyadari kehadirannya. Tapi pada saat dia kembalikan tubuhnya, dia sempat melihat ke arah kerumunan anak-anak dan betapa terkejutnya Kamila saat melihat Alesha ada di sana.

"Bukanya itu Alesha?" batin Mama Kamila kaget.

Kamila membelalakkan matanya. "Jadi dia sudah berbohong, katanya mau mengerjakan tugas tapi nyatanya dia ada di sini. Awas kamu Alesha, Mama tidak akan memberimu ampun," batin Mama Kamila dengan mengepalkan kedua tangannya.

Kamila marah besar karena Alesha sudah berani berbohong kepadanya. Dengan amarah yang memuncak, dia pun memilih untuk keluar dari rumah itu. Nasib Alesha sudah pasti tidak aman lagi, dan Kamila pasti akan memukul Alesha.

Selama pesta, Alesha tidak melepaskan pandangannya dari Juan dan Raina. Entah kenapa dia merasa bahagia melihat kedua orang tua itu. Di tengah-tengah acara, ponsel Juan tiba-tiba berdering dan terlihat nama orang suruhannya yang menghubungi dia.

"Sayang, aku angkat telepon dulu ya," bisik Daddy Juan.

"Jangan lama-lama, ini adalah hari bahagia putri kita," sahut Mommy Raina.

"Iya, sebentar kok."

Juan segera pergi ke lantai dua dan menerima telepon di sana. Dia juga memperhatikan suasana dari atas, terlihat dia menyunggingkan senyumannya kala melihat Alesha ada di sana juga.

📞"Halo, ada info terbaru apa?" tanya Daddy Juan.

📞"Tuan, saya sudah mendapatkan informasi mengenai anak itu bahkan saya juga sudah berhasil mendapatkan fotonya."

📞"Kirimkan sekarang juga, karena saya ingin melihatnya," tegas Daddy Juan.

📞"Baik, Tuan.

Juan memutuskan sambungan teleponnya, dia menunggu orang itu mengirim data dan foto anaknya bersama Kamila. Beberapa detik kemudian, sebuah pesan masuk terlihat tangan Juan bergetar saat membuka pesan itu. Sungguh dia benar-benar penasaran dengan wajah anaknya dari Kamila.

Foto itu terbuka dan seketika Juan membelalakkan matanya tidak percaya. Terus dia melihat ke bawah ke arah Alesha. "Ternyata anak itu anakku?" batin Daddy Juan terkejut.