NovelToon NovelToon
Putri Beracun Sang Pangeran Iblis

Putri Beracun Sang Pangeran Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Sistem / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Ruang Ajaib
Popularitas:100k
Nilai: 4.9
Nama Author: Itsme AnH

Zhao Jinyue, putri keempat Bangsawan Jing kehilangan segalanya setelah Pangeran Rui—sang suami—mendapatkan gelar Putra Mahkota.

Dia yang seharusnya menjadi Putri Mahkota tidak hanya dikhianati, tetapi juga difitnah dan dibunuh dengan kejam.

Zhao Jinyue pikir kematian tragisnya adalah akhir dari segalanya, tanpa diduga dia malah lolos dari lubang neraka dan kembali di hari Kaisar menjatuhkan titah pernikahan untuknya.

Dengan kenangan menyakitkan yang membekas di ingatannya, Zhao Jinyue mana mungkin bersedia mengulangi kesalahannya dengan menikahi Pangeran Rui dan membiarkan kakak ketiganya menjadi selir samping, bahkan bersedia menyetarakan status mereka.

Di kehidupan ini, Zhao Jinyue akan menjadi wanita yang berbudi luhur di mata dunia. Namun, diam-diam merencanakan pembalasan dan berbalik menaiki kapal Pangeran Runan, musuh bebuyutan Pangeran Rui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat Perintah Kematian

Yuzhu melangkah cepat mendekati Jinyue yang masih tenggelam dalam lembar demi lembar buku pengobatan.

“Nona, orang yang kita perintahkan sudah datang dan memberi laporan,” ucapnya dengan nada terburu-buru.

Jinyue tidak mengangkat kepala, matanya tetap menelusuri kata-kata di halaman buku seolah laporan Yuzhu sama sekali tidak menarik minatnya. “Apa yang dia katakan?” tanyanya tanpa beban.

Yuzhu menghela napas, lalu melaporkan dengan hati-hati, “Nona Ketiga memerintahkan Lan Xin menemui dokter ajaib itu, bahkan dia mengeluarkan banyak perak untuk mendapat resep asli.”

Jinyue menutup buku perlahan, bibirnya yang dingin menyunggingkan senyum tipis penuh arti. “Yi Nan memang berhati-hati. Dia takut resepku itu palsu. Jadi dia rela membayar mahal demi membeli ‘surat perintah kematian’ langsung dari dokter ajaib.”

Rasa dingin merayap di hati Jinyue, sadar betul Yi Nan terlalu curiga padanya. Itulah sebabnya Jinyue sengaja membiarkan Yi Nan mendapatkan resep itu sendiri, bukan memberikannya begitu saja.

Tapi Yi Nan tak tahu, yang palsu bukan hanya resep itu—dokternya pun rekayasa belaka.

Mana mungkin dokter ajaib sungguhan bisa ditemukan dengan mudah.

Yuzhu mengangguk pelan, matanya juga penuh arti. “Kejahatan pasti dibalas,” ucapnya serius.

Jinyue menoleh, senyumnya kini berubah menjadi dingin membeku, menancap tajam ke udara. “Kejahatan memang harus dihukum,” katanya dengan suara tegas, “dan akulah hakimnya.”

***

Di Istana Mige, Yi Nan melangkah pelan memasuki ruang kerja Pangeran Rui, nampan berisi sup ayam tergenggam rapi di tangannya. Matanya tertuju pada sosok Pangeran yang tenggelam dalam tumpukan dokumen di meja kerja.

“A-Heng.” Suara Yi Nan lembut saat meletakkan nampan tepat di depan Pangeran Rui. “Aku dengar kamu belum makan sejak pulang dari Istana Bulan. Jadi, aku buatkan sup ini khusus untukmu.” Suara Yi Nan membawa sentuhan lembut, mengingatkan Pangeran Rui akan kasih sayang yang tulus.

Pangeran Rui mengangkat wajahnya, ekspresi dingin menghiasi wajah tampannya dan suaranya berbalut sedikit kehangatan ketika berkata, "Yi Nan, urusan seperti ini biar pelayan saja yang urus. Kamu tak perlu repot begini."

Namun, Yi Nan tak peduli. Dengan lembut, dia melangkah ke belakang Pangeran Rui dan mulai mengusap bahu pria itu dengan lembut, berharap dapat meredakan beban yang ada. "Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja," bisiknya penuh perhatian.

Sentuhannya memberikan rasa hangat, tetapi tidak mampu menghilangkan bayang-bayang kesedihan yang menghantui Pangeran Rui.

Pangeran Rui menghela nafas, merasa berat hati. Tidak mudah untuk menolak perhatian Yi Nan, tetapi dia juga tahu ada realitas yang sulit dihadapi. "Jangan sampai kamu kelelahan," ujarnya dengan nada lembut.

Dan saat senyuman lembut muncul di wajah Yi Nan, Pangeran Rui merasakan sebuah simpul di hatinya.

"Oh, iya, apa kamu sudah berbicara pada ibumu untuk menjadikan aku sebagai istri sahmu?" tanya Yi Nan dengan penuh harapan.

Selain mengkhawatirkan Pangeran Rui yang tidak makan dan tidak keluar dari ruang kerjanya setelah kembali dari Istana Bulan, Yi Nan juga sangat penasaran dengan hasil pembicaraan sang pangeran dan Selir Xue.

Bagaimanapun, dialah yang merayu Pangeran Rui untuk membujuk Selir Xue.

Sup hangat yang disajikan di hadapannya dan sangat disukainya, kini tak ada artinya. Pertanyaan Yi Nan seperti melenyapkan semua rasa nikmat, dia meletakkan kembali sendok di tangannya.

Kenangan di Istana Bulan menghantui pikirannya, mengisi ruang-ruang kosong di hatinya dengan rasa bersalah dan kerinduan

Dalam ingatannya, Pangeran Rui teringat bagaimana dia memberanikan diri untuk meminta kepada Selir Xue. "Ibu, bisakah kamu membiarkan Yi Nan menjadi putriku?" ungkapnya dengan suara pelan, nyaris bergetar karena ketakutan.

Namun, harapannya sirna secepat dia mengucapkannya.

Selir Xue yang penuh kuasa dan ambisi, langsung meledak. "Kamu masih berani memohon untuknya?!" Suaranya menggema, disertai kedukan barang-barang yang terhempas di atas meja. Tatapannya tajam, seolah bisa melukai jiwa. "Sejak ada dia, urusanmu di istana selalu saja bermasalah. Kamu juga jadi lebih sering dimarahi ayahandamu. Apa kamu tidak memikirkan penyebabnya?"

Pangeran Rui yang awalnya menunduk dalam ketidakberdayaan, kini memberanikan diri menatap ibunya. Dia merasa ada rasa sakit yang mendalam di hatinya, tetapi dia tetap berdiri demi harapan yang tersisa. "Itu karena—"

"Itu karena Jinyue," sela Selir Xue dengan nada yang lebih tajam dari sebelumnya. "Sebelumnya, Ibu menyuruhmu berusaha keras untuk memikat Jinyue dan menikahinya itu karena bakat yang dia punya. Selain itu, harta kekuasaan yang dia bawa dari keluarga ayah dan ibunya juga bisa membantumu mendapatkan kekuasaan."

Selir Xue menghela nafas panjang, rasa kecewa mengisi ruang antara mereka. Dia menggelengkan kepala, menatap Pangeran Rui dengan campuran rasa sayang dan penasaran. "Sekarang tidak ada bantuannya lagi, bagaimana kamu bisa jadi Putra Mahkota?"

Sebagai seorang ibu, Selir Xue jelas sadar bahwa tidak ada yang bisa diandalkan dari Pangeran Rui.

Jangankan bakat, dia bahkan tidak bisa mengambil hati Kaisar.

Sangat tidak berguna!

Pangeran Rui merasa seolah batu besar dicampakkan ke dalam jiwanya hingga dia jatuh berlutut, tetapi dia berusaha menahan rasa sakit itu. "Ibu, kamu pernah bilang bisa membuatku menjadi Putra Mahkota," ujarnya dengan suara bergetar. "Kumohon, bantulah aku, Ibu."

Batin Selir Xue terasa teriris melihat putranya berlutut, dia tahu betapa beratnya beban yang dipikul Pangeran Rui demi mencapai ambisi besarnya.

Gelar Putra Mahkota bukan sekadar perkara kehormatan; itu adalah hidup dan mati!

Selir Xue Xue turun dari tempat duduknya dan mendekati Pangeran Rui, lalu memegang bahu sang putra. "A-Heng, Yu Xin Mei, putri Jenderal Yu, sangat menyukaimu."

Pangeran Rui mengangkat pandangannya hanya untuk menatap ibunya, ciri-ciri ketegangan dan kebingungan terlukis jelas di wajahnya. "Tapi aku sudah berjanji pada Yi Nan—"

Pangeran Rui tidak bisa menyelesaikan kalimatnya ketika lagi dan lagi Selir Xue menyela dengan tajam. "A-Heng, antara merebut tahta atau mempertahankan wanita ... kamu pilih satu!"

Kata-kata itu menikam jantung Pangeran Rui seperti panah yang tajam, dia menundukkan kepalanya yang mulai berserabut.

Pangeran Rui jelas ingat janji yang telah dia buat pada Yi Nan, itu adalah sesuatu yang suci. Mereka berbagi impian yang sama, memberdayakan satu sama lain untuk menghadapi dunia.

Tetapi kini, semua itu terancam oleh tuntutan takhta.

Pangeran Rui merasakan keraguan menggerogoti hatinya, terombang-ambing antara cinta dan tanggung jawab.

Apa yang harus aku katakan pada Yi Nan?

Ingatan Pangeran Rui berakhir, dia menghela nafas dan dengan lembut melepaskan tangan Yi Nan dari bahunya seakan melepaskan semua harapan yang ada.

Dengan langkah gontai, dia berjalan menuju rak buku di sudut ruangan, berusaha menghindari tatapan wanita yang baru beberapa hari menjadi selirnya. Setiap langkah menuju rak buku terasa seakan mengangkat beban yang semakin berat di hatinya. Buku-buku tertata rapi, tetapi pikirannya berjalan acak.

Dari sudut matanya, Yi Nan menangkap kilasan wajah Pangeran Rui yang tampak lebih dingin dan tak terjangkau.

Tidak ada senyuman manis yang biasa menghiasi wajah tampannya. Segala sesuatu terasa berubah, dan setiap detik waktu seolah berjalan tanpa arti.

“Yi Nan, ibu sudah memilih putri Jenderal Yu untuk menjadi putriku, tiga hari lagi kami akan menikah.” Suara Pangeran Rui memecah keheningan, menyeretnya kembali ke realitas yang keras dan menyakitkan.

Yi Nan tampak terkejut, bahkan hampir meneteskan air mata. Dia tahu Selir Xue tengah mencari istri untuk Pangeran Rui, tetapi tidak menyangka akan secepat itu mendapatkannya.

Bahkan, gadis yang dipilih Selir Xue adalah putri seorang jenderal.

Tetesan air mata akhirnya mengalir di pipi Yi Nan, tetapi dia berusaha menahan suaranya yang ingin meluap. Dia adalah anak seorang selir, tak berdaya dan tak berpengaruh di Kediaman Bangsawan.

Dari segi status, dia tidak akan pernah bisa bersaing dengan gadis bangsawan mana pun.

Tidak Zhao Jinyue, tidak juga dengan Yu Xin Mei.

Dia hanya bisa mengandalkan cinta Pangeran Rui!

Namun, Pangeran Rui kini akan menikahi gadis dari kalangan bangsawan, rasa tidak berdayanya semakin menyiksa.

“Sebagai selir, kamu harus mematuhi putri Jenderal Yu.” Pangeran Rui mengeraskan hatinya, membangun tembok di antara mereka. Setelah kalimat itu, ada keheningan yang sangat mencekam seolah-olah waktu berhenti sejenak untuk memberi kesempatan pada Yi Nan menerima kenyataan pahit yang baru saja terungkap.

“Kedepannya, jangan panggil aku suamimu lagi!” Pangeran Rui melanjutkan dengan suara yang lebih keras, seolah berusaha mengusir bayangan masa lalu yang menghantui mereka. “Mulai sekarang, panggil aku Wangye atau Tuanku.”

Setiap kata yang terucap bagai serangan ke jantung Yi Nan, rasa sakitnya mengalir seperti air terjun yang tak terhenti, merobek-robek kenangan indah yang masih terikat di jiwanya.

Yi Nan mengepalkan kedua tangan di sisi tubuhnya dengan perasaan geram, dia pun bertekad di dalam hatinya. 'Aku harus segera hamil untuk memenangkan hati pangeran lagi!'

1
@haerani-d
cocok sih buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, pantesan anaknya gatel ternyata emaknya ulet bulu /Smug/
vew
wahh ternyata oh ternyata 😲 semangat thor 💪💪
Kusii Yaati
waw mengejutkan ternyata oh ternyata 😲 ... pangeran Rui bukan anak kandung kaisar
Kusii Yaati
aq sudah mampir Lo Thor di karya mu yang baru ini 😊
Itsme AnH: udah direvisi sejak pagi, kak. tp belum lulus, sabar yaa🙏
total 1 replies
@haerani-d
wah seru tuh, lanjut kak tetap semangat /Determined/
Itsme AnH: 🥰🥰💃💃💃💃
total 1 replies
Murni Dewita
👣
Itsme AnH: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Andi Ilma Apriani
lanjuuuutttt
Itsme AnH: 💃💃💃💃💃💃
total 1 replies
@haerani-d
kalau tidak kejam namanya bukan pangeran iblis, dan dia hangat serta lembut hanya kepada orang yang dicintainya /Proud/
Itsme AnH: betul sekaliii
total 1 replies
vew
semangat thor 💪💪
Itsme AnH: 😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
SaRW
Bagai buah simalakama ya pak pre...ikut deg deg an baca nya...Tengkiuu ya Thor sdh up ☺️
Itsme AnH: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
yasmin
seru.....pentengin terus sampai tamat
yasmin
wah bakalan senjata makan tuan nih
Itsme AnH: wah wah wah
total 1 replies
Kusii Yaati
seandainya jinyue bisa bela diri Thor setidaknya untuk menjaga dirinya sendiri.untuk jaga jaga karena yuhan nggak bisa selalu di sampingnya walau ada pengawal pribadi di samping jinyue 😔
Itsme AnH: iya jugaa yaa
total 1 replies
@haerani-d
syukurlah bebeb menyelamatkannya tepat waktu, padahal daku sudah tegang banget /Slight/
Itsme AnH: huh akhirnyaaa
total 1 replies
Retno Palupi
jinyue g bisa bela diri ya? sudah lupa aq...😁
Itsme AnH: enggak bisa, kak. dia itu dr awal aslinya gak pernah mau diajak latihan sama ayah dan kakaknya, meski dia keturunan jenderal. di awal sudah dijelaskan, dia itu otak cinta wkwk. stlh reinkarnasi barulah belajar kedokteran
total 1 replies
Ty Kurniawan
lho ini jinyue ga bisa bela diri gitu thor bar lebih badas
Itsme AnH: enggak bisa, kak. dia itu dr awal aslinya gak pernah mau diajak latihan sama ayah dan kakaknya, meski dia keturunan jenderal. di awal sudah dijelaskan, dia itu otak cinta wkwk. stlh reinkarnasi barulah belajar kedokteran. kalau tetiba bisa bela diri atau segala bisa, ntar ceritanya jd gak masuk akal
total 1 replies
@haerani-d
lagi kak, kurang banyak.../Slight/
Itsme AnH: hehe, ntar yaaa. sy bikin bab untuk novel yg satu lg
total 1 replies
Osie
iyaaaahh/Sob//Sob//Sob/lagi serius eh contonue..baru juga adrenalin nak terpacu eh malah melenyot
Itsme AnH: hehehe soryyy
total 1 replies
Osie
jinyuuuueeee ayo mulai waspada..siaga 1 nih levelnya
Itsme AnH: siaga siagaaa
total 1 replies
sahabat pena
si kutub ini di jejelin pujaan hati nya malu malu tp mau 🤣🤣🤣🤣
sahabat pena: 🤣🤣🤣🤣🤣
Itsme AnH: jual mahal wkwk
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!