Nurul Aulia seorang gadis dengan tekad kuat kabur dari desa demi menghindari perjodohan dengan juragan tanah di desanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms arka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Sedangkan di tengah gemerlapnya ibukota, di sebuah diskotik mewah langganan orang orang kaya disana sedang berlangsung pesta, mereka yang menikmati pesta dari berbagai kalangan kelas atas, mulai dari pejabat, pengusaha, sampai artis ada di sana, bau alkohol yang menyengat dan dentuman musik memeka kan telinga, salah seorang yang menikmati suasana pesta tersebut adalah Jenifer diaz, dia sedang duduk bersama seorang pria bule, dia memang terbiasa menghabiskan malam di dalam klub sambil minum minum, tak lupa ada seorang pria yang selalu menemaninya, dan pasti akan berakhir di ranjang.
"hanny ayo antarkan aku pulang" ucap Jenifer sambil mencumbu pria bule itu dengan agresif
pria tersebut pun dengan senang hati menyetujuinya
kemudian mereka berlalu pergi menuju apartemen Jenifer,
sesampainya di apartemen, mereka di sambut oleh Indi sang manager, Indi sudah tak heran lagi dengan kelakuan Jenifer, tiap malam ia selalu pulang dengan seorang pria yang berbeda beda dan dalam keadaan mabuk, kemudian mereka masuk kamar dan tidur bersama.
keesokan harinya di rumah Arjun Wijaya, aku sudah bangun pagi pagi sekali, aku masuk ke kamar Shaka berniat membangunkannya,
"Shaka sayang ayo bangun, ini udah pagi lho!" ucapku sambil menggoyangkan tubuh Shaka
sekali, dua kali Shaka tak bergeming, barulah setelah ketiga kalinya Shaka mulai membuka mata.
"kak Nurul?" ucapnya tak percaya
"ini beneran kakak kan?" lanjutnya lagi.
"iya ini beneran kak Nurul " jawabku sambil tersenyum.
"kakak kapan pulang ke sini?"
"semalam" jawabku
"lho katanya kesini nya tar sore, kenapa malam dah datang?, tanya Shaka lagi
"iya, katanya semalam ada yang kangen sama kakak" jawab Nurul
"siapa kak?" tanya shaka lagi penasaran
"pak Udin" jawabku asal
"oh" Shaka menjawab sambil manggut manggut.
kemudian Shaka pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sementara aku setelah membereskan kamar Shaka dan membantu Shaka berganti baju, pergi ke dapur untuk membuat nasi goreng kesukaan Shaka,
selesai membuat nasi goreng, terus aku menyajikannya di meja makan,
"Shaka ayo sayang sarapan dulu, nasi gorengnya sudah siap" ucapku sambil menghampiri Shaka yang sedang bermain mobil mobilan di depan tv.
"ayo" jawab Shaka
kemudian kami pergi menuju ke meja makan, tak berapa lama tuan Arjun pun datang bergabung untuk sarapan,
"tuan apakah tuan juga mau makan nasi goreng?" tanyaku pada tuan Arjun
"iya" jawabnya singkat, sambil menyodorkan piring kosong kepadaku.
"Pi kak Nurul pulang kesini tadi malam lho" ucap Shaka kepada papinya
"oh ya" jawab tuan Arjun sambil mengunyah makanannya
"iya Pi, katanya ada yang kangen sama kak Nurul" ucap Shaka lagi
"siapa?" tanya Arjun penasaran
"kata kak Nurul pak Udin Pi yang kangen padanya" jawab Shaka
"ukhuk.....ukhuk.....ukhuk....!" tuan arjun terkaget sampai tersedak.
segera aku memberikan air putih yang ada di hadapan tuan Arjun
"terima kasih" ucapnya setelah meminum airnya
"Shaka cepet makannya, jangan banyak bicara, tar tersedak seperti papi" ucap Arjun lagi kepada anaknya
"baik Pi" jawab Shaka patuh
"tar kalau kamu dah selesai makannya, kamu siap siap ya, kita mau jalan jalan" ucapnya lagi
"jalan jalan kemana Pi?" tanya Shaka antusias
"ke kebun binatang, gimana mau ga?" ucap Arjun
"mau Pi....., asyik kita mau ke kebun binatang, kak Nurul di ajak kan Pi?" ucap Shaka bahagia
"iya"jawab Arjun singkat
setelah kami sarapan, kami pun berangkat menuju ke kebun binatang.
sesampainya di kebun binatang, Shaka terlihat sangat bahagia, dia melihat semua binatang yang ada disana,
"kak itu namanya burung apa? Kok bagus banget ya" tanya Shaka kepadaku
"itu burung cendrawasih sayang, burung itu berasal dari Papua" jawabku menjelaskan
Shaka terus saja menanyakan ini dan itu yang di lihatnya, sementara aku menjawab semua pertanyaan Shaka dengan sabar, sedangkan tuan Arjun hanya diam saja mendengarkan.
tak terasa waktu sudah siang saja, dan Shaka pun sudah kelihatan lelah banget, karena dia menjelajahi semua tempat di kebun binatang tersebut.
"kak aku dah capek" ucapnya kepadaku
"ya udah kalau Shaka dah cape, kita duduk dulu di bangku itu" ucapku sambil menunjuk bangku yang ada di sana.
kemudian kami bertiga duduk disana.
"kalian dah lapar lom" tanya tuan Arjun kepada kami
"iya Pi" jawab Shaka menganggukkan kepalanya
"yaudah kalau gitu, istirahatnya sambil makan aja yuk," ajak tuan Arjun kepada kami
kemudian kami berangkat untuk mencari restoran terdekat, kami makan dengan lahap.
setelah makan kami pulang ke rumah, karena kami sudah kelelahan seharian bermain.
"hari ini kamu senang sayang?" tanya tuan arjun kepada anaknya sambil menyetir mobil
"iya Pi aku senang banget, makasih ya" jawab Shaka kepada papinya
"iya sama sama sayang" ucap Arjun sambil tersenyum.
saking lelahnya Shaka sampai sampai ketiduran di mobil, dia tidur di pangkuanku, sementara Shaka tidur, aku bingung harus ngapain, aku canggung berduaan bersama tuan Arjun dalam mobil.
"Nurul kamu betah ga tinggal di rumahku?" tanya tuan Arjun memecah keheningan
"betah tuan" jawabku singkat
"saya berterima kasih sekali sama kamu, kamu mau menyayangi Shaka seperti menyayangi anakmu sendiri" ucapnya lagi
"iya sama sama tuan" jawabku canggung
"sebenarnya Shaka anaknya susah buat Deket dengan orang yang baru dikenalnya, tapi entah kenapa dia cepat akrab dengan kamu, mungkin kamu orangnya tulus kali ya" ucap tuan Arjun lagi.
aku tidak menjawabnya, aku bingung harus menjawab apa.
di saat itu hp tuan Arjun berbunyi
"tut......tut.......tut......"
kemudian tuan Arjun memasang earphone nya
"ya halo"
"…..........."
"maaf sayang, aku lagi ada kerjaan"
"...…........"
"iya bener kerjaan, kan aku lagi kejar setoran"
"...…........"
"iya, tar kalau kerjaan ku dah selesai aku langsung deh temuin kamu"
"...…........"
"iya sayang, aku janji"
".............."
"love too" ucap tuan Arjun mengakhiri percakapan di telfonnya.
"itu Jenifer" ucap nya sambil melirikku
"oh" jawabku bingung harus jawab apa
"kok oh si, kamu cemburu ya" ucap tuan arjun lagi
"ngapain cemburu, tuan kan bukan siapa siapa saya" jawabku
"oh, emangnya mau di jadikan apa?" tanya Arjun lagi
aku tidak menjawabnya, kesel juga sama ni laki laki, kepedean banget.
"mau di jadikan pacar, istri atau......selingkuhan" ucapnya lagi sambil tersenyum menyebalkan.
untung saja mobil sudah sampai di depan rumah tuan arjun, sehingga menghentikan obrolan yang tidak berfaedah tersebut.
sesampainya di rumah, tuan Arjun langsung turun dari mobilnya, dan membukakan pintu untukku, dia berjongkok untuk mengambil alih Shaka dari gendonganku, tapi sebelum menggendong anaknya, dia berbisik di telingaku "gimana?, mau jadi yang mana?, aku tunggu lho jawabannya" ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya.
aku melongo saja, "gila ya ni cowok, udah punya pacar juga" ucapku di dalam hati tak habis fikir.