Elwin Jenaro Redman seorang pria yang berusia 30tahun, namun kehidupannya begitu sangat menyedihkan sekali.
Elwin dinyatakan mengidap penyakit Autisme sehingga membuat dirinya diasingkan oleh kedua orang tuanya.
Walaupun dia memiliki wajah yang begitu tampan namun karena penyakitnya itu membuat kedua orang tuanya mengurungnya terus didalam kamar, dia tidak diperbolehkan keluar dari kamar itu apa lagi untuk berkumpul dengan mereka.
Dia adalah putra satu-satunya dari pasangan Danu dan Agita, akan tetapi mereka mengatakan dia adalah hanyalah beban hidup.
Namun disuatu ketika, Danu memaksa putranya untuk menikahi salah satu gadis dari sahabatnya gadis itu bernama Rissa Amanda Soraya dia berusia 25tahun memiliki wajah yang begitu cantik dan hati yang lembut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membahas
Sekian dari kesibukannya Rissa setelah pulang dari tempatnya Danu, dia melakukan pekerjaan lainnya dirumah seperti membersihkan dapurnya, lalu membersihkan kamarnya serta mengurus Elwin.
Hari pun telah berganti malam, dia merasa begitu sangat lelah sekali, kini dia mulai berjalan mengarah kamarnya saat semuanya telah selesai.
Saat tiba, Rissa kembali masuk kedalam kamarnya dia melihat Elwin sedang duduk ditepi tempat tidur, entah apa yang sudah dia pikirkan kali ini.
Rissa pun mendekat kearah Elwin, dia mencoba untuk membahasnya.
" Sedang mikirin apa?" tanya Rissa saat tiba
Elwin langsung menoleh dan menatapnya.
" A-aku ingin sekali s-sembuh a-agar bisa membelamu didepan m-mereka"
Rissa tersenyum, lalu dia memegang tangannya Elwin.
" Kamu sudah membelaku Elwin tepat didepan mereka, hanya saja mereka tidak akan begitu menyerah sebelum mendapatkan kabar tentang diriku hamil" jelas Rissa
Elwin langsung mendekat kearah Rissa, lalu menempelkan jidatnya tepat diwajahnya Rissa. Rissa begitu bingung sebenarnya apa yang dilakukan Elwin saat ini?
" A-aku tidak ingin kehilanganmu" ucap Elwin membuat Rissa terdiam
Dia diam bukan berarti karena terkejut dengan ucapannya Elwin, namun dia diam karena terharu sekali dengan apa yang Elwin ucapkan.
Walaupun dia mengidap penyakit autisme, tetapi Elwin masih sangat paham apa yang telah terjadi. Kini Rissa mencoba menatap wajahnya Elwin yang masih menyenderkan jidatnya tepat diwajahnya Rissa.
" Apa kamu siap untuk melakukannya?" tanya Rissa membuat Elwin terkejut
" K-kamu tidak malu j-jika nanti mempunyai anak bersamaku?"
Rissa menjauhkan dari jidatnya Elwin lalu menatapnya dengan lekat sekali.
" Aku tidak pernah malu Elwin untuk apa aku malu?" ucap Rissa dengan seriusnya" Kamu adalah suamiku sekarang ini tidak ada alasan untukku malu jika memiliki anak bersamu Elwin, hanya saja jika benar nanti aku hamil tolong kerja samanya dan bantu aku" sambung Rissa
Elwin merasa bingung dengan ucapannya Rissa
" A-apakah aku bisa k-kerja sama serta m-membantumu?" tanya Elwin dengan gugupnya
" Aku yakin kamu bisa Elwin, karena setiap hamil akan ada drama dimana yang aku rasakan nantinya, pastinya semua pekerjaan dirumah akan terhambat dengan hal itu" jelas Rissa
Elwin terdiam, dia mencoba untuk mencerna ucapannya Rissa, karena dia tidak ingin salah menanggapi ucapannya Rissa makanya dia diam sejenak.
Rissa yang melihat Elwin terdiam, dia sangat tau bahwa Elwin mencerna semuanya agar tidak salah. Kini Rissa kembali membuka suaranya.
" Jadi apa kamu siap untuk melakukannya?" tanya Rissa kembali
Elwin menarik nafasnya begitu dalam, lalu dia menghembuskannya secara panjang sekali.
" A-aku tidak tau harus b-bagaimana melakukannya, k-karena ini untuk pertama kalinya aku"
Rissa tersenyum.
" Kita harus kerja sama, karena aku juga untuk pertama kalinya melakukan ini"
" J-jadi kita harus mencobanya sekarang?" tanya Elwin
" Jika kamu siap maka kita bisa mencobanya, tetapi jika kamu tidak siap nanti-nanti saja melakukannya"
Pada akhirnya, Rissa ingin mencobanya karena walaupun seberapa kalinya dia menolak maka tetap saja mereka memaksanya terus-menerus.
Jadi harus dicoba bukan?
" A-aku sudah siap u-untuk melakukannya"
" Baiklah"
Rissa mendekat kearah Elwin, dimana dia mencoba untuk mencium bibir iya bisa dikatakan dia memancing Elwin apakah dia merespon atau tidak?
Namun Elwin, sedikit terkejut karena merasakan bibirnya tersentuh dengan bibirnya Rissa, tetapi ada satu hal didalam dirinya satu gejolak ingin kembali membalas ciumannya itu.
Dimana Elwin juga mendekat kewajahnya Rissa, lalu dia juga mencoba untuk membalas ciumannya Rissa. Hal itu membuat Rissa tersenyum ternyata dia merespon apa yang sudah dilakukan oleh Rissa.
Semoga saja berjalan sangat lancar, karena mungkin jika dia hamil mereka tidak akan lagi mengganggu dirinya makanya dia memberanikan diri untuk menuntun Elwin melakukannya.
" Bagaimana rasanya? Apa ada sesuatu yang aneh setelah kamu menciumku?" tanya Rissa kepada Elwin
Elwin menganggukkan kepalanya.
" Rasanya seperti apa?" tanya Rissa kembali
" I-itu j-jantung ku berdebar, l-lalu seperti ada rasa ingin membalas c-ciumanmu itu"
Rissa kembali tersenyum, dan akhirnya dia berhasil memancing Elwin sehingga dia merasakan sesuatu didalam dirinya.
" Kalau begitu kita lanjutkan saja lagi semuanya"
Elwin menganggukkan kepalanya, dimana Rissa membawa Elwin untuk ketengah tempat tidurnya untuk melanjutkannya yang lainnya.