NovelToon NovelToon
Di Khianati Tunangan, Di Nikahi CEO

Di Khianati Tunangan, Di Nikahi CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah / Anak Kembar
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ainie1012

Vania Arnelita Adriansyah (Vania) dan Rizky Nugroho sudah menjalani hubungan selama dua tahun kurang lebih.

Rizky selalu menjanjikan pernikahan mewah kepada Vania selama satu tahun ke belakang, akan tetapi selama hampir dua tahun ini janji Rizky seperti menghilang di bawa angin.

"Rizky, ada apa denganmu dan apakah aku punya salah?“ tanya Vania.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainie1012, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Pertemuan Erwin dengan Vania

Nita merasa heran kenapa di depan rumah mereka sangat ramai dan Nita pun akan melihatnya.

"Teh, kenapa di depan sangat ramai dan apakah teteh melihat Dev?" tanya Vania kepada Nita.

"Ini juga mau aku cek terlebih dahulu, kalau itu aku tidak melihatnya...." kata Nita kemudian dan Nita pun keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi dan nanti setelahnya ia akan mencari Dev.

Deg....

"Devanka...." teriak Nita, ketika melihat Dev sedang di gendong oleh seorang laki-laki dengan keadaan mengeluarkan darah dari kepalanya.

Vania yang mendengar teriakan dari Nita, bergegas keluar untuk melihatnya juga dan melihat apa yang terjadi.

Dan seketika tubuh Vania lemas ketika melihat salah satu dari anak kembarnya bersimbah darah.

Tanpa aba-aba Vania pun langsung berlari menghampiri Dev dan orang yang menggendongnya.

"Dev....bangun nak, ini mama dan apa yang terjadi?" tanya Vania entah kepada siapa.

"Maafkan aku nona, aku tidak hati-hati dan jadinya aku menabrak bocah ini...." ucap laki-laki tersebut.

"Dan nona jangan khawatir, aku akan bertanggung jawab. Aku akan membawa anak nona ke dokter untuk di rawat dan kalau nona mau, nona bisa ikut denganku...." ujarnya kembali dan laki-laki itu pun mempersilahkan Vania mengikutinya.

Setelah di berikan izin Vania pun langsung memasuki mobil tersebut dengan memangku Dev yang sedang terluka.

"Kamu harus bisa bertahan sayang, mama tahu kamu adalah anak hebat...." sahut Vania yang selalu mengajak Dev berbicara, sambil mencium tangan anaknya tersebut.

Setelah memasukkan Dev ke dalam mobil laki-laki itu pun segera melajukan mobilnya ke rumah sakit terdekat.

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

Deg....

'Wanita itu, bukankah wanita itu yang berada di gudang bersamaku beberapa tahun yang lalu?' tanya Erwin di dalam hati, ketika menyadari siapa yang ikut masuk ke dalam mobilnya tersebut.

'Terus anak itu, jangan bilang kalau anak itu adalah....' lanjut kata Erwin di dalam hati sambil melihat ke arah anak yang sedang di gendong oleh seorang perempuan yang ada di kursi penumpang.

Deg....

Deg....

Deg....

Suara jantung Erwin yang terus berdetak lebih cepat dari biasanya, ketika melihat sepasang manusia yang berbeda umur tersebut.

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

Dan Rizal pun tetap fokus pada jalanan yang ada di depannya, tidak beberapa lama mereka pun sampai di rumah sakit.

Rizal keluar terlebih dahulu, saat akan membuka pintu belakang Erwin sudah mendahulukannya dan langsung menggendong Dev tanpa meminta izin dari Vania.

Setelahnya Erwin pun membawa Dev ke dalam dan memanggil seorang suster, untuk membantunya.

"Suster....dokter....tolong anak saya...." kata Erwin tanpa sadar, menyebutkan kalau anak laki-laki yang ada di pelukannya itu adalah anaknya.

Dan dua orang perawat pun menghampiri Erwin dan Dev, sambil membawa sebuah ranjang dorong ke dekatnya.

"Pak, tolong letakan anak bapak di sini dan kami akan membawanya ke UGD...." ucap seorang perawat kepada Erwin dan Erwin pun mengikuti perintah dari perawat tersebut.

Setelah meletakkan Dev di atas ranjang dorong, para perawat pun langsung mendorong ranjang tersebut dan membawanya masuk ke dalam UGD.

"Maaf Pak, bapak dilarang masuk dan biarkan kami melakukan pekerjaan kami...." ujar perawat tersebut yang mencegah Erwin memasuki ruangan UGD.

Dan tanpa mendengar protes dari Erwin perawat itu langsung menutup pintu UGD dan mereka akan melakukan pengecekan pada Dev yang sedang terluka.

Sedangkan Erwin hanya bisa mendudukkan dirinya di sebuah bangku tunggu yang tersedia di depan ruangan UGD dan tidak beberapa lama datanglah Vania beserta Rizal.

"Dev, bagaimana dengan keadaan Dev?" tanya Vania entah kepada siapa dan Vania belum menyadari kalau di dekatnya ada Erwin.

Tiba-tiba Erwin bangkit dari duduknya dan langsung memeluk tubuh Vania.

"Maaf....maafkan aku, aku akan bertanggung jawab...." kata Erwin ketika dirinya sedang memeluk Vania dan entah mengapa aroma tubuh Vania menjadi candunya.

Rizal yang sadar kalau Erwin harus menyelesaikan masalahnya dengan Vania di masa lalu, jadi Rizal meninggalkan mereka berdua dan Rizal menuju ke resepsionis untuk membayar administrasi dengan atas nama Erwin.

Erwin pun melepaskan pelukannya dari tubuh Vania dan tangannya mengusap air mata dari pipinya Vania.

"Dan kenapa dulu kamu tidak mencariku dan mengatakan kalau kamu mengandung anakku, kalau kamu mencariku dan mengatakannya kepadaku. Aku pasti akan bertanggung jawab terhadap kalian...." ucap Erwin kemudian dan menunggu jawaban dari Vania.

"Maaf....aku tidak berfikir sampai ke sana dan yang aku pikirkan hanya aku takut mencoreng nama baik keluargaku, jadi aku pergi dari rumah...." ujar Vania yang mengatakan alasan ia tidak mencari Erwin.

"Ceritanya akan berbeda kalau kau mencariku dan mengatakannya kepadaku, aku pasti akan bertanggung jawab di depan kedua orang tuamu...." sahut Erwin sambil terkekeh kecil dan Entah mengapa Vania wajahnya terasa panas, ketika melihat Erwin tertawa seperti itu.

Tidak beberapa lama kegiatan mereka terganggu karena ada seorang dokter yang keluar dari ruangan UGD.

Erwin pun melepaskan pelukannya dari tubuh Vania, kemudian Erwin pun menghampiri dokter tersebut dan bertanya.

"Dok, bagaimana dengan keadaan anak saya dok?" tanya Erwin kepada dokter yang baru saja keluar dari ruangan UGD dan diikuti oleh seorang perawat di belakangnya.

"Maaf tuan....kami membutuhkan donor darah dengan golongan O dan kebetulan persediaan kami di bank darah sudah tidak ada, jadi kami membutuhkan segera golongan darah tersebut...." jawab dokter itu sambil menjelaskannya kepada Erwin.

"Kebetulan juga dok dan ambil saja darah saya sebanyak mungkin, karena golongan darah saya O jadi kemungkinan darah saya cocok dengan anak saya...." sambung Erwin kemudian.

"Kalau begitu anda bisa ikut dengan saya, untuk mendonorkan darah anda buat anak anda...." kata sang perawat, kemudian Erwin pun di bawa oleh perawat tersebut untuk mendonorkan darahnya.

"Sebentar ya, aku mau mendonorkan darah untuk anak kita....cup...." ucap Erwin kembali dan kemudian Erwin pun mengecup keningnya Vania dan menyelipkan anak rambutnya Vania ke kupingnya.

Kemudian Erwin pun meninggalkan Vania, untuk memasuki sebuah ruangan untuk mendonorkan darahnya tersebut.

Ketika di tinggalkan oleh Erwin, datanglah Rizal dan Nita beserta Andra menghampiri Vania.

"Mama...." panggil Andra ke Vania, Andra pun segera turun dari gendongannya Nita dan Vania pun langsung memeluknya.

"Van, bagaimana keadaan Dev?" tanya Nita kepada Vania.

"Dev, hanya kehabisan darah dan ada seseorang yang mau mendonorkan darahnya untuk Dev...." ujar Vania menjelaskan kepada Nita.

"Alhamdulillah kalau begitu...." kata Nita kembali.

Tidak beberapa lama Erwin dan seorang perawat pun kembali dengan membawa sekantong darah, sang perawat kembali memasuki ruangan UGD dan Erwin kembali ke sisinya Vania.

"Loh....bukannya Dev ada di dalam ya?" tanya Erwin yang terkejut ketika melihat seorang anak laki-laki yang sangat mirip dengan Dev yang ada di dalam, sedang berada di pangkuannya Vania.

"Maaf kak, Dev memiliki saudara kembar dan ini adalah saudaranya namanya Andra...." jelas Vania kepada Erwin.

"Jadi, aku memiliki anak kembar?" lanjut Erwin yang kembali bertanya.

"Ma, sebenarnya siapa om ini?" tanya Andra kepada Vania karena dia sangat penasaran.

"Sayang yang ada di depan Andra adalah papa Andra dan Dev, yang selama ini kalian tunggu-tunggu...." kata Vania yang berbicara jujur kepada anak yang ada di pangkuannya.

Tanpa bertanya kembali Andra turun dari pangkuan Vania dan mendekati Erwin dan menatap Erwin.

"Gendong....papa, Andra mau di gendong sama papa...." ujar Andra kemudian, sambil mengangkat kedua tangannya.

Tanpa di minta untuk kedua kalinya Erwin pun langsung menggendong Andra dan mencium pipinya.

"Maafkan papa yang sudah lama pergi dari kalian, tapi sekarang papa akan menemani kalian bertiga...." lanjut Erwin.

TBC.

1
zeyynmaloth
Rizwan nama temen gw jir 🗿
ꋬ꒐ꋊ꒐ꏂ1012: benarkah?
total 1 replies
Muji Lestari
lanjoott lagi thorr
Muji Lestari
lanjutt thor
Libny Aylin Rodríguez
Jangan berhenti menulis!
ꋬ꒐ꋊ꒐ꏂ1012: siap kak, nanti malam akan aku lanjut.
total 1 replies
babyzizie
Gak bisa berhenti baca deh! 🔥
Celia Luis Huamani
Gemes sama tokoh ini. 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!