Si Gadis Dingin bernama Zea yang menghadapi banyak masalah didalam keluarganya , menyebabkan dirinya menjadi seorang yang selalu menyendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RANIYAH FAZILA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DI REMEHKAN
Zea mengunjungi satu persatu ruangan di sana, Zea merasa sangat senang. Disisi lain Leo juga sedang memantau Zea dari kamera CCTV.
Zea juga berkenalan dengan beberapa karyawan disana, mereka tersenyum ramah.
Saat Zea sedang berjalan menuju lift untuk naik ke lantai atas, ada seseorang wanita yang meremehkan Zea.
"Ya ampun sok alim banget sih kalian berdua, mana keliling-keliling perusahaan udah kayak yang punya perusahaan aja" ucap wanita itu sombong.
Wanita itu memakai kemeja lengan panjang dengan rok pendek, make up nya juga tebal, dan rambutnya yang perawatan di salon.
"Emangnya kenapa? kalau emang bener gimana ? " tanya Zea santai.
Milea diam...bukan karena tidak berani, tetapi karena Milea tahu kalau Zea bisa menghadapinya sendiri.
"Kenapa? ya karena penampilan kalian tuh nggak menarik, mana ngaku lagi kalau pemilik perusahaan" jawab wanita itu semakin sombong.
"Nggak menarik itu kalau menurut kamu, dan juga aku nggak ngaku kalau aku adalah pemilik perusahaan" ungkap Zea masih santai.
"Dih... kamu tuh berjilbab, tapi ko sombong " kata wanita itu sedikit emosi.
"Lagian menutup aurat itu wajib.Kalau masalah sombong, bukannya kamu sendiri yang sombong? mana memutar balikkan fakta! meremehkan orang lain, enak banget ya kalau ngomong! " ucap Zea tegas.
Wanita itu sudah kehabisan kata-kata, marah dan langsung pergi dari tempat itu.
"Apa aku salah ngomong ya? tapi yang aku katakan kan fakta" gumam Zea lirih.
Milea mendengar ucapan lirih Zea.
"Nggak ko Zea, wanita tadi memang harus dikasih paham. Kalau nggak makin menjadi-jadi nantinya" kata Milea.
Zea menganggukkan kepala, melanjutkan tujuan awalnya.
Sementara wanita tadi mencoba mencari perhatian dari pemilik perusahaan, ya... yang dimaksud adalah Leo.
Leo sedang duduk di kursinya, Leo yakin kalau Zea bisa menjaga dirinya sendiri. Leo memutuskan untuk mengecek data-data perusahaan dan mengatur beberapa keperluan perusahaan lainnya.
Dibalik pintu ruangan Leo, ada seseorang yang mengetuk pintu.
"Bukannya aku sudah bilang kalau jangan mengangguku dulu!, aku masih sibuk" ungkap Leo, Leo kira yang mengetuk pintu adalah pengawalnya.
Tapi ternyata...
Seorang wanita masuk ke ruangan Leo, mengenakan pakaian rok pendek, kemeja dengan kancing terbuka. Wanita itu mencoba merayu Leo.
"Bos maaf ya menganggu... saya ingin mengantarkan dokumen" ucap wanita itu.
"Ya" kata Leo dingin.
Wanita itu mendekati Leo, Leo langsung menghindar.
"Eh mau kemana bos, nggak mau sama saya ya? " tanya wanita itu berjalan mendekati Leo.
Zea memutuskan untuk kembali ke ruangan kakaknya Leo, karena sudah lelah.
Zea dan Milea berada di depan pintu ruangan Leo. Saat hendak masuk, Zea mendengar suara seorang wanita.
"Suaranya nggak asing" ungkap Zea sedang berfikir.
"Itu kan wanita yang tadi kak! " lanjut Zea.
" Iya juga ya, tapi kenapa dia didalam ruangan tuan Leo? " ucap Milea heran.
Zea masuk, melihat wanita itu menggoda kakaknya Leo.
"Eh ternyata kamu, ngapain kamu disini?" tanya Zea kepada wanita itu.
" Ka-kamu... "
"Asal kamu tahu ya... dia itu milikku! kamu nggak bakal bisa ngedapetin dia! " ungkap Zea.
Zea berjalan menuju Leo, mencium dan memeluknya.
Wanita itu sangat marah.
"Kamu berani juga ya, udah ngeremehin aku sekarang mau ngrebut orang yang aku cintai" ungkap Zea.
"Apa? bagaimana bisa dia memperlakukanmu seperti itu? " tanya Leo kaget.
"Ya begitulah" jawab Zea.
"Ternyata begitu ya! mulai hari ini kamu nggak perlu kerja disini lagi! kamu dipecat!" ucap Leo tegas.
Pengawal segera membawa wanita itu keluar.
Zea akhirnya lega. Zea duduk di kursi kakaknya.
"Huh... capek banget! " seru Zea.
"Kalau begitu istirahatlah! " kata Leo.
"Kak... "panggil Zea.
" Kenapa Zea? " tanya Leo.
" Kak Leo, aku manggil kak Milea" jawab Zea.
"Oh... yaudah kakak keluar dulu"
Zea menarik lengan kakaknya.
" Kakak disini aja! " ucap Zea.
" Kenapa Zea? ada yang bisa saya bantu? " tanya Milea tersenyum.
" Aku ingin yang segar-segar, tapi kakak jangan lupa beli juga ya! " jawab Zea tersenyum.
"Baik" ucap Milea segera melakukan perintah.
Milea keluar dari ruangan itu, hanya ada Leo dan Zea diruangan.