Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah sebuah ungkapan yang tepat untuk seorang Gadis cantik bernama Safira Navia, Beasiswa yang tiba tiba di cabut oleh pihak kampus setelah kepergian Ibunya membuat Safira langsung melemas seketika.
Pekerjaannya yang hanya sebagai pelayan Cafe pun tidak mencukupi biaya kuliah nya, mundur dari bangku perkuliahan nya pun tidak mungkin karena hanya tinggal sedikit menuju gelar Sarjana nya.
yuk ikuti ceritanya, bagaimana Safira menjalani semua kehidupannya, selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 pergi dari jeratan nya
Seminggu sudah Safira menempati rumah yang di berikan oleh Al, Safira ternyata mendapatkan sidang skripsi nya tiga hari lagi dan Safira tahu kalau Al yang sudah mengaturnya, seminggu ini juga Safira tidak bertemu Al karena Al tidak pulang semenjak kepindahannya.
"Hari ini lebih baik aku belanja pakaian untuk sidang lusa. "
gumam Safira saat selesai dengan sarapannya.
Safira langsung bersiap untuk berangkat, Safira hanya membawa tas selempang saja tanpa berganti pakaian karena baginya pakaian nya saat ini sudah bagus.
Sesuai perintah Al, Safira mengemudikan mobilnya sendiri menuju pusat perbelanjaan nya, karena menurut pada titah Al adalah yang terbaik saat ini.
"Aku kenapa bisa lupa sih, buku salinan nya kan ada di meja belajar di Apartemen, harus segera di ambil deh sekarang karena sidang lusa. "
gumam Safira saat mengingat buku catatan kecil yang di berikan oleh Dosen pembimbing nya.
Safira langsung melajukan mobil nya menuju Apartemen, jalanan pagi menuju siang hari ini begitu lancar dan membuat Safira lega karena dia gak suka kemacetan.
Safira langsung menuju unit Apartemen nya dan dia langsung masuk kedalam Apartemen, namun ada yang berbeda dengan suasana nya.
"Kenapa berantakan sekali Apartemen ini dan kenapa banyak bekas rokok yaa. "
ucap Safira saat masuk ke dalam Apartemen.
Safira memilih menuju kamar nya untuk mengambil buku catatannya dan dia menghiraukan dahulu keadaan Apartemen nya, pintu kamar terbuka sedikit dan alangkah kagetnya saat dia melihat Al sedang dengan seorang wanita.
"Mas Al...... siapa wanita itu?? "
lirih Safira sambil menutup mulutnya karena dia takut terdengar oleh orang yang ada di dalam.
"Tinggalkan wanita simpanan kamu Al, sekarang aku sudah datang dan akan melayani kamu lagi. "
ucap wanita yang saat ini sedang bersama Al di atas ranjang.
"Gak akan aku lepaskan dia, karena dia wanita yang istimewa setelah kesalahan yang kamu lakukan, ingat jangan pernah menyentuh dia. "
ucap Al dengan nada santai nya namun terdengar sangat dingin.
"Baiklah..... asal kamu mau menyentuhku setiap aku mau, aku gak akan menyentuh wanita simpanan kamu itu, lagian kamu juga bilang kalau aku lebih segalanya dari wanita itu. "
ucap sang Wanita dan membuat Al berdecih.
"Wanita itu adalah wanita jeratan yang bisa menyalurkan hasratku, lagian dia behutang uang padaku jadi kami sama sama impas, dia butuh uang dan aku butuh tubuhnya, dia wanita polos yang bisa aku kendalikan karena aku gak akan mengakhiri perjanjiannya dan aku sudah menyiapkan jeratan berikutnya yang tidak bisa dia tolak. "
ucap Al dan membuat wanita itu tersenyum senang.
Al tidak tahu kalau semua ucapannya di dengar oleh Safira, walaupun dia hanya sebatas pelampiasan tapi tetap saja sakit bagi Safira dan Safira tidak menyangka kalau Al begitu licik untuk menjeratnya , bahkan adegan demi adegan sebelum obrolan keduanya sudah Safira lihat.
Safira memilih meninggalkan kembali Apartemen nya, dia langsung berfikir bagaimana dia lepas dari Al.
"Jalan satu satu nya adalah aku pergi sekarang, biarlah sidang dan wisuda aku korbankan, karena aku gak mau jadi tawanan laki laki itu. "
Gumam Safira saat sampai di parkiran mobil nya dan Safira langsung mengemudikan mobil nya.
Safira merasa beruntung karena setiap uang yang Al kirim selalu dia ambil cash sebagian dan di simpan rapih di tas kecil nya, sekarang semua yang dia kerjakan membuahkan hasil karena Safira akan meninggalkan semua kemewahan yang Al berikan padanya.
Safira langsung menuju kamarnya begitu sampai di rumah barunya dan meminta supir untuk tidak membuka gerbangnya.
"Untung banget aku persiapan semuanya, uangnya lumayan banyak untuk bekal aku kedepannya. "
gumam Safira saat melihat tas kecil berisi uangnya aman.
Safira hanya membawa berkas berkas penting saja sekarang, yang dia lipat rapih agar masuk kedalam. tasnya, karena Safira gak akan membuat orang orang yang ada di rumah Al curiga.
Selesai dengan semuanya Safira mengganti pakaian nya lebih santai dan langsung keluar dari kamar menuju mobilnya.
"Terimakasih karena gak menutup gerbangnya. "
ucap Safira saat melihat pintu gerbang terbuka dan Safira langsung melajukan mobilnya.
.
.
.
Di tempat Al saat ini......
Al baru selesai membersihkan tubuhnya dan langsung memilih menuju perusahaan setelah pakaian nya sudah rapih, dia harus berangkat siang hari ini karena obat yang di berikan wanita itu membuat Al jadi bertahan dan menurut.
"Seminggu aku gak ketemu Safira, saat nya aku pulang nanti. "
gumam Al saat sudah dalam mobilnya dan supir lah yang mengemudikan mobilnya.
Al memang sibuk seminggu ini dan dia sengaja tidak menemui Safira karena mantan nya itu sedang gencar mencari tahu wanita yang sedang bersama Al sekarang dan Al gak mau kalau Safira menjadi korban.
Al tiba di perusahaan dan langsung di sibukkan dengan pekerjaan nya, berkas berkas yang semakin menggunung meminta untuk di kerjakan karena Asistennya saja tidak bisa menghendel pekerjaan Al.
Pintu Ruangan Al terbuka dan Asistennya yang masuk memberikan beberapa berkas penting, Al hanya bisa menghela nafas melihatnya.
"Atur ulang jadwal lusa, saya akan menemani Safira sidang skripsi nya. "
titah Al saat Asistennya memberikan berkas yang perlu di tanda tanganinya.
"Baik Tuan saya akan mengaturnya, besok meeting terakhir sebelum minggu depan pengerjaan nya Tuan. "
ucap Sang Asisten saat Al memberikan kembali berkasnya.
"Atur saja sama kamu dan ingat, pantau wanita licik itu jangan sampai lengah dan mendekati Safira, Safira sangat berharga untuk saya. "
ucap Al dan meminta Asistennya keluar ruangan dengan gerakan tangannya.
.
.
.
Malam menjelang......
Tepat pukul sembilan malam Al tiba di rumah yang di tempati Safira namun dia merasakan kejanggalan sedikit entah apa itu.
"Safira ada di kamarnya?? "
tanya Al saat kepala pelayan menghampiri nya.
"Nona Safira dari siang belum kembali Tuan, tadi pamit mau belanja keperluan sidang tapi sampai sekarang belum kembali. "
jawab Sang pelayan dan membuat Al langsung terdiam.
"Siapkan makan malam saja, Safira biar saya yang urus. "
titah Al yang langsung berjalan menuju ruang utama kediaman nya.
Al langsung menghubungi nomer Safira dan ternyata nomernya tidak aktif, Al terdiam sebentar lalu meminta Asistennya melacak keberadaan Safira.
"Kemana wanita itu?? gak biasanya dia tidak pamit dan aku terlalu baik padanya sampai dia berbuat sesukanya seperti ini. "
geram Al saat selesai menghubungi Asistennya.
Lima menit kemudian handphone Al berdering dan ternyata Asistennya yang menghubunginya, Al langsung mengangkatnya.
Dalam panggilan saat ini.....
"Bagaimana?? kamu menemukan dimana titik Safira sekarang?? "
"Nona terakhir aktif di sebuah toko pakaian Tuan dan sampai sekarang tidak ada jejak lagi, bahkan GPS mobil pun sama tidak bergerak sedari siang tadi. "
"Cari keberadaan wanita itu sekarang juga. "
"Baik Tuan akan saya laksanakan. "
Panggilan berakhir........
.
.
.
Bersambung.