MENIKAHI TUAN MUDA ARROGANT

Sean dan Ziva kembali masuk ke dalam kamar mereka. Sean masih terkikik geli akan wajah Rissa yang merah padam karena kepedasan. Ziva hanya mengeleng akan tingkah Sean.

Ziva baru tahu sifat Sean yang lain. Sean orangnya cukup jahil. Tega-teganya Sean mengerjai Rissa. Pada hal yang Ziva tahu suaminya itu sangat mencintai Rissa.

"Hubby ... kamu tidak merasa bersalah karena berbuat jahil pada Rissa?" tanya Ziva.

Sean mengeleng. "Buat apa merasa bersalah. Dia sendiri yang berbuat ulah."

Ziva terlihat ragu untuk bicara. Dia takut untuk menanyakan hal yang mungkin akan membuat hati Sean terluka.

"H-h-hubby ... kamu tidak mencintai Rissa lagi?"

Sean menatap tajam Ziva. Sedang Ziva menunduk takut akan tatapan tajam itu. Ziva mengengam kuat kepalan tanganya. Tiba-tiba saja Sean tertawa. Ziva sontak mendongkakkan wajahnya menatap Sean.

Ziva menatap heran pria yang tengah tertawa itu. "Apa ada yang lucu?"

Sean semakin tertawa terbahak-bahak. "Hahaha ... kenapa wajahmu takut begitu?"

Ziva melongo, jelas saja dia takut. Sean menatap tajam dirinya. Tatapan itu seolah Elang yang akan memakan mangsanya.

"Cintaku sudah hilang saat dia menipuku. Aku sangat tidak suka di khianati," ungkap Sean.

Begitu mudahnya Sean melupakan diri Rissa. Sean sangat membenci wanita yang berbohong atau pun menghianati dirinya. Dia adalah tipe orang yang tidak mudah memaafkan.

"Apa kamu pernah di khianati oleh seseorang selain Rissa?" tanya Ziva.

Sean menatap Ziva. "Pernah ... belum saatnya kamu tahu, siapa aku sebenarnya."

Ziva mengernyit. "Bukankah aku istrimu. Aku ingin tahu masa lalumu?"

Sean mendekati Ziva lalu mencengkram tanganya. "Patuhi aku ... Jangan sekali-kali mengungkit masa lalu yang telah aku kubur."

Ziva kaget akan perlakuan Sean. Suaminya itu tiba-tiba menjadi kasar. Pada hal tadi Sean tertawa. Sean melepas cengkramanya dari tangan Ziva.

Ziva meringis karena sakit. Pergelangan tanganya sudah memerah. Sean lalu mengambil kunci mobil lalu keluar dari dalam kamar.

Sean masuk ke dalam mobil lalu melaju keluar dari rumah. Dia melajukan mobilnya menuju sebuah rumah lainya. Ziva hanya menatap nanar kepergian Sean.

"Kenapa sikapnya tiba-tiba berubah. Ada apa dengan masa lalu Sean. Aku tanya saja pada Ken besok," gumam Ziva.

Ziva lalu menutup pintu kamar dan merebahkan dirinya di ranjang kasur. Ziva memejamkan mata lalu menuju alam mimpi.

Sean menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah rumah mewah. Sean langsung saja masuk ke dalam rumah itu. Terlihat anak perempuan berumur 15 tahun tengah asyik bermain game di ponsel.

"Angel ... di mana mommy?" tanya Sean.

Angel menoleh pada sosok pria yang memanggil namanya. "Daddy ... akhirnya Daddy datang kemari."

Angel langsung memeluk Sean. Dia sangat rindu pada papanya itu. Angel anak semata mayang Sean bersama istri pertamanya Eve.

Sean pernah menikah di usia muda. Dia menikahi Eve saat mereka masih berpacaran. Karena Eve hamil di luar nikah, akhirnya Sean pun menikahinya.

Sean begitu mencintai Eve istrinya. Eve adalah cinta pertama Sean. Tetapi Eve telah menghianati dirinya. Eve berselingkuh dengan sahabat Sean sendiri yaitu Andreas.

Sean belum menceraikan Eve. Dirinya memang sengaja untuk tidak menceraikan istrinya itu. Sean akan membalas dendam pada Eve yang telah membuatnya patah hati.

Eve tahu jika Sean telah menjalin cinta pada Rissa. Eve hanya membiarkan itu saja. Eve tahu betul kemana cinta akan kembali pada tempatnya. Eve juga mengetahui kalau Sean telah menikahi Ziva.

Tentu saja ada rasa sakit di hatinya. Wanita mana yang mau di madu. Eve sudah meminta maaf Berkali-kali. Tetapi Sean, dengan keras hatinya tidak pernah memaafkan Eve.

Eve sangat tahu betul kalau Sean hanya mencintai dirinya. Sean tidak pernah mau berpisah darinya. Meski Eve pernah beberapa kali melayangkan gugatan cerai.

Sean dengan kekuasaan dirinya. Bisa mengagalkan rencana Eve. Memang Sean masih mencintai Eve. Cinta itu tidak pernah hilang di hatinya. Sean menjalin hubungan dengan Rissa hanya untuk membuat sakit hati Eve.

Apa lagi sekarang Sean telah memiliki Ziva sebagai istri keduanya. Istri yang melebihi kecantikan istri pertama serta kekasihnya Rissa. Dengan mengunakan Ziva maka Sean akan membuat Eve merasa sakit hati.

Sean memeluk serta membelai lembut rambut putrinya. "Sayang ... mana mommy?"

"Mom sedang di kamar. Dari kemarin mom menangis terus. Dad ... kenapa Daddy menikah lagi?" tanya Angel.

Sean mengecup puncak kepala Angel. "Kamu melihat mom barumu?"

Angel mengangguk. "Yes ... dia sangat cantik."

"Kamu akan senang kalau bertemu denganya. Dia sangat baik dan juga lembut. Dad yakin, kamu akan menyukai Ziva," tutur Sean.

Angel sedikir ragu. "Apa ... dia akan menerima Angel?"

"Tentu saja," sahut Sean.

"Ibu tiri jahat ... Angel hanya mau mommy Eve," kata Angel.

Sean mencubit kedua pipi putrinya. "No ... mommy Ziva orangnya baik. Kamu tunggu waktunya, Daddy akan membuat kalian bertemu."

Angel mengangguk. "Oke ... Angel akan tunggu."

Angel memang sudah tahu masalah dari kedua orang tuanya. Hidup Angel di besarkan secara bebas. Sikap terbuka yang di tanamkan Sean dan Eve membuat Angel mengerti akan persoalan rumah tangga orang tuanya.

Angel menerima setiap keputusan yang akan di ambil oleh Sean mau pun Eve. Angel sama sekali tidak marah saat Sean menikah. Dia sudah mengerti semuanya.

Sean meninggalkan Angel di ruang tamu. Dia menaiki anak tangga menuju kamar atas. Sean membuka pintu lalu melihat wanita cantik tengah meringkuk di tempat tidur.

"Apa yang kamu tangisi?" tanya Sean.

Eve menoleh pada Sean. "Sean ... kenapa kamu tega padaku?"

Sean berdecih. "Cih ... tega, kamu juga berbuat seperti itu padaku."

Eve bangkit dari tidurnya. "Harus dengan apa aku meminta maaf. Aku sungguh menyesal." Eve lalu berkata lirih. "Sudah cukup Sean. Kamu menikah lagi, lalu kekasihmu juga hamil."

"Mata-matamu ternyata cepat juga memberi kabar. Apa lagi yang wanita itu sampaikan. Apa dia juga bilang, aku telah bercinta dengan istri cantikku," ucap Sean.

Sean tahu betul siapa mata-mata yang di suruh Eve. Dia adalah Desy, kepala pelayan di rumah Sean. Desy selalu memberitahu perkembangan berita mengenai rumah Sean.

Sean membiarkan saja Desy melakukan apa pun yang di suruh oleh Eve. Menurut Sean, semakin pelayan itu membuat laporan antara Sean dan Ziva. Sudah pasti itu akan membuat Eve patah hati.

Eve menghapus air matanya yang meleleh. "Sean ... harus dengan apa kamu baru bisa memaafkan diriku?"

Sean terdiam mendengarnya. Sean sebenarnya sudah memaafkan Eve. Tetapi bayangan Eve di sentuh oleh Andreas masih membekas di ingatanya.

Sean sama sekali tidak terima kalau Eve sudah tidur dengan pria lain. Sean bahkan menyaksikan sendiri bagaimana Eve mengerang nikmat saat di sentuh oleh Andreas.

Sean membenci akan hal itu. Cinta dan kesetiaan dirinya telah di hancurkan oleh istrinya sendiri. Sean tidak bisa menerima perselingkuhan itu. Berkali-kali Eve meminta maaf, tetapi masih belum bisa mengobati rasa sakitnya.

Tbc

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.