Ayuna begitu mencintai suaminya, meskipun selama pernikahan ia tak pernah menikmati hasil kerja suaminya. Seiring berjalannya waktu, Ayuna akhirnya menggugat cerai suaminya. Mampukah Ayuna jauh dari pria yang sangat dicintainya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian Kesembilanbelas
Tiga jam berlalu, Rani dan temannya sudah diuji kemampuan aktingnya. Sebelum mereka pulang, Rani sengaja menunggu pria yang beberapa jam lalu turun dari mobil keluar salah satu ruangan.
"Itu dia Rani!" kata Rista mengarahkan pandangannya kepada pria tersebut.
Rani memperbaiki rambutnya dan pakaiannya lalu berjalan mengikuti langkah kaki pria itu dengan terburu-buru. Ia sengaja menabrakkan diri ke punggungnya. "Upss.... maaf!" Ia menundukkan kepalanya ketika pria itu berbalik badan.
"Tidak apa-apa!" pria itu berkata dengan nada dingin dan datar.
"Maaf, boleh kita kenalan!" Rani menyodorkan tangannya.
Pria itu tak merespon ajakan Rani berkenalan, ia kemudian berlalu begitu saja dengan cepat menuju mobilnya.
"Hei, kamu!" sergah seseorang dari belakang sehingga membuat Rani dan temannya terkejut dan menoleh.
"Apa kalian tidak tahu kalau pria tadi pemilik tempat ini?" Wanita yang menegur Rani dan Rista memberitahu.
"Kami memang tidak tahu," kata Rani.
"Kalian belum saja jadi artis sudah berani menggoda, memangnya kalian mau jadi wanita penghibur!" sergah wanita itu lagi.
Rani dan Rista menggelengkan kepalanya.
"Jaga sopan santun dan kelakuan kalian!" ucap wanita itu memberikan peringatan.
"Memangnya salah kami mengajak berkenalan pria tadi?" tanya Rani.
"Jelas salah, dia itu incaran salah satu juri yang menilai kalian tadi!" jawab wanita itu lagi.
"Benarkah? Memangnya siapa nama pria itu?" tanya Rani penasaran.
"Aditya Mario Pranoto," jawabnya.
"Oh," Rani dan Rista mengangguk-angguk paham.
"Nama belakangnya hampir sama dengan mantan istrinya Kak Romi," batin Rani.
"Ayo Rani, kita pulang!" ajak Rista kemudian diiyakan adiknya Romi itu.
-
Sementara itu dilain tempat dan waktu, Ayuna dan Mama Irene sudah menunggu Aditya di salah satu restoran.
"Di mana dia?" tanya Ayuna setelah melihat kehadiran adiknya yang telah duduk dihadapannya.
"Dia masih sibuk, Kak. Aku sudah menemuinya," jawab Aditya.
"Mereka belum jadian, Ayuna." Kata Mama Irene.
"Kenapa begitu? Aku pikir mereka mau lanjut ke pernikahan," ucap Ayuna.
"Aku belum berani, Kak. Aku takut dia menolakku, apalagi pekerjaannya sangat padat dan dia sepertinya dekat dengan seseorang," kata Aditya.
"Belum tentu pria itu kekasihnya, 'kan?" tebak Ayuna.
"Ya, aku juga tidak tahu," ucap Aditya.
"Makanya buruan," kata Ayuna.
Aditya yang mendengarnya hanya tersenyum.
Sejam berlalu, Irene pamit kepada kedua anaknya karena ingin pergi dengan suaminya ke rumah saudaranya.
Ayuna pun pulang bersama Aditya, keduanya menaiki mobil yang dikendarai Aditya. Sebelum sampai ke rumah, Aditya mengajak Ayuna menemui salah satu temannya di salah satu restoran.
Ayuna sejenak berhenti melihat plang nama restoran dan membacanya. Ya, dia baru ingat jika makanan yang dipesan Rere dari tempat tersebut.
"Kak, ayo masuk!" ajak Aditya yang sudah lebih jauh beberapa langkah.
Ayuna lantas segera menyusul adiknya dengan cepat.
Ayuna duduk bersama kedua temannya, dirinya ikut mengobrol karena mengenal 2 pria yang menjadi temannya Aditya.
"Ayuna!"
Ayuna menoleh dan tersenyum, "Dicky?"
"Iya, aku Dicky. Ternyata kamu masih ingat aku," ucap pria yang tingginya tak jauh dari Romi.
"Kamu kerja di sini?" tanya Ayuna.
"Iya," jawab Dicky. Mereka bertemu saat pria itu sedang menanyakan menu makanan dan minuman yang akan dipesan Ayuna dan adiknya.
"Sudah lama bekerja di sini?" tanya Ayuna.
"Lumayan juga, ada sekitar tujuh tahun," jawab Dicky. "Hmm... Ngomong-ngomong mau pesan apa?" lanjutnya bertanya.
Ayuna dan Aditya lantas menyebutkan pesanan mereka. Dicky pun pamit melanjutkan pekerjaannya.
Beberapa menit kemudian, 2 gelas minuman dan cemilan kentang goreng tersaji dihadapannya. Ketika hendak menyeruput es jeruk, mata Ayuna melihat pria yang menjadi kurir pengantar makanan saat dirinya berada di rumah Rere. Ayuna lantas menajamkan pandangannya buat memastikannya.
"Kak!"
Ayuna segera membuyarkan pandangannya. "Ya, ada apa?"
"Kakak lihat siapa? Apa ada yang kenal di sini?" tanya Aditya.
"Bukan siapa-siapa. Cuma melihat teman Kakak tadi bekerja," jawab Ayuna beralasan.
"Jangan bilang Kakak menyukainya!" ceplos Aditya.
"Huss... kamu ini!" Ayuna memukul lengan adiknya yang asal bicara.
Diantara para tamu yang datang ke restoran itu, ada sosok Romi juga. Sedari tadi dirinya memperhatikan dari jauh Ayuna dan 3 orang pria yang tak dikenalnya saling mengobrol sesekali diiringi tawa.
"Secepat itu dia sudah mendapatkan pengganti aku? Apa selama ini dia memang berselingkuh cuma aku tidak memiliki bukti saja untuk menjatuhkannya?" batin Romi yang kesal melihat keceriaan mantan istrinya.
lanjutttt terus Mam 🤩💪💪