Jezica adalah anak dari seorang Selebritis single parent. Jazica adalah anak seorang artis film papan atas sekaligus artis INFOTAIMEN. Info tentang ibunya selalu Hits di berbagai media. Hidupnya menjadi tidak biasa, dia jadi kehilangan Privacy karena menjadi anak seorang artis. Ibunya selalu sibuk, bahkan dalam sebulan bisa tidak pulang karena sibuk shooting di luar kota. Jazica merindukan kebersamaan dengan ibunya seperti dulu, saya ibunya masih menjadi guru les bahasa Inggris. Kehidupan keartisan ibunya mempengaruhi dirinya dalam bersosialisasi dan dalam banyak hal lainnya.
Akankah Jezica bisa mengatasi masalahnya sebagai anak selebritis?
Akankah Jezica bisa memenuhi harapan ibunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CACASTAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MANJA SETENGAH MATI
Aisher, akhirnya bisa mengungkap perasaannya pada Jezica. Anak dari lawannya di film "My Love My Brondong" itu mendapat lampu merah Bianca untuk melamar Jezica pada tanggal yang bertepatan dengan ultah Jezica.
Sebenarnya Aisher sudah naksir Jezica sejak lama, saat Jezica menang ajang pemilihan model remaja ibu kota. Dia suka dengan sikap mandiri Jazica yang walau anak selebriti dan artis papan atas, serta anak orang kaya, tapi menjadi bisniswoman berkat usahanya sendiri.
Bahkan, seringkali Aisher, membeli produk tas brand Jezica, trus dibagikan pada fansnya.
"Jezica, maukah kamu jadi kekasih aku?"
Jezica, tersipu malu mendengar Aisher melamarnya. Di depan menara icon Paris.
Aisher berlutut sembari menengadah ke atas, memandangi wajah Jezica yang cantik jelita. Aisher mengangkat dua telapak tangannya dan menyerahkan sebuah cincin dalam kotak berwarna merah.
Jezica menutup mulutnya, lalu tersenyum manis dan teramat manis pada Aisher.
Jezica bahagia, bahagia punya mama yang baik dan sekarang punya kekasih yang juga baik.
Padahal awalnya Jezica, sangat sakit hati pada mamanya, ia sakit hati dengan issue mamanya punya hubungan dengan Aisher. Lalu dia mendapati Aisher datang ke rumahnya beberapa kali, bahkan saat dia pulang kuliah, di dapatnya mamanya ada ruang keluarga sedang tertawa-tawa dengan Aisher, kelihatan mesra sekali. Bahkan dia pernah melihat Aisher masuk ke kamar mamanya untuk mengambil sesuatu katanya. Dan mamanya ada di ruang itu juga.
Yang lebih menyakitkan, saat menonton film bioskop yang diputar kembali di Netflix mamanya beradegan sangat mesra dengan Aisher. Aisher dalam adegan itu begitu terpesona dan dimabuk cinta kelihatannya.
Bahkan di dunia nyata pun, di rumahnya, Aisher dilihatnya mesra sekali dengan mamanya.
Walaupun sebenarnya ada beberapa momen Aisher mengajaknya ngobrol. Aisher sepertinya welcome dan tertarik untuk ngobrol dengan dia. Tapi lagi-lagi mama datang untuk mengganggu mereka.
Misalnya saja saat ia sedang main mobile legends dan berdiam di kamar, mamanya, Jenny, dan Aisher asyik live tiktok. Mereka tertawa terbahak-bahak, bahkan ada yang ngasih give Paus dan singa pada mama karena pada saat itu live bareng. Tambah buat gondok hati Jezica saja. Dia kesal, masuk kamar, sedih lihat kemesraan dan keakraban mama dan Aisher.
Setelah dua jam main games, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk sama Bi Siti.
"Non, ada Den Aishar, mau masuk."
Jezica, menurunkan Headset Gaming-nya. Dia agak kikuk saat Aisher masuk ke dalam kamarnya.
"Hei!"
Aisher menyapanya seasyik mungkin.
*Eh, Hai!"
"Lagi maen games, Mobile Legends?"
"Yups, suka juga?"
"Oh enggak, kurang, he he he, i kurang mahir."
Aisher lalu duduk di samping Jezica, di sebelah kursi gaming Jezica ada sebuah kursi besi yang memang diperuntukkan Jezica buat teman yang datang main bareng dia. Misalnya saja Febby kalau datang ke rumahnya Jezica. Bisa sampai empat jam main bareng.
Bibik Siti yang dari tadi berdiri di belakang mereka izin pamit.
"Non, Bibik, teh keluar dulu, yah."
"Eh iya, Bik."
Aisher melirik Jezica yang manis agak lama, saat Jezica merasa Aisher melihatnya, dia melirik Aisher, tapi cuma sesaat. Aisher lalu memalingkan wajah dan Jezica juga sama, lalu ia pura-pura membenarkan letak keyboard komputernya. Mereka salah tingkah.
Mmm...kamu suak golf nggak?"
"Not yet!"
"What about, Bowling?"
"Yeah!"
"Mau gak, sekali main denganku, mau bowling?"
"Hmm...?"
"Mau.."
"Ehe...Jezica mengangguk sambil senyum simpul pada Aisher."
Aisher merasa bahagia karenanya.
"Oke,, Sabtu, jam 5, aku jemput!"
"iyaa, boleh."
"Deal!" Aisher, mengajak Jezica salaman untuk melegalkan janji date mereka tuk bowling."
"Oke." Jezica membalasnya dengan menjabat tangan Aisher dengan senang hati.
"Jezica..."
"Ya." Jezica memandang balik pada Aisher yang perasaannya membuncah kesenangan saat bertemu pujaan hatinya. Gila, saat beradegan dengan lawan main dia bisa sikat adegan romantis manapun. Saat ketemu cewek mana pun, dia kelihatan cool aja dan biasa aja menanggapi lawan bicara perempuannya. Dari yang cantik gak ketulungan atau yang seksi montok abis, dia santai aja, men, dia cool banget.
Tapi, sama Jezica dia grogi banget, nervous gak ketulungan, jantung dah gak tahu lagi dihitung berapa kali semenit berdetaknya. ampun deh.
"Jezica.."
"Ya, Aishar, kenapa?"
"Sumpah, cewek ini wangi banget, sumpah. Aromanya badannya minta ampun wangi banget, gila. Aroma mulutnya, aduk aroma strawberry baru dipetik. Dia duduk dekat banget hanya tiga jengkal. Dia dah gak kuat, kayaknya pamit aja deh, takut gak kuat iman gue, takut gue gak sengaja megang tangannya, Jagan terlalu cepat, nanti dia ilfil. Ini cewek mahal, bro. Gila manis parah. Langka yang begini.
Jezica, aku pamit dulu, oke."
"ake, bye."
"Oke, Bye!"
"I call you?"
"Oke, bye!"
Aisher ke luar kamar Jezica dengan bahagia. Begitu juga dengan Jezica.
...
PARIS WITH LOVE
Dua hari lalu Aisher menjemput Jezica ke rumahnya, mereka rencananya liburan bareng, dengan ACC dari mamanya. Aishar sudah beberapa kali ke rumah Bianca, dan pastinya kali yang kesekiannya datang menemui Jezica, bukan Bianca.
"Jezica aku sayang banget sama kamu. "
Jezica i love you!"
"Jezica, i want kiss you..mmmmm."
"Gimana yah cara nembaknya?" Aisher sedang berpikir keras gimana cara nembak Jezica. Dia bingung mau ngucapin apa.
"Lu norak banget sih men, santai!"
manajernya, Ampe geleng-geleng kepala melihat Aisher merangkai kata indah untuk diucapkan pada Jezica.
Ini cewek idaman gue, men, beda Ama yang ngejar-ngejar, gue, gue takut ditolak!"
"Ya elaahhhh, seorang Aisher takut ditolak cewek, cemon men, cemon!"
Hari ini Aishar bersama Jezica akan terbang ke Paris, atas izin mamanya dan Bianca, mama Jezica. Bianca membelikan paket perjalanan ke sana, dia menolak habis-habisan, dia pengen yang membiayai semua demi Jezica. Tapi Bianca mengatakan kalau dia sudah senang Aisher jadi calon kekasih anaknya. Itu hadiah dari Bianca untuk mereka.
Pagi itu dia menjemput Jezica ke rumahnya dan langsung bersama ke Bandara. Aishar berangkat bareng, asistennya saja berdua, sementara Jezica bersama Bik Ani, Asisten Jezica, staff kameramen, Bodyguard dua orang, udah kayak rombongan Jezica. Mama mau Jezica aman dan terjaga juga walaupun di Paris gak mungkin ketemu wartawan Indo kan.
Di bawah langit Paris, di bawah rembulan, Aisher menyatakan Cintanya.
Dan kini Aisher duduk bersimpuh memint Jezica untuk jadi kekasihnya. Dia bahagia yang sangat, cowok yang jadi crushnya selama empat tahun itu, menembaknya.
"Jezica,...Jezica sayang...mau kah jadi kekasihnya Aisher?'
Jezica tersenyum, bibirnya membola, dia menutup bibir itu sesat kemudian.
"Sayang..maukah sayang."
Jezica membalas tatapan Aisher. Mata Aisher berbinar-binar tanpa kedip. Lama dan dalam dia menatap Jezica. Kini dia tidak malu lagi menatap mata Jezica, diraihnya tangan Jezica. Dipegangnya jemarinya, diletakkannya di dadanya.
Jezica pun sama, dia tidak lagi malu-malu, dia senang bukan main. Ia membalas tatapancAishar dengan senyum terindah.
"Ya, Aisher, aku mau!"
Aisher lalu melompat gembira, saking gembiranya dia melompat kegirangan. Dia memeluk Jezica yang dibalas Jezica dengan malu-malu.
"Jez, makasih, yah."
"Aku dah suka dari lama, Jezica."
Jezica tertawa, sumringah senyumnya, menambah kecantikannya yang ayu. wajah ayu gadis Jawa.
...
Mereka berjalan-jalan di sepanjang jalan kota di kota Paris. Jezica menggandeng mesra tangan Aisher. Di belakang mereka ada Bik Siti, Rika asistennya, dan seorang Bodyguardnya.
Pasangan muda-mudi itu bahagia di bawah rembukan kita Paris.