Dendam, cinta, dan kebohongan. Sebuah permainan yang berbahaya dan tak terduga. Amanda, seorang wanita yang memiliki tujuan yang jelas, mendekati suami Selena, Reagan, seorang pria tampan dan sukses.
Namun, Amanda tidak tahu bahwa Reagan memiliki rahasia yang tersembunyi di balik pernikahannya dengan Selena. Amanda terus beraksi tanpa menyadari bahwa dirinya sudah terlibat dalam permainan dan konflik yang besar.
Apa yang sebenarnya tersembunyi di balik pernikahan Reagan dan Selena yang terlihat sempurna itu? Dan apa yang akan terjadi ketika dendam dan cinta berbenturan?
Pleas yang baca dan gak suka skip aja🙏
Jangan tinggalkan jejak buruknya🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCS 19. Aku akan Menikahinya.
Kendaraan mewah itu melaju jauh meninggalkan perusahaan. Reagan sendiri yang mengemudikannya dan Amanda duduk dengan tenang di sisi pria itu.
"Kita sebenarnya mau kemana, Rey?"
Amanda terus memperhatikan jalanan yang mereka lintasi. Reagan mengemudikan mobilnya cukup kencang, membuat kendaraan mewah itu seperti meluncur dengan mulus di jalanan.
"Apa pertemuan bisnis mu di luar kota?" Amanda menoleh pada pria yang ia pikir tengah fokus mengemudi. Nyatanya Reagan tengah memperhatikan dirinya dengan tersenyum kecil, hanya sesekali pria itu melirik pada jalanan.
Amanda memutar bola matanya malas. Melihat wajah Reagan yang seperti itu, membuat Amanda ingin melemparnya saja.
"Jawab pertanyaanku, Rey!"
"Kau mulai berani memerintahku?"
Amanda mendengus. Ia membuang wajah ke luar jendela, tak ingin menatap pada Reagan yang terus saja mengulum senyum padanya. Pria itu benar-benar menyebalkan.
"Jangan terus melihatku. Perhatikan jalanan jika ingin kita sampai dengan selamat!" tekan Amanda tanpa menatap ke arah Reagan.
"Kau terlalu cantik untuk aku abaikan, Sayang," jawab Reagan santai dan membuat Amanda sedikit mengerjap.
Penampilannya hari ini yang menggunakan mini dress bermotif flamingo memang sangat jauh berbeda. Amanda sebelumnya tidak pernah mengenakan pakaian seperti ini. Termasuk menggunakan high heels di kakinya. Amanda melirik sesaat ke kakinya, ia sedikit tersenyum. Lucas begitu pandai memilih sesuatu yang cantik dan indah menurut Amanda.
"Kenapa kau tersenyum?"
"Karena aku cantik," jawab Amanda langsung dengan senyuman yang sudah lenyap dari wajah cantiknya.
Reagan tertawa melihat tingkah itu. Amanda mengatakan dirinya cantik dengan wajah yang cemberut. Sangat menggemaskan di matanya.
"Lihat aku. Jangan alihkan wajah yang katanya cantik itu saat bicara denganku."
Amanda kembali mendengus mendengar perkataan Reagan, ia enggan untuk menurut. Wanita itu bahkan mengubah posisi duduknya dengan sedikit menyamping, mengarah pada jendela sehingga membelakangi Reagan.
Namun sedetik kemudian Amanda merasakan kendaraan itu berhenti secara mendadak. Ia terkejut, hampir saja kepalanya terbentur bagian mobil. Dan belum selesai Amanda dengan keterkejutannya, gerakan Reagan yang tiba-tiba membuka sabuk pengaman dan menyentak tubuhnya serta mendaratkan ciuman di bibirnya berhasil membuat Amanda membulatkan mata.
Reagan tak lagi bisa menahan diri. Amanda terlalu memancingnya dan membuat Reagan memilih menghentikan mobil di jalanan hanya untuk mendaratkan ciuman di bibir wanita itu. Reagan melumat bibir itu sesaat, menikmati sesuatu yang memang dari perusahaan tadi sudah ingin sekali ia lakukan. Dan pria itu baru menghentikan aksinya setelah merasakan Amanda yang terengah. Wanita itu ternyata masih belum bisa menerima serangan mendadak darinya. Padahal Reagan sudah terlalu sering melakukan hal yang sama pada Amanda.
"Dasar menyebalkan," gerutu Amanda dengan memberikan pukulan pada Reagan yang masih mengukungnya.
Amanda sungguh terkejut dengan tindakan Reagan. Ia bahkan sampai lupa caranya untuk bernapas di sela-sela serangan mendadak yang pria itu berikan. Reagan selalu saja berhasil membuat nyawa Amanda bisa keluar masuk meninggalkan raganya.
"Tapi kau menyukai, kan?" tanya Reagan dengan wajah tampannya yang terus tersenyum kecil pada Amanda.
"Jangan menggodaku!"
Reagan tertawa. Ia kembali duduk di belakang kemudi setelah memasangkan sabuk pengaman pada Amanda dan mengecup sekilas bibir kekasihnya. Pria itu kembali melajukan mobil dengan satu tangan yang kini terus menggenggam tangan Amanda.
Cukup jauh kendaraan itu melaju meninggalkan kota. Entah kemana sebenarnya tujuan Reagan dan rekan bisnis seperti apa yang akan pria itu temui. Amanda juga tak lagi ingin mempertanyakannya. Ia hanya duduk dengan tenang selama perjalanan.
Hingga kendaraan itu sampai di sebuah hunian besar yang berada di tengah hamparan tumbuhan teh. Reagan keluar, ia terlebih dahulu mengitari mobil untuk membuka pintu di sisi Amanda dan meminta wanita cantik itu untuk keluar.
Reagan membawa Amanda menuju hunian dengan seseorang yang sudah berdiri menunggunya di sana.
"Akhirnya kau datang menemuiku, Ryk."
Reagan memeluk pria paruh baya yang menyambut kehadirannya dengan tersenyum bahagia.
"Siapa dia, Ryk? Istrimu?" tanya pria paruh baya itu dengan tatapan yang mengarah pada Amanda.
Reagan tertawa terutama ketika melihat wajah Amanda yang sudah memerah. Wanita itu pasti merasa malu karena disebut sebagai istrinya, sedangkan ia sudah memiliki istri lain.
"Dia kekasihku, Paman. Aku akan menikahinya setelah urusanku selesai."
Pria paruh baya itu mengangguk mendengar jawaban Reagan. Sedangkan Amanda, wanita itu semakin terpaku. Apa tadi yang Reagan katakan? Reagan akan menikahi Amanda? Lalu bagaimana dengan Selena? Setelah urusan pria itu selesai? Urusan apa? Apa ia akan jadi istri kedua Reagan? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di kepala Amanda, bahkan ketika ia sudah dibawa masuk mengikuti langkah Reagan ke dalam kediaman pria paruh baya itu.
*
*
*
Mobil mewah berwarna hitam itu melintasi pintu gerbang yang baru saja terbuka dan langsung melaju menuju hunian mewah bergaya modern.
Selena keluar dari dalam mobil setelah pintu kendaraannya dibuka oleh pekerja yang ada di kediaman keluarga Carson. Ya. Wanita itu kini datang untuk menemui ayahnya-Tuan Carson yang sesaat lalu menghubungi dan memintanya datang bersama Reagan sang suami.
"Tuan sudah menunggu Anda di ruangannya, Nona."
Selena hanya mengangguk. Wanita itu terus berjalan menuju ruangan kerja ayahnya. Selena masuk setelah sebelumnya memberikan ketukan pada pintu.
Hening dan tenang. Ruangan yang begitu terang karena satu sisi dindingnya terbuat dari kaca, pancaran cahaya dari luar merambat masuk menyentuh benda-benda berkilau yang tersusun rapi di dalamnya.
Tuan Carson sangat menyukai benda-benda antik berupa guci, keramik maupun lukisan yang bernilai fantastis. Pria paruh baya yang masih terlihat gagah itu bisa disebut sebagai kolektor. Banyaknya kekayaan yang ia miliki memudahkan Tuan Carson untuk menemukan benda-benda tersebut dan menatanya dengan rapi di kediamannya.
"Ada apa Papa memintaku datang?" tanya Selena. Ia duduk di sofa sedangkan ayahnya duduk di kursi kerja pria itu seraya menatap benda berkilau yang ada di tangannya.
"Di mana Reagan?" Tuan Carson meletakkan guci yang berukuran sangat kecil itu di atas meja. Ia beranjak dan ikut bergabung bersama Selena yang duduk di sofa. "Kenapa dia tidak datang bersamamu?"
"Rey memiliki urusan bisnis di luar, Pa. Dia sangat sibuk."
"Terlalu sibuk sampai tidak ada waktu bersama. Kalau seperti ini terus kapan kalian akan memberikan cucu untuk Papa?"
Selena menghela napas. Sudah ia duga jika ayahnya meminta ia datang hanya untuk membahas prihal cucu. Tuan Carson memang menginginkan cucu laki-laki dari pernikahan Selena dan Reagan. Pria paruh baya itu membutuhkan pewaris bisnis untuk Carson Holdings.
"Kami pasti akan memberikan Papa seorang cucu. Ini hanya masalah waktu."
"Satu tahun. Kau dan Reagan sudah menikah satu tahun. Itu bukan waktu yang sebentar dan sampai sekarang kau belum hamil, kan?!"
Selena hanya bisa diam. Namun dalam benaknya wanita itu tetap menjawab, bagaimana ia bisa hamil, Reagan saja sama sekali tidak pernah menyentuhnya. Jika mengingat hal itu, Selena menjadi kesal sendiri. Reagan terlalu sulit untuk ia goda.
Selena bukan tidak pernah mencoba untuk mendekati Reagan agar mereka berakhir menghabiskan malam bersama. Ia sudah pernah menjadi jalang di depan pria itu. Tapi semua yang Selena lakukan tidak ada artinya, pertahanan Reagan terlalu kuat. Suaminya seakan mati rasa dan tak berselera sekalipun melihatnya tanpa busana.
"Atau Reagan memiliki wanita lain di luar sana."
"Papa!"
"Papa hanya menebak. Pria yang memiliki kekuasaan akan seperti magnet bagi wanita liar di luar sana."
Selena terpaku. Tidak salah memang dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya. Pria berkuasa terlebih berwajah tampan seperti Reagan pasti akan membuat banyak wanita berusaha untuk menggoda.
"Jangan jadi wanita bodoh, Selena."
"Reagan tidak seperti itu, Pa. Dia tidak mudah tertarik dengan wanita, apalagi dengan wanita murahan di luar sana."
Tuan Carson hanya mengangguk tak perduli. Ia meraih gelas dan menuang minuman yang memang sudah tersedia di atas meja. Pria paruh baya itu sesaat menikmati hangatnya teh beraromkan rose tersebut. Sedangkan Selena, pikirannya sedikit berlari pada apa yang sebelumnya ayahnya katakan.
"Papa tidak mau tahu, bagiamana pun caranya kau dan Reagan harus segera memberikan papa cucu. Carson Holdings butuh pewaris."
"Kenapa tidak memberikannya kepadaku saja," tanya Selena polos.
"Apa yang bisa Papa andalkan darimu. Memberikan semuanya padamu sama saja melepaskannya."
Selena mencibir. Ayahnya terlalu jelas jika menilai dirinya tak berguna karena memang sama sekali tidak mengerti tentang dunia bisnis.
"Kalau begitu biarkan Reagan saja yang mengambil alih. Papa sangat tahu kemampuannya bukan."
"Dia bukan putra papa!" tekan Tuan Carson yang membuat Selena seketika terdiam. "Kau sangat tahu bagaimana kerja keras papa untuk mempertahankan semuanya. Papa tidak akan melepaskannya begitu saja jika tidak pada keturunan papa sendiri!"
Tatapan Tuan Carson berubah tajam pada Selena. Usahanya mempertahankan Carson Holdings memanglah sulit. Tidak semudah ketika ia meraih semuanya dalam sekejap dari tangan keluarga Rykhard.
Carson Holdings atau sebelumnya bernama Rykhard Holdings adalah induk perusahaan yang memiliki saham dan kepemilikan mayoritas di beberapa anak perusahaan lain. Banyak perusahaan-perusahaan lain dan berbagai bisnis di bawah naungan Rykhard Holdings dan semakin berkembang ketika kekuasaan sepenuhnya berpindah pada tangan Tuan Carson. Ia juga mengubah namanya, hingga kini dikenal sebagai perusahaan raksasa Carson Holdings.
Namun sesuatu yang hebat dan besar tatap takkan bisa dilakukan seorang diri. Tuan Carson tetap memerlukan sokongan dan dukungan pengusaha lain. Dan akhir-akhir ini ia sedikit lengah hingga beberapa saham mayoritas berpindah nama kepemilikan. Kedudukannya yang tak lagi mencengkram seperti dulu, membuat ia kini memikirkan seorang pewaris dan menuntutnya pada Selena.