Mayra begitu bahagia dijodohkan dengan pria pilihannya, akan tetapi harapannya dicintai harus pupus dan kandas. Rayyan Atmadja sangat membenci Mayra namun dirinya enggan untuk melepaskan.
Apakah Mayra mampu mempertahankan dan membuat Rayyan mencintainya atau Mayra lama-lama menjadi bosan lalu meninggalkan pria pilihannya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 - Dimarahi Oma Salsa
Rayyan memutuskan kembali ke kotanya setelah mendapatkan telepon dari Oma Salsa, wanita lansia itu menyuruh untuk segera pulang.
Begitu sampai di kediaman orang tuanya, Oma Salsa yang sudah menunggunya lantas melayangkan tamparan di pipi Rayyan membuat Tio dan Citra tampak terkejut serta heran.
"Kenapa Oma menamparku?" Rayyan begitu bingung dengan sikap neneknya.
"Apa yang sudah kamu lakukan kepada cucu menantuku, hah?" Oma Salsa sangat marah.
"Dari mana Oma mengetahui aku bertemu dengannya?" Rayyan tampak heran.
"Ibu mertuamu yang memberitahu Oma!" ucap Oma Salsa lantang.
"Jadi selama ini Oma sudah mengetahui semuanya?" tanya Rayyan meyakinkan.
"Ya, makanya Oma tidak pernah memaksa kamu lagi untuk mencarinya. Karena menurut Oma memang lebih baik Mayra menjauh darimu," jawab Oma Salsa.
"Jadi Oma juga tahu jika Mayra memiliki anak?" tanya Rayyan lagi.
"Ya," jawab Oma Salsa singkat.
"Kenapa Oma tidak memberitahu aku jika Mayra hamil anakku?" lagi-lagi Rayyan bertanya.
"Maksudnya apa Rayyan? Mayra punya anak darimu?" Citra sedari tadi diam mendengar obrolan antara mertua dan putranya ikut bertanya karena penasaran.
"Iya, putramu saja yang enggan bertanggung jawab!" kata Oma Salsa kesal.
"Kamu bilang tidak pernah menyentuhnya, kenapa dia bisa hamil?" Citra menatap Rayyan, ia tampak kecewa mendengar jika Mayra memiliki anak dari Rayyan.
"Tentu bisa, mereka 'kan suami istri!" sahut Oma Salsa.
"Kenapa Mama tidak memberitahu kami?" Tio juga turut bicara.
"Buat apa?" tanya Oma Salsa. "Putramu tidak menginginkan ibunya, jadi untuk apa aku memberitahu kalian jika selama ini Rayyan punya anak," lanjutnya berkata.
"Oma, aku akan membawa Mayra pulang," ucap Rayyan.
"Tidak!" tolak Oma Salsa.
"Kenapa, Oma? Bukankah Oma yang menginginkan Mayra menjadi cucu menantu di keluarga ini?" tanya Rayyan.
"Awalnya begitu, tapi setelah kamu menyakitinya Oma malah berharap kamu segera menceraikannya!" jawab Oma Salsa tegas.
Citra yang mendengarnya tersenyum bahagia impiannya terwujud, wanita tak disukainya itu akan pergi dari keluarga besarnya.
"Tidak, Oma!" tolak Rayyan tegas.
"Rayyan, ini kabar bagus. Kenapa menolak permintaan Oma kamu?" Citra merasa heran dengan sikap putranya.
"Aku tidak mau melepaskan dia lagi, Ma. Apalagi ada anak yang dilahirkannya," jelas Rayyan.
"Bukankah kamu tidak mencintainya?" tanya Citra lagi.
"Aku merasa menyesal, Ma. Beberapa tahun ini aku selalu mengingatnya," jawab Rayyan.
"Rayyan, jangan bodoh! Mayra bukan wanita baik, belum tentu itu anakmu!" Citra begitu kesal dengan sikap putranya.
"Mayra belum pernah menikah, pastinya itu anakku, Ma!" kata Rayyan.
"Di mana sekarang Mayra, Oma? Biar kami menjemputnya," ujar Tio.
"Kalian tidak boleh mengambilnya, Rayyan harus menceraikannya dan aku akan menjodohkannya dengan pria yang lebih baik dari Rayyan!" tegas Oma Salsa.
"Aku tetap akan mempertahankan Mayra, Oma!" Rayyan tak mau kalah.
"Jangan egois, Rayyan!" sentak Oma Salsa. "Kamu ingin menyiksanya lagi? Dia berhak bahagia!" tambahnya.
"Oma, aku mengaku salah. Selama ini aku memang tidak mengharapkannya, tapi aku sungguh menyesal!" ujar Rayyan.
"Rayyan, Mama tidak setuju kamu membawa Mayra!" Citra bersikeras dengan pendiriannya.
"Ada cucu Mama yang lahir dari rahim Mayra," ucap Rayyan.
"Mama tidak peduli!" Citra memilih berlalu.
"Kamu lihat 'kan? Mama kamu sangat membenci Mayra, bagaimana mungkin Mayra bisa bahagia bersamamu?" singgung Oma Salsa.
"Urusan mama kamu biar Papa yang bicara," Tio menatap putranya agar tak terlalu ambil pusing dengan ucapan istrinya, ia pun segera menyusul Citra.
"Oma, aku mohon. Beri aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan aku dengan Mayra!" Rayyan memegang tangan kanan Oma Salsa.
"Beberapa tahun ini Oma Salsa cukup sabar dengan sikapmu, kamu sama sekali tidak berusaha mencarinya. Padahal Oma sudah menawarkan bantuan kepada Mayra agar mempermudah urusan perceraian kalian, tapi Mayra menolak juga. Dia hanya mau kamu yang menceraikannya," jelas Oma Salsa panjang lebar.
"Berarti Mayra memang masih mengharapkan aku!" kata Rayyan.
"Bukan berharap, tapi dia ingin kamu yang menceraikannya! Jika memang dia masih bersedia denganmu, dia pasti memberitahumu tentang kehamilannya!" ujar Oma Salsa.
Rayyan terdiam dan berpikir.
"Oma sungguh kasihan kepadanya, tiap hari Rama selalu bertanya di mana ayahnya. Dia terpaksa berbohong, karena dirinya belum siap mengatakan jika kamu tak mengharapkannya. Dia takut kamu menolak kehadiran Rama," jelas Oma Salsa yang tak terasa air matanya menetes.
Rayyan yang mendengarnya juga meneteskan air matanya, selama ini dirinya sudah menelantarkan putranya.
"Oma akan memberikan kamu satu kesempatan lagi, jika kamu menyakitinya maka kamu harus meninggalkannya!" ancam Oma Salsa.
"Aku janji tidak menyakitinya, terima kasih, Oma!" Rayyan memeluk neneknya dengan tersenyum senang.
Salam kenal
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜