NovelToon NovelToon
"Rediscovering Love: A Tale Of Relationships"

"Rediscovering Love: A Tale Of Relationships"

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Selingkuh / Pelakor / Kehidupan di Kantor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: mibrenebon

"Siapa sangka di balik tirai kehidupan rumah tangga yang tampak sempurna, ada kisah yang tak terduga?

Dalam "Rediscovering Love: A Tale of Relationships" Sebastian Dwiantara dan Luna Aurora adalah pasangan yang tampaknya memiliki segalanya.

Namun, apa yang terjadi ketika hubungan mereka diuji oleh tantangan besar?

Dari pertengkaran yang memanas hingga godaan dari luar, kisah ini memperlihatkan sisi lain dari pernikahan yang penuh lika-liku.

Jadi, siapakah yang akan bertahan, dan bagaimana mereka menghidupkan kembali cinta di antara semua rintangan?

Baca kisah yang penuh emosi ini dan temukan jawabannya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mibrenebon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan siang bersama Sarah

Sebastian menutup laptopnya dan merapikan dokumen-dokumen yang berserakan di meja kerjanya. Perutnya mulai keroncongan, menandakan saatnya untuk makan siang. Ia melihat jam tangan, pukul 12:30. Sebelum beranjak dari kursinya, Sebastian melirik kalender di dinding, memastikan tidak ada rapat mendadak yang mungkin terlewat.

Keluar dari ruangannya, Sebastian menuju pantry untuk mengambil botol air. Di lorong, ia bertemu beberapa rekan kerja yang juga sedang menuju kantin. Namun, hari itu Sebastian berencana makan di luar, mencari suasana baru setelah pagi yang penuh dengan rapat-rapat melelahkan.

Saat hendak menuju pintu keluar gedung, langkahnya terhenti ketika melihat Sarah di lobby tampak sedikit kebingungan dengan dua tas besar di tangan. Dengan ramah, Sebastian mendekati Sarah.

“Sedang apa di sini? Kamu terlihat kesulitan,” sapa Sebastian sambil tersenyum.

Sarah mendongak dan membalas senyum Sebastian. “Hai, Bas. Iya nih, aku bawa banyak bekal makan siang hari ini. Aku pikir mau makan di luar, tapi kelihatannya aku bawa terlalu banyak.”

Sebastian melirik kedua tas yang dibawa Sarah. “Banyak sekali. Kamu masak sendiri?”

Sarah mengangguk, wajahnya sedikit memerah. “Iya, aku suka memasak. Kadang aku bawa lebih banyak dari yang kubutuhkan, cuma buat jaga-jaga. Kamu sudah makan siang?”

Sebastian menggeleng. “Belum. Aku baru mau keluar cari makan. Tapi, kalau kamu mau, kita bisa makan bareng. Bagaimana kalau kita makan di ruanganmu saja? Lebih nyaman dan kita bisa ngobrol.”

Mata Sarah berbinar, tampak senang dengan tawaran tersebut. “Boleh! Ayo, ikut aku.”

Sebastian dan Sarah kemudian naik lift menuju lantai tiga. Sepanjang perjalanan, Sarah bercerita tentang kegemarannya memasak dan bereksperimen dengan resep-resep baru, sementara Sebastian menimpali sesekali cerita Sarah.

Setibanya di ruangan Sarah, mereka segera mengatur meja kecil di sudut ruangan menjadi tempat makan darurat. Sarah mulai mengeluarkan bekal dari tasnya, dan Sebastian terkejut melihat berbagai macam hidangan yang disiapkan.

“Sarah, ini benar-benar banyak sekali makanannya!” ujar Sebastian kagum.

Sarah tertawa. “Iya, aku sedikit berlebihan kalau soal memasak. Tapi semoga kamu suka, Bas.”

Mereka duduk berhadapan dan mulai menikmati hidangan yang ada. Ada nasi goreng dengan ayam teriyaki, salad sayur segar, sushi buatan sendiri, dan beberapa potong kue kecil untuk pencuci mulut. Setiap suapan, Sebastian memuji kelezatan masakan Sarah, membuat Sarah semakin percaya diri.

“Makananmu enak sekali, Sarah. Kamu benar-benar berbakat,” kata Sebastian sambil mengambil potongan sushi terakhir.

Sarah tersenyum malu-malu. “Terima kasih, Bas. Aku senang kamu suka. Aku memang selalu masak lebih banyak supaya bisa berbagi dengan teman-teman.”

Setelah menghabiskan makan siang, mereka membereskan meja dan mengobrol sebentar lagi sebelum kembali bekerja. Sebastian merasa makan siang kali ini sangat menyenangkan, berbeda dari biasanya. Kebersamaan dengan Sarah membuatnya merasa lebih segar dan siap menghadapi sisa hari yang masih penuh dengan pekerjaan.

“Aku benar-benar kenyang, Sarah. Terima kasih sudah berbagi makan siang,” kata Sebastian ketika mereka kembali ke meja kerja masing-masing.

“Terima kasih juga, Bas. Aku senang bisa berbagi dan mengobrol denganmu. Lain kali, aku akan bawa bekal lagi, kita bisa makan bersama lagi,” balas Sarah dengan senyum tulus.

Sebastian mengangguk dan melangkah menuju ruangannya. Dalam hati, ia bersyukur telah bertemu Sarah dan menghabiskan makan siang bersama. Hari itu bukan hanya perutnya yang kenyang, tapi juga hatinya yang terasa lebih hangat karena dekat dengan Sarah.

............................

...Sampai jumpa di part selanjutnya guys 😋...

1
selena d'flonce
rating dulu baru lanjut baca, mangats kak
selena d'flonce
novel sebagus ini sayang banget kaloo sepi😫 kata katanya bagus banget padahal, tertata rapi dan mengikuti pedoman baik, makin sukaa!! sukses selalu thor-nim
selena d'flonce
aaaa proud of you Luna! kamu ga sendiri, ada readers yang setia nemenin kamu!!/Determined/
selena d'flonce
sedih banget jadi Luna, wanita mana yang ga sakit hati digituin sama suaminya?🥹
Suzana Uzis
terlampau ringkas x tau apa kesudahan cerita macam tergantung
nurul hidayati
ceritanya kok gini ya... yang menang kayaknya pelakor ne... pelakor sllu menang hadeehh... nyesek lha
Agus Tina
Thor kenapa nggantung?
CER°: /Sleep/
total 1 replies
Nna_
emg sebastian g blg klo luna istrinya? mrka berdua gda perasaan mau ktmu, serumah lgi? kok bisa slma itu?
CER°: namanya jugaa lagi marahan kak wkwk
total 1 replies
Nna_
Jgn smpe tdk di lnjt novel ini aku udh suka bgt ceritanya bguss!! dpt pljrn dlm berumah tangga sukaa bgt pokoknya/Kiss/
CER°: wahh makasihh yaa. 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!