NovelToon NovelToon
Sugar Baby Om Ganteng

Sugar Baby Om Ganteng

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Tessa Amelia Wahyudi

Karena sudah bosan dengan hidup susah, akhirnya Dinda memilih jalan pintas mengikuti teman-temannya yang menjadi wanita simpanan para pria kaya di luar sana. Sebutan kerennya sugar baby.

Mereka bisa hidup mewah dan banyak uang bahkan temannya ada yang dibelikan mobil hingga membuat Dinda tergiur untuk melakukan hal itu saat sekolah demi membantu ekonomi keluarganya karena dia mulai bosan makan dengan tahu dan tempe saja.

Lalu, akankah Dinda mendapatkan apa yang diinginkannya dengan standar yang begitu tinggi untuk calon sugar Daddy-nya karena dia tidak ingin laki-laki tua dan perut buncit seperti sugar daddy-nya Intan teman sekolahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Biasa

Setelah melakukan apa yang mereka lakukan tadi malam Dinda terlihat jauh lebih rileks begitu juga dengan Daniel yang mulai membiasakan dirinya dengan kehadiran wanita itu. Seperti tidak ada yang terjadi pada mereka dan bersikap seolah-olah apa yang mereka lakukan itu biasa saja.

Daniel bangun pagi di meja makan setelah melihat sarapan yang tersaji di sana. Dia melihat Dinda yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuk mereka saat ini. Makanan yang sangat sederhana sebuah nasi goreng siap tapi bisa membuat Daniel merasa tergiur untuk mencobanya.

"Sarapan om?" tanya Dinda saat dia membawa segelas teh hangat untuk laki-laki itu.

"Besok Kevin mengadakan private party di sebuah kapal pesiar yang sudah disewanya. Dia mengatakan bahwa dia akan membawa sugar baby-nya yang ternyata itu adalah temanmu. Jadi apa kau ingin ikut pergi ke sana atau tidak? jika tidak ingin ikut denganku tidak masalah karena aku tidak memaksamu sama sekali," ucap Daniel dengan datar. Dia tidak ingin Dinda mengira bahwa dia memaksanya untuk ikut padahal yang sebaliknya tidak seperti. Dia hanya ingin mengatakan pada wanita itu jika temannya juga ikut pergi bersama mereka karena memang Kevin yang mengajaknya. Terkadang tidak habis pikir dengan Kevin karena dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan sugar baby-nya daripada dengan istri dan anak-anaknya di rumah. Agak aneh memang tapi seperti itulah kenyataannya. Kevin lebih suka menghabiskan waktu di luar daripada bersama keluarganya karena menurutnya sendiri keluarganya itu sangat membosankan apalagi istrinya.

Wanita itu terlalu fokus pada karirnya sendiri hingga tidak memikirkan bagaimana perasaan suami dan juga anaknya adalah. Mereka akan terlihat sangat harmonis di luar tapi tidak di dalamnya. Hal itu pula yang membuat Kevin mencari kepuasan di luar sana.

"Hah? kapal pesiar? apa tidak masalah jika aku ikut?"

"Masalah jika kau yang membuat masalah. Jadi jika ingin ingin pergi ke acara tersebut jangan pernah membuat masalah dan jangan membuatku malu untuk itu. Aku tidak ingin terlihat buruk di mata banyak orang." jelas Daniel. Dia menjelaskan apa yang seharusnya Dinda ketahui untuk semua ini.

"Oh, yasudah jika begitu." jawab Dinda. Mereka menghabiskan sarapan mereka, sampai Daniel mengajak Dinda untuk pergi bersama mereka karena acaranya di adakan malam ini juga. Dinda sendiri mempersiapkan apa saja yang harus mereka bawa nanti. Dia bertanya pada Daniel apa yang akan mereka bawa.

"Apa yang harus kita bawa om?" tanya Dinda yang tidak mengerti apa saja yang mereka butuhkan nantinya selama di kapal pesiar.

"Acaranya hanya satu malam saja. Kau tidak perlu membawa apapun ke sana karena besok kau juga harus sekolah. Jika ingin membawa sesuatu bawa saja seragam sekolahmu dan ingat satu hal lagi, jangan membuatku mu dengan pakaian kuno yang sering kau pakai itu!" Daniel meninggalkan Dinda yang masih berada di meja makan. Sedangkan dia sendiri langsung pergi menuju kolam renang miliknya ini yang ada di apartemen mewah yang menjadi tempat tinggalnya saat ini.

Melihat Daniel yang berenang membuat Dinda langsung berinisiatif untuk membawakannya jus lalu meletakkannya di meja yang ada di pinggir kolam renang. Sedangkan dia sendiri kembali ke dalam kamarnya untuk menghubungi kedua teman sesatnya.

"Apaan?" tanya Siska yang ternyata berada di kost miliknya. Begitu juga dengan Intan yang ada di dekatnya.

"Gua di ajak om Daniel pergi ke private party om Kevin temennya. Lu ikut juga gak sis?" tanya Dinda karena dia takut jika Siska tidak ikut dia akan merasa canggung nantinya.

"Ikut dong! Gue kan kesayangannya doi. Mau saingan sama biniknya sulit. Cantik, tapi gak bisa muasin om Kevin gimana dong?" soal ini mereka semua tau bagaimana kehidupan Kevin yang sesungguhnya dengan keluarganya sendiri.

"Halah, gaya banget sih Lo. Jangan terlalu kepedean lebih dulu karena kita sama-sama tahu seperti apa para laki-laki hidung belang tersebut. Tidak ada yang namanya kesayangan karena mereka hanya menginginkan kepuasan saja. Gue udah bilang sama kalian berdua untuk tidak melibatkan perasaan dalam hal seperti ini!" ucap Intan yang pertama kali terjun ke dalam dunia gelap ini. Dunia yang menghalalkan segala cara demi mencapai keinginan mereka untuk menjadi jauh lebih baik dan memiliki banyak uang.

Sebenarnya Intan tidak salah jika dia mengatakan hal seperti itu karena memang tidak ada yang bisa andalkan dalam hubungan seperti ini selain uang saja. Perasaan, dia pun tidak bisa melibatkan perasaan di sini karena dia tidak ingin terjerat dengan siapapun.

"Bener, Intan bener Sis. Jangan melibatkan perasaan apapun dalam hubungan kita seperti ini. Kita hanya penguasa jabarkan Om Daniel juga udah bilang bahwa dia nggak mau punya anak dari wanita kayak gue. Arti kasarnya kan dia nggak sedih kalau benihnya tumbuh di dalam rahim gue. Gini aja deh, kita ngelakuin hal ini agar bisa mendapatkan uang kan?" kedua temannya itu mengangguk antusias karena memang seperti itulah kenyataannya bahwa mereka melakukan hal itu semua demi uang, karena mereka semua sudah bosan dengan hidup miskin maka dari itu mereka memilih jalan pintas seperti ini.

"Bener. Lu udah KB belum?" tanya Siska yang takut jika Dinda sampai hamil. Apalagi sekolah mereka yang hanya tinggal beberapa bulan lagi. Jadi sebisa mungkin mereka harus berusaha untuk mempertahankan semua itu agar tidak menjadi bumerang nantinya.

"Udah, gue minum terus itu obat. Apalagi tadi malam gue juga baru ngelakuin hal itu lagi sama si om. Anjir, gue ketagihan banget apalagi tdi malam gue udah mulai berani balas sih om, jadi ya gitu deh."

"What? Bangs*t banget Lo ya! Kita kira selama ini nutup polos ternyata apaan. Udah mulai ahli rupanya sih kawan!" Intan tidak percaya jika Dinda berani melakukan hal seperti itu dengan Daniel dan bahkan dia mulai berani membalas setiap sentuhan yang laki-laki itu berikan padanya.

"Halah, kan lu berdua yang pada ngasih gue video-video kayak begitu. Lagian mana gue tahu kalau si Om pulang gue pakai piyama pendek tali satu. Gerah soalnya, lah tiba-tiba si om baru pulang dari Singapura. Ya gak tau gue kita ngelakuin hal itu gitu aja sih. Gak ngerti juga sih gue. Pokoknya terjadi gitu aja dan berakhir di sofa."

"Njir! Di sofa. Besok di kolam renang, bathub, dapur, mobil, kursi kerja, meja tv, dinding kaca kayak di 365 day's yang di peranin om Morrone. Anjay, gue inget itu kedutan sendiri. Parah sih tuh film, apalagi sekarang ada yang baru juga kan? Culpa Mia iya gak sih? lupa gue!"

"Ku kudu inget satu hal, kalau di kapal pesiar jauh lebih ekstrim. Inget film fifty shade of grey? Asli itu film keren banget menurut gue. Bos besar, kaya raya. Pasti seru tuh!!" Intan menimpali apa yang sedang mereka bicarakan saat ini tanpa sadar jika mereka sudah berbicara selama hampir satu jam lamanya.

...****************...

1
Patrish
Tessa Amalia.... hari ini aku menyelesaikan membaca cerita ini.. YANG KE DUA... ternyata aku sangat menikmati....
flower
/Shy//Shy/
Patrish
Tuhan.. pakai T ya thor jangan t 🙏🏻🙏🏻
Patrish
begitu sakitnya Daniel... seperti kaca retak... ketika diperbaiki maka bekasnya tetap.. tidak hilang... seperti paku yang ditancapkan di dinding.. ketika paku dicabut makan bekasnya tetap menganga.... hati yang luka susah untuk disembuhkan
Patrish
"....dalam untung dan malang.. dalam suka dan duka... dalam sakit dan sehat......... "

jadiningatwaktuitudi depanaltar❤❤❤❤
Patrish
pasti lah!!!! seorang anak dengan mata kepalanya sendiri melihat penderitaan ibunya.. sementara ayahnya tidak membela sedikit pun..
Patrish
good Girl Dinda... harus seperti itu.... jangan sampai terinjak👍🏻👍🏻
Patrish
😢😢😢😢poor Daniel...
Patrish
ini yang ada dipikiranku... semoga adik adiknya bisa melanjutkan sekolah dan hidup layak.... ❤Daniel❤
Patrish
biarkan ibu reda dulu Dinda... ada saatnya semua menjadi baik...
Nora Novita Siampa
Luar biasa
Ifah Ifah
good Daniel buat daddy mu menyesal
Ifah Ifah
kasian dinda 😭😭😭
Ifah Ifah
moga daniel tau perbuatan Elizabeth
Patrish
waah.. Daniel.. Daniel... nyalimu tidak sebading dengan bentuk tubuhmu..
Ifah Ifah
Luar biasa
flower
/Proud//Proud/
Ifah Ifah: teman yg solid 👍👍😁😁
total 1 replies
Tini Purwanto
Luar biasa
Tini Purwanto
Lumayan
Sri Muryati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!