NovelToon NovelToon
Maafkan Aku Mendua

Maafkan Aku Mendua

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:351.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Mama Lana

Sudah lama menikah, tapi belum pernah merasakan malam pertama?
Mustahil!
Mungkin itu yang akan orang katakan.
Tapi, ini benar-benar terjadi pada Vania.
Saat memutuskan untuk menikah muda,Vani justru dihadapkan dengan kenyataan pahit. Suaminya tidak mau menyentuhnya sama sekali. Bahkan di malam pertama pernikahannya, Faisal meninggalkannya begitu saja.
Entah apa alasannya, Vani sendiri tak mengerti.
Tinggalkan jejaknya sayonk😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Lana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mobil Baru

"Udah, Van. Kamu yang ikhlas ya? Nanti ibu sama Bapak juga ikut sedih kalau lihat kamu kayak gini." Faisal berusaha menghibur Vani. Membujuknya juga agar mau pulang ke rumah yang ada di kota.

Acara selamatan untuk ibu mertuanya telah selesai, Faisal harus segera kembali bekerja setelah mengambil cuti yang lumayan panjang untuk menemani Vani selama masa berkabung kemarin.

"Tapi, kalau aku kembali ke kota, siapa yang akan mengurus rumah peninggalan Bapak, Mas?" Vani merasa di lema. Salah seorang kerabat jauh Vani mengusulkan untuk menjualnya saja. Tapi, Vani sangat keberatan karena tidak ingin kehilangan peninggalan satu-satunya dari kedua orangtuanya.

"Ya udah kalau emang nggak mau di jual lebih baik di sewakan saja gimana?" Faisal memberikan usul. Lagipula tidak mungkin Vani akan sering pulang ke rumah itu mengingat jarak yang di tempuh lumayan panjang.

"Bener, Van. Mending di sewakan aja." Nisa setuju dengan usul Faisal tadi. Nisa juga tidak keberatan jika di minta untuk ikut merawat rumah peninggalan orang tua Vani.

"Tapi kamu bantu aku, kan Nis?"

"Iya, siap!" Gadis itu tersenyum membalas ucapan Vani.

Vani bisa kembali pulang ke kota dengan perasaan lega. Meski kesedihan masih menyelimuti hati, Vani bersyukur ada Faisal yang selalu ada dan menghiburnya setiap hari.

Turun dari mobil Vani dan Faisal langsung di sambut ibu mertuanya dan juga Luna. Entah apa mereka lakukan Vani memilih langsung melangkah masuk setelah menyapanya lebih dahulu.

"Ya udah, lebih baik kamu istirahat aja. Ibu mau ngomong sebentar sama Faisal."

Tumben sekali berbicara lembut, padahal biasanya selalu berbicara ketus pada Vani.

Sepeninggalan Vani mereka langsung menuju kursi yang ada di teras depan. Duduk saling berhadapan, Bu Widia segera menagih janji yang sempat Faisal ucapkan padanya beberapa hari yang lalu.

"Tapi nanti aku pilih sendiri ya, Kak?" Luna berteriak penuh kegirangan. Akhirnya apa yang ia impikan selama ini akan segera tercapai. Hanya tinggal menunggu beberapa jam saja Luna bisa membalas semua hinaan teman-temannya untuk dirinya.

"Iya nanti kamu pilih sendiri, Lun. Kakakmu udah janji, kamu tenang aja." Bu Widia tersenyum sumringah karena setelah ini Luna tak akan lagi merengek terus-terusan padanya.

Vani tak begitu peduli. Setelah ke arah dapur lebih dulu untuk mengambil minuman, Vani segera melanjutkan lagi langkahnya menuju kamar tidur.

Sesampai di dalam kamar dan mengganti pakaiannya dengan daster rumahan, Vani segera merebahkan diri untuk beristirahat.

.

.

.

Vani mulai mengerjap merasakan tubuhnya yang terasa segar kembali. Vani tidak ingat berapa lama ia tertidur, namun saat menatap tirai kamar yang masih terbuka, Vani yakin jika saat ini waktu sudah menjelang sore.

Vani beranjak dari tempat tidur dan melangkah keluar kamar saat mendengar deru mobil milik Faisal yang berhenti di depan rumah. Vani melangkah cepat ke arah pintu dan membukanya, ternyata di halaman sana sudah terparkir dua buah mobil.

"Kamu dari mana, Mas?" Vani menatap mobil satunya lagi yang terlihat masih baru. Lantas, mendekat kearahnya. "Ini mobil siapa?"

Belum juga Faisal sempat menjawab, terlihat seorang pria asing turun dari mobil tersebut. "Ini kunci mobilnya, Pak. Saya pamit dulu." Menyodorkan benda kecil itu kearah Faisal.

"Eh, makasih, Pak."

Vani masih menunggu sampai akhirnya pria asing tadi meninggalkan pekarangan rumah. Vani kembali mendekat dan menatap suaminya dengan penuh selidik, "Mas ....?"

"Ini mobil baru, Van. Aku baru membelinya," jawab Faisal secara jujur.

"Baru? Tapi, buat apa? Bukannya mobil kamu masih bagus?" tatap Vani dengan serius. Membeli mobil yang harganya ratusan juta saja bisa, tapi menafkahi istrinya sendiri kenapa sangat pelit?

"Itu mobil buat aku lah, Mba." Tiba-tiba saja Luna dan Ibu sudah berdiri di belakangnya. Entah sejak kapan dua wanita itu datang, yang pasti sejak tadi Vani terlalu serius dengan mobil baru yang terparkir di depannya.

"Iya, itu mobil buat Luna kuliah nanti. Kenapa?" tanya Bu Widia dengan pandangan sinis.

"Ya, nggak apa-apa sih, Bu. Cuma kaya kurang tepat aja kalau beli mobil itu sekarang, sedangkan aku masih suasana berkabung." Vani menunduk sedih. Di saat ia tengah berduka, kenapa malah Faisal enak-enakan membelikan mobil untuk adiknya. "Lagian Luna belum terlalu butuh 'kan, Mas?" Beralih menatap suaminya.

"Nggak butuh gimana sih, Mba. Jelas-jelas aku butuh mobil buat kuliah nanti!" tegas Luna tidak mau kalah.

"Iya, tapi 'kan nggak sekarang, Lun. Kamu lulus aja belum."

"Eh, udah yah! Lagian ngapain sih larang Faisal beliin mobil buat Luna? Itukan pakai uang dia sendiri, bukan uang kamu!" Tentu saja Bu Widia membela anaknya. Ia merasa jika apa yang Vani terima selama ini sudah lebih dari cukup.

Vani langsung melirik kearah suaminya. Jika memang Faisal memiliki banyak, lantas kenapa ia pelit sekali pada istrinya sendiri.

"Tahu tuh Mba Vani, iri aja aku di beliin mobil sama Mas Faisal. Kalau pengen ya tinggal minta aja sih sana."

Boro-boro minta di beliin mobil. Uang bulanan aja pas-pasan. Batin Vani.

"Kamu nggak bilang aku dulu sih, Mas?" tatap Vani pada lelaki di sampingnya.

"Kenapa juga harus bilang? Faisal itu anakku, Van. Aku yang lahirin dia. Aku juga yang udah besarin dia!"

"Tapi, Mas Faisal juga suamiku, Bu. Aku berhak tahu apa yang ia lakukan."

"Cukup ya, Van! Jangan melebihi batasanmu! Aku nggak suka!" Kali ini suara Faisal yang terdengar dengan nada mulai meninggi.

1
Elok Pratiwi
tidak menarik .... cerita ga jelas ... pdhal sdh bab 24 ini cerita ttg siapa yg diceritain siapa ... cerita melebar2 ... cerita ga jelas
Advan S5e
Kurang greget.
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚐 𝚝𝚊𝚞 𝚔𝚒𝚜𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚗𝚊𝚔𝚜𝚒𝚛 𝚟𝚊𝚗𝚒 ? 𝚜𝚙 𝚗𝚊𝚖𝚚𝚗𝚎 𝚕𝚞𝚙𝚊. 𝚋𝚊𝚐𝚊𝚜 𝚊𝚙𝚊 𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜...𝙼𝚊𝚢𝚊 𝚘𝚛𝚐 𝚗𝚘𝚛𝚖𝚊𝚕 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚒𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚖𝚋𝚒𝚕 𝚝𝚗𝚍𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚙𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚝𝚞 𝚍𝚛𝚙𝚍 𝚍 𝚏𝚒𝚝𝚗𝚊𝚐 𝚖𝚊𝚗𝚍𝚞𝚕
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚍𝚒𝚔𝚎𝚛𝚓𝚊𝚗𝚒 𝚗𝚒 𝚛𝚎𝚗𝚊𝚗 𝚜𝚖 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊2😃😃
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚔𝚕 𝚘𝚛𝚐 𝚒𝚖𝚙𝚘𝚝𝚎𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊𝚗𝚎 𝚙𝚊𝚊 𝚜𝚒? 𝚊𝚙𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚗𝚢𝚊 𝚕𝚎𝚖𝚎𝚜? 𝚠𝚕𝚙𝚗 𝚍𝚛𝚐𝚜𝚊𝚗𝚐
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚙𝚒𝚛𝚘 𝚓𝚝𝚑,𝚜𝚎𝚔𝚘 𝚊𝚗𝚔𝚖𝚞 𝚋𝚞 1500 𝚝𝚘𝚔 𝚝𝚙 𝚞 𝚖𝚞 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑2
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚝𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚐𝚘𝚋𝚕𝚘𝚔...𝚍 𝚓𝚘𝚗𝚐𝚔𝚘𝚗𝚐𝚔𝚎 𝚊𝚓𝚊 𝚜𝚔𝚊𝚕𝚒𝚗𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚝𝚞𝚊 𝚕𝚞𝚌𝚔𝚗𝚞𝚝 𝚔𝚢 𝚐𝚝..𝚌𝚙𝚔2 𝚔𝚛𝚓𝚊 𝚢𝚐 𝚗𝚔𝚖𝚝𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚖𝚕𝚜.. 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒 𝚔𝚛𝚓𝚊 𝚢𝚐 𝚍𝚗𝚏𝚔𝚊𝚑𝚒 𝚖𝚕𝚑 𝚒𝚋𝚞 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚊𝚍𝚒𝚔𝚗𝚢𝚊..
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚊𝚖𝚒𝚝2 𝚟𝚊𝚗𝚒 𝚋𝚜2 𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚜𝚑 𝚋𝚛𝚝𝚑𝚗 𝚜𝚖 𝚔𝚕𝚠𝚛𝚐𝚊 𝚛𝚎𝚗𝚍𝚊𝚑 𝚊𝚔𝚑𝚕𝚊𝚔...𝚕𝚐 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚔 𝚗𝚒 𝚊𝚕𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚖𝚗𝚌𝚛𝚒 𝚜𝚞𝚛𝚐𝚊 𝚍𝚐 𝚕𝚋𝚑 𝚙𝚝𝚑 𝚔𝚎 𝚒𝚋𝚞 𝚗𝚢𝚊, 𝚢𝚐 𝚙𝚕𝚐 𝚗𝚢𝚔𝚝𝚒𝚗 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒 𝚢 𝚋𝚐𝚒𝚗𝚒.𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒 𝚐 𝚋𝚜 𝚖𝚒𝚕𝚝𝚎𝚛 𝚜𝚕𝚕𝚞 𝚖𝚖𝚋𝚗𝚛𝚔𝚗 𝚗 𝚖𝚖𝚋𝚕𝚊 𝚒𝚋𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚙𝚎𝚗𝚍𝚒𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚘𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚙𝚞𝚝𝚒𝚑 𝚗𝚖𝚗 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚒𝚝𝚊𝚖 𝚙𝚎𝚔𝚊𝚝
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚕𝚊𝚔𝚒 𝚘𝚘𝚗 𝚊𝚖𝚒𝚝2 𝚊𝚙𝚊 𝚢𝚐 𝚔𝚖 𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚛 𝚕𝚊𝚔𝚒2 𝚒𝚖𝚙𝚘𝚝𝚎𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚕𝚋𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚒𝚋𝚞 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚍𝚒𝚔𝚗𝚢?? 𝚔𝚎𝚛𝚓𝚊 𝚢 𝚞 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒 𝚔𝚕 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚋𝚛 𝚞 𝚜𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊. 𝚕𝚑𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚒𝚓𝚒𝚔𝚊𝚗. 𝚜𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚢𝚊𝚗𝚒 𝚜𝚙 𝚢𝚐 𝚍𝚙𝚝 𝚍𝚞𝚒𝚝𝚎 𝚜𝚙
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚋𝚘𝚍𝚘𝚑 𝚅𝚊𝚗𝚒. 𝚔𝚕 𝚞𝚛𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚝𝚞𝚊 𝚗𝚐𝚊𝚙𝚒𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞𝚗𝚢𝚊. 𝚍𝚒𝚕𝚊𝚠𝚊𝚗 𝚊𝚓𝚊. 𝚕𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒 𝚓𝚐 𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚓𝚊𝚑𝚊𝚝 𝚐𝚝. 𝚔𝚕 𝚍 𝚌𝚛𝚝𝚊𝚒𝚗 𝚐 𝚙𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚢 𝚝𝚐𝚐𝚕 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒 𝚊𝚓𝚊
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
nah tho g adil
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
waduh trnyata blm dipake y pntas kapan hamidun nya kasian Vani..masa laki betah g hb jangan2 ada pelampiasan lain🤔
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
untungnya suamine bijksana memaklumi nengahi .. dan nenenagin istri. biasane rata2 anak laki2 lbh membela semua perrilaki ibunya
YK
gobloknya...
YK
pak heri ini ngapain sih, wong anak laki aja lho kok bingung suruh nikah lagi...
Nanik Lestyawati
keren
Mama Lana: Makasih Kakak🙏
total 1 replies
Memyr 67
kalau aq punya ibu mertua toxic juga, aq akan mengeraskan hatiq, untuk cerai. menikah itu untuk meraih kebahagiaan, bukan menahan derita, dijulidin mertua.
Memyr 67
hak, maya gigit jari, makanya may, jangan segitu ngebetnya, grusa grusu. dapat apa?
Memyr 67
luna nggak ngaca, bilang dia lebih segala galanya dari vani. lebih segala kebrengsekannya, dibandingkan vani?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!