Mendapati kenyataan jika tunangannya bermain gila dibelakangnya membuat Fernando Nicholas Sanjaya sangat terpukul, sehingga membuatnya menyeret satu wanita dalam kehidupannya. Wanita yang menjadi budak nafsunya karna salah mengetuk pintu kamar hotelnya.
Bagaimana kisah Nicho dan Ganesa selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sokhibah El-Jannata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TMYS. Permintaan kakek
"Semuanya sudah jelas, kirimkan data tentang adikmu pada Rangga. Dia akan mengurus semuanya," ucap Nicho sambil menatap Dani, kemudian melenggang pergi.
Dani, Dafa dan juga Rangga tampak saling menatap, memandang kepergian Nicho.
"Aku kirimkan filenya sekarang, Ngga," ucap Dafa dan diangguki oleh Rangga.
Tak lama setelah mendapatkan apa yang dia mau, Rangga melenggang pergi mengikuti langkah Nicho keluar dari rumah sakit.
Dani dan Dafa mendekat ke arah Ganesa, Nala tampak mengecek keadaan Ganesa.
"Bagaimana keadaannya Nal?" tanya Dani pada sepupunya itu.
"Semuanya sudah stabil, Ganesa bisa pulang besok. Hanya saja luka jahit belum sembuh total. Tapi itu bisa dengan rawat jalan," ucap Nala.
Dani bernapas lega. Ditatapnya wajah cantik Ganesa dengan tenang.
"Nes," Dani memanggil adik kesayangannya, Ganesa menoleh ke arah kakaknya.
"Hem," jawab wanita cantik itu. Kesedihan berangsur hilang, sepertinya ada kelegaan tersendiri di hatinya, entah apa itu.
"Kau tidak sendiri, ada kami yang akan selalu mendukungmu. Kakak berharap keputusan ini yang terbaik," ucap Dani.
Dia hanya bisa berharap pernikahan Ganesa dan Nicho adalah solusi terbaik. Ganesa diam. Menikah dengan Nicho baginya hanya sebuah tameng, melindunginya dari kehancuran nama baik.
"Hem, semoga tidak ada kehamilan. Sehingga aku bisa lekas bercerai dengannya," ucap Ganesa.
Dafa, Dani dan juga Nala saling berpandangan. Mereka hanya bisa berdoa yang terbaik untuk adiknya.
"Tadi Rian menitipkan bubur padaku, kau mau makan Nes?" tanya Nala pada Ganesa.
Deg
Mendengar nama Rian membuat hatinya sangat gelisah. Tunangan yang baik hati, tapi benar apa kata mama Rian. Lelaki itu berhak mendapatkan yang lebih baik.
"Jangan lagi menerima apapun darinya Nal, aku sudah memutuskan untuk tidak meneruskan komitmen kami. Keluarga Rian pasti ingin yang terbaik, dan orang sebaik Rian berhak mendapatkan yang terbaik juga," ucap Ganesa.
Walau hati Ganesa terasa hancur saat mengatakan itu. Yang pasti dia mencoba untuk menerima kenyataan yang ada.
"Jangan memikirkan apapun. Fokus pada penyelesain masalah ini, Rian akan menemukan takdirnya sendiri," ucap Dani sambil merangkul pundak Ganesa.
"Sekarang istirahatlah, kakak dan Kak Dafa akan mengurus segalanya untuk besok," ucap Dani dan diangguki oleh Ganesa.
Ganesa tersenyum, dia berbaring dan memejamkan matanya. Dia sebenarnya tidak bisa tidur, ada berbagai hal yang dia pikirkan. Rasa sesak, rasa kesal, rasa sakit, semuanya seolah berkecamuk dalal benaknya. Satu wajah yang dia benci malah tanpa permisi masuk dalam pikirannya.
"Aku membencimu," batin Ganesa saat bayangan wajah Nicho melintas dalam pikirannya.
Dani dan Dafa keluar dari kamar Ganesa, begitu juga dengan Nala.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Nicho melangkah ke arah mobilnya, duduk di sana dan melijit pelipisnya. Banyak hal yang membuatnya sesak. Bahkan, Maura selalu menghubunginya dan dia abaikan begitu saja. Tidak sudi lagi dia berhubungan dengan wanita itu.
"Nicho, kakek harap kamu mengabulkan apa yang menjadi keinginan kakek. Menikahlah, jikapun Maura menghianatimu, kakek harap kamu bisa mendapatkan wanita yang lebih baik lagi nantinya, hidup bersama sampai maut memisahkan. Keluarga kita menjujung tinggi sebuah status pernikahan, jadi jangan sekali kali mempermainkannya," ucap kakeknya beberapa jam yang lalu.
Kakek yang ingin cucunya segera menikah itu selalu mencari tau perkembangan hubungan Nicho dan Maura. Hingga penghianatan yang dilakukan Maura saat ini, beliau sudah mengetahuinya.
Memang di keluarganya jarang sekali ada perceraian, bahkan tidak ada sama sekali. Keputusan menikahi Ganesa yang dia katakan karna kasihan pada gadis itu sebenarnya hanya untuk menjaga nama baik di depan wanita itu, wanita yang ternyata adalah adik dari Ardani Rahardian Wijaya.
Tujuan sesungguhnya adalah memenuhi keinginan kakeknya, agar tidak lagi didesak dengan hal ini.
Nicho menghela napas panjang. Ucapan Ganesa mengiang di pikirannya.
Kita menikah.
Hanya sampai terbukti aku hamil atau tidak. Jika nantinya aku hamil, sembilan bulan kita menikah, jika nantinya aku tidak hamil, maka ceraikan aku.
Nicho mengepalkan tangannya, wajah Ganesa mengiang di pikirannya.
"Kau tidak akan terlepas dariku, kau harus mengikuti alurku, walau apapun yang terjadi, kau tetap akan berstatus menjadi istriku," ucap Nicho lirih.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...