NovelToon NovelToon
Night Destiny

Night Destiny

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:1.7M
Nilai: 5
Nama Author: AfkaRista

Tidak pernah terbayang jika malam yang dia habiskan bersama pria asing yang memberinya uang 1M akan menumbuhkan janin didalam rahimnya.

Salsabila, gadis cantik berusia 26 tahun itu memutuskan merawat calon anaknya seorang diri. Selain tidak mengenal ayah dari calon anaknya. Rupanya pria itu sudah memiliki tunangan dan akan segera menikah.

Mampukah Salsabila menghadapi kerasnya hidup saat dia hamil tanpa suami?. Apalagi dia hamil diluar nikah!.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencintai Lebih Dulu

"Kamu harus belajar mencintaiku!," bisik Azka. Jantung Salsa berdetak cepat, ini pertama kalinya dia sedekat ini dengan seorang pria.

"L-lepaskan!."

Azka bukan melepaskan pelukannya, ia semakin membuat Salsa dekat dengannya. "Aku yakin, kamu akan cepat mencintaiku!."

"Kenapa kamu begitu yakin?."

"Karena sepertinya, aku mulai menyukaimu!."

Deg

Lagi-lagi jantung Salsa berdetak cepat, bagaimana bisa pria dihadapannya mengaku menyukainya hanya setelah sehari mereka menjadi suami istri.

"Kamu pasti seorang play boy!."

Azka menatap Salsa dengan dahi berkerut, "Kenapa kamu berkata demikian?."

"Karena kamu dengan gampang mengatakan kamu menyukaiku. Pasti sudah banyak gadis yang kamu rayu dengan kata-kata manismu itu!."

Azka terkekeh, "Kamu meragukan aku hanya karena aku mengatakan aku menyukaimu?," Salsa mengangguk, "Baiklah. Sebagai teman, aku boleh aku bercerita sedikit?."

"Ternyata kamu tidak seperti yang aku pikirkan!," ucapan Salsa membuat Azka menatapnya lekat.

"Apa yang sebelumnya kamu pikirkan tentangku?."

"Kamu dingin. Cuek. Sombong dan b*rensek!," mata Azka membulat mendengar penuturan istrinya.

"Bagaimana bisa kamu mencap-ku seperti itu?," ucap Azka tak terima.

"Itu karena dimalam pertemuan kita yang pertama, kamu begitu agresif. Kamu bahkan berani membayarku mahal hanya untuk tidur bersama. Wajar aku berfikir demikian!."

Azka memandang wajah Salsa yang cemberut, entah kenapa dia malah gemas melihatnya.

"Awk, kenapa kamu mencubit pipiku?," tanyanya memberenggut.

"Pipimu membuatku gemas, bulat menggembung seperti bak pao!."

"Maksudmu, pipiku gendut begitu?," Azka malah terkekeh melihat Salsa memelototinya.

"Aku kan tidak berkata seperti itu. Kamu saja yang menyimpulkannya sendiri!."

"Ternyata selain sok akrab dan cerewet, kamu juga menyebalkan!," bukanya marah, Azka justru semakin tertarik mendengar ucapan Salsa tentang dirinya.

"Apalagi yang kamu pikirkan tentangku?."

Salsa menatap Azka heran, "Kamu tidak marah kalau aku mengatakan semuanya dengan jujur?." Azka mengangguk, "Em, kamu juga tampan!." Salsa menutup mulutnya, hal itu membuat gelak tawa Azka meledak. Menurutnya, Salsa adalah wanita yang lucu.

"Jadi aku tampan?."

"Aku hanya berkata jujur!."

"Baiklah. Terima kasih atas pujiaanya. Kamu juga cantik!," pipi Salsa merona mendengar pujian dari suaminya. Jujur saja, baru Azka yang memuji dirinya secara langsung.

Mereka sama-sama diam sejenak, kemudian Azka kembali menatap sang istri. "Bolehkan aku bertanya sesuatu?."

"Bukankah tadi kamu ingin bercerita!."

Azka tersenyum, "Aku sampai lupa! Bolehkan aku bercerita?." Salsa mengangguk, "Kamu tahu, bunda dan Papanya Salwa adalah mantan suami istri," Salsa sedikit terkejut dengan penuturan suaminya. Kenapa mantan akan menjadi besan? Bukankah banyak mantan yang enggan berhubungan dengan masa lalunya?.

"Kamu pasti heran kan, kenapa aku malah menjalin hubungan dengan anak dari mantan suami bunda?," Salsa kembali mengangguk. "Aku dan Salwa hanya beda setahun. Waktu kami sekolah dasar, dia sering diganggu oleh teman-temannya. Dan kebetulan, aku yang menolongnya. Sejak itu, tidak ada yang berani mengganggu Salwa lagi!."

"Jadi, kalian adalah teman masa kecil?."

Azka mengangguk, "Sejak aku menolongnya. Salwa selalu mendatangiku. Menganggap aku sebagai pahlawannya bahkan hingga kami remaja. Awalnya orang tuaku sedikit kaget karena Salwa adalah anak mantan suami bunda. Tapi sepertinya, mereka sudah berdamai dengan masa lalu. Hubungan kami berjalan baik bahkan hubungan orang tua kami juga demikian. Saat masuk SMA, Salwa mulai mengklaim aku sebagai kekasihnya. Dia membuat semua wanita yang berusaha mengenalku mundur dengan sendirinya. Awalnya aku agak risih dengan Salwa yang bertingkah demikian. Namun, harus aku akui, tingkah manja Salwa membuatku gemas. Adikku laki-laki, jadi memiliki adik perempuan yang manja membuat hidupku sedikit berwarna. Dan akupun tidak mempermasalahkan sikap Salwa!."

"Jadi kamu terpaksa menerima sikap Salwa?. Tapi kenapa kalian bisa bertunangan bahkan akan segera menikah!."

"Kami sudah mengenal luar dalam. Sudah hafal sifat masing-masing. Dan akupun tidak memiliki pacar. Jadi aku pikir, menikah dengan Salwa tidak ada salahnya!," Jawaban Azka membuat Salsa menatapnya heran.

"Kamu seperti seseorang yang mencoba keberuntungan. Bahkan kamu tidak memikirkan bagaimana kamu akan menjalani rumah tangga kalian setelah menikah!."

"Karena aku berfikir, saling mengenal dengan baik sudah cukup untuk memulai sebuah rumah tangga!."

"Itu pemikiran yang keliru!," celetuk Salsa. "Saling mengenal belum cukup menjadi pondasi untuk membangun rumah tangga. Menikah tidak hanya menyatukan dua insan, tapi juga kepribadian, sikap bahkan kekurangan dan kelebihan pasangan masing-masing. Banyak pasangan yang menikah sebentar kemudian bercerai, padahal mereka menjalin hubungan lama sebelumnya. Itu karena mereka tidak benar-benar mengerti dan memahami pasangannya!."

"Jadi menurutmu, seperti apa seharusnya kita menjalani sebuah rumah tangga?."

"Pertama, harus ada cinta!."

Azka tersenyum mendengar jawaban Salsa, "Lalu bagaimana dengan kita? Kita belum saling mencintai, bisakah kita menjalani rumah tangga ini dengan baik?."

Salsa menatap Azka, "Bukankah kamu bilang, kita harus balajar saling mencintai?."

"Kamu benar! Apa itu artinya, sekarang kamu sudah belajar mencintaiku?."

Salsa terdiam, pertanyaan Azka masih sulit ia jawab untuk sekarang. "Sepertinya belum!," jawab Azka tertawa. "Selain cinta, apalagi yang harus dilakukan dalam membangun sebuah rumah tangga?." Azka sengaja bertanya hal selanjutnya untuk mengurangi rasa tidak nyaman Salsa.

"Kepercayaan, komunikasi dan perhatian!," Salsa tersenyum, "Kepercayaan dibangun dari sebuah komunikasi. Sepele memang, namun dengan komunikasi, akan terjalin hubungan yang harmonis. Jika sebuah hubungan terjalin harmonis, maka akan muncul perhatian. Membuat sarapan, menyiapkan kebutuhan pasangan, membuatkan kopi dan mendengar keluh kesahnya setelah lelah bekerja juga hal-hal sepele lainnya. Semua itu terlihat tidak ada artinya, tapi percayalah, jika kita perhatian pada pasangan kita, dia juga akan melakukan hal yang sama. Dari perhatian itulah akan muncul cinta. Apabila pasangan sudah saling mencintai, hubungan mereka akan terjalin dengan erat, sekuat apapun badai yang menghantam, pasti mampu mereka lewati dengan baik. Setelah ujian yang berhasil dilewati, maka akan muncul kebahagiaan!."

Azka menatap Salsa kagum, pemikiran Salsa terkesan sederhana namun penuh makna. "Apa kamu pernah mencintai seseorang?," Salsa menoleh pada Azka lalu tersenyum.

"Bisa dikatakan ya, bisa juga tidak!."

"Kenapa begitu?."

"Aku terlalu takut menyampaikan rasa itu karena aku sadar diri siapa aku!."

"Kamu merasa rendah diri karena berasal dari panti?."

Salsa menggeleng, "Aku hanya merasa tidak bisa memberi diriku sendiri kepercayaan akan hal itu. Mencintai, rasanya akan berbeda dengan dicintai. Mengejar berbeda dengan dikejar. Berharap berbeda dengan diberi harapan. Itulah yang aku pikirkan!."

"Lalu?."

"Aku hanya ingin dicintai. Ketika aku dicintai, perhatian, kasih sayang dan kebahagiaan akan aku dapatkan. Dengan pasti aku juga akan melakukan hal yang sama untuk pasanganku dan membalas semua yang dia berikan. Tapi ketika aku yang mencintai, belum tentu dia akan membalas semua yang aku lakukan!."

Azka memegang tangan Salsa, "Kalau seperti itu, izinkan aku mencintaimu lebih dulu!."

1
Sri wartuti Tuti
tinggal Lin aja azka... perempuan egois
Lies Atikah
lumayan si alika karna diberi harapan yah ngekorlah kecuali kamunya tegas dan ingat bini
Lies Atikah
Azka si alika kok ga k di tengok bukankah butuh perlindungan kasih sayang darimu kasian Azka kesempatan emas nih gak usah ngumpet2 lagi buat ketemu
Lies Atikah
Azka dapat dong celupan geratis bonus ngpain sedih SiAlika menunggumu tuh
Lies Atikah
makan tuh si alika dasar si azka meleu sukurin bini sendiri di antep eh malah sibuk dengan yang lain dengan alasan walau aku sama yang lain tapi cintaku hanya untukmu kamu harus percaya begitu kan emh meuni geileuh
Lies Atikah
si Azka ..mah meleu gak peka jadi geuleuh ah
Lies Atikah
so seet banget
Lies Atikah
si salwa lain di mulut lain dihati semoga kejahatan mu kembali kepadamu
Lies Atikah
tegas semoga bini nya juga gitu berani melawan kalau ada orang yang macam2 tidak lemah dan mengalah mulu lanjt
Lies Atikah
suka yang gemes 2 sin semangaaaat thor
Lies Atikah
jangan kalah Salsa lawan ingat dia bukan adikmu lagian Azka kamu apa susah nya bilang akumencintai istri ku ih dasar si salwa gak punya harga diri serasa X pdahal cuma anak pungut dari tong sampah
Lies Atikah
Salsa anak kandung kalau si salwa anak angkot jadi gak sedarah
Lies Atikah
hemh makan tuh si salwa dasar manusia arogan
aida eljinan
aku suka bgt sama semua novel author, ceritanya bagus gak membosankan, bahasanya, alurnya semua keren
semangat thor
Sunny Kwok
Luar biasa
Muslika
goblokk Lo azka
Muslika
kak...semua cerita mu best bangett keren,bahasa y,alur y sungguh menawan TPI sayang like komen y dikit..semoga mkin berkembang dan byak pembaca
Jati Empina
asyik menuntut kepercayaan tapi kelakuan sangat mencurigakan...kepercayaan tidak ada rahsia baru tidak ada Salah faham
Jati Empina
nasib akza punya ADIL yang peka
Jati Empina
dengki kalau sudah mendarah daging memang susah di buang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!