Sekretaris Nakal

Di dalam pantry, Aqella sedang mengaduk minuman yang sudah ia campur dengan sesuatu, dan akan ia berikan kepada Cleo.

Robby bersedekap dada melihat Aqella dari pintu, walaupun ia sudah mengetahui rencana Aqella, namun ia tidak begitu yakin akan berhasil.

"Kamu yakin ini akan berhasil? asal kamu tau aja sudah puluhan wanita yang sudah coba Cleo taklukan tapi tidak ada yang bisa membuat ia menjadi lelaki sungguhan." ujar Robby mencoba memberi pengertian ke Aqella.

"Kamu gak perlu khawatir, semua nya pasti beres, dan Cleo pasti bisa sembuh dari penyakit aneh nya itu... yang terpenting kamu siapin aja cewek yang hot." ucap Aqella dengan sangat yakin.

Namun entah mengapa, saat ia berucap barusan hatinya sangat sakit dan tidak begitu ikhlas jika Cleo menjamah tubuh wanita lain.

"Dia udah sampai, aku jemput ke bawah dulu." ujar Robby sambil berlalu meninggalkan Aqella.

Aqella membawa dua gelas berisi minuman dan kembali ke ruangan Cleo.

"Ini aku buatin minuman buat kamu."Aqella meletakan kedua gelas tersebut di meja depan sofa.

"Makasih, tapi kenapa bikin nya dua?" tanya Cleo heran melihat dua gelas di atas meja.

"Nanti ada tamu yang akan datang." ucap Aqella sambil tersenyum.

Cleo mengernyitkan dahi nya bingung, dengan tamu yang di maksud Aqella, seingatnya ia tidak ada janji bertemu seseorang hari ini "tamu...."gumam Cleo.

"Iya tamu, lagi di jemput sama Robby di bawah."

Cleo mengedikan bahu, tidak peduli dan mungkin saja memang hari ini ada kunjungan dan ia lupa karena saking sibuk nya dengan progam game yang akan ia luncurkan dua bulan lagi.

Tok..tok..tok.

Aqella dengan cepat membuka pintu dan mendapati Robby bersama wanita yang cukup seksi.

"Silakan masuk."ujar Aqella.

"Tuan, tamu nya sudah datang." ucap Aqella.

"Hem." Cleo melihat kearah pintu, namun siapa sangka jika tamu yang di maksud adalah dia.

"Hai... lama tidak berjumpa."sapanya.

"Kau!!" Cleo menggertak gigi nya bahkan rahang nya ikut bergetar, begitu juga dengan kedua tangan nya yang ia kepalkan, menahan emosi melihat wanita yang mengkhianati nya dulu. Audrey.

Aqella dan Robby yang melihat reaksi Cleo tidak dapat berkata dan melihat satu sama lain, seakan pikiran mereka menanyakan hal yang sama 'siapa wanita ini'.

Bahkan Robby yang sudah lama mengenal Cleo, tidak pernah sekalipun melihat ekspresi Cleo yang seperti saat bertemu wanita. Mungkinkah ada hal yang ia lewatkan dari hidup Cleo.

"Ada apa dengan ekspresi mu? apakah kau masih marah kepadaku?"tanya Audrey dan dengan santai nya menghampiri Cleo.

"Kenapa kau kesini?!"tanya Cleo dingin.

"Tentu saja untuk berkencan denganmu, memang nya apalagi?" jawab Audrey.

Bahkan ia tidak segan langsung duduk di kursi kebesaran Cleo membuka setiap laci yang ada di meja kerja Cleo.

"Siapa memang nya yang ingin berkencan dengan wanita murahan seperti mu!!" bentak Cleo, sambil menarik lengan Audrey lalu menghempaskan Audrey ke lantai.

" Cleo!!!" bentak Aqella yang tidak percaya jika Cleo mampu berbuat kasar terhadap wanita.

"ihsss..." Audrey meringis menahan sakit di sikut nya, sungguh ia tidak menyangka jika Cleo mampu bertindak seperti ini didepan karyawan nya.

Aqella berniat untuk menghampiri Audrey dan membantu wanita itu untuk berdiri, namun teriakan Cleo menghentikan langkah nya.

"Berhenti!! jika kau berani melangkahkan kaki mu lagi, akan aku lempar kau dari atas sini!!" teriak Cleo menatap tajam Aqella.

Robby segera dengan cepat menarik Aqella mundur, dan membawa nya keluar dari ruangan Cleo.

Robby cukup mengerti jika Cleo sudah seperti itu lebih baik ia tinggalkan seorang diri.

"Kenapa kau kasar sekali!" teriak Audrey, tidak terima dengan perlakuan Cleo.

"Kau layak mendapatkan nya!!" teriak balik Cleo.

"Apa salahku?? aku hanya mengikuti kontes yang sekretaris mu ajukan di sosial media nya." terang Audrey.

Kontes? Aqella mengajukan kontes, untuk apa coba.

"Aku tidak peduli, bahkan jika itu aku sendiri yang membuat kontes...Kau tidak layak untuk kembali kesini."ucap Cleo, sungguh ia sudah muak dengan wanita ini, dan jika ia tidak sedang di perusahaan nya, mungkin ia sudah membunuh wanita jal*ng ini.

"Aku minta maaf Cleo, aku melakukan ini agar aku dapat menemui mu, aku sungguh menyesal dengan apa yang sudah aku lakukan hiks hiks." Audrey menyeka air mata nya yang keluar dengan jari.

Cleo memalingkan muka, tidak peduli dengan air mata buaya yang Audrey keluarkan.

Dan jika itu Cleo yang dulu, mungkin saja saat ini ia sudah luluh dengan Audrey "berhenti berbuat drama, dan pergi dari hadapan ku sekarang juga!!" usir Cleo menunjuk pintu keluar.

Audrey masih enggan untuk beranjak, dia masih ingin meminta maaf kepada Cleo "Cleo aku mohon maafkan aku." Audrey memegang telapak tangan Cleo.

Cleo langsung menghempaskan tangan Audrey dari tangan, dan dengan segera ia mengelap nya di jas nya, ia tidak ingin menyentuh kulit Audrey lagi, itu sama saja seperti menyentuh kotoran "jangan sentuh aku!! dan cepat pergi!!"

Audrey dengan terpaksa meninggalkan ruangan Cleo, namun ia tidak akan menyerah begitu saja, tunggu dan lihat ia akan membuat Cleo bertekuk lutut kembali kepada nya.