BroSis adalah novel fiksi remaja yang menceritakan kisah kakak beradik Koa dan Yoa
Novel ini dikemas seperti mini series di tiap bab-nya yang menampilkan konflik ringan dua bersaudara Ko-Yo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MyNamesEel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
YORION WIFI: SINYAL LEMAH NAMUN TETAP TERHUBUNG
Yorion...
Nama yang akhir-akhir ini menjadi trending topic di SMA tempat Koa dan Yoa menuntut ilmu.
Apa sih Yorion?
Siapa sih?
Kenapa terkenal banget akhir-akhir ini?
"Lagi-lagi pada bikin singkatan ga jelas tuh anak-anak," omel Koa yang lumayan risih dengan panggilan-panggilan itu
"Ye... ente iri kan? Karena ada yang nyaingin pesona Komanda." kata Husein sambil menjajal PS di rumah Koa
"Komanda...Koa dan Amanda. Eh, sekarang ada lagi nih Yorion. Yoa dan Orion." kata Uki sambil incip-incip masakan ibunya Koa
"Hei, sapa yang iri? Status gue sama Amanda dibandingin Yondu sama Orion itu beda dong." kata Koa
"Beda gimana?"
"Kalo gue kan udah jelas nih statusnya pacaran ma Amanda. La tuh dua orang statusnya kayak wifi rumah si onta ni. Sinyal lemah."
"Sinyal emang lemah Ko, tapi jaringan tetap terhubung." sanggah Husein
"Emang si Yoa ga tertarik tuh sama di Onion ring?" tanya Uki pada kakak Yoa ini
"Ga tahu deh. Tuh anak ga pernah cerita masalah percintaan. Di rumah sibuk mulu sama dagangannya. Gue rasa satu-satunya hal yang dia suka cuma duit hasil jualannya." jelas Koa
"Ya mungkin si Orion bukan tipe adek ente kali. Siapa tahu dia sukanya yang ke arab-arab an kayak ane." kata Husein
"Ngarep lu. Sejak kapan Yoa suka sama onta?" ejek Uki
"Tapi hubungan mereka fine-fine aja tuh walaupun di Onion ring digantung kayak gitu sama adek ente. Mungkin karena udah cinta mati kali ya."
"Mana gue tau. Gue pernah tanya ke dia buat jangan gantung si Onion ring. Kasihan kan. Anak cowok seganteng itu dianggurin. Lu pada tahu berapa banyak cewek-cewek yang pada antri jadi pacarnya."
"Alah, lo bukannya khawatirin si Orion, tapi khawatirin adik lu kan? Jujur deh." goda Uki
"Kenapa gue mesti khawatir ma si Yondu?" tanya Koa heran
"Ya elu takut aja dia jadi sasaran bully para Orion Belt." jawab Uki
"Bener juga ya. Kalo di Yoa sama Orion jadian kan minimal di Yoa aman tuh ga bakal diganguin lagi sama fans-fansnya Orion itu." lanjut Husein
"Menurut kalian, gue harus gimana dong sebagai kakak yang baik ni?" tanya Koa meminta saran dari kedua teman absurdnya itu
"Ya suruh mastiin aja deh. Daripada hubungan tanpa status gitu. Kalo emang si Yoa mau dan suka sama Orion, ya udah jadian aja." kata Uki
"Tapi kalo dianya ga mau, ane mau kok antri jadi calon pacarnya Yoa." kata Husein ngarep
"Diem lu. Ngaco ngomongnya. Gue ga mungkin kasih ijin Yoa pacaran sama salah satu dari kalian." kata Koa
"Lah, kenapa emang?"
"Ngerusak keturunan!" jawab Koa sambil cekikikan menggoda kedua temannya., "Nanti deh gue tanyain ke Yoa, biar hubungan mereka ga jadi trending topik di sekolah. Gue ga suka adik gue menarik banyak perhatian untuk hal yang ga bagus. "
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Apaan? Mau minjem duit? Ga ada!" seru Yoa begitu kakaknya intip-intip ingin masuk kamarnya
"Siapa yang mau minjem duit? Eh emang muka gue muka orang kere ya? Setiap gue masuk kamar lu, pasti pertanyaannya sama." kata Koa sambil masuk ke kamar adiknya
"Ya emang apa lagi. Selama ini kan urusan lu masuk ke kamar gue cuma itu doang."
"Iya sih emang. Tapi kali nggak. Gue mau ngomong serius sama lu." kata Koa lalu duduk di kursi meja belajar adiknya
"Ngomong apaan?" tanya Yoa dengan mata tak berpindah dari buku Kimianya
"Elu sama Orion gimana sih?"
"Ga ada pertanyaan lain selain itu apa?"
"Eh, Yondu, sebagai kakak yang baik hati dan budiman ini, gue mau kasih masukan ke lu."
"Ga butuh. Udah keluar sana. Gue mau belajar besok ada kuis Kimia."
"Dengerin dulu napa."
"Kalian kenapa pada ribet sama urusan gue sih. Eh gue udah dibikin pusing sama tagar-tagar Yorion itu. Jadi jangan ditambahin lagi sama saran lu yang pasti bakal menjerumuskan itu." kata Yoa emosi
"Justru karena itu gue disini. Gue udah pengalaman ni sama kepopuleran di sekolah."
"Ga nanya!"
"Eh, Yondu. Gue tanya serius ya. Lu suka ga sih sama Orion? Masa tiga bulan hubungan lu gitu-gitu aja?"
"Gitu-gitu aja gimana maksud lu?"
"Ya ga ada perkembangan."
"Emang lu berharapnya gimana?" tanya Yoa lalu meletakan buku Kimia di tangannya
"Ya kalo emang suka jadian aja, kalo ga suka...,"
"Kalo ga suka? Gue harus gimana?"
"Ya jauhin aja si Orion. Jangan kasih dia harapan palsu."
"Gue ga pernah kasih harapan apa-apa kok."
"Ya tapi dengan lu masih dekat sama dia tanpa menolak, sama aja lu kasih dia harapan."
"Menolak gimana? Lagian gimana gue bisa nolak kalo dia aja ga pernah nembak gue." kata Yoa
"Loh? Dia ga pernah nembak?"
"Nggak. Ngungkapin perasaan dia sih pernah. Tapi dia ga pernah minta gue jadi ceweknya."
"Waduh, bener juga firasat gue."
"Firasat apaan?"
"Hubungan kalian tuh kayak wifi rumah. Sinyal lemah alias si Onion ring itu kurang gercep buat ambil hati lu." terka Koa
"Sok tahu lu. Kayak lu gerak cepat aja sama Amanda. Setau gue, Amanda yang gerak dulu kan buat pacaran ma lu." kata Yoa diikuti sipu malu dari Koa membenarkan pernyataan adiknya
"Ya tapi dibandingkan gue, si Orion emang klemer, kalem banget ngejar elunya."
"Jangan bikin gue ketawa ya Kodok. Eh gue kenal sama Orion itu baru 3 bulanan. Wajar kalau dia masih pdkt ma gue. Elu lupa, hubungan lu sama Amanda dimulai dari kelas 1 SMP dan baru jadian pas kelas 3 SMA?"
"Iya juga ya,"
"Udah ah sana keluar. Hubungan gue sama Orion biar gue yang atur. Lu ga usah ikut-ikutan."
"Sok iyes deh lu. Awas ya kalo nanti nangis digangguin para Orion Belt."
"Tenang aja, kalo mereka macem-macem tinggal gue kasih jurus karate gue." kata Yoa sambil mendorong kakaknya untuk keluar kamar.
"Yang jelas saran terakhir gue ni, jangan mainin perasaan orang." kata Koa kali ini lebih serius."Kalo lo suka ya udah jalanin aja, kalo ga suka jangan bikin hatinya sakit,"
"Iya gue tahu. Gue juga ga sejahat itu. Udah deh, percaya ma gue," kata Yoa lalu menutup pintu kamarnya.
Ia merenungi sesaat apa yang barusan dikatakan kakaknya itu sebelum akhirnya kembali mengambil buku Kimianya dan melupakan sesaat bayangan Orion yang sedari tadi menganggu konsentrasi belajarnya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
berasa relate banget aku yang punya kakak cowok🥰😆