Cerita berisi Transmigrasi seorang perempuan yang memiliki sifat sabar yang setipis tisu, yang tiba-tiba saja bertransmigrasi kepada tubuh seorang gadis yang menjadi peran antagonis dan sedikit bodoh.
Tapi di dalam tubuh barunya dia di bingungkan dengan dua pilihan antara berondong atau seorang duda yang kaya raya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, dan mereka berdua sudah sampai di pantai jam 11 siang.
"Ini kita mau langsung main air atau kita mau makan dulu?" tanya Xavieer tak kala mereka sudah sampai di parkiran.
Glory yang masih mengumpulkan nyawa, mengucek matanya. Dan menoleh ke arah Xavieer.
"Kata gue mah ya kita makan dulu aja sambil liat pemandangan pantai aja, biar bisa menikmati suasana aja," ucap Glory dan Xavieer menganggukan kepalanya.
"Lo mau indoor atau outdoor?" tanya Xavieer kepada Glory.
"Outdoor aja gak sih biar kita bisa menikmati suasana di pantai?" ucap Glory membuat Xavieer lagi-lagi menatap dirinya tidak percaya.
"Lo yakin mau Outdoor? ini panas banget loh mau siang hari," ucap Xavieer dan Glory memutar bola matanya malas.
"Sumpah dah ya lo kenapa dah dari tadi kaya takut banget gue panas-panasan? lagian ya emang kenapa juga sih kalo gue panas-panasan? kalo gue item juga kan yang item gue bukan lo!" kesal Glory kepada Xavieer yang Glory rasa kalo Xavieer ini terlalu berlebihan.
"Bukan masalah itu ya, cuman kan dulu lo paling ribet banget kalo ke pantai dengan alasan lo takut panas lah, atau apa pun itu lah tapi yang jelas kalo lo itu emang paling takut banget buat hitam," jelas Xavieer dengan membuka kan sabuk pengaman dan itu membuat jarak antara Xavieer dan Glory sangat dekat dan Glory berusaha menahan nafasnya karena jarak mereka memang sangat sedekat itu.
"Nafas kali Glory, gue gak bakalan apa-apain lo kok," ucap Xavieer dengan terkekeh pelan.
Memang sangat lucu ya melihat singa betina yang doyan marah-marah langsung gugup begitu saja hanya karena diberi jarak sedekat itu.
"Apaan sih lo?! gak usah so asik deh aelah," ucap Glory dan mendorong Xavieer agar sedikit menjauh dari dirinya.
"Lo lagi pms atau apa sih hah? lo kok ngomel-ngomel mulu deh dari tadi lagian kan gue cuman mau bantuin lo bukan mau macem-macemin lo," ucap Xavieer memutar bola matanya malas.
"Ya tapi menurut gue tadi itu agak gimana gitu, jarak kita tuh cuman 5 senti lagi anjir. Lo kaya mau cipok gue," ucap Glory dengan polosnya dan Xavieer tertawa ngakak dengan ekspresi Glory yang polos-polos gimana gitu.
"Hahahaha, pikiran lo itu mesum banget ya? lo takut gur apa-apain tapi pikiran lo sendiri yang uhh mesum banget?" ucap Xavieer dengan membuat pipi Glory memerah karena menahan rasa malu.
"Eng-enggak kok gue gak gitu," jawab Glory dengan gugup dan enggan menatap wajah Xavieer yang ada di sampingnya.
"Alah kaya gak pernah nyobain bibir gue aja," canda Xavieer dengan cepat Glory menabok mulut Xavieer yang tidak ada remnya itu yang asal nyeplos.
"Heh bisa-bisanya lo kalo ngomong gak mikir dulu? emangnya kapan gue sama lo ciuman hah?" tanya Glory yang malah menantang Xavieer.
Xavieer yang melihat Glory menantang dirinya tersenyum meremehkan, hah yang benar saja ketua geng motor yang disegani banyak orang di tantang oleh gadis manis yang ada di sampingnya? apakah itu tidak menggores egonya?
"Kamu tahu sayang, aku paling gak suka di remehin kaya gini," ucap Xavieer dengan nada yang membuat bulu kuduk Glory merinding.
"Buset dah ini suara Xavieer bikin gue merinding aja," pikir Glory dengan melihat mata Xavieer yang sayu?
"Bisa gak lo natap gue nya biasa aja? gue takut," cicit Glory yang baru kali ini nyalinya langsung menciut melihat tatapan yang diberikan Xavieer kepada dirinya.
"Emang ada yang salah sama tatapan gue sama lo?" tanya Xavieer dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Ya gak ada yang salah sih, cuman gue rasa lo sekarang lagi nafsu?" tanya Glory dan Xavieer tersenyum tipis.
"Lo paham juga ya, jadi lo mau tanggung jawab atau gimana?" tanya Xavieer membuat Glory kesal.
"Tanggung jawab apaan sih, emangnya gue apain lo sampe-sampe gue harus tanggung jawab hah?" tanya Glory agak ngegas.
Jangan kira, polos-polos begini Glory tahu dan paham banget arti dari ucapan dan tatapan Xavieer yang dia lihat. Tapi masa iya sih dia harus melakukan hal tersebut bersama orang yang Glory tidak suka?
"Lo gak usah so polos deh, gue juga yakin kalo lo emang ngerti dan paham sama apa yang gue mau," ucap Xavieer dengan mengelus pipi Glory dengan lembut.
Glory yang diperlakukan seperti itu menjadi kaku, meskipun dia paham dna mengerti tapi sejujurnya di kehidupan sebelumnya Glory tidak pernah seintim ini dengan lawan jenis.
"Gak usah ngelantur deh lo, lo kalo macem-macem gue bilangin ya sama Mami gue!" ancam Glory untuk membuat Xavieer takut, tapi sayangnya ancaman Glory itu tidak mempan di Xavieer yang ada malahan banyak sekali kejahatan dan modus-modus yang muncul di kepala Xavieer.
"Gue sih ya gak bakalan ngelarang lo buat ngobrol sama Mami apa enggak, tapi yang jelas kalo lo bilang sama Mami kalo gue apa-apain lo ya yang ada kita bakalan di suruh cepet-cepet nikah," ucap Xavieer dengan mengecup bibir Glory.
Glory yang melihat perlakuan itu terdiam, dia sedang mencerna semua yang sedang terjadi.
XAVIEER MENCIUMNYA??? WHATTT!!!!
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
