Kisah ini lanjutan dari kisah ku yang berjudul TRANSMIGRASI WANITA LICIK KE TUBUH MENANTU TAK DIINGINKAN versi kisah cinta Leon.
Dimana ada seorang gadis cantik sangat menyukai pria yang penuh tantangan. Dan akhirnya ia bertemu dengan Leon. Membuat dirinya jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Penasaran?!
Ayo langsung mampir saja dan baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCTL~18
...🔥🔥🔥...
...(Keesokan paginya)...
...Setelah selesai sarapan pagi, Tuan Takur hendak bangkit dari duduknya, akan tetapi tiba-tiba ponselnya berdering kencang. Tuan Takur pun mengurungkan niatnya, lalu kembali duduk sambil merogoh saku celananya mengeluarkan ponselnya....
"Siapa yang menelfon, sayang?" tanya Nyonya Arina sambil menyantap santai sarapan miliknya.
"Entahlah... nomor baru sayang. Biarkan aku menjawabnya," ucap Tuan Takur menatap layar ponsel.
"Aktifkan loud speaker," tita Nyonya Arina.
"Baik sayang."
...Tuan Takur segera menggeser icon hijau, lalu mengaktifkan loud speaker sesuai perintah Nyonya Arina....
"Halo selamat pagi. Apakah benar ini nomor Tuan Takur?" Suara berat seorang wanita dari seberang ponsel.
...Nyonya Arina mengerutkan kening menatap Tuan Takur penuh curiga, ia segera mendekat ke arah Tuan Takur agar mendengarnya lebih jelas lagi....
"Iya benar, ini nomor saya. Anda siapa?" tanya balik Tuan Takur.
"Kenalkan saya Silvia Amores, istri Tuan Antonio Amores. Saya menelfon Anda hanya ingin mengatakan kalau saat ini Putri Anda sedang bersama saya di mansion," ungkap Nyonya Silvia.
Brak!
"Apa?! Apa yang terjadi kepada putriku? Kenapa dia bisa berada di mansion Anda?" tanya Tuan Takur marah dan bangkit, setelah ia mengebrak meja dengan kasar.
"Datanglah Tuan, kami akan menjelaskannya nanti," ucap Nyonya Silvia segera mengakhiri panggilan.
"Sial!" umpat Tuan Takur segera menelfon nomor asistennya. Akan tetapi nomor milik asistennya itu tak bisa dihubungi, membuatnya semakin marah.
"Ada apa sayang? Kenapa kamu marah? Dimana Leticia?" tanya Arina ikut bangkit menatap Tuan Takur.
"Cepat kamu bersiap, kita akan pergi menjemput Leticia di mansion keluar Amores," tita Tuan Takur kembali menelfon nomor asistennya, berharap bisa tersambung.
"Apa?!"
...Nyonya Arina terkejut mendengar ucapan Tuan Takur. Bagaimana bisa Leticia malah berakhir di mansion keluarga besar itu, bukannya semalam dia bilang menginap di rumah Jasmin....
"Aku pun sedang bingung sayang. Cepat kamu ganti pakaianmu kita berangkat sekarang," desak Tuan Takur.
"Baik."
...Nyonya Arina bergerak cepat menuju kamar dan masuk. Ia menganti pakaiannya kemudian duduk di depan cermin meja rias mulai berdandan....
*
*
...(Di sisi lain)...
...Semalam Nyonya Silvia dan Tuan Antonio tidak langsung pulan. Mereka membawa Leticia ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi tubuh Leticia. Betapa Nyonya Silvia sangat terkejut saat dokter mengatakan kalau milik Silvia harus dijahit, karena mengalami luka sobek yang cukup besar akibat ulah Leon....
...Mau tak mau, mereka pun menunggu dengan sabar hingga dokter menyelesaikan tugasnya tepat jam 06:00 subuh. Dan baru pulang membawa Leticia menuju mansion, lalu membiarkan Leticia beristirahat di dalam kamar lama milik Leon....
"Sayang, bagaimana jika nanti Ayah Leticia marah?" tanya Tuan Antonio, wajahnya lesu akibat semalam tidak tidur sama sekali.
"Dia tidak akan marah kalau kita mengatakan Leon dan Leticia sudah lama menjalin kasih, dan semalam mereka tidak sengaja kebablasan dan Leon akan bertanggung jawab menikahinya," jawab Nyonya Silvia. Kedua matanya sayu di lingkari lingkaran hitam, pertanda ia pun semalam tidak tidur sama sekali.
...Tak lama, terdengar suara kegaduhan di pintu mansion, menarik perhatian Tuan Antonio dan Nyonya Silvia yang sedang berada di ruang tamu....
"Lepaskan aku, bajingan. Pa!" teriak Leon berjalan masuk dalam mansion dengan kondisi hanya memakai celana semalam tanpa kemeja.
...Memperlihatkan seluruh tubuhnya yang penuh tatto dan bekas cakaran kuku Leticia yang menghiasi punggung kekarnya. Sesampainya di ruang tamu, Leon berdiri tegap menatap dingin ke arah kedua orang tuanya....
"Kenapa kalian melakukan ini?" tanya Leon mengangkat kedua tangannya memperlihatkan borgol yang melingkar di kedua lengannya kepada mereka.
"Karena kau terlalu agresif Leon. Kau hampir saja menghabisi gadis itu," balas Tuan Antonio kesal menatap putra sulungnya itu.
"Cih! Aku hanya memberikan apa yang dia mau Pa. Salahku dimana?" ucap Leon santai sambil mendesis sinis.
...Melihat ekspresi Leon yang menurut Nyonya Silvia sangat menyebalkan, membuatnya segera bangkit dari duduknya berjalan mendekati Leon....
"Dia hanya gadis polos yang jatuh cinta kepada kamu Leon. Jadi kamu harus bertanggung jawab menikahinya," tegas Nyonya Silvia mendongak menatap Leon.
"Aku tidak mau," balas Leon menatap Nyonya Silvia."Dia sendiri yang menghadangku di tengah jalan dan membawaku ke hotel itu. Jadi aku tidak bersalah, karena semua itu terjadi atas keinginannya sendiri."
Plak!
...Satu tamparan mendarat di rahan kokoh Leon membuat Tuan Antonio terkejut, segera bangkit dari duduknya berjalan ke arah mereka....
"Leon, kamu sudah dewasa. Jadi kamu harus bertanggung, walaupun itu bukan kemauan kamu sendiri. Ingat, kamu sudah merusak masa depan gadis polos itu," timpal Tuan Antonio.
"Benar kata ayahmu Leon. Tapi kalau kamu menolak, aku tidak akan tinggal diam kali ini. Kamu tau betul seperti apa aku, karena aku tidak mau akibat ulah mu, karma berbalik menimpa putriku satu-satunya," tekan Nyonya Silvia penuh ketegasan.
"Kalian, kalian benar-benar keterlaluan," desis Leon melangkah pergi menaiki anak tangga menuju kamarnya.
...Leon dibuat kehabisan kata menghadapi ibu sambungnya yang sedang dalam mode marah. Kali ini, ia tak bisa menghindari pernikahan yang akan terjadi, mungkin tak lama lagi....
(Bersambung)
