Setelah mati tertabrak truk, Li Fan bereinkarnasi menjadi seorang kultivator... yang paling tak berbakat. Tapi, ternyata ada sesuatu, sebuah System yang aneh.
"Ingin naik level? Jangan cuma duduk bersila! Pengaruhilah dunia!"
Dari menyebarkan resep tahu gejrot yang viral,menciptakan jasa kurir spiritual, hingga memulai perang informasi melawan sekte-sete tua, Li Fan melakukannya semua. Li Fan bukan pahlawan, dia hanya seorang survivor yang menggunakan pengetahuannya dari dunia modern untuk "menipu" System ini agar memberinya kekuatan.
Sementara para kultivator jagoan sibuk berebut pusaka warisan, Li Fan sibuk memonopoli pasar pil energi dan mendirikan sekte bawah tanah beranggotakan para "sampah" sepertinya. Mereka pikir kultivasi adalah tentang bakat dan warisan? Baginya, ini hanyalah masalah skala pengaruh dan manipulasi pasar!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zruk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17: Mengasah Pedang
Keesokan harinya, Li Fan—sebagai Pertapa Fan—menemui Lin Li dengan "Mata Elang Pengintai" yang baru ditingkatkannya. Perbedaannya seperti siang dan malam. Sekarang, dia tidak hanya melihat gerakan gadis itu; dia melihat ketidakefisienan yang sempurna.
"Berhenti," ujarnya, suaranya beresonansi dengan otoritas baru saat Lin Li mempraktikkan "Tujuh Gerakan Angin"-nya. "Pergelangan tangan kananmu kaku. Kau kehilangan 15% dari kekuatan potensial tebasanmu karena itu. Dan napasmu—kau menahannya pada pukulan ketiga. Itu memutus aliran Qi-mu."
Lin Li membeku, mata melebarkan karena kagum. Tidak ada guru yang pernah memberikan kritik yang begitu spesifik dan langsung. "B-Bagaimana Senior bisa tahu?"
"Angin memberitahuku," jawab Fan dengan samar, sementara di dalam pikirannya, sistem memberikan analisis rinci berdasarkan data dari skillnya yang ditingkatkan. "Ulangi. Fokus pada pergelangan tangan yang lentur dan napas yang terus mengalir."
Dia menghabiskan sesi itu dengan memberikan koreksi mikroskopis. Dia menyuruh Lin Li mengulangi gerakan tunggal puluhan kali, hanya untuk menyempurnakan perpindahan berat badan beberapa sentimeter. Itu melelahkan bagi Lin Li, tetapi hasilnya langsung terlihat. Gerakannya menjadi lebih cepat, lebih halus, dan pedangnya bersiul dengan nada yang lebih tajam dan lebih berbahaya.
[Membimbing Individu Target (Lin Li). Kemahiran 'Tujuh Gerakan Angin' Subyek meningkat 8%. Dampak: Kecil. Poin Pengaruh: +15]
Lima belas poin untuk sebuah sesi latihan. Itu adalah aliran yang lambat, tetapi stabil. Ini membuktikan bahwa "membimbing" orang lain menuju kekuatan juga dianggap sebagai pengaruh, asalkan dia adalah katalisnya.
Selama beberapa hari berikutnya, pola ini berlanjut. Fan akan menganalisis, mengoreksi, dan Lin Li akan meningkat. Dia juga mulai mengajarinya dasar-dasar Langkah Bayangan Rimba dan Pelindung Kayu Seketika, meskipun yang terakhir masih pada tingkat Pemula dan hampir tidak berguna dalam pertarungan nyata.
Fan mempertimbangkan untuk meng-upgrade Pelindung Kayu Seketika Lin Li secara diam-diam menggunakan poinnya sendiri. Itu akan memberikan kejutan besar dalam ujian. Namun, dia menahan diri. Itu terlalu berisiko. Jika Lin Li tiba-tiba menunjukkan kemampuan yang belum pernah dia latih, itu akan menimbulkan pertanyaan. Sistemnya adalah rahasia terbesarnya; dia tidak akan membahayakannya untuk kejutan jangka pendek.
Sebagai gantinya, dia fokus pada strategi. Dengan menggunakan pengetahuan mendalamnya tentang skill bertarung dari sistemnya sendiri, dia mulai merancang "penghitung" khusus untuk murid-murid Outer Court yang diunggulkan.
"Lihat itu murid bernama Zhang," bisiknya kepada Lin Li suatu sore, menunjuk ke seorang pemuda tinggi dengan pedang lebar. "Dia kuat, tapi gerakannya berat dan dapat diprediksi. Jika kau menggunakan Gerakan Angin Ketiga diikuti dengan Langkah Bayangan untuk menyerang sisi kirinya yang lamban, kau bisa menjatuhkannya sebelum dia mengayunkan pedangnya untuk yang kedua kalinya."
Lin Li memperhatikan dengan saksama, mencatat setiap kata. Dia mulai memandang Pertapa Fan bukan hanya sebagai guru, tetapi sebagai seorang ahli strategi supernatural.
Sementara itu, Li Fan juga menggunakan skill barunya untuk memperkuat jaringannya sendiri. Dengan Mata Elang Pengintai, dia bisa dengan mudah mengidentifikasi orang-orang yang berbohong atau menyembunyikan sesuatu selama percakapan biasa. Dia memperhatikan gerakan mata yang gelisah, perubahan nada suara yang halus—hal-hal yang akan terlewatkan olehnya sebelumnya.
Hal ini memungkinkannya untuk lebih menyaring anggota jaringannya, memastikan loyalitas dan keandalan mereka. Dia bahkan berhasil merekrut seorang penjaga gudang baru dengan memperhatikan bahwa pria itu dengan diam-diam membaca buku teks kultivasi tingkat lanjut selama waktu jaga, menunjukkan ambisi yang tidak terpuaskan—sebuah ambisi yang bisa diarahkan Fan.
[Memperkuat dan Memperluas Jaringan Bawah Tanah. Dampak: Kecil. Poin Pengaruh: +50]
Poinnya perlahan merayap naik, mendekati 2.500 lagi. Dia merasa seperti seorang pandai besi yang dengan sabar menempa sebuah senjata. Lin Li adalah mata pedangnya, dan jaringannya adalah gagangnya. Ujian yang akan datang akan menjadi pengasahan terakhir.
Hari sebelum ujian, Fan memanggil Lin Li untuk pertemuan terakhir.
"Besok, jangan fokus untuk menang," nasihatnya, kata-katanya terdengar paradoks. "Fokuslah untuk bertahan. Amati lawanmu. Biarkan mereka menunjukkan semua kartu mereka. Gunakan Langkah Bayangan-mu untuk menghindar, dan hanya serang ketika kau melihat celah yang sempurna yang telah kita latih."
Dia tidak memberi Lin Li teknik rahasia atau pil yang meningkatkan kekuatan. Itu akan mencurigakan. Sebaliknya, dia memberinya yang paling berharga: sebuah pola pikir. Sebuah strategi yang memanfaatkan sepenuhnya setiap peningkatan kecil yang telah mereka capai bersama.
"Mengerti, Senior Fan," jawab Lin Li, matanya bersinar dengan tekad yang tenang. "Aku tidak akan mengecewakanmu."
Malam itu, Li Fan duduk sendirian, memeriksa statusnya sekali lagi.
Poin Pengaruh: 2,485
Akar Spiritual: Kayu Atas (2,485/100,000)
Dia telah memutuskan untuk tidak mengeluarkan poin lebih banyak untuk saat ini. Dia akan menyimpannya untuk keadaan darurat atau untuk upgrade mendadak yang mungkin dibutuhkan selama ujian.
Dia memandang keluar jendela menuju lapangan ujian yang sudah disiapkan. Esok hari, buah dari manipulasi dan pelatihannya selama berminggu-minggu akan dipetik. Apakah Lin Li, sang underdog, akan mengacaukan harapan semua orang? Atau akankah dia gagal, membuat upayanya sia-sia?
Tidak peduli hasilnya, satu hal yang pasti: ujian ini akan menjadi panggung berikutnya bagi "Pertapa Fan" untuk menunjukkan nilainya—bukan melalui kekuatan kasar, tetapi melalui pengaruh yang halus. Dan bagi Li Fan, itu adalah satu-satunya jenis kekuatan yang benar-benar penting.
Kayu (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
Silver (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
Emas (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
Berlian (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
setelah itu ada..
Estability (1,2,3,4,5)
untuk saat ini hanya ini saja yang kira kira penting, dimasa depan akan ku tambahkan lagi seiring berjalannya cerita. terimakasih.