NovelToon NovelToon
Reinkarnasi si Pelayan Setia

Reinkarnasi si Pelayan Setia

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Harem / Cinta Murni / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

Di istana yang berkilauan, kebohongan adalah mata uang dan darah adalah harga dari kesetiaan. Seorang pelayan setia menyaksikan dosa tak terampuni yang dilakukan sang Permaisuri—dan dibungkam selamanya.
Atau begitulah yang Permaisuri pikirkan.

Langit yang menjadi saksi pilu mengembalikan Takdir si pelyan setia, mengembalikannya dari gerbang kematian, memberinya wajah baru, identitas baru—tubuh seorang selir rendahan yang terlupakan. Dengan jiwa yang terbakar dendam dan ingatan yang tak bisa dihapus, ia harus memainkan peran sebagai wanita lemah, sambil merajut jaring konspirasi paling mematikan yang pernah ada di istana. Tujuannya bukan lagi sekadar bertahan hidup, melainkan merenggut keadilan dari singgasana tertinggi.

Setiap bisikan adalah pertaruhan. Setiap senyuman adalah topeng. Di tengah intrik berdarah antara selir dan para menteri, mampukah ia meruntuhkan kekuasaan sang Permaisuri dari bayang-bayang sebelum identitas aslinya terungkap dan ia mati untuk kedua kalinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18: Pengamatan Jeli

Kabar tentang hak istimewa Selir Xia menyebar secepat api di atas kertas minyak. Gelar yang diremehkan itu kini memiliki taring, dan Istana Dingin tiba-tiba menjadi pusat pusaran intrik, menarik perhatian yang paling ditakuti: Permaisuri Xiu Feng dan kroni-kroninya.

Pagi itu, Aula Keagungan di Istana Kehangatan, tempat para selir dan bangsawan berkumpul untuk memberikan salam pagi kepada Permaisuri, terasa seperti medan perang yang dihiasi sutra dan giok. Lampu kristal memancarkan cahaya yang megah, tetapi udara dipenuhi bau amis kecemburuan dan ketegangan yang nyaris terlihat.

Selir Xia melangkah masuk dengan tenang yang mengundang. Tidak ada lagi kegugupan, tidak ada lagi pandangan menunduk. Jubah birunya, yang dulu terlihat pudar, kini tampak menonjolkan kulitnya yang bersih dan lehernya yang panjang, memancarkan aura kebijaksanaan yang berbahaya. Itu adalah kecantikan yang baru, keindahan yang segar, dan dibangun di atas fondasi dendam Xiao Ling.

Di atas takhta phoenix yang mewah, Xiu Feng duduk, anggun tetapi mematikan. Matanya yang sipit menyapu Xia, mengukur setiap perubahan kecil. Xiu Feng telah menajamkan pisaunya; dia hanya menunggu waktu yang tepat untuk menusuk.

Xia membungkuk hormat, gerakannya sempurna. Sambil menundukkan kepala, matanya yang tajam tidak beristirahat. Ini adalah saatnya mengumpulkan intelijen. Tugas pertamanya sebagai Selir yang bangkit adalah memetakan benteng musuh.

Di sebelah kanan Xiu Feng berdiri Selir Ning, seorang wanita berwajah seperti rubah yang selalu menjadi ekor setia Permaisuri. Ning memandang Xia dengan jijik yang tidak disembunyikan. Di sisi lain aula, Xia melihat Selir Yi, yang baru-baru ini kehilangan statusnya setelah secara tidak sengaja menyinggung keluarga Xiu Feng. Selir Yi menjaga jarak, matanya penuh ketakutan, tetapi ketika tatapan Xia melintas, ada kilatan simpati yang cepat.

‘Ning adalah perisai Xiu Feng, mudah dipatahkan. Yi adalah korban, benih aliansi yang potensial,’ pikir Xia dalam hati, Xiao Ling sang pelayan yang cerdik kini menganalisis politik dengan kecepatan yang mematikan.

“Selir Xia,” suara Xiu Feng terdengar, dingin seperti batu giok musim dingin, memecah keheningan yang megah. “Saya mendengar Yang Mulia Raja menunjukkan kebaikan yang luar biasa kepada Istana Dingin Anda. Hak audiensi langsung, ya? Sungguh luar biasa bagi seseorang yang sebelumnya tidak pernah keluar dari bayangan.”

Xia menegakkan tubuh, mempertahankan senyum tipis. “Permaisuri terlalu baik. Yang Mulia Raja hanya menghargai kesetiaan dan kebenaran. Hamba percaya, Yang Mulia membutuhkan seseorang yang bisa melihat hal-hal dari sudut pandang yang lebih sederhana, dari lantai istana, bukan dari takhta.”

Ucapan ‘lantai istana’ adalah sindiran halus yang menusuk. Xia secara implisit menyatakan bahwa ia, mantan selir rendahan, memiliki pandangan yang lebih jernih daripada Permaisuri yang dibutakan oleh kekuasaan.

Selir Ning tidak tahan. Dia melangkah maju, perhiasannya berdenting tajam. “Kesederhanaan? Atau ambisi yang kurang ajar? Istana ini adalah tempat yang halus, Selir Xia. Audiensi langsung adalah hak istimewa yang membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang urusan negara, bukan hanya ‘mimpi’ yang tidak jelas.”

Xia mengalihkan pandangannya dari Xiu Feng ke Ning, ekspresinya berubah menjadi belas kasihan palsu. “Selir Ning benar. Istana ini memang tempat yang halus. Sama halusnya dengan racun yang tidak meninggalkan jejak, atau kebohongan yang disajikan sebagai kebenaran abadi.”

Xia sengaja menggunakan kata "racun." Dia melihat kontraksi otot halus di rahang Xiu Feng. Permaisuri kini tahu: Selir Xia ini bukan lagi seorang yang bodoh. Ini adalah deklarasi perang yang diselimuti etiket.

Tiba-tiba, Raja Tien Long memasuki aula, ditemani Kasim Agung Kim. Kedatangannya yang tak terduga selalu membawa sensasi, tetapi hari ini, perhatian Raja Long sepenuhnya terfokus pada Xia. Dia telah memerintahkan penyelidikan ‘tembok timur’, dan meskipun belum ada hasil, rasa curiga itu telah mengikis kepercayaannya pada keamanan istana.

“Salam, Yang Mulia,” seru para selir serempak. Raja Long hanya mengangguk singkat.

Matanya bertemu dengan Xia. Dalam tatapan itu, ada gairah yang tersembunyi, bukan hanya dari pria kepada wanita, tetapi dari seorang Raja yang menemukan kecerdasan yang menarik. Gairah itu terasa erotis dan berbahaya, karena itu adalah gairah kekuasaan yang kini terbagi.

“Xia'er,” panggil Raja Long, suaranya mengandung kehangatan yang tidak pernah ia tunjukkan di hadapan selir lain akhir-akhir ini. “Apakah kau sudah menerima pelayan barumu dari Balai Pelayanan?”

“Sudah, Yang Mulia. Pelayan itu cerdik dan berbakti. Hamba merasa Istana Dingin kini tidak lagi dingin, Yang Mulia sungguh bermurah hati, pada Hamba yang ada di istana dingin,"” jawab Xia, mengunci tatapan dengan Raja Long, seolah-olah mereka adalah satu-satunya orang di ruangan yang megah itu.

Xiu Feng mengepalkan tangan di bawah lengan jubahnya. Pemandangan interaksi yang begitu intim dan terbuka itu adalah penghinaan. (Dia adalah naga agung, dan tikus kecil ini berani mencuri cahayanya.) gemeluk gigi Xiu Feng, dan tatapan setajam pedang yang terhunus.

“Yang Mulia Raja, perkenankan hamba berbicara,” Xiu Feng memotong dengan suara yang manis dan berwibawa, mencoba merebut kembali kendali. “Hamba khawatir Selir Xia yang baru saja pulih mungkin terlalu banyak berpikir. Pikiran yang terlalu tegang dapat memicu paranoia dan kecurigaan yang tidak beralasan terhadap para pelayan setia kita.”

Xiu Feng menembakkan anak panah langsung ke jantung klaim Xia tentang bahaya tersembunyi. Dia menyiratkan bahwa Xia gila atau tidak stabil.

Raja Long menoleh ke Xiu Feng, tatapannya kini dingin. “Kecurigaan kadang-kadang adalah kebajikan, Permaisuri. Terutama jika menyangkut keamanan Dinasti. Apakah kau menyarankan aku untuk mengabaikan laporan dari selirku?”

“Tentu saja tidak, Yang Mulia,” balas Xiu Feng dengan cepat, menyembunyikan amarahnya. “Hanya saja, Istana ini membutuhkan stabilitas, bukan drama. Semua orang di sini harus fokus melayani Yang Mulia. Contohnya, Selir Ning, sedang mempersiapkan Festival Musim Semi yang meriah untuk Yang Mulia.”

Xia menyadari pergantian topik ini adalah upaya untuk membelokkan perhatian. Dia kembali mengamati. Selain Ning, Xia melihat Tabib Hao berdiri di dekat pintu. Pria tua itu tampak gelisah, matanya terus bergerak antara Xiu Feng dan Xia. Hao adalah salah satu mata rantai terpenting. Dia tahu rahasia selir Hong dan rahasia kemandulan Xiu Feng.

‘Dia takut. Dia adalah orang yang paling rentan dalam permainan ini,’ simpul Xia.

“Hamba sangat menghargai stabilitas,” Xia menyela, kembali ke percakapan, kali ini dengan nada yang lebih merdu. “Tetapi stabilitas yang dibangun di atas kebohongan akan runtuh seperti pasir. Hamba akan menggunakan hak istimewa yang Yang Mulia berikan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi bayangan yang mengancam Istana ini, demi Yang Mulia dan mendiang Selir Hong.”

Penyebutan nama selir Hong adalah pukulan telak. Aula Keagungan membeku. Semua selir menahan napas. Xiu Feng terkejut. Selir Hong adalah subjek yang tabu, luka lama di hati Raja Long.

Raja Long mengeraskan rahangnya. “Cukup,” katanya, suaranya memerintah. “Pembicaraan tentang masa lalu tidak diperlukan di pagi hari. Xia'er, kau boleh pergi. Selir Ning, ikuti Permaisuri. Aku ingin kalian berdua memastikan urusan istana berjalan lancar. Dan Festival musim semi berjalan dengan lancar tanpa ada cacat cela yang tak diperlukan!"

Xia membungkuk hormat, menyadari bahwa ia telah mendorong Raja Long hingga batasnya untuk saat ini. Ia telah mencapai tujuannya: menegaskan dominasinya secara verbal, menanam benih keraguan tentang stabilitas yang diusung Xiu Feng, dan mengidentifikasi sekutu serta target yang gentar (tabib Hao).

Saat Xia meninggalkan Aula Keagungan, dia berjalan melewati Xiu Feng dan Ning. Xiu Feng tidak tahan lagi. Dia berhenti, meraih lengan Xia dengan cengkeraman baja yang tersembunyi di bawah manset sutra.

“Kau Selir Xia yang menyedihkan, kau berani menggunakan nama selir Hong untuk ambisimu?” desis Xiu Feng, suaranya hanya terdengar oleh Ning dan Xia. Api dendam di mata Xiu Feng menyala terang.

Xia membiarkan Xiu Feng memeganginya sebentar, lalu dengan lembut menarik lengannya, seolah Xiu Feng adalah sesuatu yang menjijikkan. Xiao Ling kini berbicara melalui Selir Xia.

“Permaisuri, saya hanya mengingatkan Yang Mulia Raja pada kesetiaan yang tak terbayar. Saya tidak menggunakan selir Hong. Selir Hong adalah bayangan yang akan selalu menghantui setiap kebohongan di istana ini,” balas Xia, suaranya sangat rendah dan tajam. “Hamba akan memberitahu Anda ini, Permaisuri. Hamba bukan lagi pion yang bisa Anda hancurkan dan mainkan sesuka hati Permaisuri! Hamba adalah cermin yang akan memantulkan setiap kejahatan Anda kembali kepada Anda.”

Xiu Feng terkejut oleh keberanian itu. Dia telah meremehkan Xia. Tetapi kejutan itu dengan cepat berubah menjadi tekad yang membunuh.

“Kau telah membuat kesalahan fatal, Selir. Kau telah menarik perhatianku. Dan ketika aku selesai, Istana Dingin akan menjadi tempat yang jauh lebih dingin. Jenderal Lie dan Selir Ning adalah bayangan terkuatku. Mereka akan menghancurkanmu sebelum kau sempat membuka mulutmu lagi,” ancam Xiu Feng, suaranya seperti bisikan iblis.

Xia hanya tersenyum, senyum yang menjanjikan bencana. “Kalau begitu, hamba menantikan pertempuran itu, Permaisuri. Karena hamba sudah siap.”

Xia melangkah pergi. Di dalam hati, ia telah mengidentifikasi dua target utama selain Xiu Feng: Selir Ning dan sekutu militernya, Jenderal Lie. Ia harus segera melucuti senjata mereka. Dengan bodohnya, Xiu Feng yang mulai gelisah mengungkapkan Sekutu setianya. Hal itu sangat konyol, bagi Xia Fei.

Saat ia berjalan kembali ke Istana Dingin, Xia Fei merenung: Jaringan Xiu Feng jauh lebih terstruktur daripada yang ia duga. Jenderal Lie, tokoh militer kuat, berarti Xiu Feng memiliki kekuatan di luar gerbang istana. Ini adalah koneksi yang mungkin terkait dengan preman yang membunuh Xiao Ling. Pertempuran berikutnya harus segera dilancarkan, dimulai dengan menjatuhkan Selir Ning yang bodoh.

Di Istana Kehangatan, Xiu Feng menoleh kepada Selir Ning. Wajahnya keras. “Xia telah menantang kita. Besok, dia akan diuji di Ruang Etiket. Pastikan dia tidak hanya gagal, Ning. Pastikan dia dipermalukan di hadapan Raja. Kita akan menunjukkan kepadanya apa artinya mencoba menjadi Permaisuri Agung.” Xiu Feng menekan jarinya yang berdarah ke tapak tangannya, tekadnya kini diukir dengan darah.

1
Wida_Ast Jcy
keren certinya saling follow yuk kak
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: oke siap. udah aku folback ya kakak. Terima kasih banyak sudah mampir. lope lope sejagat😍🙏👍
total 1 replies
Ita Xiaomi
Kecerdikan utk melawan kelicikan.
Ita Xiaomi
Seramnya tinggal di lingkungan yg penuh intrik dan konspirasi.
Ita Xiaomi
Wah keren ceritanya. Menegangkan.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk. Insyaa ALLAH. Tq kk. Berkah&Sukses selalu.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!