Gavin terpaksa harus menelan Pil pahit,ketika ia tidak bisa mewujudkan mimpinya untuk menikahi sang kekasih yang sudah dipacarinya selama 4 tahun.karna orang tua seila sang kekasih meminta mahar yang besar yang tidak bisa dipenuhi oleh Gavin.
ditengah kegalauannya orang tua Gavin malah semakin mendesak anaknya untuk menikahi anak dari sang sahabat karna merasa berhutang janji.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab18
Gavin pulang dengan perasaan senang karna Aldo mau membantunya.
Gavin menghentikan motornya saat melihat seila dan Ardi makan disebuah cafe.gavin masuk kedalam cafe tersebut.bukan Untuk menghampiri seila tapi dia duduk didekat meja seila dan ardy.gavin memandang wajah seila tanpa berkedip membuat Ardi geram.
" Hey jangan menatap calon istriku seperti itu! Tatapan anda sungguh tidak sopan."
" Orang yang aku tatap saja tidak protes kenapa kamu yang malah protes"
Seila diam jujur beberapa hari ini ia juga sangat merindukan Gavin.
Ardi berdiri melihat itu seila mencengkram pergelangan tangan Ardi.
" Aku mohon jangan membuat keributan disini.aku tidak mau malu."
Sebenarnya seila tidak mau jika Ardi sampai berbuat macam macam pada gavin.gavin semakin tersenyum melihat seila.satu hal yang masih dia yakini bahwa seila masih benar benar peduli dengannya.
Ardi mendengarkan seila dia duduk kembali berusaha meredam amarah yang begitu membara didalam dadanya.
" Kamu pesan saja aku yang akan meneraktirmu makanan dan minuman disini mahal mahal nanti kamu tidak bisa membayarnya."
Gavin tidak menghiraukan hinaan dari Ardi,ia takut jika ia menanggapi Ardi mereka akan ribut dan hal itu akan membuat seila pergi dari hadapannya sekarang.sedangkan dia begitu merindukan perempuan itu.ia tidak akan mau menghancurkan momen ini.
Paling tidak ia bisa melihat seila dalam jarak sedekat ini dan itu sudah bisa sedikit mengobati kerinduannya.
"Mendingan kita pergi dari sini sekarang juga sayang rasanya cafe ini sudah tercemari oleh virus bakteri" ucap Ardi berdiri menarik lengan seila.sebenarnya seila enggan untuk mengikuti Ardi tapi mau tidak mau dia harus menjauhi Gavin.
"'seila aku sangat merindukanmu."
" Seila I love you."
" Asal kamu tahu aku masih berjuang untukmu."
Ucap Gavin sambil mengekori langkah seila dan ardi.seila tidak peduli apapun yang dikatakan oleh Gavin ia tidak menoleh meskipun hatinya memintanya.
Sesampainya diparkiran mobil seila naik kemobil mewah milik Ardi setelah Ardi membukakan pintu mobil untuknya.
Tatapan ardi dan Gavin saling bertemu tajam seakan ingin menerjang maksanya.
Ardi naik kekursi kemudi dan meningalkan Gavin yang menatap mobil mewah itu dengan tatapan kosong.
" Setidaknya aku bisa melihat wajah cantikmu sayang walau hanya sebentar."
Gavin sampai dirumah langsung disambut oleh Yuna.
" Bagaimana mas apa Aldo ingin membantumumu." Gavin tersenyum lalu reflek memeluk yuna.mendaprkan pelukan yang secara tiba tiba dari Gavin membuat tubuh Yuna membeku.hanya suara detak jantung yang terdengar begitu kencang.gavin juga merasakan sesuatu yang aneh ketika memeluk Yuna dengan cepat ia melepaskan pelukannya.
" Maafkan aku."
" Tidak apa apa mas kamu kan suami aku tidak apa apa jika kamu memelukku."
"Yuna.soal itu.aku hanya tidak mau membuat kamu sakit hati karna..."
" Karna aku terlalu berharap dengan hubungan ini.itu kan masksud kamu mas.kamu tenang saja mas aku sudah tidak berharap apa apa lagi dengan hubungan ini.aku pasrahkan semuanya pada Allah kita lihat saja takdir akan membawa kemana hubungan ini."ucap Yuna berlalu dari hadapan Gavin.
Seperti ada yang kosong dihati Gavin saat Yuna mengatakan kalau dia tidak berharap lagi dengan hubungan ini.
\*\*
Hari demi hari berlalu Gavin mulai terlihat sibuk dengan perusahaan barunya.yuna tersenyum melihat Gavin yang tidak mabuk mabukan dan uring-uringan lagi seperti kemarin kemarin.
Dan disaat saat seperti ini Yuna selalu setia berada disampingnya.
Saat Gavin terlihat sibuk dengan laptopnya.yuna menghampirinya dengan secangkir kopi ditanganya.
" Mas.aku buatkan kamu kopi diminum dulu."
Yuna meletakkan kopi itu diatas meja didepan Gavin.
Gavin meminum kopi itu jujur saja perasaannya menjadi rileks.ketika meminum kopi buatan Yuna.
" Terimakasih." Ucapnya tersenyum kepada Yuna lagi dan lagi Yuna merasakan debaran jantungnya yang tidak karuan saat melihat senyuman itu.dengan cepat Yuna melempar pandangannya kesebrang arah.
" Aku istirahat dulu mas."
" Istirahat lah" dengan langkah tergesa gesa Yuna meningalkan gavin.karna ia tidak mau Gavin menyadari kegugupannya.
Yuna masuk kedalam kamarnya,ia diam menyandarkan tubuhnya didaun pintu. Ia memegang dadanya debaran jantung itu masih sama saat Gavin tersenyum kearahnya.
Yuna melangkahkan kaki menghempaskan tubuhnya diatas kasur memandangi langit langit berwarna putih tulang.
" Ya Allah hapus lah perasaan ini untuk mas gavin.aku merasa perasaan untuk mas Gavin semakin dalam.aku semakin takut jika aku semakin susah melepaskan mas gavin.aku mohon tolonglah aku ya Allah."
semangat thor 💪💪💪👍👍👍♥️♥️♥️
lanjut thor 👍👍👍♥️♥️♥️♥️
semangat thor 👍👍👍💪💪💪