Felicia Darmaris. Gadis cantik dengan penuh energik dan juga ke gilaan nya yang selalu membuat semua orang menyukai dirinya, gadis muda berusia 15 tahun yang kini sedang mengenyam pendidikan pertama nya di SMA Dirga Pertiwi. Wajah ceria yang mampu membuat semua orang tersenyum dan tertawa itu menyimpan sebuah rasa sakit dan kehilangan yang mendalam di hidup nya. Kecerian nya hanya temeng untuk menutupi setiap luka dan rasa sakit yang dia rasakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faz16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Perkemahan
Malam pun tiba setelah selesai makan malam mereka berkumpul saling mengelilingi, bercanda gurau dan juga membuat kesepakatan untuk acara esok pagi nya. Bu Dini dan pak Budi sudah menyiapkan regu regu yang akan di bimbing oleh para OSIS.
" Jadi kita akan bagi menjadi 4 regu untuk besok mencari petunjuk permainan, regu pertama Rendy sebagai ketua nya dan untuk Felicia dan 3 teman nya. Regu kedua untuk Camellia dan Argha bersama 2 anak lain nya dan seterusnya. Apa kalian paham?. " Seru pak Budi deng dengan keras dan mendapatkan jawaban dari siswa-siswi itu.
" What gue sama Argha, nyebelin banget sih kenapa harus dia kenapa bukan Zikry sialan. " Umpat Camellia kesal.
Rendy nampak mengacungkan jempolnya menghadap ke arah Felicia dan para sahabat nya itu, mereka tersenyum senang bisa 1 regu dengan Rendy dari pada harus bersama dengan Camelia.
" Wah enak ni kalau sama kak Rendy dari pada regu sebelah gak ada yang normal, semoga besok kita menang. " Gumam Cantika dengan semangat.
" Lo suka yah sama kak Rendy Can, senang amat deket ma tu orang. " Celetuk Alexi membuat Cantika seketika tersenyum lebar dan mengganguk.
" Udah baik ganteng lembut, walaupun suka tawuran dan urakan tapi gak ngaruh buat gue... " Gumam Cantika semabri meremas tangan Felicia membuat gadis itu memekik terkejut.
" Awwwhh... " Pekikan itu seketika membuat mereka semua menatap aneh ke pada Felicia dan dan teman-temannya.
" Sakit tau, ih... " Felicia menarik tangan nya dari genggaman Cantika. Gadis itu tersenyum canggung saat melihat dirinya menjadi pusat perhatian.
" Emzz, maaf gak sengaja tadi. " Ucapnya tersenyum kikuk membuat beberapa dari mereka menggeleng kepala melihat tingkah sekawan itu.
" Sorry Felicia, gue terlalu seneng dan bahagia aja makanya kelepasan deh he he.. " Tanpa dosa Cantika hanya tersenyum lebar membuat kedua sahabatnya yang lain tertawa pelan melihat tingkah mereka.
Mulai lah sesi di mana beberapa siswa-siswi membawa sebuah lagu untuk hiburan di malam itu, suasana hutan yang sepi menjadi ramai dengan gemuru suara tepuk tangan dan suara teriakan yang heboh. Ada yang bernyanyi ada pula yang bermain gitar dengan merdu.
" Felicia, suara lo kan merdu coba gih sekali kali jadi pusat perhatian gitu. Mumpung yang main gitar kak Argha tuh Fell. " Cantika menyenggol bahu Felicia membuat Sherly mencubit paha Cantika kesal.
" Lo kenapa sih pengen banget keknya Felicia sama si Argha itu, jangan lupa dia itu siapa jangan suka nyomblangin anak orang sama orang gak jelas kek gitu. "
" Ya ampun Sherly, mulut loo asal jeplak ajaa perasaan. " Alexi memukul pelan bahu Sherly membuat gadis itu diam mengerucut kan bibir nya. Sedangkan Felicia hanya tersenyum geli melihat tingkah konyol sahabatnya itu.
" Kalian ini gak jelas banget sih, dah lah lagian gue juga males maju jadi biduan. " Felicia dengan santai memakan snack nya.
Di sana Argha dengan gitar nya sedang memainkan sebuah lagu merdu, dengan pakaian santai itu membuat nya semakin terlihat tampan. Celana pendek dengan kaos putih selengan itu benar-benar membuat ketertarikan pada beberapa siswi yang melihat. Rahang nya mata tajam nya adalah nilai plus untuk nya.
Meski sedingin itu saat menyanyikan sebuah lagu suaranya begitu merdu tanpa beban, mereka menikmati petikan gitar dan lantunan suara merdu Argha. Felicia menatap Argha pandangannya terpaku melihat mata tajam itu yang beradu pandang dengan mata nya.
Felicia mengalihkan pandangannya berusaha tidak grogi dan melanjutkan memakan snack nya, sedangkan mereka semua sibuk saling bersandar menikmati lagu yang di bawa Argha, sedangkan dirinya sibuk dengan perasaan nya dan rasa canggung itu.
Suara tepuk tangan terdengar dengan sorakan keras setelah Argha selesai membawa kan lagunya. Argha kembali ke posisinya semula berada dekat dengan Rendy dan yang lain.
" Gimana keadaan bu Yanti?. " Gumam nya di sela sela suara gemuru.
" Masih belum sadar Gha, bu Yanti beberapa kali nyarin lo mungkin dia pengen ketemu sama lo. Udah hampir 3 bukan keadaan gak ada perubahan sejak oprasi itu, membuka mata nya saja di tidak bisa hanya sesekali mengingau. " Jelas Rendy membuat Argha terdiam.
" Setelah semua selesai gue ke rumah sakit, mungkin aja ada yang mau beliau katakan. " Gumam Argha.
" Gha, kemarin Felicia kecelakaan kecil untuk ketemu gue di jalan. Gue denger Camellia sama Zikry buat ulah lo tau sendiri secinta apa Zikry sama Camellia. " Timpal Rendy membuat Argha menggepalkan tangan nya menahan amarahnya.
" Lo harus tegas sama si Camellia itu Gha, lama lama ngelunjak tuh cewek semena mena sama anak orang. " Timpa Samuel yang juga merasa kesal dengan tingkah Camellia.
" Camellia itu cemburu karena lo deket sama Felicia dan seperti gadis itu juga ada rasa deh sama lo, makanya dia bully Felicia abis abisan tuh sama Zikry sampek 3 sahabat nya pun ikut kena imbasnya. " Deo merangkul bahu Argha mengucapkan isi kepalanya.
" Gak salah juga Camelia seandainya dia cemburu, nama nya juga Zikry dan dia kan udah pacaran cukup lama dan mungkin aja dia takut lo pacaran sama Felicia dan membuat Zikry ninggalin dia. " Argha mendengar kan setiap ucapan para sahabat nya itu dengan kesal, bagaimana bisa dia melakukan itu pada Felicia sedangkan dia dan Felicia baru kenal dan sama sekali tidak memiliki sebuah hubungan sepesial.
" Gue akan pastikan Camellia tidak akan berani lagi membuat masalah dengan Felicia, gadis itu harus di beri belajaran agar tidak semenah menah pada orang lain. " Ucap Argha datar.
" Gue setuju biar tau rasa, emang cuman dia doang yang berkuasa dan bisa nindas orang. " Timpal Rendy.
