kisah yang dibuat dengan kejadian yang terjadi di dunia nyata dan bisa dikatakan sebagai Fiksi tapi jadi kenyataan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasanah Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di uji kesetiaan
Maya bergidik ngeri melihat senyum menggoda dari Irwan, ia pun menoyor pipi Irwan." Iya mau kekelas kenapa?! Lagian disini juga mau ngapain ya mending balik lagi aja kekelaskan!" Jawab Maya sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Irwan.
"Oohh gitu ya, tapi nanti pulangnya bareng ya Ok!" Pinta Irwan sambil sedikit merengek pada Maya. "Iya!" Jawab Maya singkat.
Cup!
Satu kecupan manis mendarat dipipinya Maya dan saat Irwan akan mencium bibir Maya, Maya malah berkelit dan segera menghindar dari Irwan yang sedang mabuk cinta itu dan segera kembali ke kelasnya.
*** * *
POV. Irwan
Sementara Irwan
tersenyum geli mendapat penolakan dari Maya saat dirinya akan mencium bibir kekasihnya itu, jujur gara-gara kemarin dia dicuekin oleh Maya rasanya sangat tersiksa sekali, dan saat ia bisa melihat kembali wajah Maya dan senyuman manisnya dia merasa ada kerinduan yang mendalam terhadap Maya dan rasanya ingin sekali ia terkam tubuh Maya ketika ada dihadapannya.
Tapi sayang Maya malah menolak dengan cara kabur dari nya, " Awas aja nanti benar 'benar aku terkam kamu angel!! Awas aja kamu cantik" batin Irwan sambil tersenyum seraya menggerakan jari telunjuk nya seolah-olah sedang menyumpahi Maya dalam hatinya.
Sementara Maya yang berada didalam kelas hanya diam duduk dikursinya sambil menggambar sesuatu dan "Author juga gak tau dia lagi ngapain ".
" Hai May...lagi bikin apa sih serius amat...si Mamat aja ga kayak gitu..!" Tanya Raya sambil sedikit berguyon di sela kalimatnya.
"Apaan sih...! Gak lucu tau gak!" Cetus Maya sambil meneruskan tulisannya yang terjeda.
" Tumben! Kamu jutek.. habis digodain sama pak Irwan ya?!, Atau...habis berantem sama seseorang?!Cerita dong... ." Tanya Fira sambil menyenggol bahu Maya.
"He'em cerita kek sama kita, jangan dipendem aja gak baik tau...! nanti jerawatan lohh.!" Ucap Gita seraya mengacungkan jari telunjuk nya kearah wajah Maya.
"Iihs...apaan sih!" Jawab Maya sambil menepis tangan Gita.
Yaelah.!!! May kamu tuh ya jangan kayak gitu ga baik tau..." Ucap Laras sambil diikuti oleh sahutan dari yang lain." Iyaa.. May kamu gak boleh kayak gitu..!" Jawab mereka serempak, Maya hanya bisa tutup telinga saja karena kesal dengan sifat mereka tapi harus bagaimana lagi ya... memang
begitulah sifat mereka.
Ting!!
Ting!!
Ting!!
Suara bel berbunyi pertanda
sudah waktunya pulang, sementara anak-anak yang lain sedang sibuk merapikan buku nya masing-masing, Maya berpamitan keluar duluan dari kelas, saking terburu-buru ia' sampai tak melihat situasi disekelilingnya dan tiba-tiba...
Gdebum!!!
"Aawww.... Maaf-maaf saya gak sengaja nabrak kak, soalnya saya tadi buru-buru banget sekali lagi saya minta maaf..!."
Ucapnya sambil masih menunduk membersihkan bajunya yang terkena debu, dan saat dia menengadahkan kepalanya dia terpaku karena ada seorang pria yang begitu tampan dan tingginya semampai ya hampir mirip dengan Irwan.
Deg deg deg!!
Serrr!
Tiba-tiba jantung nya berdegup kencang dan ada sesuatu yang berdesir didalam hatinya kala melihat seulas senyuman manis terbit dibibir pria itu Maya pun semakin dibuat terpana olehnya, hingga sampai ketika ia tersadar oleh Suara pria itu yang menanyakan keadaannya." Dek kamu baik baik aja kan..?!" Tanyanya sambil menatap wajah Maya dengan penuh kecemasan.
"Ehh... Ehhgg a..aku gak kenapa-kenapa kok kak heh...!"
Jawab Maya seraya berusaha mengendalikan perasaan nyą 'sendiri..Ada apa bang!!" Tanya
Irwan tiba-tiba dia sudah berada ditempat ini sambil tersenyum kearah Maya.
"Ehh.. Irwan gak papa dek ini tadi gue gak sengaja nabrak adek ini di tambah dia kayaknya buru-buru banget deh.." Terang pria itu yang Maya sendiri pun tak tau siapa namanya yang jelas postur tubuhnya sama dengan Irwan.
"Oh ya wan...Btw kok gue perhatiin wajahnya sama kayak difoto yang tadi lu liatin deh ke gue apa..!! Jangan bilang dia lagi orangnya...?!" Tanya pria itu sambil memperhatikan Maya lalu beralih lagi pada Irwan, Irwan hanya menjawab dengan
anggukan kepala seraya tersenyum malu dengan posisi tangan ditengkuk nya.
"Udah... nanti aja itu kita bahas lagi ya.!"
"Sekarang gue mau anterin dia balik dulu, nanti kita lanjut lagi ngobrol-ngobrolnya Ok!" Ucap Irwan lagi sambil menggandeng tangan Maya, Maya hanya menurut saja ketika tangannya digandeng oleh Irwan.
****
Singkatnya cerita mereka berdua pun sampai di rumah lalu disambut oleh bunda juga keempat adiknya karena ayah lembur malam ini.
"Assalamualaikum bunda!!
Dan adik-adikku oh ya kakak mana bunda kok ga keliatan sih..?!" Tanya Maya sambil celingukan mencari keberadaan Ayu yang tak kunjung terlihat...
"Wa'alaikum salam eh ada nak Irwan ternyata mari masuk...! Ssuutt jangan berisik soalnya kakak mu itu lagi tidur biarin aja dia mungkin capek jadi jangan diganggu.!" Terang Bu Henny sambil mengangkat telunjuknya.
Maya mengangguk anggukkan kepalanya sambil mencium tangan bundanya begitu juga dengan Irwan lalu diiringi dengan keributan keempat adiknya yang ingin menyalami tangan Irwan dan kakaknya.
"ya udah aku mau mandi dulu ya Bun, kak.!" Ucap Maya sambil tersenyum seraya melangkah menuju kekamarnya.
Setelah ada didalam kamarnya ia menaruh tasnya dan duduk didepan meja riasnya, seraya bercermin dia berusaha menepis perasaannya yang semakin berdebar setiap ia ingat wajah dan senyuman pria yang tadi ia tabrak sewaktu akan menuju ruangan Irwan.
Tanpa dia sadari hati nya mulai terusik oleh pria tampan itu, sejenak ia menatap cermin seraya melamun tentang pria tampan itu. " Astaghfirullah kenapa aku jadi mikirin kakak yang tadi sih!! Jangan-jangan aku suka lagi sama dia...gak-gak jangan sampai aku suka sama dia aku kan udah punya kak Irwan, ngapain pake suka sama yang lain sih..emang ya godaan nya banyak banget orang yang udah punya pacar!! Kok gini amat sih...!"Batin Maya seraya menarik napas panjang, lalu ia segera beranjak dari duduknya dan pergi kekamar mandi dan
membersihkan tubuhnya.
Setelah selesai membersihkan tubuhnya Maya pun segera keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur untuk menyiapkan makan siang dan membuatkan air untuk Irwan yang sedang berbaring di sofa dan saat Maya mengantarkan minuman kesana, saat Maya hendak membangunkan Irwan baru saja tangannya hendak menyentuh pundak Irwan tiba tiba tangannya malah ditangkap dan ditarik kedalam pelukannya.
Mata Maya seketika membulat sempurna saking terkejutnya ia dengan apa yang dilakukan oleh Irwan." Ihhh...kak..! Apa-apaan sih pake narik tanganku segala, kalo ada yang liat gimana..." Protes Maya sedikit berbisik, sementara Irwan hanya tersenyum geli melihat tingkah Maya yang mulai gelisah didalam pelukannya.
" Kak Irwan lepasin kak.itu aku lagi masak nanti gosong gimana?! Lepasin kak..!!"
terusin donk!!!